“Ooo,,, kalian kenal juga ya," ucapnya pada ikan-ikan yang tengah berenang itu.
"Menurut kalian, gimana sifatnya dia? pasti ngeselin banget kan," curhat vera pada ikan-ikan yang berlalu lalang di sana.
"Kalian tau nggak, aku cuma terlambat sedikit loh, tapi dosen killer itu malah mengusirku!" curhat Vera lagi pada ikan-ikan dengan wajah yang badmood.
“Hey, jangan bilang-bilang ya. Ini rahasia kita, ok," ucap Vera pada ikan-ikan sembari mengangkat ibu jarinya.
"Kok kamu bicara sama ikan?" ucap seorang pria yang tiba-tiba saja sudah berada di samping Vera. Vera yang sendari tadi fokus, seketika terkejut dengan sosok pria yang sudah berada di sampingnya. Pria itu menatap Vera bingung dengan senyum simpul. Terkejut, gadis itu benar-benar terkejut.
"Ngeselin banget sih," ucapnya lalu segera pergi menjauh dari taman itu. Wajahnya kembali muram ketika pria itu mengganggu ketenangannya.
"Mengagumkan," gumam pria asing itu tersenyum devil. Pria itu terus menerus memperhatikan punggung Vera yang semakin menjauh.
"Menyebalkan! mengganggu saja!" ucap Vera menggerutu kesal pada pria yang menyapa nya tadi. Vera berjalan dengan penuh kekesalan, hari ini benar-benar hari yang sial baginya.
"Bruk!" Vera yang marah tak fokus pada jalan di depannya membuat tubuhnya menabrak seseorang. Karena tak bisa menyeimbangkan tubuhnya, Vera pun terjatuh. Dengan wajah kesakitan Vera mengelus pinggangnya yang sakit, lalu segera bangkit dari duduknya.
"Hey kalau jalan lihat-lihat dong!" umpat Vera dengan nada tinggi. Dia tidak tau sedang berhadapan dengan siapa.
Pria yang di tabrak Vera menatap datar ke arahnya. "Kamu yang harus lihat-lihat!" ucap pria didepannya dengan nada dingin yang mencekam. Vera yang tak terima dengan ucapan pria itu, langsung memalingkan wajahnya menatap sosok pria yang di tabrak nya.
"Maksud lo apa!" Bentak Vera tak terima dengan ucapan yang di lontarkan pria di depannya.
"Deg," jantung Vera seakan ingin lepas dari tempatnya. Wajah kesal itu sudah berganti menjadi wajah takut bercampur panik. Matanya juga melotot melihat orang yang ia bentak barusan.
“Ma-maaf Pak," lirih Vera langsung menundukkan kepalanya takut dengan pria menyeramkan di depannya.
Vera tak menyangka jika orang yang ia tabrak adalah dosennya sendiri. Dosen yang dengan teganya mengusirnya dari kelas. Drag menatap Vera dengan tatapan datar nanti tajamnya membuat jantung Vera semakin berdegup kencang.
"Hebat ya," ucap Drag dingin sembari melipat kedua tangannya di dada. Rahang Drag sangat kokoh ketika memandang Vera, bukan hanya itu, Drag juga memperlihatkan wajah yang tegas dan mengerikan.
"Sudah terlambat, jalan tidak pakai mata, bentak-bentak lagi," ucap Drag tak percaya dengan senyum sinis di wajahnya. Vera diam tak bergeming. Jika dia melawan dosennya itu, maka bersiaplah nilainya akan hancur.
"Huh! Sudahlah!" Drag membuang nafas kasar lalu memilih pergi meninggalkan Vera.
Benar-benar hari yang buruk. Sudahlah telat, di usir dosen killer itu, dan tadi ada pria aneh yang datang menggangguku! tambah lagi tadi aku tabrakan dengan dosen menyebalkan itu!bahagia sekali hari ini! Batin Vera tersenyum hambar.
Dalam keadaan badmood Vera melanjutkan langkahnya sembari ngedumel tak jelas. "Mau mati saja rasanya,,," gerutunya kesal dengan tangan yang mengacak-ngacak rambutnya.
Uuu,,, dasar dosen killer, datar, dingin, ngeselin, tidak punya hati, lengkap deh pokoknya! umpat Vera dalam hati.
Semburan merah akibat menahan marah menghiasi wajah cantik Vera. "Semoga saja dosen killer itu tersandung, tersedak saat makan, dan pastinya tidak ada minumnya saat kepedasan. Aamiin," doa jahanam Vera dengan wajah yang memerah.
Pria yang bersama Vera di taman tadi terlihat gemas dengan tingkah imut Vera yang sedang kesal dan marah.
“Dosa loh doain dosen sendiri," lagi-lagi Pria pengganggu membuat mood Vera semakin hancur.
"Lo siapa sih! ribut banget! Ikut campur urusan orang saja! Sana pergi!" Bentak Vera mengusir pria pengganggu itu. Bukannya marah, pria itu malah tersenyum dengan bentak kan Vera.
"Jangan marah-marah, nanti cepat tua!" ledeknya dengan senyum sinis yang terlihat sangat menjengkelkan.
"Benar-benar ni laki-laki! pergi nggak lo!" Bentak Vera sembari mengambil sepatunya yang ingin di lemparkan ke pria pengganggu itu.
Pria itu terkejut dengan tindakan Vera yang sangat bar-bar. Ia mengangkat tangan ke depan dada untuk menghentikan Vera yang hendak melemparnya dengan sepatu.
"Iya-iya," ucap Pria itu memilih kabur dengan wajah yang terkekeh lucu.
"Dasar menyebalkan! tidak dia, tidak dosen killer itu, sama saja!" umpat Vera menyamakan pria pengganggu itu dengan dosen killernya.
"Pulang saja deh aku! sudah tidak mood untuk belajar!" ucap Vera berniat bolos.
Dan benar saja, Vera benar-benar bolos dari kampusnya. Saat ini Vera sedang berada di atas motornya. "Kemana aku ya? tidak mungkinkan aku pulang?! nanti mama curiga dan tau aku bolos gimana?!" ucapnya sembari Berfikir.
"Ngemall saja kali ya," ucap Vera tersenyum sinis ketika melihat gambar mall di benaknya. Benar-benar pemikiran cemerlang.
"Ok deh, makan es krim enak juga!" ucap Vera yang membayangkan dirinya memakan es krim dalam keadaan matahari yang menyengat.
"Oke Vera, let's go," ucapnya penuh semangat.
"Mall i am coming," ucap Vera sembari mengangkat kedua tangannya ke atas.
Tak ingin membuang waktu, Vera segera pergi ke parkiran dan mengambil motornya. Vera mengendarai motornya dengan santai. Tak sadar, ada sebuah mobil di belakangnya.
"Tin,,," terdengar suara klakson mobil yang sangat keras dan mengagetkan.
"Kurang aj*r banget sih! tidak tau apa aku lagi santai!" umpat Vera geram di atas motor.
Akhirnya Vera memilih untuk menepikan motornya. Mobil di belakangnya langsung mensejajarkan posisinya dengan motor Vera. Setelah berhasil sejajar, Kaca mobil hitam itupun mulai terbuka.
"Dasar gadis yang tidak tau aturan! taunya hanya membuat masalah saja!" ketus pria yang berada di dalam mobil.
Setelah mengatakan itu, Drag menutup kembali kaca mobilnya. Vera hanya mendengus kesal dan mengumpat di belakang.
“Ngeselin banget tu dosen!" umpat Vera pada Drag.
Kenapa aku bisa bertemu lagi dengan dia?! apa kami jodoh? nggak mungkin! mana mau aku punya suami seperti dia! ih najis! Batinnya menampilkan ekspresi jijik.
Pikiran buruk mengotori hati Vera.
"H, semoga ban mobilnya bocor," doa Vera dengan wajah datar dan judes.
"Ee,,, kenapa ini?" ucapnya bingung merasakan motornya yang tiba-tiba oleng. Vera menghentikan motornya sembari melihat ke arah ban belakangnya.
"Sial*n, ban ku kempes!" ucapnya sangat kesal.
"Kenapa sih tidak ada yang memihak padaku! bahkan motor kesayanganku saja tidak mau mendukungku. Sial!” ucapnya teriak seperti orang gila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Kenzie Kenzie
kata nya tdi sudah di atas motor .gimana sih thor
2024-12-13
0