Bab 12 (REVISI)

Malam ini setelah dirasa Ameera sudah tertidur dengan nyenyak, Fichia memutuskan untuk tidur di soffa kamar nya.

dia tidak mau tidur satu ranjang dengan Edgar. karna tidak ada ikatan pernikahan dan dirinya tidak mau mendengar ada gosip bertebangan kesana kemari saat dirinya bekerja.

Pukul 01.20 Ameera menangis.

Edgar yang mendengar tangisan anak nya tak kunjung reda, dia bangun membuka mata nya dan melihat ke samping nya.

'kemana fichia'

"sayang diam nak, tidur lagi ya. ini masih malam"

Perlu di ingat jika Ameera masih berumur 3 bulan, meskipun di kasih tau untuk kembali tidur pun dia tidak akan mengerti.

Edgar melihat ke seluruh ruangan hingga menemukan manusia yang sedang terbaring di atas soffa.

"Hahhh"

"sayang mau ikut tante chia? ayok papa antar" ucap nya dengan menggendong anak nya.

Ditaruh nya Ameera di samping tubuh Fichia.

"eunggghh"

"eoh sayang"

Fichia segera mengambil Ameera yang berada di samping nya.

"kenapa menangis nak?" ucap nya dengan mengayunkan dan menepuk pantat si kecil.

"mau minum, iya sayang?"

.

.

"kenapa kamu tidur di soffa?" tanya Edgar dengan menatap Fichia yang sedang menidur kan Ameera di kasur nya

"karna pak Edgar ingin tidur bersama Ameera pak"

"kalau saya mau nya tidur sama kamu?"

Fichia diam.

"Fichia"

"iya pak?"

"kenapa tidak menjawab pertanyaan ku?"

"pertanyaan yang mana pak?"

"ah sudahlah. aku mau ke kamar"

Edgar mengayunkan kaki nya ke kamar yang berada di samping kamar Ameera dan Fichia.

***

Keesokan hari nya, Fichia dan Edgar sedang di mobil menuju rumah mama Ajeng.

Menurut info yang fichia dapat, jika mama Ajeng sudah pulang dari luar negri dan mereka di minta untuk berkunjung kerumah nya.

"apa kita tidak membawa sesuatu untuk Mama Ajeng pak?"

"kamu ingin membeli apa?"

"buah atau kue mungkin"

"oke, kita mampir ke toko kue tempat mu bekerja"

"jalur nya berbeda dengan arah rumah mama pak, apa tidak papa?"

"tidak papa, memangnya kenapa?"

"eoh ,tidak"

Untung nya pagi ini Ameera tidak rewel.

dia bisa tenang dalam pangkuan Fichia.

Jadi Fichia tidak terlalu repot untuk mencari tempat jika Ameera ingin minum.

semenjak Fichia memberikan putik sumber asi nya ke mulut Ameera. sejak itu juga Ameera tidak mau meminum susu dari botol. entah kenapa penyebab nya, padahal sebelum nya sudah di ajarkan untuk belajar meminum dengan botol. tetapi , si anak tetap tidak mau bahkan sudah bisa melepeh nya sendiri.

***

Kini Fichia sudah berada di toko dan bertemu dengan Dimas yang sekarang menjadi kasir .

"hai dim"

"eoh, Fichia si cantik jelita akhirnya memunculkan batang hidung nya juga"

"ah kamu bisa aja"

"kesini mau beli apa lagi kangen aku nih?" goda Dimas

"ekhhmmm" dehem Edgar dengan sangat keras.

"saya mau kue yang biasa ibu Ajeng beli" ucap Edgar dengan lantang dan mata menatap mata Dimas.

"eoh baik pak, sebentar saya siapkan"

"kamu duduklah Fichia"

"baik pak, oh ya pak saya mau ke toko bunga samping ini sebentar ya. mau bertemu dengan mba Nia,mantan bos saya"

"hmmm"

.

.

"assalamualaikum mba Nisa"

"waalaikumsalam, eh Fichia. apa kabar? lama tidak bertemu"

"ini anak yang kamu beri ASI mu" lanjutnya

"iya mba, cantik kan? hehe"

"iya cantik banget, mana ini gembul dimana-mana"

"terimakasih Tante"

"kesini mau apa fichia? datang sama siapa?"

"sama ayah nya Ameera mbak. mau beli kue kesukaan Bu Ajeng"

"woalah. aku kira kamu kesini sengaja karna kangen sama aku dan anak-anak"

"hehe. nanti kapan-kapan saya ijin untuk bermain kesini ya mba"

"harus itu"

"seperti nya kamu betah disana Fichia?"

"iya mba, Alhamdulillah keluarga Bu Ajeng memperlakukan saya dengan baik"

"oh syukurlah"

"Fichia, ayo kita pulang"

"iya pak"

"mbak aku pulang dulu, nitip salam buat anak-anak"

"oke Fichia, hati-hati ya"

***

Selama perjalanan Edgar diam saja dengan muka datar nya.

Fichia yang melihat itu hanya diam saja, toh dia tidak begitu tau tentang kehidupan majikan nya ini.

"Siapa nama teman mu tadi?" tanya nya tiba-tiba setelah keheningan melanda

"Hmm? oh tadi mba Nia pak, dia teman sekaligus mantan bos saya. orang yang punya toko kue dan bunga tadi" ucap Fichia dengan santai

"laki-laki yang menggoda kamu tadi Fichia?!"

"Maksudnya mas Dimas?"

"Ada hubungan apa kamu sama dia?"

"teman pak, memang nya kenapa? apa bapak mengenali mas Dimas?"

"Haaahhh. saya harap kamu bisa menjaga diri mu, jangan suka di goda laki-laki seperti teman mu itu. apalagi tadi kamu menanggapi nya"

"ha?" muka Fichia membeo

Fichia benar-benar tidak paham dengan fikiran pak Edgar.

bukan nya wajar, setiap teman pasti ada sesi goda menggoda nya? apa dia tidak pernah punya teman?

.

.

Sesampainya di rumah mama Ajeng , disana sudah banyak orang-orang yang berkumpul. entahlah ada acara apa di rumah ini. tapi di parkiran luas depan rumah ini, banyak sekali mobil dan motor yang terparkir.

"memang nya ada acara besar ya pak?"

"tidak ada"

Edgar dan Fichia berjalan beriringan menuju halaman belakang rumah tersebut.

tiba-tiba saat Fichia mau menghampiri mama Ajeng, Fichia dibuat kaget oleh kehadiran seseorang yang selama ini ia rindukan.

"ibu" mata Fichia berkaca-kaca melihat ibu nya sedang mengobrol dengan salah satu orang di sana

"ada apa fichia? ayo kita segera menemui mama"

"eoh, i ya pak"

"ma"

"Edgar, sudah datang. ah ini cucu ku , cantik sekali kamu nak'. badan nya juga makin berat ini"

"ini cucu mu jeng?"

"iya, cantik kan?"

"Iya, cantik dan gembul banget"

.

.Saat acara inti dimulai, mama Ajeng memperkenalkan anak nya dan cucu pertama nya yang berada di gendongan nya oleh tamu undangan.

Fichia yang berdiri tidak jauh dari Edgar pun ikut menjadi pusat perhatian para tamu.

"itu yang di samping anak mu siapa jeng?" teriak salah seorang ibu

"oh kalau itu namanya Fichia"

"calon anak mu bukan?"

"hehe. kalau itu masalah anak-anak, saya mah hanya terima beres" kekeh mama Ajeng

Tanpa sengaja saat mata Fichia melihat ibu nya, ternyata ibu nya juga sedang menatap diri nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tatapan mata yang teduh, belaian tangan yang halus dan pelukan hangat yang selalu ia rindukan dari sosok nya.

'ibu Fichia kangen' batin Fichia dengan menatap mata sang ibu dari kejauhan.

setelah acara perkenalan selesai, sekarang giliran acara makan-makan.

seluruh tamu di perkenan kan untuk mengambil hidangan yang sudah tersedia dan Fichia hanya duduk bersama Ameera dan Edgar tidak jauh dari keramaian.

"kamu tidak mau makan dulu chia? biar saya yang jaga Ameera" ucap Edgar

"apa boleh pak? kebetulan saya sudah lapar"

"boleh, tapi tolong ambilkan saya juga ya"

"oke siap pak, ini nitip Ameera"

Fichia berjalan menuju meja hidangan yang ada di sana. tiba-tiba ada yang mengajak nya bicara

"kenapa tidak menelfon ibu?" tanya Bu ayu dengan mengambil makanan yang ada di meja.

Fichia tersentak dengan pertanyaan ibu nya.

"apa kamu tidak merindukan ibu nak?" tanya ibu dengan suara lirih dan parau

"Fichia kangen ibu" jawab nya dengan menatap ibu yang kini tepat berada di depan nya.

"jangan menangis dan jangan memeluk ibu nak, bersikap lah biasa" ucap Bu ayu tanpa menatap mata anak nya

"sebenarnya ada apa Bu?"

"kenapa ibu seperti orang ketakutan?"

"apa ibu tau, Fichia disini dilema sendiri. Fichia seperti tidak punya keluarga padahal Fichia masih mempunyai orang tua lengkap" tangis Fichia benar-benar pecah.

"tolong jangan menangis nak, ibu sayang sama kamu" ucap Bu ayu kemudian meninggalkan fichia dengan tangis nya sendiri

"kenapa ibu jadi begini? sebenarnya ada apa?"

Fichia berlari meninggalkan halaman belakang tersebut menuju depan.

dia duduk di salah satu kursi Yang ada di taman depan rumah.

"ada apa fichia? kenapa menangis?" tanya Edgar dengan satu tangan nya menggendong Ameera

Fichia hanya menggelengkan kepala tanpa menjawab pertanyaan dari Edgar.

"jika ada apa-apa cerita lah fichia. kita sudah seperti keluarga bukan?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haii.. jangan lupa kunjungi cerita author lain nya ya..

• RAHIM SEWAAN TUAN MUDA (end)

• IDOL TERKENAL ITU PACARKU (on going)

• IBU SAMBUNG PUTRI CEO (on going)

Berikan juga dukungan kalian, berupa.

Like..

Comment...

Vote...

Follow...

dan tambahkan ke daftar favorit bacaan kalian.

terimakasih ❤️

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

ada 2 kmungkinn; fichia hanya anak pungut atau anak selingkuhn ibuny?

2023-11-23

0

LISA

LISA

Ya tuh aneh bgt sikap ibunya Fichia kangen sm anaknya tp g mau menunjukkan..kyk ketakutan..

2023-03-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!