Tak berdaya

Vera menghela nafas menerima nasibnya sembari memakan makanannya dengan lunglai. Sepertinya gadis ini tidak bergairah hari ini. Tanpa Vera sadari, Drag tersenyum samar melihat dirinya.

“Hm, saya rasa semakin cepat pernikahan ini di laksanakan semakin baik” ucap Tuan Jon yang di setujui papa Vera. Vera hanya bisa mengumpat dalam hati sendari tadi. Dia sangat kesal dan marah. Demi menjaga kehormatan kedua orang tuanya, Vera memilih diam dan menurut.

“Baik lah Jon, saya Fine-fine saja, cuma saya tanya anak saya dulu ya, soalnya kan anak saya ini yang mau menikah," ucap Papa Vera dengan nada lembut dan sopan. Papa Vera tidak mau menyinggung sahabat dan anak kesayangannya Vera. Vera sedikit tersenyum ketika mendengar penuturan papanya. Wajahnya yang kesal kini berubah menjadi rona bahagia.

Papa i love you banyak-banyaklah. Batin Vera senang karena papanya pengertian. Dengan penuh semangat Vera menyampaikan pendapatnya.

“Tunggu Vera wisuda saja Pa," ucap Vera mencoba mengulur waktu pernikahannya.

Semua orang yang berada di sana memandang ke arah Vera.

“Lama banget” ucap mamanya kaget, lalu melirik Vera dengan lirikan tajam seakan berkata ‘jangan mengada-ngada' begitulah sekiranya yang di tangkap Vera.

“Kamu lama lagi wisudanya sayang. Drag Dosen kamu kan? nah, kalau kamu menikah cepat, pasti nanti Drag akan membantu kamu menyelesaikan skripsi, dan tentunya mengantar jemput kamu ke kampus. Iya kan Nak Drag?” ucap Papa Vera lalu melirik Drag menunggu jawaban. Drag tersenyum lembut ke arah Papa Vera.

“Iya Om, saya setuju dengan saran Om, semakin cepat semakin baik. Takutnya, timbul fitnah di antara keluarga kita Om,” ucap Drag dengan gaya maskulin dan elegannya. Benar-benar berkharisma banget Tuan Dosen satu ini.

kakimu encok! semakin gila ini Dosen. Ah,,, bisa gila aku kalau begini ceritanya. Batin Vera berteriak frustasi. Para orang tua itu mengangguk setuju dengan penuturan Drag.

“Baiklah kalau itu yang terbaik,” ucap Papa Vera tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Vera. Vera menerima lamaran itu dengan penuh keterpaksaan. Malangnya nasibmu Vera. Wajah ceria itu kini menjadi buram kembali.

“Jadi kapan akadnya?” tanya Ami seakan tak sabar ingin menjadikan Vera sebagai menantunya. Vera menatap malas ke arah orang-orang yang berada di meja itu.

“Dua hari lagi gimana?” tawar Tuan Jon yang membuat Vera membulatkan matanya dan reflek berdiri dari duduknya. Semua orang menatap ke arahnya. Mama Vera memberi isyarat agar Vera kembali duduk.

"Ada apa Nak Vera?” tanya Tuan Jon dengan tatapan hangatnya. Vera tersenyum sembari menggeleng pelan.

“Bagaimana?” tanya Tuan Jon memastikan.

“Boleh, dengan senang hati sahabatku, tak di sangka sebentar lagi kita akan menjadi besan,” ucap Papa Vera senang. Mama Vera dan Mama Drag pun tersenyum mendengar kabar gembira ini. Hanya Vera lah yang terlihat sangat tidak senang.

Devan sendari tadi mengamati gerak-gerik Vera. Pria tampan nan usil itu tertawa dalam hati menertawakan Vera. Vera memberikan tatapan nyalang pada Devan tanpa sepengetahuan yang lainnya.

Apa-apaan Mama dan Papa ini! Emang mereka nggak sedih apa kehilangan anak gadis satu-satunya. Hua,,, hiks, hiks, lagi- lagi Vera hanya bisa histeris dalam hati.

Drag yang melihat kedua orang tuanya senang, mulai ikut tersenyum menyaksikan kebahagiaan orang tuannya. Tak lupa juga dengan Devan yang senang mempunyai calon kakak ipar yang galak seperti Vera. Devan jadi lebih mudah mengganggu Vera seperti yang terjadi di kampus tadi. Menurut Devan, Vera sangat imut dan menggemaskan jika sedang kesal dan marah.

🍎🍎🍎

Waktu berlalu begitu cepat, kini Vera sedang bersiap untuk pergi bersama mamanya. Tidak ada yang tau kemana mereka akan pergi.

Di kamar terlihat Vera sedang mengenakan setelan sehari-harinya, yaitu kaos putih polos dan celana jins, serta tak lupa tas ransel mininya. Setelah siap dengan pakaiannya, dengan segera Vera turun ke lantai dasad dan langsung ke ruang keluarga untuk di hias oleh perias. Mama Vera memang tidak pernah mau melewatkan kepergiannya tanpa berhias. Apalagi menurutnya, hari ini termasuk hari spesial calon besannya.

Terlihat wanita paru baya berjalan ke arah Vera, wanita itu terlihat terpukau dan kagum melihat Kemolekan gadis nakalnya.

"Wah,,, anak Mama cantik sekali," goda Sela dengan senyum manisnya. Vera menampilkan wajah cemberut dan ketatnya.

"Anak Mama memang cantik dari lahir tanpa make up juga," ucap Vera dengan sangat pede dan percaya dirinya. Mama Vera tersenyum melihat wajah kesal anak gadisnya.

"Jangan cemberut dong sayangnya Mama, nanti jelek loh make up-nya," ucap Sela gemas sembari menoel dagu Vera deng memiringkan sedikit bibirnya.

"Iyalah Mama ku sayang," ucap Vera dengan malas sembari memberikan senyum terpaksa. Sela yang sudah terbiasa dengan sikap anaknya yang rada tomboy ini, hanya bisa tersenyum lucu padanya.

"Nah, kan tambah cantik anak Mama kalau tersenyum," ucap Sela mengelus pipi Vera dengan lembut. Runtuh juga pertahannya.

"Hehehe," Vera hanya terkekeh. Dia tidak bisa merajuk dan ngambek terlalu lama kepada kedua orang tuanya terutama kepada Sela.

Setelah Vera di rias, Bidadari tua Vera tak mau kalah dari anaknya. Mama Vera juga minta di rias dengan cantik. Terdengar suara langkah sepatu menuju ke arah Vera dan mamanya.

"Cantik sekali istriku ini" ucap Ronal yang baru saja pulang dari kantor.

Dengan berbangga diri Sela berkata "Ya jelas dong Pa," tersenyum pada suaminya.

Dengan romantis Papa Vera mengelus istrinya. Bahkan perias sampai baper dengan pasangan tua itu. "Iya sayang," tersenyum hangat dan penuh cinta ke arah istrinya. Ronal melirik ke arah Vera dan terpaku sesaat.

"Wah, anak kesayangan Papa cantik sekali sayang," puji Ronal sembari mencium dan memeluk Vera. Vera melepaskan pelukan papanya.

"Apaan sih Papa," ucap Vera dengan wajah cemberut. Papa Vera hanya tersenyum.

"Jangan di cium Pa, nanti make up-nya rusak! Papa mandi sana, siap-siap," ucap Sela meminta suaminya untuk membersihkan diri.

"Iya Ma," ucap Ronal tersenyum lembut dan berlalu pergi menuju kamarnya.

🍎🍎🍎

Beberapa jam berlalu begitu cepat. Terlihat Vera dan kedua orang tuanya sedang makan siang di sebuah restoran milik Jon. Dan tentunya tuan rumah juga berada di tempat yang sama.

"Makasih calon besan ku, kami pamit pulang dulu ya," ucap Ronal berterimakasih kepada sahabat dan keluarganya karena telah di undang di acara pembukaan restoran Tuan Jon. Jon menjabat tangan Ronal.

"Tentu calon besan. Hhhh," tertawa senang dengan senyum yang sangat mekar.

Vera dan keluarga itupun berpamitan untuk pulang. Tak sengaja mata Vera melirik sesosok pria tampan nan gagah bermata tajam. Ya, siapa lagi kalau bukan Drag. Lelaki cuek nan arogan itu membalas tatapannya dengan mata tajamnya. Vera yang di lihat Drag langsung memalingkan pandangannya ke lain arah.

Episodes
1 Terlambat
2 Hari yang sial
3 Mall
4 Vera yang menjengkelkan
5 Lelet seperti siput
6 Cerocos tak bermanfaat Vera
7 Bodoh
8 Nyinyir
9 Perjodohan
10 Tak berdaya
11 Darah manis
12 Rita butik
13 Arab maklum
14 Hari H
15 Sah
16 Gadis bau
17 Seperti Kerbau
18 Kediaman Drag
19 Pesugihan?
20 Posesif
21 Datar Namun Perhatian
22 Ruangan Drag
23 Cafe
24 Password Wifi
25 Kerupuk jangek
26 Tragedi Atm
27 Terciduk
28 Gagal Nonton
29 Poligami
30 Salah paham
31 Marah
32 Cemburu
33 Pura-pura sakit
34 Mengigau
35 Keusilan Devan
36 Di usir
37 Kediaman Orang Tua Vera
38 Filter Kejujuran
39 Kerang Ajaib
40 Acara barbeque
41 Keusilan Devan
42 Menginap
43 Malu
44 Di fitnah
45 Kuntilanak syar'i
46 Kemarahan Hendrik
47 Vio Collection
48 Jebakan Gaura
49 Malam Bertabur Bintang
50 Ratu Lautan Api
51 Pertengkaran Di Mall
52 Kantor Polisi
53 Fitting Baju
54 Kekesalan Hendrik
55 Istri Shalihah
56 Sahabat Terbaik
57 Undangan Pertama
58 Berita Heboh
59 Taman Kota
60 Para Wanita Nurjana
61 Undangan Party
62 Hotel
63 Siasat Vera
64 Amarah Drag
65 Kesayangan Drag
66 Lamaran Alvaro
67 Swalayan
68 Perusahaan Abraham Grub.
69 Perang Antar Teman
70 Keguguran
71 Sadar
72 Restoran Seafood
73 Panggilan Sayang
74 Culun vs Datar
75 Saling Memaafkan
76 Bridesmaids
77 Bersenang-senang
78 Rahasia Kecantikan Lucy
79 Pesta Piyama
80 Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81 Keusilan Devan
82 Asal usul luka Alvaro
83 Pangeran es menemukan jodohnya?
84 Siapa Bonyang?
85 Berbulan Madu
86 Musim dingin
87 Gembok Cinta
88 Kabar Bahagia
89 Nada dering meresahkan
90 Bubur Sumsum
91 Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92 Gara-gara Anjing
93 Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94 Berita mengejutkan
95 Kekhawatiran Drag
96 Amarah Martin
97 Mendadak jadi istri
98 Mukbang Bakso Raksasa
99 Berpura-pura tidur
100 Wanita nya Vino.
101 Keganasan netizen
102 Permohonan Gaura
103 Konferensi pers
104 Memburu remis di pantai
105 Mobil Kambing
106 Keinginan Vera.
107 Buka bersama.
108 Pengantin baru sekarat
109 Keinginan Aneh Vera.
110 Vera diet
111 Lebaran
112 Undangan pernikahan Glow
113 Kecebong-kecebong lucu
114 Istri manja Drag
115 Jalan-jalan di Mall
116 Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117 Hari bahagia Vino dan Lili
118 Tendangan bayi Vera
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terlambat
2
Hari yang sial
3
Mall
4
Vera yang menjengkelkan
5
Lelet seperti siput
6
Cerocos tak bermanfaat Vera
7
Bodoh
8
Nyinyir
9
Perjodohan
10
Tak berdaya
11
Darah manis
12
Rita butik
13
Arab maklum
14
Hari H
15
Sah
16
Gadis bau
17
Seperti Kerbau
18
Kediaman Drag
19
Pesugihan?
20
Posesif
21
Datar Namun Perhatian
22
Ruangan Drag
23
Cafe
24
Password Wifi
25
Kerupuk jangek
26
Tragedi Atm
27
Terciduk
28
Gagal Nonton
29
Poligami
30
Salah paham
31
Marah
32
Cemburu
33
Pura-pura sakit
34
Mengigau
35
Keusilan Devan
36
Di usir
37
Kediaman Orang Tua Vera
38
Filter Kejujuran
39
Kerang Ajaib
40
Acara barbeque
41
Keusilan Devan
42
Menginap
43
Malu
44
Di fitnah
45
Kuntilanak syar'i
46
Kemarahan Hendrik
47
Vio Collection
48
Jebakan Gaura
49
Malam Bertabur Bintang
50
Ratu Lautan Api
51
Pertengkaran Di Mall
52
Kantor Polisi
53
Fitting Baju
54
Kekesalan Hendrik
55
Istri Shalihah
56
Sahabat Terbaik
57
Undangan Pertama
58
Berita Heboh
59
Taman Kota
60
Para Wanita Nurjana
61
Undangan Party
62
Hotel
63
Siasat Vera
64
Amarah Drag
65
Kesayangan Drag
66
Lamaran Alvaro
67
Swalayan
68
Perusahaan Abraham Grub.
69
Perang Antar Teman
70
Keguguran
71
Sadar
72
Restoran Seafood
73
Panggilan Sayang
74
Culun vs Datar
75
Saling Memaafkan
76
Bridesmaids
77
Bersenang-senang
78
Rahasia Kecantikan Lucy
79
Pesta Piyama
80
Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81
Keusilan Devan
82
Asal usul luka Alvaro
83
Pangeran es menemukan jodohnya?
84
Siapa Bonyang?
85
Berbulan Madu
86
Musim dingin
87
Gembok Cinta
88
Kabar Bahagia
89
Nada dering meresahkan
90
Bubur Sumsum
91
Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92
Gara-gara Anjing
93
Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94
Berita mengejutkan
95
Kekhawatiran Drag
96
Amarah Martin
97
Mendadak jadi istri
98
Mukbang Bakso Raksasa
99
Berpura-pura tidur
100
Wanita nya Vino.
101
Keganasan netizen
102
Permohonan Gaura
103
Konferensi pers
104
Memburu remis di pantai
105
Mobil Kambing
106
Keinginan Vera.
107
Buka bersama.
108
Pengantin baru sekarat
109
Keinginan Aneh Vera.
110
Vera diet
111
Lebaran
112
Undangan pernikahan Glow
113
Kecebong-kecebong lucu
114
Istri manja Drag
115
Jalan-jalan di Mall
116
Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117
Hari bahagia Vino dan Lili
118
Tendangan bayi Vera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!