Bab 16 (REVISI)

"oke, setelah itu?" tanya Edgar kembali

"Setelah itu saya memutuskan untuk pergi m

eninggalkan rumah pak, saya ingin bekerja apapun itu. Padahal saya lulusan sarjana ekonomi dengan nilai terbaik, tapi apalah daya saat saya keluar dari rumah keadaan saya sedang tidak baik-baik saja. jadinya saya ingin menyembuhkan luka hati saya dulu" terang Fichia

"Apa sekarang luka itu masih dalam?"

"Emmm, setelah saya bekerja di toko kue mba Nia dan bekerja di sini saya merasa kehadiran saya di hargai dan tidak ada seorang pun yang menyakiti hati saya. mungkin luka itu sudah sedikit mengering pak, tapi belum sembuh total"

"emm. oke. apa saat kamu menikah dengan mantan suami kamu, kamu mempunyai perasaan terhadapnya?"

", Perasaan?" kekeh Fichia

"Saya tidak tau perasaan cinta dan sayang itu seperti apa. karna sikap saya terhadap suami saya ya seperti pernikahan pada umum nya. saya melayani dia, dari segi apapun bahkan selalu menyambut kepulangan nya dengan senyuman"

"apakah itu bisa dikatakan aku mencintai mantan suami ku?" tanya Fichia dengan mendongak kan wajah nya

"Tidak tau, tanyakan pada hati mu. tapi, untuk sekarang kamu tidak perlu menanyakan hal tidak penting itu" ralat Edgar dengan cepat

"Tugas kamu sekarang, melupakan masa lalu kamu dan buatlah dirimu menjadi wanita yang bisa berdiri di kaki sendiri"

"apa saya bisa melakukan itu? karna menjadi ibu asi bukanlah dalam waktu kurang lebih 2 tahun?"

"Kamu bisa menjadi wanita karir di luar sana dan ketika sampai rumah kamu menjadi ibu susu untuk Ameera. bagaimana?"

"apa boleh pak?"

"boleh. asalkan, kamu mengijinkan aku untuk membantu menyembuhkan luka di masa lalu mu dan melukis gambaran kebahagiaan kita di masa depan" ucap Edgar dengan sedikit menindih tubuh Fichia.

Fichia menatap mata Edgar dengan dalam, belum sempat Fichia menjawab. terdengar suara Ameera yang berada di dekat edgat menangis...

"Sebentar pak , Ameera menangis" ucap Fichia dengan pindah tempat untuk menenangkan Ameera.

'kenapa kamu menangis disaat tidak tepat sih nak' keluh Edgar dengan menyisir rambut nya ke atas

Setelah Fichia berhasil menenangkan Ameera, Fichia berjalan menuju sofa untuk nya tidur malam ini

"kamu disana ngapain chia?"

"saya mau istirahat pak, apa bapak memerlukan pijatan lagi?"

"Tidak, tapi kenapa harus tidur disana?"

"Lantas saya harus tidur dimana pak? Di kamar ini hanya ada satu bed dan sudah bapak tempati"

"kemarilah, kasur ini muat jika untuk kita bertiga"

"Tidak papa pak, saya disini saja"

"jika kamu tidur di sana, setelah bangun badan mu akan terasa sakit. lihatlah sofa itu menampung tubuh mungil mu saja tidak muat"

"kalau begitu, bisakah bapak mencari kamar yang lain?" tanya Fichia dengan memposisikan tubuh nya duduk dan menatap Edgar.

"Kamar lain sedang di renovasi chia, semua tempat tidur nya di bawa ke gudang semua. ayolah, kemari. aku tidak akan berbuat macam-macam"

"janji ya pak?"

"heemmm"

Fichia segera berjalan menuju tempat tidur dan tidur di tengah-tengah Edgar dan Ameera.

Bisa saja Fichia memindahkan ameera di posisi tengah-tengah antara dirinya dan Edgar. tapi, pasti Ameera akan terbangun dan akan susah untuk tidur kembali.

Fichia tidur dengan membelakangi Edgar dan memeluk Ameera.

"Fichia" bisik Edgar di belakang telinga nya

"iya pak?"

"Berilah saya kesempatan untuk menyembuhkan luka di hati mu dan membahagiakan mu"

"Baiklah, karna bapak sudah baik dan tidak pernah berlaku kasar terhadap saya. saya memberi bapak kesempatan sampai saat saya sudah memberikan jawaban" ucap Fichia dengan masih membelakangi tubuh Edgar

"benarkah? terimakasih Fichia, aku akan membuat mu selalu bahagia"

"sama-sama pak, kedepannya jika saya memberikan jawaban dan bapak harus terima apapun keputusan saya"

"Kalau begitu katakan dulu, hal apa yang membuat mu ilfil dan yang benar-benar sangat kamu benci"

"Saya seperti wanita pada umumnya pak. jadi, bapak tunjukkan saja jati diri bapak yang sesungguhnya. jangan berubah hanya karna ingin meluluhkan saya, nanti kalau sudah dapat. bapak berubah jadi watak asli yang berbanding terbalik lagi, ya sama aja bohong bukan?" tanya Fichia dengan melirik Edgar yang saat ini tengah sedikit menopang tubuhnya dan melihat Fichia dari samping.

"hmmm, oke oke. tapi, kamu juga harus berusaha menerima semua tindakan saya sampai kamu memberikan saya jawaban. bagaimana?"

"oh ya, jangan lupa. tunjukkan juga sikap asli kamu" lanjut Edgar dengan cepat

"oke pak, ya sudah. saya mau istirahat pak. sudah terlalu malam"

"baiklah selamat tidur calon istri" ucap Edgar dengan tangan nya tiba-tiba memeluk perut Fichia

"tangan nya jangan seperti ini pak"

"hanya begini tidak lebih, sudah tidur lah"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haii.. jangan lupa kunjungi cerita author lain nya ya..

• RAHIM SEWAAN TUAN MUDA (end)

• IDOL TERKENAL ITU PACARKU (on going)

• IBU SAMBUNG PUTRI CEO (on going)

Berikan juga dukungan kalian, berupa.

Like..

Comment...

Vote...

Follow...

dan tambahkan ke daftar favorit bacaan kalian.

terimakasih ❤️

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Akhirnya Fichia memberikan kesempatan pd Edgar..moga aj Edgar bener2 tulus mencintai Fichia

2023-03-28

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!