"Ya Allah,,, pusing banget kepala ku," keluh Vera sembari memegang kepalanya. Vera segera bangkit dan duduk di kasurnya. "Bisa mati berdiri aku kalau di rumah terus," ucap Vera sebal dengan keadaannya saat ini. Untuk menghilangkan kejenuhan nya, Vera pun melakukan banyak kegiatan di kamarnya, seperti berendam, membaca novel, luluran, maskeran, senam, menonton tv, dll.
"Huh, capek juga ya" keluh Vera mengelap peluh di dahinya. Posisinya setengah berdiri sembari memegang lutut dan pinggangnya.
Mandi lagi lah aku. Batin Vera. Kali ini Vera tidak berendam, melainkan mandi menggunakan shower. The real Vera mandi kodok, sekali celup langsung siap.
"Siap juga, Ah, seger,,," ucap Vera ketika keluar dari kamar mandi. Wajahnya terlihat lebih fresh dan tenang setelah mandi.
Bosan Kali lah aku! Batin Vera jenuh sembari mendekat ke jendela kamar.
Vera terdiam melirik ke sana kemari memikirkan sesuatu. Gadis nakal itu tersenyum seperti orang gila.
"Hehehe" tertawa dengan pemikirannya sendiri.
Seperti ada sesuatu yang ia rencanakan. Dan benar saja, tanpa menunggu lama, Vera bersiap-siap menggunakan baju yang ia inginkan, tentunya yang simpel dan nyaman. Tak lupa Vera membawa tas kecil yang berisi handphone, dompet, dan kunci motornya. Vera turun ke lantai dasar dengan cara mengendap-ngendap seperti maling.
"Aman," ia tertawa senang ketika melihat suasana rumah yang sepi.
Tak ingin membuang waktu, dengan segera Vera bergegas menuju garasi rumahnya lalu mengeluarkan motor beatnya.
Beruntung banget sih aku, pagar rumah terbuka. Yes... Batinnya kesenangan.
Suasana sangat memihak kepada nya. Akhirnya tanpa menunggu lama, Vera segera bergegas melajukan kereta Beatnya. Vera berhasil keluar dan menjauh dari rumahnya. Gadis itu bersorak senang.
"Yuhu,,, akhirnya. Hhhh," Vera tertawa menampilkan gigi putihnya. Benar- benar kebahagiaan yang luar biasa bagi seorang Vera.
Setelah keluar dari komplek graha di kediamannya, Vera melajukan motor beatnya ke arah mall. "Mall tempat yang enak buat menghilangkan bosan ya. Hhhh, " ucap Vera berbicara sendiri. Vera fokus pada jalan di depannya tanpa menyadari sendari tadi ada sebuah mobil yang mengikutinya.
"Ee,,, Apaan sih ni mobil," umpat Vera yang berhenti mendadak karena di berhentikan oleh mobil hitam yang mengikutinya. Kini posisi Vera dan mobil itu sejajar.
"Woy," teriak Vera seperti orang kesetanan.
Pintu kaca mobil itu turun secara perlahan, dan menampilkan sesosok pria Gendut berbaju putih dan bersorban, tak lupa kaca mata hitam dan sedikit berewok di wajahnya. Sepertinya pria ini bukan berasal dari indonesia. Dari penampilannya terlihat seperti orang Arab.
Orang Arab mana ni yang nyasar ke sini. Batin Vera bingung ketika melihat pengendara mobil yang menggunakan sorban Arab, ya itu orang Arab asli. Pria gendut itu memulai percakapan dengan logat arabnya.
"Assalamu'alaikum” ucap pria Arab itu sembari melambaikan satu tangannya pertanda hormat. Vera menjawab dengan nada datar.
"Wa'alaikumussalam," Balas Vera dengan wajah kesal.
"izin bertanya" ucap pria itu menggunakan bahasa Arab.
Ni orang ngomong apa?! Batin Vera bingung dengan bahasa yang di lontarkan pria Arab itu.
"Apakah kamu tau alamat ini?" tanya pria Arab itu lagi sembari memberikan selembar kertas yang berisikan sebuah alamat.
Oh nanya alamat rupanya. Batin Vera baru paham.
Vera mengangkat tangannya lalu menunjuk ke arah depan. "Terus saja ini Wak" ucap Vera pada pria Arab itu.
“Arabic-Arabic" ucap pria Arab itu tak mengerti dengan ucapan Vera.
Aduh aku nggak bisa bahasa Arab lagi! O iya aku tau! Batin Vera senang karena tau bagaimana cara menjelaskan nya.
"Hm, hm," Vera berdehem sesaat untuk menetralkan dirinya yang kaku. Ia pun segera memberitahu alamat yang di pegangnya saat ini.
Karena tak tau bahasa Arab akhirnya Vera pun berinisiatif menjelaskan alamat menggunakan bahasa isyarat. Gadis nakal itu dengan pedenya menggerakkan tangan seperti menunjukkan kelok jalan.
Setelah melakukan gerakan isyarat, Vera pun tersenyum bangga sebab merasa berhasil menjelaskan alamat yang di tanya pria Arab itu.
Eh kenapa Om ini?! Batin Vera bingung ketika melihat orang Arab itu terdiam melihatnya.
Beberapa detik menatap Vera, Orang Arab itu pun menurunkan kaca mata hitam nya, lalu mengedipkan matanya berulang kali, tak lupa mulutnya yang menganga lebar, pertanda tak percaya dan tak mengerti dengan bahasa tubuh Vera.
Sudah gila Om ini ku rasa, pergilah aku! Batin Vera mulai takut.
Vera pun mengembalikan alamat itu dan mengucapkan salam. Lalu mulai menjalankan kereta Beatnya dengan sedikit kencang, takut sih pengemudi Arab tadi mengejarnya. Pengemudi Arab itu masih terdiam di tempatnya.
"Stres ana, stres ana!" ucap pria Arab itu sembari memegang kepalanya yang tidak pusing. Akhirnya orang Arab itu memilih menggunakan google maps dengan translate bahasa Indonesia, setelah itu iapun pergi dengan mobilnya.
Di lain tempat Vera sedang asyik dengan es krim di tangannya. Ia terlihat sedang menunggu pesanan bakso beranak lavanya datang. Ya, sekarang Vera sedang duduk di restoran yang berada di mall yang ia datangi. "Gini Kek dari tadi! Bosan banget,,, malah jumpa orang Arab lagi, Arab maklum. Hhhh," ucap Vera sembari tertawa sedikit keras. Tawa Vera mengundang perhatian beberapa orang di restoran itu. Ada yang menatap sinis dan heran ke arahnya.
"Kenapa dia?" terdengar bisik-bisik orang di sekitarnya.
"Ku rasa dia sudah tak waras" bisik orang ke dua di sekitarnya.
"Apa lihat-lihat Mbak! Jaga dong matanya!" tegur Vera dengan wajah kesal dan tak bersahabat kepada pengunjung yang melihat dirinya dengan sinis. Orang yang di tegur Vera pun langsung diam dan tak menanggapi ucapan Vera.
Mental kaleng saja pun, sok-sok menatap orang dengan tajam! Batin Vera kesal dengan wajah tak bersahabat.
Vera kembali fokus pada makanannya lagi, setelah selesai, Vera beranjak mengelilingi mall tanpa rasa lelah sedikitpun.
Di kediaman rumah Vera, terlihat Sela sedang mengendarakan pandangan seperti mencari seseorang. “Di mana Nak itu Bi?" tanyanya pada para pelayan setelah berkeliling mencari putrinya.
"Maaf nya, motor non Vera tidak ada di garasi," ucap satpam yang bertugas di rumah itu.
Mendengar itu wajah Sela langsung menekuk gemas. "Dasar anak nakal!" kesal Bidadari tua Vera. "Baiklah, silahkan lanjutkan pekerjaan Bibi," perintah Sela lalu berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat. Sela mengomel sepanjang jalan.
"Dasar anak nakal! Punya anak satu susah di atur. Huh,,," ucapnya kesal dengan nafas yang di buang secara perlahan.
Masih di mall, terlihat Vera masih setia melangkahkan kakinya mengelilingi mall itu seperti biasanya. Vera asik dengan pemandangan di sekitarnya sehingga membuatnya tak fokus pada jalan di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Hah rasain tuh..😅😅
2023-04-13
1