Bab 19 (REVISI)

Pekerjaan Fichia di rumah ini hanya menemani tumbuh kembang Ameera dan memberikan asi yang berlimpah yang ada di dalam tubuh nya ini.

Meskipun Edgar dan Fichia menjalani hubungan spesial, Fichia tetap mendapat kan gaji sesuai dengan kesepakatan di awal. sebanyak delapan belas juta rupiah.

Sebenarnya Edgar juga ingin memberikan Fichia blackCard milik nya, tapi Fichia tidak bisa menerima kartu ajaib tersebut karna diri nya belum menjadi bagian dari keluarga ini dan belum menjadi tanggung jawab Edgar sepenuh nya.

Meskipun hal tersebut sangat menguntungkan bagi Fichia, tapi Fichia tidak ingin memanfaatkan keadaan hanya demi kepuasan nya saja.

toh, selama dia bekerja di sini uang yang gaji yang fichia dapat tidak pernah ia gunakan sama sekali.

semua uang itu ada di tabungan pribadi milik nya bahkan masih utuh nominal nya.

📞 Hallo Fichia, kamu sore ini ada waktu tidak?

^^^Sore ini jam berapa ratu?📞^^^

📞sekitar jam 4 sore

^^^Seperti nya ada waktu, ada apa? apa ada hal penting?📞^^^

📞iya, ada hal penting yang ingin aku katakan.

📞 nanti aku tunggu kamu di caffe ***** jam 4 sore ya, aku tutup dulu telfon nya . aku sedang buru-buru

tutt..tut..tuttt

Belum sempat Fichia menjawab, ratu sudah mematikan telfon nya begitu saja.

'ada apa ini? kenapa perasaan ku jadi tidak enak?' batin Fichia dengan menekan perasaan jika semua akan tetap baik-baik saja

***

Sore hari nya, Fichia berangkat ke caffe *** tempat nya bertemu dengan ratu tanpa membawa Ameera.

Ameera sudah ia titipkan dengan mama Ajeng, di rumah beliau.

Fichia juga tidak ada menghubungi Edgar sama sekali, dia tidak ingin Edgar menyusul nya.

Bukan karna ada yang fichia sembunyikan, hanya saja Fichia ingin mendengar kan cerita ratu dengan seksama tanpa ada yang menganggu, seperti Edgar contoh nya.

Caffe **** pukul 15.50

Fichia sudah duduk di salah satu meja yang ada di pojok dekat jendela.

tidak lama sampailah ratu dengan jalan yang sedikit buru-buru.

"Haii rat, mau pesan apa? tadi aku udah pesan orange jus"

"Tidak usah Fichia, aku disini hanya ingin mengatakan satu hal penting" ucap ratu kemudian dia menarik nafas dalam

"ada apa rat? apa ada masalah?"

"keluarga mu sedang di ambang kehancuran"

"maksud nya? aku tidak mengerti sama sekali rat?"

"Kamu tau, setiap kali aku menelfon kamu. aku selalu meRecord pembicaraan kita dan mengirimkan ke ibu mu"

"Aku masih belum paham"

"Ibu mu meminta ku untuk selalu menanyakan kabar mu dan keberadaan mu dimana Fichia, keluarga mu sangat mengkhawatirkan diri mu. mereka sangat ingin memeluk mu atau bahkan ingin menahan mu agar tidak pergi" ucap ratu dengan mata berkaca-kaca

"Tapi kenyataan nya tidak seperti itu rat"

"kamu salah Fichia, kenyataan yang kamu lihat itu semua hanya skenario dari keluarga mu saja. mereka selama ini hidup dalam ancaman kakak ipar mu" ucap ******* ratu dengan di iringi helaan nafas.

"Mas Herman?" tanya Fichia

"iya benar, Kakak ipar mu yang mengancam seluruh keluarga mu Fichia. jadi aku bicara ke kamu sekarang, supaya kamu bisa menyelamatkan keluarga mu. mereka sangat menyayangi mu Fichia, aku tidak pernah berbohong bukan? jadi ku mohon ,selamatkan ibu ,ayah dan kakak mu dari ancaman Herman"

"Mas Herman mengancam karna apa rat? tolong jelaskan! jangan memberikan cerita setengah-setengah seperti ini" geram Fichia

"Ini cerita yang aku dapat dari ibu mu, Amran sebenar nya adalah mantan kekasih dari Sabrina dan mereka yang seharus nya menikah. Anak Sabrina yang bernama Keanu itu adalah anak kandung dari mantan suami mu, Amran"

"haaa?? jangan bercanda rat, tolong"

"aku tidak sedang bercanda, dengarkan aku"

"Dan herman adalah laki-laki yang sangat terobsesi dengan Sabrina kakak mu, maka dari itu dia mau mengakui jika ken adalah anak kandung nya. padahal, kenyataan nya tidak seperti itu"

"Amran dan Sabrina tidak hanya menjalin hubungan saat kalian belum menikah, bahkan mereka melakukan hubungan yang tidak wajar saat kamu berstatus menjadi istri Amran"

"itu tidak mungkin rat, tidak mungkin ,tidak" Fichia menjawab dengan bibir bergetar

dia tidak menyangka jika kakak nya akan berlaku demikian.

"Tenang Fichia, tarik nafas dan tolong dengarkan aku lagi"

"Amran menikah dengan mu karna dia ingin selalu berdekatan dengan Sabrina dan kenapa orang tua mu setuju dengan pernikahan kalian? karena ancaman dari Herman"

"Hanya itu yang aku tau Fichia, kamu tenangkan diri mu dan berfikir lah dengan jernih. yang perlu kamu tau, keluarga mu selalu menyayangi mu dan mereka sekarang menjalani hidup dengan rasa ketakutan"

"Kamu minumlah, setelah itu ayo aku antar ke rumah mu"

Fichia hanya melakukan apa yang ratu katakan, tanpa diri nya menjawab satu pertanyaan yang ratu lontarkan.

Sesampai nya di rumah, Fichia melihat jika Edgar sedang berlarian ke arah pos satpam.

"Permisi pak" ucap ratu

"iya non, eh mbak Fichia tadi di cari sama den edgar"

"Iya maaf saya mengajak Fichia bertemu, ini saya mau ngantar Fichia pak. sampaikan permohonan maaf saya ke pak Edgar ya pak, terimakasih"

"Fichia aku pulang dulu ya , kalau ada apa-apa kamu telfon aku.hmm?"

"iya , terimakasih rat"

Fichia berjalan masuk ke dalam rumah.

"Sayang, kamu dari mana saja? kenapa pergi tidak bilang? kenapa Ameera kamu titipkan ke mama?" cecar Edgar dengan banyak nya pertanyaan.

Fichia hanya diam kemudian melanjutkan langkah Kaki nya ke dalam kamar nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...