Bab 13 (REVISI)

Fichia menumpahkan semua air mata nya di taman depan rumah mama Ajeng.

Edgar disana tidak bisa membantu apa-apa karena dia tidak tau mengenai permasalahan apa yang membuat Fichia menangis sampai seperti itu.

"Fichia, ayo kita masuk. kita ke kamar ku diatas, kamu bisa istirahat disana dulu" ajak Edgar

Fichia menggeleng..

"kamu kenapa? apa ada seseorang yang menyakiti mu? tadi kamu terlihat biasa-biasa saja"

"bisa cerita sama aku, aku akan menjaga cerita mu dengan sebaik mungkin" lanjut nya

"saya tidak papa pak, boleh saya pinjam kamar mandi pak? saya mau cuci muka"

"Ayo saya antar"

Saat hendak masuk ke dalam rumah, tiba-tiba ada yang memanggil Fichia.

"ante chia" teriak salah seorang anak laki-laki.

"Kamu kenal anak itu chia?"

"iya" jawab nya dengan memandang anak laki-laki yang sekarang sudah terlihat sangat tampan.

anak itu lari kearah Fichia dan Edgar.

"ante"

"sayang nya ante" ucap Fichia dengan memeluk keponakan nya itu, anak dari Sabrina

"Ante kenapa tidak pulang? aku cari cari di kamar tidak ada, cari cari di kolam renang tidak ada" tanya nya ceriwis dengan bahasa sedikit cadel

"ante kan bekerja sayang, Keanu kesini sama siapa nak? dimana mama?"

"Mama ,papa ,nenek sama kakek ada di sana ante. ayo ken ajak ante kesana" Keanu berusaha menarik tangan Fichia ,tetapi Fichia tahan tangan mungil itu.

"Ken, ante mau cuci muka dulu. Keanu bisa kesana sendiri?"

Keanu mengangguk..

"kalau begitu Ken kesana ya, jangan main sendiri. nanti kalau ada yang menculik kamu gimana?"

"no ante, Ken mau ikut mama"

"iya , hati-hati ya sayang"

Edgar yang mendengar percakapan itu sedikit kaget. jika orang tua Fichia ada di antara teman-teman mama nya ,otomatis Fichia bukan anak dari sembarang orang.

"Fichia ,jadi ke kamar mandi?"

"iya pak, sekalian pinjam kamar buat nidurin Ameera"

"iya ayo kalau gitu saya antar kamu ke atas"

Sesampai nya di kamar Edgar, Fichia di buat kaget dengan desain kamar ini. warna yang dominan warna hitam, sedikit membuat hawa gelap menyeruak.

"itu kamar mandi nya chia,"

" Ameera biar sama papa dulu ante" ucap Edgar dengan menirukan suara anak kecil yang disambut tawa anak nya sendiri.

"tadi kamu kenal sama anak kecil itu chia?"

"iya, aku sangat mengenal nya pak"

"kalau boleh tau ,dia siapa?"

Fichia hanya diam dengan menepuk pantat Ameera.

"apa orang tua kamu ada diantara salah satu kerabat mama?"

"iya benar pak" jawab lirih Fichia dengan air mata yang menetes.

"Saya sepertinya lupa nama kamu, nama lengkap kamu siapa?"

"Fichia Pradikta pak"

"Fichia Pradikta, kemungkinan besar nama ayah kamu ada nama pradikta nya?" tanya Edgar sekali lagi tapi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Fichia.

"apa kamu sudah tidur?"

"belum pak"

"jika Ameera sudah tertidur, saya mau bicara sama kamu di balkon. saya tunggu ya"

"baik pak"

***

"mama tadi Ken ketemu sama ante di depan sana" ucap Keanu sesampai nya di kerumunan antar orang-orang

"oh ya?"

Keanu mengangguk...

"ya sudah nanti juga ante kesini"

Bu ayu yang mendengar bahwa Ken juga mengetahui keberadaan Fichia juga sedikit was-was. takut, jika ada hal yang akan terjadi oleh sang putri.

Banyak hal yang terjadi dirumah setelah Fichia mengalami keguguran.

Bu ayu menahan rasa rindu dan rasa kasihan untuk sang putri, demi keamanan dan keselamatan Fichia

"pak, boleh saya duduk"

"iya duduk lah sini chia"

"Chia"

"iya pak"

"Boleh saya mengatakan sesuatu?"

"boleh pak, apa ada pekerjaan saya yang tidak berkenan di hati bapak?"

"bukan, bukan tentang pekerjaan atau kinerja kamu"

"Fichia, aku menyimpan perasaan terhadap mu.. jika aku meminta kamu untuk menjadi istri ku dan ibu dari anak-anakku apa kamu bersedia?" tanya Edgar dengan menatap mata Fichia dalam

"Maaf pak, saya tidak bisa" jawab Fichia dengan menunduk.

"apa ada hal yang membuat kamu tidak bisa menerima ku? apa aku bukan termasuk dalam tipe mu? bukankah kamu sudah bercerai dengan mantan suami mu, lantas hal apa yang membuat mu tidak bisa menerima ku Fichia?" Edgar mencecar banyak pertanyaan untuk Fichia.

"saya disini hanya menjadi ibu susu untuk Ameera pak"

"iya saya tau. awal nya kamu disini hanya menjadi ibu susu untuk Ameera. tetapi, jika seiring berjalan nya waktu dan saya menyukai mu. apa itu salah?"

"tidak pak, tapi saya sedang tidak mau membuka hati untuk siapapun"

"sampai kapan?" tanya Edgar dengan cepat

"sampai waktu yang belum saya tentukan"

"apa kamu trauma dengan adanya pernikahan?"

"tidak tau pak, banyak hal yang terjadi di hidup saya dan saya tidak bisa...." fichia tidak bisa melanjutkan ucapan nya lantaran dia menangis tersedu-sedu

"sudah jangan menangis. tidak papa jika kamu tidak bisa menerima saya hari ini, tapi tolong buka sedikit pintu hati mu untuk aku masuk. aku akan berusaha membuat mu yakin jika aku tidak sama dengan laki-laki yang sebelum nya pernah bersemayam di hati mu"

"Apa bapak serius dengan ucapan bapak?"

"iya, saya tidak akan bermain-main dengan ucapan saya"

Fichia mengangguk dan menatap pepohonan yang menghias jalanan.

"apa kamu mau makan? sepertinya tadi kamu belum jadi makan?"

"Ameera sedang tidur pak"

"biarkan saya meminta salah satu pelayan untuk menjaga disini sebentar. kita turun untuk makan, ayo" Edgar menggenggam tangan Fichia untuk mengikuti langkah kaki nya yang menuju halaman belakang rumah tempat diadakan nya pesta.

"dari mana saja kamu gar? Ameera dimana?"

"dari kamar ma, Ameera tidur. disana sudah ada pelayan yang menjaga nya , ini aku sama Fichia mau makan dulu karna kami belum makan"

"oh ya sana ambil makan"

Fichia dan Edgar berjalan dengan bergenggaman tangan menuju meja hidangan di pesta itu.

"mama itu ante chia" ucap Keanu

"iya Ken, diam disini ya"

"Ken mau ikut ante chia boleh?"

"tidak Ken, disini saja temani mama oke?"

Ken mengangguk ngangguk kan kepala nya dengan merapatkan bibir.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Haii.. jangan lupa kunjungi cerita author lain nya ya..

• RAHIM SEWAAN TUAN MUDA (end)