Kembali Ke Hutan Beton

Perjalanan Pulang Ke New York...

Nadya memperhatikan pria jangkung yang melamun menatap jendela pesawat. Pria berbrewok itu tampak memikirkan sesuatu membuat jiwa penasaran Nadya semakin terkepo-kepo. Apalagi mengingat percakapannya semalam dengan Radhi dan Raine soal Omar Zidane itu.

Sebelumnya di istana Al Azzam...

"Eh Nad, ngomong - ngomong itu Omar Zidane bukannya yang sempat ribut sama Bang Dante gara-gara rebutan mbak Leia?" tanya Raine.

"Iya. Memang kenapa?"

"Kayaknya dia masih suka sama mbak Leia deh" gumam Radhi.

"Kok tahu?"

"Semalam kan aku duduk di sebelahnya terus pas foto kita ramai-ramai di-posting di grup keluarga, mbak Leia komentar tuh dan Omar tanya 'itu foto Leia terbaru?'. Terus aku bilang iya dan aku tanya apakah Omar tidak memiliki nomor mbak Leia. Dijawab dia sendiri yang memblokir nya karena tidak mau mengganggu mbak Leia."

"Sampai segitunya?" Mata hazel green Nadya melotot tidak percaya.

"Hu um. Ya aku bilang saja, 'kamu memang tidak jodoh sama mbak Leia'. Dan cuma tersenyum tipis saja tuh Omar."

Nadya tampak tercenung. "Gue kira cuma cewek aja yang bisa patah hati parah, ternyata cowok lebih drama patah hatinya."

***

Dan kini Nadya duduk bersebelahan dengan Omar Zidane dan pria itu hanya melirik sekilas lalu kembali menatap pemandangan langit.

"UFO aja nggak ada disitu apalagi mbak Leia" ucap Nadya.

Omar menoleh ke arah Nadya. "Kok bawa-bawa Leia?"

"Udah deh! Nggak usah bohong sama Nadya. Pasti kamu mikirin mbak Leia kan?" kerling gadis bermata biru jika terkena cahaya tapi aslinya Hazel green.

"Khayalan mu saja."

Nadya semakin mendekati Omar bahkan wajah keduanya hampir dekat sekali. "Move on bodoh!" ucap Nadya sambil menoyor dahi Omar Zidane. "Mbak Leia itu sudah punya suami dan anak! Kamu mau sampai kapan nungguin mbak Leia? Sampai kamu jadi bujang lapuk pun mbak Leia nggak mau sama kamu!"

Omar menatap gadis cantik di hadapannya yang tampak galak dan tidak ada takutnya. Beda usia dirinya dan Nadya cukup jauh, sembilan tahun tapi Omar merasa dia dimarahi oleh seorang ibu.

"Kamu tidak tahu rasanya patah hati pada saat kamu merasa kamu mencintainya, Nad."

"Heh dengar ya turunannya Cleopatra, yang namanya dunia itu tidak selebar daun kelor! Luas banget! Masa di 3 milyar penduduk dunia, tidak ada satu pun jodoh kamu? Tuhan tidak sejahat itu Férguso!" omel Nadya.

"Mungkin memang aku ditakdirkan melajang?"

Nadya mengeplak dahi Omar Zidane. "Elu tuh ya! Soal kasus saja, oke, sakti mandraguna! Soal asmara? Macam kucing kecemplung got! Mengkeret! Kemana jiwa agen FBI kamu, hah!"

Nelson yang sedang mempelajari kasus, menoleh ke arah kursi belakang, melihat adiknya memarahi Omar. Entah apa yang membuat keduanya heboh sendiri karena Nadya merendahkan suaranya.

"Ada apa Nelson?" tanya Marisol yang juga sedang mempelajari kasusnya.

"Nadya. Entah apa yang membuatnya marah seperti itu" gumam Nelson.

Marisol menoleh ke arah belakang. "Tampaknya Omar Zidane membuatnya marah."

"So, kamu dengan Eagle?" celetuk Nelson membuat Marisol mengalihkan pandangannya dari Nadya ke kakaknya.

"Ada apa dengan Eagle? Oh shoot, aku lupa kalian bersaudara sepupu." Marisol menepuk jidatnya. "Eagle dan aku masa lalu. High school sweetheart tapi ego kami memang sama-sama tinggi jadi ya sudah. Aku kuliah di Amerika, Eagle tetap di London."

"Tidak pernah kontak lagi sejak putus?"

Marisol menggelengkan kepalanya. "Bagi aku, dan mungkin Eagle, kami tahu kami tidak bisa mengurangi ego. Jadi ya memang tidak cocok."

"Apa kamu masih ada perasaan ke Eagle?"

Marisol tertawa. "Memang ada apa dengan Eagle? Aku yakin, dia juga sudah move on karena aku sudah move on, Nelson."

"So, apa kamu sekarang single Mari?" goda Nelson.

"Kenapa Nelson? Apakah kamu mau mengajak aku kencan?" Marisol memajukan tubuhnya ke arah Nelson.

"Well, jika kamu tidak keberatan... Kenapa tidak kita coba? Setidaknya kita bisa akur kalau makan..." Nelson menatap mata coklat itu.

"Apa kamu tahu statistik menyatakan bahwa seorang jaksa tidak akan bisa akur dan cocok dengan seorang pengacara. Dan tingkat perceraian tinggi!"

Nelson tertawa. "Mari, aku hanya mengajak kamu makan siang, bukan ke depan altar!"

"Aku tahu taktik mu Blair."

"Kan kita baru mau makan siang, belum berkencan secara formal" jawab Nelson.

Marisol menyipitkan matanya sambil cemberut.

"Mau ya Mari? Lusa kita makan siang dan aku akan menjemputmu. Tidak ada penolakan." Nelson lalu menatap iPadnya membuat Marisol dongkol dengan putra sulung Travis dan Rahajeng Blair itu.

***

"Nadya, seriously! Kamu sudah menoyor aku! Mengeplak dahiku! What the hell!" Omar Zidane mengusap jidatnya yang lumayan sedikit nyeri.

"Habis aku gemas!" jawab Nadya dengan gaya geregetan.

"Ya sudah Nad. Aku mencoba move on!"

"Nah, gitu dong! Apa perlu aku sunat kamu lagi!" pelotot Nadya.

"What! Kamu itu menyebalkan tahu nggak!" hardik Omar Zidane kesal.

"Mana ada pengacara tidak menyebalkan?" senyum Nadya manis yang langsung menepuk pipi Omar. "Kamu cerdas, jangkung dan berkarisma. Pasti akan ada cewek yang mau sama kamu."

"Kalau aku memang seperti yang kamu bilang, kenapa sampai sekarang aku masih menjomblo?"

"Karena kamu terlalu menutup diri!" balas Nadya. "Paham Omar?"

Pria berdarah Mesir itu hanya menatap datar Nadya. Aku rasa gadis mungil ini benar.

***

Usai dari Dubai, baik Nadya maupun Omar menjadi jarang bertemu karena kesibukan masing-masing sedangkan Nelson dan Marisol lumayan sering bertemu di gedung pengadilan.

Dan pagi ini, Nadya sedang berada di ruangannya bersama dengan Phoenix Hamilton mempelajari kasus bullying di sekolah elite New York. Nadya akan menjadi pengacara korban bullying dan Phoenix akan menjadi asistennya.

"Bagaimana kans kita nanti Nad?" tanya pria berambut pirang seperti ayahnya.

"80% bisa menang. Karena kita membela korban yang merupakan anak tidak mampu tapi mendapatkan bea siswa dan dibully anak orang kaya. Klasik! Aku anak orang kaya tapi nggak sebelagu itu! Macam duit bapaknya halal saja! ( Nadya mengambil quotes Kasino Warkop )" ucap Nadya.

Phoenix tertawa. "Kamu dapat kalimat itu dari mana?"

"Film Indonesia jadul!" Suara ponsel Nadya berbunyi dan gadis itu menatap layarnya dan tampak bingung. "Ya Omar?"

Phoenix menatap datar ke arah sepupu jauhnya yang diam-diam dia suka. Omar Zidane pasti.

"Ada seperti nya. Nanti aku email kan... Haaaaahhh? Arka dan Ara hampir mati? ... Belum, aku belum nonton tv sedang membuat pembuka kasus aku... Oke aku Carikan dulu nanti aku bawakan berkasnya ke gedung FBI... Bye."

"Ada apa Nad?" tanya Phoenix.

"Arka menjemput Arabella dan tidak disangka bertemu dengan seorang pelaku pembunuhan berantai" jawab Nadya sambil membuka file cabinet nya. ( Baca The Story of Three Brothers ).

"Tapi mereka nggak papa kan?"

"Pelakunya sudah ditembak bang Pedro." Nadya akhirnya menemukan folder yang dicari. "Aku ke gedung FBI dulu" pamit Nadya sambil mengambil tasnya.

***

Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

😁😁😂

2023-06-17

1

za_syfa

za_syfa

ini yg Nadya gak harus kan nganter berkas nya dan akhirnya Nadya ngamuk ke Oz

2023-04-01

1

wonder mom

wonder mom

come on, OZ. D Nadya tu. g beda jauh jg klakuannnya sm Leia. jd.kan Nad makmum kamu, OZ. dijamin happy sepanjang hayat

2023-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Nelson Blair
2 Kasus Juliet
3 Nadya Blair
4 Pulang Yuk!
5 Aku Tendang Kalian!
6 Marisol Braga
7 Nadya dan Omar
8 Rencana Ke Dubai
9 Tiba di Dubai
10 The Blairs di Dubai
11 Kembali Ke Hutan Beton
12 Ramesses II
13 Kasus Nelson
14 Aku Nggak Flu!
15 Pulang ke Manhattan
16 Tiba Di Apartemen
17 Menemani Marisol
18 Bibir Garam
19 Biarkan Juri Yang Menghukum
20 Gue Jadiin Mumi!
21 Jalani Saja
22 Bukan Cinderella
23 Kode Nelson dan Marisol
24 Di Gym
25 Nelson dan Marisol
26 Nadya dan Inggrid
27 Ke Hongkong
28 Dipisah
29 Sidang Perdana
30 Akhirnya...
31 Pipi Bakpao
32 Kasus Kesiangan
33 Shane O'Grady
34 Benarkah?
35 Dasar Bucin!
36 CIA?
37 Mencari Benang Merah
38 What The ...
39 Bau?
40 Manipulator
41 Ghagra Choli
42 Pembunuhan Berantai
43 Omar Pusing
44 Dihukum
45 Mood Booster
46 Tertangkap
47 Bikin Eneg
48 Aku Lapar !
49 Salahnya Tidur
50 Nggak Romantis
51 Berpisah
52 Kejadian Mengejutkan
53 Terbucin-bucin
54 No Jell-O
55 Di Rumah Sakit
56 Berdarah
57 New Year
58 Butuh Healing
59 Bertemu Hasina Zidane
60 Nadya di Jakarta
61 Singa Blair
62 Bad Day
63 Omar Terharu
64 Cuma Pijat
65 Lamaran... Lagi?
66 Rencana Ijab
67 Di RR's Meal
68 Kasus Membingungkan
69 Aconite
70 Lack of Empathy
71 No India Food
72 Ijab Nadya dan Omar
73 Escape House
74 My H.o.t Wife
75 Pertengkaran Pertama
76 Boyok
77 Boros Shampoo
78 Kecuekan Nadya
79 Ada Kalanya Kamu Harus Melepaskan
80 Aslan Blair Zidane ( END )
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Nelson Blair
2
Kasus Juliet
3
Nadya Blair
4
Pulang Yuk!
5
Aku Tendang Kalian!
6
Marisol Braga
7
Nadya dan Omar
8
Rencana Ke Dubai
9
Tiba di Dubai
10
The Blairs di Dubai
11
Kembali Ke Hutan Beton
12
Ramesses II
13
Kasus Nelson
14
Aku Nggak Flu!
15
Pulang ke Manhattan
16
Tiba Di Apartemen
17
Menemani Marisol
18
Bibir Garam
19
Biarkan Juri Yang Menghukum
20
Gue Jadiin Mumi!
21
Jalani Saja
22
Bukan Cinderella
23
Kode Nelson dan Marisol
24
Di Gym
25
Nelson dan Marisol
26
Nadya dan Inggrid
27
Ke Hongkong
28
Dipisah
29
Sidang Perdana
30
Akhirnya...
31
Pipi Bakpao
32
Kasus Kesiangan
33
Shane O'Grady
34
Benarkah?
35
Dasar Bucin!
36
CIA?
37
Mencari Benang Merah
38
What The ...
39
Bau?
40
Manipulator
41
Ghagra Choli
42
Pembunuhan Berantai
43
Omar Pusing
44
Dihukum
45
Mood Booster
46
Tertangkap
47
Bikin Eneg
48
Aku Lapar !
49
Salahnya Tidur
50
Nggak Romantis
51
Berpisah
52
Kejadian Mengejutkan
53
Terbucin-bucin
54
No Jell-O
55
Di Rumah Sakit
56
Berdarah
57
New Year
58
Butuh Healing
59
Bertemu Hasina Zidane
60
Nadya di Jakarta
61
Singa Blair
62
Bad Day
63
Omar Terharu
64
Cuma Pijat
65
Lamaran... Lagi?
66
Rencana Ijab
67
Di RR's Meal
68
Kasus Membingungkan
69
Aconite
70
Lack of Empathy
71
No India Food
72
Ijab Nadya dan Omar
73
Escape House
74
My H.o.t Wife
75
Pertengkaran Pertama
76
Boyok
77
Boros Shampoo
78
Kecuekan Nadya
79
Ada Kalanya Kamu Harus Melepaskan
80
Aslan Blair Zidane ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!