Bodoh

“Ngapain saja kau di mall Ver?” tanya Lucy lalu bangkit dari duduknya mengambil minum dan buah. Vera memperhatikan pergerakan Lucy.

“Nyapu-nyapu!” ucap Vera kesal ketika mendengar pertanyaan bodoh Lucy. ”Ya belanjalah aku, apa lagi?” Vera sewot dengan pertanyaan Lucy. Lucy terkekeh pelan.

“Ok-ok” ucap Lucy dengan santai.

“Pusing kali, pusing kali!” ucap Vera melirik Lucy dengan jengkel. Lucy menatap Vera dengan senyum menggoda.

“Biasa sajalah matanya Mbak,” ucap Lucy sembari menoel pipi tembem Vera. Vera menghempaskan tangan Lucy dengan wajah kesal.

“Besok kau kuliah?” tanya Vera sembari mengambil sepotong buah yang di sodorkan Lucy.

“Nggak masuk aku dua hari ke depan," ucap Lucy kembali pada aura datar dan dinginnya.

“Loh kenapa?!” tanya Vera dengan wajah bingung dan penasaran.

“Kan-” belum lagi Lucy menyelesaikan ucapnya, Vera sudah memotong.

”Ih nggak adalah kawan aku ni Lu,,, kau pun entah apa!” kesal Vera yang membuat Lucy tercengang dan menggelengkan kepalanya pertanda tak percaya dengan sifat aneh Vera.

“Besok Kan hari Sabtu Ver, gila kau ni! makanya kalau orang ngomong dengerin! jangan di potong!” Lucy jengkel dengan kegilaan sahabatnya itu.

“Kau pun Lu! kok nggak ngomong,” menatap Lucy dengan kesal. 

“Tadi Kan dah ngomong aku!” Lucy tersenyum lucu dengan tingkah Vera. Di sini, gadis dewasa sebelum umur itu harus banyak mengalah dan maklum dengan perilaku Vera.

“Hm,” Vera berdehem kesal. Lucy mengambil sesuap buah lalu memakannya.

“Jangankan jam, hari pun bisa lupa kau ya. Hhhh,,, Vera-vera” Lucy tertawa dengan bibir sinis.

“Hehe,,,” Vera hanya bisa cengengesan.

Tak terasa, sudah cukup lama Vera berada di kediaman Lucy. Waktu sudah semakin sore dan Vera memutuskan untuk pulang ke kediamannya. Vera segera menelpon montir yang membawahkan motornya.

Call on

“Halo,” ucap Vera dengan suara cemprengnya.

Pria di ujung telepon hanya bisa mengusap telinganya secara berulang.

Mau meledak jantungku bah, keras kali suara perempuan ini. Batin pria di ujung telepon.

 

“Halo Mbak, ” jawab pria di ujung telepon.

“Gimana! sudah siap kereta aku Om?” tanya Vera seperti mengajak bertengkar. Pria di ujung telepon kesal di panggil Om oleh Vera.

“Sudah Mbak,” jawabnya dengan singkat yang tanpa Vera sadari menampilkan wajah datar dan tak bersahabat.

“Tolong antarkan ke alamat yang saya kirim ya Om. Cepat nggak pakai lama!” perintah Vera lalu mematikan sambungan teleponnya.

“Nggak ada akhlak ni anak! main matikan saja! Sudahlah suaranya macam kerbau ngamuk! Gila!” umpat montir yang membetulkan motor Vera.

Tidak lama menghubungi montir, motor Vera pun tiba juga di rumah mewah nan elegan Lucy.

“Lu aku pulang dulu ya, sudah sampai ni motor ku, ” pamit Vera melambaikan tangannya lalu beranjak menuju motornya.

Lucy mendekat pada Vera dengan tampilan ninja-nya.

“Iya hati-hati ya,” ucap Lucy sembari menyerahkan jus buah pada Vera. Vera tersenyum senang ketika mendapatkan buah tangan.

“Makasih ya Lu. Dah,,, wassalamu’alaikum,” Teriak vera sembari melambaikan tangannya.

“Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, hati-hati” ucap Lucy sedikit keras pada Vera yang mulai berjalan.

“Iya Lu,,,“ teriaknya agak keras.

Terlihat Sasa berjalan ke arah Lucy, sembari melirik ke arah Vera yang semakin menjauh. “Gila sih Vera ya Lu, keras kali suaranya,,, nggak bisa tidur aku di buatnya,” Omel Sasa dengan wajah jengkel. Lucy terkejut melihat Sasa yang sudah berada di sampingnya.

“Eh kapan di sini?” Lucy kebingungan melihat Sasa yang tiba-tiba muncul. Sasa berdiri di samping Lucy dengan tangan yang terlipat di dada.

"Baru saja," ucap Sasa sedikit anggukan ke samping.

"Hm," Lucy berdehem sembari mengangguk dengan pelan.

"Kok bisalah kau punya teman seperti dia Lu? nggak sakit kuping kau?" ucap Sasa mulai mengghibah.

"Biasa saja sih Sa. Kau coba ku tanya, kok bisa kau mau berteman dengan aku? Mau tinggal serumah juga? Hm, hm," tanya Lucy dengan alis yang naik turun dengan cepat. Sasa tidak bisa berkata kata.

"Hehe,,," terkekeh, itulah yang bisa di lakukan Sasa.

Lucy hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Sasa menampilkan wajah ceria lalu memeluk Lucy dengan posesif.

"Nongkrong yuk Lu?" ajak Sasa dengan senyum yang tak kunjung luntur. Lucy masih bernafas dengan tenang.

"Malas, capek" Lucy menolak mentah-mentah sembari melepaskan pelukan Sasa. Lucy meninggalkan Sasa di teras sendirian. Sasa cemberut melihat Lucy yang mengabaikan nya.

"Nggak seru ni!" Kesalnya dengan bibir manyun seperti Bebek. Lucy memutar bola mata malas.

"Terserahlah, aku mau tidur dulu," tolak Lucy lalu berjalan menuju kamarnya, tepatnya di lantai dua.

"Ah sudahlah," Sasa menghentakkan kakinya lalu memilih berjalan ke dapur untuk mencari makanan.

🌺🌺🌺

Di dapur terlihat Sasa membuka pintu kulkas. Dia membulatkan mulutnya takjub dengan isi kulkas itu. "Wis,,, memang the best banget sih Lucy. Kulkas nggak pernah kosong, malah banyak es krim dan jus lagi. M,,, enaknya," ucap Sasa girang sembari mengambil sebuah es krim dan roti di meja.

Gadis itu dengan santai mengambil dua roti tawar dan menjadikan es krim sebagai selain ya. Tak lupa ia menambahkan coklat dan kacang. Sasa mulai memakan roti berselai es krim itu dengan penuh penghayatan.

Di tempat lain, tepatnya di kediaman Vera. Terlihat gadis nakal itu berjalan dengan santai ke arah ruang keluarga. "Assalamualaikum Ma," teriak Vera seperti biasanya. Penghuni rumah itu sudah terbiasa dengan kebiasaan Vera yang suka berteriak saat pulang. Vera mengedarkan pandangannya keberbagai penjuru ruangan. Ia mencari seseorang bidadari tua hidupnya.

Kok nggak ada sahutan sih. Gumamnya bingung sembari terus mencari sosok mamanya.

"Ma,,," panggilnya lagi sembari melirik area sekitar. Vera yang tak mendapat sahutan pun merasa bingung. Lalu berjalan ke berbagai arah mencari mamanya. Terdengar langkah kaki dari arah belakang Vera.

"Nyonya lagi di dapur non," ucap Bibi memberi tau.

Tumben mama di dapur?! Batin Vera bingung.

Vera melangkahkan kakinya menuju dapur. Tak lupa Bibi yang mengikutinya dari belakang.

“Mama lagi apa Bi?" tanya Vera penasaran tanpa melihat lawan bicaranya.

"Lagi masak non buat acara nanti malam," ucap Bibi yang semakin membuat Vera bingung. Vera yang mendengar penuturan bibi langsung menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap bibi.

"Eh yang bener Bi?! Emang ada acara apa nanti malam? siapa yang akan datang?" tanya Vera dengan alis yang terangkat sebelah.

"Sudah pulang sayang," ucap Sela yang baru saja datang dari dapur.

Sejak kapan mamanya ada di belakang? pikir Vera bertanya-tanya.

"Iya Ma," Vera tersenyum lalu memeluk tubuh bidadari tuanya.

Vera mendongakkan wajahnya dengan tubuh yang masih memeluk bidadari tuanya. Wajah Vera mengeluarkan raut wajah yang sangat bingung, pasalnya kalau ada sebuah acara pasti dialah orang pertama yang tau.

"Ma ada acara apa sih? kok Vera baru tau!" tanya Vera dengan ekspresi sangat bingung. Dahi gadis ini sampai berkerut di sebabkan bingung.

"Nanti malam keluarga sahabat papa datang sayang, mau berkunjung katanya," ucap Sela tersenyum dengan tangan yang mengelus punggung putri manjanya itu.

"Tumben Ma?" tanya Vera tak percaya.

Sela enggan memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Episodes
1 Terlambat
2 Hari yang sial
3 Mall
4 Vera yang menjengkelkan
5 Lelet seperti siput
6 Cerocos tak bermanfaat Vera
7 Bodoh
8 Nyinyir
9 Perjodohan
10 Tak berdaya
11 Darah manis
12 Rita butik
13 Arab maklum
14 Hari H
15 Sah
16 Gadis bau
17 Seperti Kerbau
18 Kediaman Drag
19 Pesugihan?
20 Posesif
21 Datar Namun Perhatian
22 Ruangan Drag
23 Cafe
24 Password Wifi
25 Kerupuk jangek
26 Tragedi Atm
27 Terciduk
28 Gagal Nonton
29 Poligami
30 Salah paham
31 Marah
32 Cemburu
33 Pura-pura sakit
34 Mengigau
35 Keusilan Devan
36 Di usir
37 Kediaman Orang Tua Vera
38 Filter Kejujuran
39 Kerang Ajaib
40 Acara barbeque
41 Keusilan Devan
42 Menginap
43 Malu
44 Di fitnah
45 Kuntilanak syar'i
46 Kemarahan Hendrik
47 Vio Collection
48 Jebakan Gaura
49 Malam Bertabur Bintang
50 Ratu Lautan Api
51 Pertengkaran Di Mall
52 Kantor Polisi
53 Fitting Baju
54 Kekesalan Hendrik
55 Istri Shalihah
56 Sahabat Terbaik
57 Undangan Pertama
58 Berita Heboh
59 Taman Kota
60 Para Wanita Nurjana
61 Undangan Party
62 Hotel
63 Siasat Vera
64 Amarah Drag
65 Kesayangan Drag
66 Lamaran Alvaro
67 Swalayan
68 Perusahaan Abraham Grub.
69 Perang Antar Teman
70 Keguguran
71 Sadar
72 Restoran Seafood
73 Panggilan Sayang
74 Culun vs Datar
75 Saling Memaafkan
76 Bridesmaids
77 Bersenang-senang
78 Rahasia Kecantikan Lucy
79 Pesta Piyama
80 Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81 Keusilan Devan
82 Asal usul luka Alvaro
83 Pangeran es menemukan jodohnya?
84 Siapa Bonyang?
85 Berbulan Madu
86 Musim dingin
87 Gembok Cinta
88 Kabar Bahagia
89 Nada dering meresahkan
90 Bubur Sumsum
91 Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92 Gara-gara Anjing
93 Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94 Berita mengejutkan
95 Kekhawatiran Drag
96 Amarah Martin
97 Mendadak jadi istri
98 Mukbang Bakso Raksasa
99 Berpura-pura tidur
100 Wanita nya Vino.
101 Keganasan netizen
102 Permohonan Gaura
103 Konferensi pers
104 Memburu remis di pantai
105 Mobil Kambing
106 Keinginan Vera.
107 Buka bersama.
108 Pengantin baru sekarat
109 Keinginan Aneh Vera.
110 Vera diet
111 Lebaran
112 Undangan pernikahan Glow
113 Kecebong-kecebong lucu
114 Istri manja Drag
115 Jalan-jalan di Mall
116 Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117 Hari bahagia Vino dan Lili
118 Tendangan bayi Vera
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terlambat
2
Hari yang sial
3
Mall
4
Vera yang menjengkelkan
5
Lelet seperti siput
6
Cerocos tak bermanfaat Vera
7
Bodoh
8
Nyinyir
9
Perjodohan
10
Tak berdaya
11
Darah manis
12
Rita butik
13
Arab maklum
14
Hari H
15
Sah
16
Gadis bau
17
Seperti Kerbau
18
Kediaman Drag
19
Pesugihan?
20
Posesif
21
Datar Namun Perhatian
22
Ruangan Drag
23
Cafe
24
Password Wifi
25
Kerupuk jangek
26
Tragedi Atm
27
Terciduk
28
Gagal Nonton
29
Poligami
30
Salah paham
31
Marah
32
Cemburu
33
Pura-pura sakit
34
Mengigau
35
Keusilan Devan
36
Di usir
37
Kediaman Orang Tua Vera
38
Filter Kejujuran
39
Kerang Ajaib
40
Acara barbeque
41
Keusilan Devan
42
Menginap
43
Malu
44
Di fitnah
45
Kuntilanak syar'i
46
Kemarahan Hendrik
47
Vio Collection
48
Jebakan Gaura
49
Malam Bertabur Bintang
50
Ratu Lautan Api
51
Pertengkaran Di Mall
52
Kantor Polisi
53
Fitting Baju
54
Kekesalan Hendrik
55
Istri Shalihah
56
Sahabat Terbaik
57
Undangan Pertama
58
Berita Heboh
59
Taman Kota
60
Para Wanita Nurjana
61
Undangan Party
62
Hotel
63
Siasat Vera
64
Amarah Drag
65
Kesayangan Drag
66
Lamaran Alvaro
67
Swalayan
68
Perusahaan Abraham Grub.
69
Perang Antar Teman
70
Keguguran
71
Sadar
72
Restoran Seafood
73
Panggilan Sayang
74
Culun vs Datar
75
Saling Memaafkan
76
Bridesmaids
77
Bersenang-senang
78
Rahasia Kecantikan Lucy
79
Pesta Piyama
80
Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81
Keusilan Devan
82
Asal usul luka Alvaro
83
Pangeran es menemukan jodohnya?
84
Siapa Bonyang?
85
Berbulan Madu
86
Musim dingin
87
Gembok Cinta
88
Kabar Bahagia
89
Nada dering meresahkan
90
Bubur Sumsum
91
Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92
Gara-gara Anjing
93
Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94
Berita mengejutkan
95
Kekhawatiran Drag
96
Amarah Martin
97
Mendadak jadi istri
98
Mukbang Bakso Raksasa
99
Berpura-pura tidur
100
Wanita nya Vino.
101
Keganasan netizen
102
Permohonan Gaura
103
Konferensi pers
104
Memburu remis di pantai
105
Mobil Kambing
106
Keinginan Vera.
107
Buka bersama.
108
Pengantin baru sekarat
109
Keinginan Aneh Vera.
110
Vera diet
111
Lebaran
112
Undangan pernikahan Glow
113
Kecebong-kecebong lucu
114
Istri manja Drag
115
Jalan-jalan di Mall
116
Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117
Hari bahagia Vino dan Lili
118
Tendangan bayi Vera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!