Nadya Blair

RS Ciptomangunkusumo Jakarta

Jimmy melihat bagaimana tubuh tambun Toro berlari menuju ke seorang wanita yang sebaya dengan mereka tapi masih tampak cantik itu.

Duh bisa gempa bumi lokal plus gonjang ganjing kalau Si Ateng main peluk Didit!

"Ateeeenngg!" teriak Jimmy sambil mengejar pria itu sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Tapi dirinya terlambat saat melihat Anandhita mengelakkan tubuhnya membuat Toro memeluk udara hingga jatuh terjerembab.

"Astaghfirullah! Dasar kuda Nil! Gini nih yang bikin awet jomblo!" sungut Jimmy sambil menghampiri keduanya. "Halo, neng Didit."

"Halo bang Jimbong. Apa kabar?" sapa Anandhita ramah. "Mbak Anita dan anak-anak gimana? Baik-baik saja kan?"

"Alhamdulillah baik semua. Ayo, Teng, bangun..." bisik Jimbong gemas melihat Toro masih terduduk sambil mengelus hidungnya yang mencium lantai lorong rumah sakit Cipto Mangunkusumo.

"Neng Didit, tega sama Aa'... Lihat ini, hidung minimalis Aa' jadi semakin minimalis. Kan jadi nggak ganteng..." rengek Toro mendramatisir.

"Habis, bang Toro mau peluk Dhita kan nggak boleh, bukan muhrim. Nanti mas David tahu bisa bahaya" senyum Anandhita manis.

Tak lama David, Travis, Hoshi dan Nelson datang ke ketiga orang itu. "Ada apa ini?" tanya David.

Anandhita yang melihat suaminya langsung menghampiri dan memeluk lengan David. "Ini mas, bang Toro katanya kangen sama aku terus mau peluk."

Toro melongo. "Jangan harafiah jujurnya dong neng Didit, Aa' kan jadi malu."

David menggelengkan kepalanya. "Udah Teng, kamu kembali ke kantor. Tar aku juga bakalan menyusul ke kantornya Randy."

Toro pun bangun dan tersenyum ke arah Anandhita. "Neng Didit tetap awet cantik ya?"

"Kagak usah merayu gombal! Sampai kiamat pun, neng Didit kagak mau sama elu! Apalagi bentukan kamu sekarang makin mirip kuda Nil!" Jimbong pun langsung menyeret partner nya selama hampir dua puluh lima tahun bekerja di forensik.

Nelson yang melihat kerusuhan itu menatap Daddy dan Oomnya. "Itu definisi orang yang menyimpan hatinya sangat dalam."

"Iya saking dalamnya, suka ngehalu Dhita bakal ninggalin Dapid! Padahal tipe Dhita kan bukan model celengan Semar begitu!" balas Hoshi pedas.

"Astagaaa Hosh! Celengan Semar" gelak Travis.

"Sudah yuk, kita ke tempatnya pak Ustadz Randy" ajak David sambil mencium kening Anandhita.

"Hati-hati" senyum Anandhita.

***

Urusan Juliet akhirnya terselesaikan usai Norma Theresia menjadi jaksa penuntut umum bagi Susan Sandoro dan Anneke, yang masing-masing dihukum seumur hidup dan 30 tahun penjara. Bagi Nelson, itu adalah hukuman yang paling wajar di Indonesia meskipun di New York bisa dituntut hukuman mati karena negara bagian New York masih ada hukuman mati

Nelson sendiri usai urusan Jakarta, langsung kembali ke Harvard untuk ujian pengacara dan langsung bekerja di Blair and Blair Advocate setelah wisuda meskipun sebelumnya sudah biasa magang bersama Oomnya, Steven Hamilton.

***

Kasus Menghilangnya Gabriel

Nelson sedang mengurus kasus di New York ketika mendapatkan berita bahwa Gabriel, kekasih Garvita, menghilang dari London. Pengawal adiknya itu entah kemana membuat Eagle dan Garvita kebingungan. Ditambah Eagle nyaris tewas akibat berondongan peluru dari mobil tidak dikenal.

"Astagaaa! Sebenarnya si Gabriel terlibat apa sih?" sungut Nelson gemas. "Benar kata Daddy, harus pasang badan kita buat pasukan huru hara, durjana, hobi gegeran, no rusuh no life, reseh tingkat..."

"Mas Nelson ngomel sama siapa?" suara Nadya membuat dirinya menghentikan omelannya.

"Sudah dengar kamu? Mas Eagle hampir tewas?"

Nadya duduk di sofa sambil menyesap kopinya. Gadis yang juga baru menyelesaikan studi pengacaranya itu hanya mengangguk. "Sepertinya Gabriel terlibat dengan orang-orang tidak benar."

"Hah? Tidak mungkin, Nad. Gabriel nyaris 24 jam bersama Garvita kecuali saat mandi dan tidur. Dia terlibat apa?"

"Ditunggu saja informasi dari London. Biasanya langsung nyebar ke grup keluarga. Jangan panik begitu lah! Kan mas Nelson tahu, keluarga kita paling tidak akan tinggal diam kalau ada anggotanya yang lecet sedikitpun. Bisa bumi gonjang ganjing, langit kelap-kelap..."

Nelson menatap judes ke adiknya yang cantik. "Malah ndalang!"

Nadya terbahak. "Sudah, kita urus kasus dulu. Nanti Oom Steven ngomel kalau belum selesai."

***

Sebulan Kemudian...

Akhirnya semua keluarga besar Pratomo tahu kalau Gabriel mendapatkan ancaman dari CIA yang ingin mendapatkan barang bukti keterlibatan mereka dengan kartel Brazil. Tidak hanya itu saja, kedua orangtua Gabriel yang merupakan agen ABIN dan CIA, dibunuh oleh empat rekannya 14 tahun lalu. Dan kini, Gabriel hendak mengungkapkan kejahatan mantan rekan ayah dan ibunya. ( Bisa dibaca di My Bodyguard is My Boyfriend ).

Dan sekarang FBI pun harus turun tangan karena semua bukti dipegang oleh Bayu O'Grady, Valentino Reeves dan Arkananta Baskara dari seorang agen FBI bernama Jubal Valentine yang dianggap MIA ( Missing In Action ). Hasil penyelidikan, Gabriel berhasil melacak keberadaan salah satu partner ayahnya di ABIN ( Badan Intelijen Brazil ) yang merupakan eksekutor kedua orangtuanya di Dubai berdasarkan bukti yang didapat dari Jubal dan ditajamkan oleh Shinichi Park, bahwa Eduardo Palemo berada di Acapulco Mexico.

Nadya yang mendengar bahwa Gabriel hendak membawa Eduardo Palemo bersama dengan FBI, langsung ingin ikut serta berkontribusi.

"Kamu itu belum resmi jadi pengacara Nad!" protes Nelson.

"Kan kalau pakai pesawat kita, tahu lah ada firma hukum Blair disana. Nama Daddy kan terkenal dan punya banyak relasi di Mexico."

"Jadi kamu sendiri yang akan menjemput semuanya?" tanya Nelson.

"Siapa lagi?" jawab Nadya cuek. "Nanti aku bawakan taco dan Margarita dari Acapulco." ( sebelum kalian protes, keluarga Blair yang ini sama dengan keluarga Smith, berbeda keyakinan dengan keluarga Pratomo ).

"Hati-hati Nad. Tahu sendiri mas Bayu panasan!"

"Mas Bayu bikin perkara, aku tendang pantatnya!" balas Nadya judes.

***

Bandara Acapulco Mexico

Nadya menunggu kabar para pasukan Bodrex yang hendak kembali ke New York. Gadis itu sebelum berangkat tadi, membeli donut, kopi, hot choco dan sandwich untuk mengganjal perutnya.

"Lama banget sih! Capek ini nunggu! Beneran deh, menunggu itu adalah pekerjaan paling membosankan!" gerutu gadis cantik berambut coklat itu sambil memakan donutnya di tangga pesawat Gulfstream milik keluarga Blair berdasarkan logo di ekor pesawat berupa Singa dengan timbangan yang bertanda hukum. Maskot keluarga Blair memang singa.

Tak lama sebuah mobil ambulans pun datang dan Nadya melihat dua orang pria turun. Seorang pria yang jangkung berdarah Timur Tengah dan seorang pria bule yang lebih pendek. Keduanya bergegas membuka pintu belakang ambulans dan tampak dua orang wanita turun, yang satu kulit hitam dengan rambut pendek dan satunya kulit putih dengan rambut coklat tua, mengambil brankar yang membawa seorang pria berdarah Mexico.

Pria berdarah Timur Tengah itu lalu menghampiri Nadya.

"Kalian terlambat lima belas menit!" ucap gadis yang sedang makan donut itu dengan cueknya.

Introducing Nadya Blair

"Young lady, ayo minggir. Kita harus berangkat!" ucap Omar gusar.

"Oke. Aku habiskan dulu donutku. Tenang saja, si Mule tidak akan bangun sampai besok!" ucap gadis itu sambil memasukkan donutnya ke dalam mulutnya. "Mmmm...mmmm..."

Omar menatap judes ke gadis itu. "Ditelan dulu donutnya!"

Gadis itu menelan donutnya setelah mengunyah nya. "Ayo masuk!" ajaknya sambil masuk ke dalam pesawat.

"Hei! Tunggu! Siapa kamu?" tanya Omar.

"Nadya Blair. Pengacara plus pilot pesawat ini. Sayang, aku tidak bisa menikmati kota Acapulco gara-gara harus membantu FBI" senyum gadis cantik itu membuat Omar melongo.

Introducing Omar Zidane

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

gegeran no 1😁😁😁😁

2023-08-25

1

diyah

diyah

serius celengan semar🤣🤣🤣🤣 bon cabe kalo udah bicara ampun deh😅😅😅

2023-03-27

1

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

lanjut lah🙃🙃🙃🥱

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Nelson Blair
2 Kasus Juliet
3 Nadya Blair
4 Pulang Yuk!
5 Aku Tendang Kalian!
6 Marisol Braga
7 Nadya dan Omar
8 Rencana Ke Dubai
9 Tiba di Dubai
10 The Blairs di Dubai
11 Kembali Ke Hutan Beton
12 Ramesses II
13 Kasus Nelson
14 Aku Nggak Flu!
15 Pulang ke Manhattan
16 Tiba Di Apartemen
17 Menemani Marisol
18 Bibir Garam
19 Biarkan Juri Yang Menghukum
20 Gue Jadiin Mumi!
21 Jalani Saja
22 Bukan Cinderella
23 Kode Nelson dan Marisol
24 Di Gym
25 Nelson dan Marisol
26 Nadya dan Inggrid
27 Ke Hongkong
28 Dipisah
29 Sidang Perdana
30 Akhirnya...
31 Pipi Bakpao
32 Kasus Kesiangan
33 Shane O'Grady
34 Benarkah?
35 Dasar Bucin!
36 CIA?
37 Mencari Benang Merah
38 What The ...
39 Bau?
40 Manipulator
41 Ghagra Choli
42 Pembunuhan Berantai
43 Omar Pusing
44 Dihukum
45 Mood Booster
46 Tertangkap
47 Bikin Eneg
48 Aku Lapar !
49 Salahnya Tidur
50 Nggak Romantis
51 Berpisah
52 Kejadian Mengejutkan
53 Terbucin-bucin
54 No Jell-O
55 Di Rumah Sakit
56 Berdarah
57 New Year
58 Butuh Healing
59 Bertemu Hasina Zidane
60 Nadya di Jakarta
61 Singa Blair
62 Bad Day
63 Omar Terharu
64 Cuma Pijat
65 Lamaran... Lagi?
66 Rencana Ijab
67 Di RR's Meal
68 Kasus Membingungkan
69 Aconite
70 Lack of Empathy
71 No India Food
72 Ijab Nadya dan Omar
73 Escape House
74 My H.o.t Wife
75 Pertengkaran Pertama
76 Boyok
77 Boros Shampoo
78 Kecuekan Nadya
79 Ada Kalanya Kamu Harus Melepaskan
80 Aslan Blair Zidane ( END )
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Nelson Blair
2
Kasus Juliet
3
Nadya Blair
4
Pulang Yuk!
5
Aku Tendang Kalian!
6
Marisol Braga
7
Nadya dan Omar
8
Rencana Ke Dubai
9
Tiba di Dubai
10
The Blairs di Dubai
11
Kembali Ke Hutan Beton
12
Ramesses II
13
Kasus Nelson
14
Aku Nggak Flu!
15
Pulang ke Manhattan
16
Tiba Di Apartemen
17
Menemani Marisol
18
Bibir Garam
19
Biarkan Juri Yang Menghukum
20
Gue Jadiin Mumi!
21
Jalani Saja
22
Bukan Cinderella
23
Kode Nelson dan Marisol
24
Di Gym
25
Nelson dan Marisol
26
Nadya dan Inggrid
27
Ke Hongkong
28
Dipisah
29
Sidang Perdana
30
Akhirnya...
31
Pipi Bakpao
32
Kasus Kesiangan
33
Shane O'Grady
34
Benarkah?
35
Dasar Bucin!
36
CIA?
37
Mencari Benang Merah
38
What The ...
39
Bau?
40
Manipulator
41
Ghagra Choli
42
Pembunuhan Berantai
43
Omar Pusing
44
Dihukum
45
Mood Booster
46
Tertangkap
47
Bikin Eneg
48
Aku Lapar !
49
Salahnya Tidur
50
Nggak Romantis
51
Berpisah
52
Kejadian Mengejutkan
53
Terbucin-bucin
54
No Jell-O
55
Di Rumah Sakit
56
Berdarah
57
New Year
58
Butuh Healing
59
Bertemu Hasina Zidane
60
Nadya di Jakarta
61
Singa Blair
62
Bad Day
63
Omar Terharu
64
Cuma Pijat
65
Lamaran... Lagi?
66
Rencana Ijab
67
Di RR's Meal
68
Kasus Membingungkan
69
Aconite
70
Lack of Empathy
71
No India Food
72
Ijab Nadya dan Omar
73
Escape House
74
My H.o.t Wife
75
Pertengkaran Pertama
76
Boyok
77
Boros Shampoo
78
Kecuekan Nadya
79
Ada Kalanya Kamu Harus Melepaskan
80
Aslan Blair Zidane ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!