Bab 7 (REVISI)

Hari ini ,Fichia berangkat bekerja seperti biasanya.

sekalian dia ingin mengatakan kepada Nia, pemilik toko tersebut untuk mengakhiri masa kerja nya di tempat ini.

Siang hari nya ,saat diri nya bertemu dengan Nia. Fichia segera meminta waktu sebentar untuk berbincang.

"mba Nia, bisakah saya meminta waktu sebentar. ada hal yang ingin saya katakan"

"eoh, boleh Fichia. ayo masuk keruangan ku, biarkan Dimas yang menjaga kasir itu dulu" ucap Nia sambil berlalu.

.

.

"ada apa fichia? apa kamu mengalami kesulitan?" tanya Nia sesampai nya di ruang kerja nya

"tidak mba. hanya saja ,saya ingin mengatakan jika saya seperti nya tidak bisa melanjutkan bekerja di tempat mba Nia"

"loh? ada apa fichia? apa aku melakukan kesalahan? atau teman-teman lain yang membuat mu ingin mengundurkan diri dari sini?" tanya Nia dengan raut wajah kaget

"bukan seperti itu mba, saya kemarin mendengar salah satu pelanggan disini sedang membutuhkan ibu susu untuk cucu nya dan niat awal saya hanya membantu memberikan dengan cara memompa setiap waktu dan mengirimkan asi ke rumah nya. tapi, setelah berbincang dengan anak ibu tersebut. anak ibu tersebut meminta jika saya harus tinggal di tempat mereka, maka dari itu saya tidak bisa melanjutkan bekerja disini mba"

"bukan karna saya tidak menghargai Anda sebagai atasan saya mba Nia. saya tergerak ingin membantu anak tersebut" lanjut nya kembali.

"eoh, kalau karna itu tidak apa-apa Fichia. saya kira ada teman kamu yang membuat mu nggak betah atau karna ada sikap ku yang menyakiti mu"

"kalau soal itu, tidak papa. kamu boleh resign" lanjut nya dengan senyum cantik nya.

"terimakasih mba Nia, semoga toko anda semakin sukses"

"aamiin, rencana nya mau resign kapan?"

"emm.hari ini saya akan di jemput oleh salah satu keluarga dari anak yang akan saya beri ASI tersebut mba. jadi kemungkinan hari ini terakhir saya bekerja"

"eoh iya nggak papa. dimana pun kamu berada selalu hati-hati ya. kalau ada apa-apa bisa telfon saya"

Setelah menyelesaikan persoalan resign tersebut, Fichia sedikit lebih tenang.

Selama satu bulan dia bekerja di toko kue tersebut, selama itu juga dirinya selalu memberikan asi milik nya untuk salah seorang bayi yang ada di panti.

Setiap 2 hari sekali dia pasti akan selalu datang untuk memberikan asi dengan cara di pompa.

***

Sore hari nya, pukul 17.00 ada seorang laki-laki yang fichia kenal masuk ke dalam toko kue tempat nya bekerja.

"permisi, bisa saya jemput anda sekarang?"

"ha? ini belum jam saya pulang kerja pak"

"kalau begitu bisa saya bertemu dengan atasan mu?"

"eoh, bisa. sebentar, dimas bisa bantu bapak ini untuk bertemu dengan mbak Nia?"

"oke Fichia. mari pak, saya antarkan anda menemui mb Nia" ucap Dimas dengan melangkah kan kaki ke toko bunga yang bersebalahan dengan toko kue.

Laki-laki tersebut tanpa banyak bicara dia mengikuti langkah Dimas dengan santai dan penuh wibawa.

Entah apa yang laki-laki itu katakan, tiba-tiba Nia datang menemui Fichia dengan mengatakan.

"Fichia, kamu bisa pulang sekarang dan ini ada sedikit pesangon buat kamu" ucap Nia dengan senyum khas nya

"eoh? apa tidak papa mba? trus nanti siapa yang ganti jaga kasir?"

"iya tidak papa. biar nanti dibantu oleh Dimas dulu. udah ,kamu buruan siap-siap. sudah ditunggu di mobil" tunjuk mba Nia ke salah satu barisan mobil di depan

"oke mba. terimakasih sebelumnya"

Baru satu bulan bekerja Fichia mendapatkan pesangon lima ratus ribu rupiah. benar-benar sangat ia syukuri.

Setelah berpamitan dengan teman-teman toko, Fichia menghampiri laki-laki yang bernama Edgar tersebut.

"maaf pak jika menunggu lama"

"iya tidak papa, ayo aku antar ke kos mu dan mengambil barang-barang milik mu"

"iya mari pak"

Di dalam mobil mereka tidak membicarakan apapun, di dalam mobil benar-benar hening. tanpa ada seseorang yang mempunyai niatan untuk membuka obrolan sedikit pun.

.

.

Kini mereka telah sampai di salah rumah yang cukup megah, bahkan lebih megah dari rumah tempat tinggal Fichia.

'wow, rumah nya benar-benar bagus' batin Fichia

"sore ma"

"sore nak, mana Fichia?"

"tuh" ucap Edgar dengan menunjuk Fichia menggunakan muka nya

"aku mau mandi dulu ma"

"ya nak, nanti segera turun untuk makan malam"

"nak fichia , ayo Mama antar ke kamar kamu dengan cucu saya"

"iya Bu"

"panggil saya mama aja ya. biar lebih nyaman"

"oh iya ma.hehe"

Mama Ajeng mengantarkan fichia ke dalam kamar yang berada di lantai atas.

kamar tersebut di dekorasi benar-benar seperti tempat bermain anak kecil. langit-langit kamar di hias tatanan tata Surya yang sangat cantik.

Setiap sudut ada tempat untuk bermain anak dan tidak lupa, ada kasur besar yang kemungkinan akan menjadi tempat tidur Fichia.

"nah, ini kamar mu dengan Ameera cucu saya. kalau kamu mau tidur di kamar sendiri , nanti akan saya kasih kamu kamar tamu"

"oh tidak perlu ma. saya disini saja tidak papa, ini lebih dari nyaman"

"terimakasih nak, cucu saya besok sudah bisa pulang. jadi malam ini kamu bisa istirahat dulu dan taruh barang-barang bawaan kamu ke dalam almari yang ada di ruangan itu dan yang di sana itu toilet"

"sekali lagi terimakasih ma" ucap Fichia dengan sedikit membungkuk dengan senyuman indah nya.

"ya sudah, sekarang kamu mandi dan nanti turun untuk makan malam bersama ya"

"iya ma"

Kehadiran Fichia kini benar-benar sangat di hargai.

Orang-orang yang fichia anggap keluarga, bahkan sampai sekarang tidak ada satu pun yang menanyakan kabar nya. apakah dia sudah makan, apakah dia hidup dengan baik atau yang lain nya.

ibu yang selalu bersikap baik dengan nya pun tidak pernah memberikan pesan.

'apa benar-benar aku seMengerikan itu'

'apa ada hal yang di sembunyikan oleh kalian?'

Surat cerai mas Amran pun sudah ia terima.

sewaktu ratu menelfon ,dia sekalian memberikan informasi jika surat cerai dari pengadilan sudah turun dan di simpan oleh ibu nya.

Dan.

Sekarang diri nya akan menutup pintu hati untuk semua orang. dia tidak mau sebodoh itu dalam memberikan rasa cinta nya ke sembarang orang.

Dia tidak ingin hal paling menyakiti nya akan terulang kembali.

"ah, aku harus segera mandi dan turun. nanti kalau mama Ajeng menunggu ku kelamaan ,aku jadi tidak enak" ucap nya sendiri

Selesai mandi Fichia bergegas menuju lantai bawah.

"maaf Bu, saya mau ke ruang makan. ada dimana ya?" tanya Fichia kepada salah satu asisten rumah tangga.

"eoh, mari nona saya antarkan anda"

.

.

"eoh sini nak fichia. jangan malu-malu begitu" ucap mama Ajeng dengan ramah

"iya ma, terimakasih"

Mereka semua melakukan kegiatan makan dengan diam. tidak ada percakapan apapun ,berbeda hal nya dengan rumah Fichia yang selalu ramai membahas hal yang tidak penting.

Bahkan hanya ada tiga anggota yang makan di meja ini. 'sepi sekali' gumam Fichia

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haii.. jangan lupa kunjungi cerita author lain nya ya..

• RAHIM SEWAAN TUAN MUDA (end)

• IDOL TERKENAL ITU PACARKU (on going)

• IBU SAMBUNG PUTRI CEO (on going)

Berikan juga dukungan kalian, berupa.

Like..

Comment...

Vote...

Follow...

dan tambahkan ke daftar favorit bacaan kalian.

terimakasih ❤️

Terpopuler

Comments

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

Thor pengin tau donk kenapa keluarga fichia bisa jahat sama fichia apa alasannya kasih tau donk..

2023-12-01

0

Alanna Th

Alanna Th

sungguh anugrah melimpah utk anak sholeh y 👍😘😍💖😂🤣

2023-11-23

0

LISA

LISA

Tetap semangat y Fichia..Keluarga Edgar menerimamu dgn baik..bahkan Mamanya sikapnya beda bgt sm ibu kandungmu.

2023-03-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!