Pangkalan Militer Key West, Miami Amerika Serikat
Nelson dan Nadya mendaratkan pesawat Gulfstream mereka dengan mulus di runway yang kiri kanannya terdapat banyak pesawat jet militer militer US Air force, Navy, dan Army.
Setelah mendarat dengan sempurna, Nelson dan Nadya pun turun yang disambut oleh Jendral yang bertugas disana. Bayu pun ikut turun untuk menemui petinggi disana sembari ramah tamah sedangkan yang lain tetap tinggal di dalam pesawat.
Dante lalu melirik ke Gabriel. "Gab, kamu nggak pulang ke Miami sekalian?" goda ayah Vicenzo itu membuat Luke terkekeh.
"Usil banget sih kamu!"
"Lha pas kita di Miami lho Luke."
"No, thank you. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika saya tidak ikut pulang dengan kalian ke New York..." jawab Gabriel pelan.
"Paling dibotakin sama Garvita" gumam Dante. "Dia dan Leia kan sama saja galaknya."
Gabriel bergidik. Sudah kemarin diancam potong rambut pakai gunting rumput, sekarang dibotakin... Malang benar nasibku punya kekasih bar-bar.
Setengah jam kemudian, bahan bakar pesawat pun penuh dan Nelson mengeluarkan buku cek nya untuk diserahkan guna biaya pembayaran avtur. Ketiga orang yang tadi turun pun sudah masuk ke dalam pesawat dan kembali menerbangkan burung besi itu menuju New York.
***
La Guardia Airport New York
Pihak tower bandara internasional JFK memerintahkan agar pesawat milik keluarga Blair tidak mendarat di JFK dan harus ke La Guardia atas perintah FBI.
Nadya dan Nelson pun menyanggupinya apalagi tiga tahanan itu adalah tahanan FBI dengan pengawasan Omar Zidane dan Jubal Valentine. Menjelang subuh, pesawat biru putih berlogo singa dengan timbangan itu pun mendarat dengan selamat di runway yang sudah disiapkan.
Semua orang turun dan tampak Billy Boyd, Tiffany dan Maggie bersama para agen FBI lainnya sudah menunggu disana. Ketiga orang agen pengkhianat itu dibawa menuju rumah sakit federal dengan pengawasan ketat.
Nelson lalu berkoordinasi dengan petugas bandara La Guardia untuk menyewa hanggar kosong disana selama seminggu untuk memarkirkan pesawat kesayangannya. Sudah terjadwal kalau Travis akan berangkat ke Dubai dengan membawa para pembunuh orang tua Gabriel yang akan diadili disana karena kejahatan dilakukan di Dubai.
Omar lalu berpamitan ke semua orang sebelum masuk ke dalam mobil milik FBI. Bayu sendiri sudah menelpon pengawalnya untuk mengirimkan mobil untuk menjemput mereka dan membawa mereka pulang ke rumah.
***
Apartemen Keluarga Blair Central Park New York
Nadya menatap pemandangan dari kamarnya yang menunjukkan matahari sudah bersinar tinggi. Gadis itu mengambil jam digital di atas nakas dan terkejut saat melihat waktu disana terpampang pukul 14.05.
"Jam dua siang? Astaga naga! Demi semua kera sakti! Ya ampuuuunnn !! Aku kan harus... Eh tunggu..." Nadya mengacak-acak rambutnya. "Aku harus ngapain hari ini?"
Usai tiba dari La Guardia, Nadya langsung masuk kamar dan berganti pakaian ke pakaian tidur, segera merebahkan tubuhnya yang lelah luar biasa. Nadya segera terlelap tanpa mengalami mimpi sama sekali.
"Tunggu, apa ya jadwalku?" Nadya mengambil ponselnya dan mulai membuka digital planner nya. "Haaaaahhh? Kosong? Tahu gitu lanjut tidur lagi...."
"Nadyaaaa! Bangun! Anak gadis kok masih mbangkong macam kodok ngorék!" teriak sang mama Rahajeng.
"Ini baru nyatuin nyawa moooommmm... Nyawaku yang separo lagi jalan-jalan ke butik Hermès!" balas Nadya.
Rahajeng lalu membuka pintu kamar anaknya dan menatap judes. "Memangnya kemarin kamu beli Birkin kurang? Mau beli Kelly? Nggak ada!" Wanita berdarah blasteran Jawa - Bule itu menghampiri putrinya. Meskipun ada darah bule, tapi Rahajeng sangat Jawa seperti Gandari.
Nadya hanya nyengir. Kemarin di hari ulang tahunnya ke 23, gadis itu memang minta kado Birkin dan dibelikan oleh Travis dan Rahajeng apalagi nilai-nilai ujiannya memuaskan semua.
"Ah mommy, mamaku tersayang, janganlah marah-marah nanti cepat tua!" cengir Nadya sambil memeluk Rahajeng.
"Anak wedhok, dengar ya. Sikat gigi dulu! Bau jigong!" ucap Rahajeng sambil menoyor dahi Nadya.
"Masa sih?" Nadya meletakkan telapak tangannya di depan mulutnya dan menghembuskan nafasnya dari mulut lalu pura-pura pingsan membuat Rahajeng tertawa.
"Mandi sana! Kalau kamu malas, jauh dari jodoh lho!" goda Rahajeng.
"Mom, kayaknya kalau aku nyapu nggak bersih, nggak papa ya?"
Rahajeng menaikkan sebelah alisnya. "Memang kenapa?"
"Cowok brewokan itu ganteng!" cengir Nadya. "Kan katanya kalau nyapu itu harus bersih, kalau nggak suaminya nanti brewokan... Ya kalau jadinya macam bang Dante, mas Bayu, bang Pedro, Gabriel ... ya kan menggoda iman mom..."
Rahajeng menggelengkan kepalanya. "Kagak diharafiah juga Nadya sayaaaannggg. Itu biar kamu teliti nyapunya!"
"Ah harafiah lah!"
"Memangnya kamu pengen punya suami brewokan? Yakin? Kira-kira iritasi nggak tuh pipi kalau gesekan?" goda Rahajeng.
"Lha buktinya dicium mas Bayu nggak tuh, waktu mas Bayu lagi piara brewok sampai dimarahi habis-habisan sama Tante Gandari."
Rahajeng menghela nafas panjang. "Wis karepmu, nduk ( ya sudah, terserah kamu nak ). Yang penting dia baik dan sayang sama kamu. Eh, memangnya kamu sudah punya calon?"
"Belum mommy... Hanya saja kok aku suka pria brewokan ya?" kekeh Nadya geli.
"Mandi sana! Nanti bukan hanya dapat pria brewokan tapi juga berbulu..." goda Rahajeng.
"Hah? Kingkong? Emoooohhhh!" Nadya bergidik sedangkan Rahajeng tertawa sambil meninggalkan kamar putrinya.
***
Ruang Kerja Marisol Braga, Kantor District Attorney Manhattan New York
Nelson dan Travis Blair tiba di kantor jaksa penuntut umum yang ditunjuk oleh jaksa agung untuk menyelesaikan kasus empat mantan agen federal dari CIA dan ABIN. Apalagi mengurus mendeportasi keempatnya ke Dubai karena kejadian perkara itu dilakukan disana apalagi Emir Al Jordan Schumacher sudah meminta jaksa agung UAE untuk mengadili mereka di pengadilan Dubai.
"Mr Blair dan Mr Blair, perkenalkan saya Marisol Braga yang akan mengurus pemindahan pengadilan keempat mantan agen CIA dan ABIN ke Dubai" senyum Marisol Braga, wanita cantik berdarah Spanyol - Amerika itu ramah sembari mengulurkan tangannya.
"Thanks Miss Braga. Saya Travis Blair dan ini putra saya, Nelson" senyum Travis.
Marisol bersalaman dengan Nelson dan gadis itu tampak mengerenyitkan dahinya seperti mengingat sesuatu.
"Ada apa Miss Braga?" tanya Nelson.
"Ah tidak. Hanya saja wajah anda mirip dengan seseorang" jawab Marisol.
"Oh panggil saja saya Nelson. Anda bisa memanggil Daddy saya Mr Blair. Saya tidak setua Daddy asal anda tahu" cengir Nelson membuat Marisol tertegun.
"Ternyata saya salah. Ternyata anda tidak mirip sama sekali dengan orang yang saya kenal" senyum smirk Marisol. "Kita mulai pekerjaan, shalk we?"
Travis dan Nelson pun mulai berdiskusi tentang proses ke Dubai. Nelson yang sebenarnya ngantuk, menjadi melek karena bertemu dengan Marisol Braga.
Gadis yang menarik! Nelson tahu dia masih gadis karena tidak ada cincin kawin di jari manisnya.
Introducing Marisol Braga
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
sun go Kong dong... 😂😂😂😂
2025-01-14
1
Lusy Aristiani
Visual Nelson mana kak... 😊😊
2023-12-12
1
wonder mom
y jlas mirip lah. lha wong mmg sodaraan. ujg.nya ttp j ktmu eagle..meski jalurnya muter. nadya sm OZ j. brewokan jg tu..charming abis
2023-03-22
1