"Maukah kamu menjadi istri ku dan ibu dari anak-anakku? Aku berjanji akan selalu membahagiakan mu dan menjaga mu semampuku" ucap Edgar dengan menatap mata Fichia.
"Maaf pak, saya masih belum bisa menerima nya" ucap Fichia dengan menduduk.
"bisakah kamu memberikan alasan yang tepat untuk jawaban mu itu? saya dari tadi siang masih belum dapat jawaban apa-apa dari kamu fichia" tanya Edgar dengan memiringkan tubuh nya.
Fichia menatap mata Edgar tanpa mengatakan satu patah kata pun.
"Katakan apa yang ingin kamu katakan dan ceritakan apa yang ingin kamu ceritakan. jangan pendam semua nya sendiri, kamu sudah tinggal bersama kami hampir 4 bulan dan kami tidak memperlakukan kamu dengan buruk bukan?"
Fichia mengangguk..
"Jadi ceritakan apa yang membuat mu ragu menerima ku dan ceritakan tentang sesuatu yang membebankan fikiran mu?"
"Boleh saya bercerita pak?" tanya Fichia
"Boleh, kan sudah saya katakan dari kemarin. sini cerita lah" edgar menarik lengan Fichia supaya tiduran di samping nya.
"pak, bisa kita bicara di kursi saja?"
"tidak. asal kamu tau, lebih enak bercerita di atas ranjang seperti ini daripada di atas kursi. sudah ceritalah, jangan banyak protes"
"Emmm. saya tidak bisa menerima bapak karna saya sudah meyakinkan diri saya sendiri untuk menutup pintu hati saya tentang laki-laki. bukan tanpa alasan dan mungkin saja sesuatu yang saya jadikan alasan ini tidak terlalu penting untuk setiap orang yang mendengar kan nya. tapi, menurut saya alasan ini sangat berpengaruh dalam hidup saya"
"Saya Fichia Pradikta, lahir di sebuah desa di salah kota ***. saya dua bersaudara dan saya mempunyai Kaka perempuan yang sangat menyayangi saya, membimbing saya dan menjaga saya. saya lahir di dalam keluarga yang harmonis, tidak pernah ada pertengkaran antar saudara atau antar keluarga di dalam hidup saya. Saya hidup seperti remaja pada umumnya, bersekolah dengan giat karna saya mempunyai cita-cita yang ingin saya raih. Setelah saya wisuda dan tidak lama dari acara wisuda saya, orangtua saya mengatakan jika saya dijodohkan dengan salah satu anak kerabat mereka" Fichia diam sejenak untuk menetralisir perasaan nya yang mulai berkecamuk..
Edgar hanya mengelus punggung nya dengan pelan
"Saya tidak mempunyai hak untuk menolak perjodohan tersebut. Saya berusaha ikhlas menerima itu semua dan tiba nya waktu akad saya sudah berkomitmen jika itu adalah pernikahan saya yang pertama dan yang terakhir. saya tidak menginginkan kegagalan dalam berumah tangga"
"Saya mengesampingkan rasa sakit hati saya dan saya belajar menerima suami saya saat itu"
"Satu tahun berjalan nya pernikahan, kami diberikan kepercayaan oleh tuhan berupa anak yang tumbuh di dalam rahim saya"
"Karena suami saya bekerja di luar kota, jadi selama saya hamil, saya dititipkan di rumah keluarga saya"
"Bisa tidak kata 'suami' diganti 'mantan suami'" sela Edgar
Fichia mengangguk...
"Selama kehamilan saya,mantan suami saya pulang 2 bulan sekali bahkan di kehamilan pertama mantan suami saya datang disaat usia kandungan saya 4 bulan dan setelah saya ingat-ingat selama dia pulang, dia hanya meminta hak biologis nya tanpa menanyakan kabar anak nya atau mengajak saya untuk konsultasi ke dokter kandungan" Fichia menghela nafas dalam.
"Waktu itu, saya tidak terlalu ingin menganggap itu sebuah permasalahan yang besar. saya menjalani peran saya sebagai istri dan calon ibu untuk anak saya waktu itu"
"Singkat cerita, ketika saya bangun tidur ditempat ranjang saya sudah banyak rembesan air yang saya tidak tau itu apa dan saya hanya bisa teriak memanggil ibu saya"
"Setelah di rumah sakit ,pihak dokter meminta untuk segera melakukan tindakan operasi karna situasi saat itu tidak memungkinkan untuk menunggu waktu lahiran normal"
"keluarga saya menyanggupi dan tibalah saya di ruang Operasi. Setelah proses itu berjalan dengan lancar, saya melihat anak saya dan mendengar tangisan nya yang sangat kencang" ~ Fichia sudah mengeluarkan air mata nya.
"Setelah anak saya dibawa ke inkubator dan saya di bawa masuk ke ruang rawat inap. saya tertidur, sewaktu bangun dari tidur saya mendapati kabar bahwa anak saya tidak bisa di selamat kan"
"Dan selama saya di rumah sakit, saya tidak melihat keberadaan mantan suami saya atau bahkan keluarga dari mantan suami saya tersebut",
"Saya ikhlas menerima ,mungkin keluarga dari pihak mantan suami tidak tau. ternyata setelah saya pulang kerumah mantan suami, saya mendapat tekanan hebat dari keluarganya , ibu nya bahkan diri nya yang notabene nya adalah suami saya yang sudah berikrar di hadapan tuhan dan keluarga juga menekan saya"
"Saya dibilang pembunuh, saya dibilang tidak bisa menjaga anak saya, tidak bisa menjaga anak mantan suami saya dan yang paling menyakitkan hati saya. saya di Katai wanita yang tidak tau terimakasih karna bisa menikah dengan mantan saya tersebut"
"Sakit bukan? Saya baru pulang dari rumah sakit dan saya juga kehilangan anak saya bukan hanya dia, bahkan saya sendiri yang berjuang di ruang operasi tersebut" tangis Fichia pecah seketika dan menumpahkan semua rasa itu ke pelukan Edgar.
"Syuttt.. jika tidak bisa melanjutkan cerita, lanjutkan besok lagi tidak apa-apa"
Fichia menggeleng..
"Saya mau Melanjutkan cerita ini pak, supaya episode nya banyak. kasian pembaca jika nanggung"
"Betul juga, oke terus lanjutkan. sudah ditunggu" kekeh Edgar
"Saya menjaga anak saya dengan baik, saya selalu mengontrol anak saya tiap bulan dan saya selalu melakukan banyak hal untuk perkembangan anak saya. apa itu saya masih bisa di sebut wanita tidak tau diri dan wanita pembunuh anak sendiri? tidak kan pak?"
"tidak, tidak ada ibu yang membunuh anak nya sendiri. kamu sudah menjadi ibu yang hebat, anak kamu tidak mau bersama mu di dunia karna dia sudah menunggu mu di akhirat. hanya kamu" ucap Edgar menenangkan Fichia
"aamiin"
"Setelah itu, saya pulang kerumah orangtua saya dan saat dirumah orang tua saya ,tidak lama semua penghuni rumah orangtua saya juga ikut menyudutkan saya bahkan menganggap saya tidak ada"
"Apa kamu tau penyebabnya?"
"tidak tau pak, bahkan ibu saya masih bisa bersikap normal jika tidak ada orang dirumah"
'ada yang tidak beres' batin edgar
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa bantu!
Like...
Vote...
Comment...
dan masukkan kedalam favorit bacaan kalian ya, Terimakasih ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Wanti Suswanti
ayo selidiki Edgar..
2023-12-01
0
Mila
🥲
2023-11-23
0