Love And Justice
Ruang Kuliah Hukum Publik Harvard Law School, Cambridge Massachusetts, Tiga Tahun Lalu ...
Nelson Blair meletakkan tas ransel Pradanya dan duduk di kursinya bersebelahan dengan dua sahabatnya, Tetsuya yang berkebangsaan Jepang dan Jason. Ketiganya mendapatkan hukuman yang sama dari dosen mereka, Norma Theresia. Nelson tampak kesal karena gara-gara tantenya itu, ujian skripsinya harus mundur satu semester karena mendapatkan nilai D.
D! Dalam sejarah keluarga Blair, tidak ada baik dari opa buyutnya Stephen, Neil, James, hingga ke daddynya Travis, mendapatkan nilai D! Tante Norma benar-benar bikin aku pecah rekor. Blair pertama yang mendapatkan nilai D. Travis semakin manyun melihat Tante nya masuk ruang kuliah.
Norma Theresia adalah kakak tiri Rahajeng Blair, ibu Nelson dan Nadya Blair, istri Travis. Norma tahu keponakannya ada di ruang kuliahnya dan terkadang Nelson suka seenaknya sendiri membuat dirinya ingin menghukum bocah nakal itu.
Tugas yang diberikan Norma harus dikerjakan secara kelompok dan seperti yang dia duga, Nelson pasti dengan duo tuyulnya, Tetsuya dan Jason. Trio tuyul, meskipun tidak botak dan ketiganya bertubuh tinggi, memang mahasiswa cerdas. Hanya saja saking cerdasnya, mereka sering pongah.
Dan tugas yang mereka kumpulkan pun langsung mendapatkan nilai D karena dianggap receh oleh Norma, membuat Nelson meradang. Pria jangkung itu pun mendatangi Tantenya dan keduanya terlibat adu debat. Tentu saja Norma yang menang, setelah memberikan argumen final membuat Nelson tidak berkutik.
Dan kini Nelson bersama Tetsuya dan Jason, harus mengikuti kuliah ulang. Tugas yang diberikan Norma pun jauh lebih sulit dari yang sebelumnya membuat sulung Travis Blair itu meradang tapi mau tidak mau dia harus membuatnya sesempurna mungkin karena dia tidak mau target kuliah pengacaranya akan mundur lebih lama dari yang di rencanakan.
***
"Ini tugas kalian?" tanya Norma saat menerima paper tugas trio tuyul.
"Yes Mrs Theresia" jawab ketiganya. Kini mereka berada di ruang Norma usai kuliah.
Norma memeriksa tugas ketiga mahasiswanya. Harus diakui, studi kasus yang diberikan olehnya, bisa diselesaikan dengan baik oleh trio tuyul.
"Bagus. Kalian semua dapat A."
Ketiganya hanya menatap Norma tanpa antusias karena percuma juga mendapatkan A sekarang kalau mereka tetap mundur ujian skripsi nya menunggu semester mendatang.
"Terimakasih Mrs Theresia" ucap ketiganya meskipun dalam hati mereka mengumpati Norma. Tiga pria itu pun keluar dari ruang kerja Norma.
***
"Tante mu itu benar-benar deh! Bikin perkara!" omel Jason. Ketiganya berada di kursi taman sambil memakan burito yang dijual di food truck dekat sana.
"Mundur kan kita satu semester! Harusnya dalam waktu 3,5 tahun selesai, ini jadi empat tahun!" timpal Tetsuya. "Padahal aku sudah rencana, habis wisuda langsung kembali ke Tokyo untuk mengambil kuliah pengacara di Todai!"
"Tahu tuh. Aku ngadu ke mommy juga percuma! Mommyku cuma bilang 'Terimalah nasibmu nak'. Apa nggak bikin tambah dongkol?" jawab Nelson sambil cemberut.
Tak lama datang seorang gadis cantik berambut pirang kecoklatan menghampiri ketiga pria itu.
"Mas Nelson! Sudah ketemu Tante Norma?" tanya gadis itu.
"Sudah! Akhirnya dapat A aku! Tante Norma memang menyebalkan!" sungut Nelson kesal.
"Haaaiiii Nadyaaaa... Tambah cantik saja" goda Tetsuya.
"Nggak usah genit deh! Nanti aku bilang ke Rumi, bisa dipotong kau punya burung! Sudah tahu pacar lu lagi hamil, malah godain aku!" balas Nadya judes.
Tetsuya pun manyun. Ya memang sih dia sudah tinggal bareng dengan pacarnya, Rumi sejak awal kuliah dan rencananya akan kembali ke Jepang usai pria Jepang itu wisuda. Rumi akan melanjutkan kuliahnya di Tokyo.
"Makanya kalau pacaran itu pakai pengamanan. Macam aku ini" ucap Jason sambil menunjukkan rentengan Kon*dom di dalam dompet nya membuat Nadya menggelengkan kepalanya.
"Kalau Nelson, aku yakin masih perjaka! Secara dia tidak mau ada skandal di keluarganya" gelak Tetsuya.
"Tentu saja! Aku tidak mau direpotkan dengan adanya cewek mengaku hamil dan minta pertanggungjawaban meskipun misalnya aku sudha memakai pengaman, tapi tetap saja resiko itu ada. Apalagi cewek jaman sekarang jauh lebih berani dibandingkan kita-kita yang cowok!" balas Nelson.
"Lagian aku juga tidak mau dengan pria-pria tipe macam kalian" balas Nadya yang baru masuk fakultas hukum Harvard, menjadi adik kelas kakaknya.
"Iya deh Nad, soalnya kamu sudah tahu bobroknya kami" gelak Jason.
"Nah tuh tahu!" Nadya mencium pipi Nelson. "Aku masuk kelas dulu!"
"Selamat belajar dik." Nelson tersenyum ke adiknya.
"Bye semua!" Nadya pun pergi menuju ruang kelasnya.
"Son, alamat kamu bakalan harus menyeleksi semua pria yang mendekati Nadya. Secara adikmu cantik banget!" ujar Jason.
"Iya, nurun siapa sih?" tanya Tetsuya. "Secara kakaknya muka biasa saja!"
"Reseh lu! Mommy ku cantik, Oma ku dan Oma buyut ku juga cantik. Jadi wajar kan kalau adikku cantik." Nelson menatap judes ke sahabatnya.
"Tapi banyak mengira Nadya cewek lemah... padahal..." kekeh Jason.
"Tukang berantem!" gelak kedua sahabat Nelson.
Nelson tersenyum karena apa yang diucapkan sahabat - sahabatnya tidak salah. Nadya memang seorang Blair.
***
Nelson akhirnya bisa wisuda di bulan September setelah dia mengebut skripsinya dan langsung masuk program studi lawyer di kampus yang sama. Disaat Nadya masuk semester ganjil tahun kedua kuliahnya, Norma Theresia dipanggil pulang oleh pemerintah Indonesia untuk kembali menjadi jaksa penuntut umum.
Norma sebenarnya lebih suka mengajar di Harvard tapi karena jaksa agung sendiri yang meminta, mau tidak mau Norma pun harus mematuhi. Apalagi dia masih tercatat sebagai pegawai kejaksaan yang sedang mengajukan cuti besar. Norma memang dikenal sebagai jaksa penuntut umum yang tegas dan garis lurus.
Nadya yang berharap bisa kuliah dengan dosen tantenya, harus manyun karena Tantenya pulang ke Jakarta.
"Setidaknya, aku nggak bakalan dikasih D sama Tante Norma macam mas Nelson" cengir Nadya ke Nelson saat mereka makan malam di apartemen.
"Beneran deh Tante nyebelin satu itu! Semua nilai ku straight A... Eh giliran dia yang ngajar, dueeeenggg! D! Dodol, Dodo, Domba, Doberman! Menyebalkan! Bikin malu dan kesal saja!" sungut Nelson.
Nadya tergelak mendengar Omelan kakaknya yang makin receh dengan Arkananta dan Valentino, sepupunya yang sepantaran.
"Ya, anggap saja mas Nelson jadi aib keluarga Blair yang tidak pernah mendapatkan nilai D. Sejarah itu mas!" tawa Nadya.
"Nyebelin lu Nad!" Nelson menatap wajah adiknya. "Dik, kamu ada tipe cowok nggak?"
"Adalah!"
"Yang kayak apa?"
"Harus jangkung soalnya aku sudah tinggi, cowok tegas, punya attitude dan satu lagi... Tabah dengan sifat aku yang berantakan!" cengir Nadya.
"Susah itu Nad. Hanya satu yang sesuai dengan tipe kamu tapi tidak bisa jadi pasangan kamu..."
"Siapa mas?" tanya Nadya.
"Mas Bayu."
Nadya melengos.
***
Yuhuuuu Up Juga ya yang nungguin Nelson dan Nadya. Soalnya pada minta dua kakak beradik ini.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
ᥲᥡᥲᥒkᥒᥡᥲ_ 🄳 ⁷⟬⟭💜❄
yuhuuuuu disini lagi edisi kangen oZ
2023-08-25
1
za_syfa
sekarang giliran keluarga pengacara yg dapat jatah novel ya ditunggu gimana bar bar nya Nadya dan judesnya Marisol
2023-03-15
2
wonder mom
msh ngarep Nadya sm OZ✌✌✌
2023-03-15
1