Mall

Terlihat beberapa pejalan kaki yang berbisik-bisik ketika melihat Vera. Para pejalan kaki itu menatap Vera dengan wajah yang tak bisa di artikan.

"Kenapa dia," bisik para pejalan kaki satu.

"Mungkin sudah gila," ucap pejalan kaki dua.

"Jangan dekat-dekat dia," ucap pejalan kaki tiga.

Berbagai tanggapan yang tidak mengenakkan tertuju pada Vera. Para perempuan nyinyir itu memberikan tatapan yang sinis dan tak bersahabat pada gadis malang itu.

"Malu banget,,," ucap Vera tertahan sembari menutup sebagian wajahnya dengan tangan.

"Terpaksa harus naik transportasi online," gumam Vera sebal.

Dengan cepat gadis itu mengeluarkan handphone dan memesan transportasi online. Tak lama memesan, akhirnya transportasi online pesanannya pun tiba, Vera segera naik ke mobil itu lalu meninggalkan motornya. Vera sudah memanggil montir untuk membawa motornya. Di sepanjang perjalanan Vera hanya menampilkan wajah jutek dan kesal.

Sih Vera kena senjata makan tuan tu. Makanya jangan suka mengumpat dan mendoakan orang yang buruk. Jangan mencoba melempar batu ke pohon karet nanti bisa Kena sendiri kan batunya. Hhhh. Lawak

Setelah beberapa saat di jalan, akhirnya Vera tiba di tempat tujuannya. Apalagi kalau bukan di mall, tempat refreshing para wanita.

“Huh!akhirnya,” Vera membuang nafas lega karena sudah sampai.

Vera segera turun dari mobil lalu segera mengeluarkan uang Merah satu lembar buat membayar ongkosnya. Vera menyodorkan beberapa uang berwarna biru sembari berkata.

“Ini Pak,” menyerahkan pada supir taksi.

“Ini kembaliannya Mbak,” ucap supir itu memberikan uang kembaliannya ke pada Vera. Vera menatap supir itu dengan wajah datar.

“Tidak usah Pak, ambil saja kembaliannya,” ucap Vera lalu segera berlalu pergi.

Supir online itu sangat senang, matanya berbinar melihat beberapa lembar uang merah di tangannya.

“Terimakasih banyak ya Mbak,” ucap supir taksi dengan sangat senangnya. Vera hanya menganggukkan kepalanya tanpa menoleh ke arah supir itu.

“Mbak ini memang baik, tapi sayang tidak menghadap lawan bicaranya saat berbicara. Sangat tidak sopan!” ucap supir online itu dengan wajah kesal dan jengkel. Setelah mengatakan itu, supir online itupun pergi meninggalkan pekarangan mall.

Di dalam mall Vera sedang asik berjalan melirik ke sana ke mari mencuci mata. Vera sangat menikmati masa bolosnya.

“Bebasnya hidupku,” ucapnya dengan penuh kesenangan.

Ya, siapa sih yang tidak senang jika sudah bolos sekolah? Tidak pusing-pusing lagi memikirkan pelajaran dan penjelasan guru.

“Beli eskrim dulu ah,” ucapnya seketika ingat pada eskrim. Vera terus melangkahkan kakinya mencari penjual eskrim.

“Tumben sepi,” ucapnya ketika melihat toko eskrim yang terlihat sepi.

“Bagus deh kalau sepi, jadi nggak perlu ngantri,” tersenyum senang. Vera melirik salah satu pria penjual es krim.

“Bang, eskrim yang putih itu satu ya, taru coklat dikit. Awas saja kalau kebanyakan,” pesan Vera memerintah, hal itu membuat penjual eskrim kesal dan cemberut. Dengan malas penjual eskrim membuat pesanan Vera.

“Ya mbak,” ucapnya ekspresi datar. Vera tersenyum devil melihat penjual eskrim itu.

“Wajahnya jangan di tekuk begitu Mas, jelek tau!” Vera memperlihatkan senyum menjengkelkan nya.

Ni anak cantik-cantik ngeselin banget,,, ngidam apa sih ibu nya waktu selagi hamil dia. Gerutu penjual eskrim dalam hati.

Vera mengambil es krim pesannya sembari menyodorkan uang merah. “Ni Mas uangnya,” penjual eskrim itu menahan eskrim milik Vera. Sepertinya penjual eskrim itu sedang melamun.

“Lepas dong Mas, malah di tahan begini es krimnya,” nyinyir Vera kesal karena es krim milik nya di tahan.

“Eh, maaf mbak, silahkan,” ucap penjual es krim sedikit gugup.

Ucapan penjual es krim memang sopan dan lembut, tetapi tidak dengan hatinya yang penuh umpatan dan nyinyiran pada Vera.

Nyebelin banget sih tu abang-abang! gumam Vera dalam hati.

Vera mudah sekali menilai seseorang. Padahal tanpa dia sadari, dia sendiri yang menyebalkan.

“Nyebelin banget mbak itu ya,” ucap teman penjual eskrim.

”Banget-banget pun,” sambung penjual eskrim yang melayani Vera.

“Ya sudahlah,” ucapnya menyudahi obrolan dan melanjutkan pekerjaannya.

Saat ini Vera berjalan mengelilingi mall sembari menikmati es krim miliknya.

“Wih keren banget tu sweater,” ucap Vera ketika melihat sweater pria yang sangat bagus dan keren.

Dengan langkah tak sabar, Vera berjalan cepat menuju toko itu dan memasukinya. Ia melihat-lihat sweater yang keren- keren, flush sweater yang dia lihat sebelumnya.

“Cantik ya sweater ini,” terdengar suara wanita paru baya di samping nya.

”Eh,,,” kaget Vera sembari mengelus dada.

”Maaf Tante saya nggak tau kalau ada Tante di dekat saya,” dengan sopan Vera meminta maaf. Wanita paru baya itu tersenyum manis pada Vera.

“Tidak mengapa Mbak, maaf ya, saya mengejutkan Mbaknya,” Vera hanya mengangguk memperhatikan wanita itu yang tengah memilih sweater. “Mbak mau beli sweater juga ya,” wanita itu tersenyum ke arah Vera.

Vera terlihat gugup dan kurang nyaman dengan keberadaan wanita paru baya itu.

“I-iya Tante,” ucap Vera terbata.

“Sama dong kita. Saya ingin membelikan sweater untuk anak saya,” ucap wanita itu dengan memegang salah satu sweater di tangannya.

Nggak nanya! Gumam Vera dalam hati.

“Iya Tan,” tersenyum manis seakan-akan Vera senang dengan kehadiran wanita paru baya itu.

“Anak Tante suka ya mengenakan sweater?” tanya Vera dengan pandangan yang sulit di artikan. Tak tau, apakah itu pandangan kesal atau pandangan hangat.

“Iya Mbak, anak saya sangat suka. Bahkan kalau di rumah hampir setiap hari menggunakan sweater.” Jelas wanita paru baya itu.

Vera sangat takjub mendengar penuturan Wanita yang berada di samping nya. Wanita tua itu tersenyum melihat ekspresi yang di tampilkan Vera. “Menurut Mbak sweater mana yang bagus,” tanya wanita paru baya itu dengan senyum yang tak pudar.

Hm,,, aku bilang saja asal-asalan. Kalau aku bilang sweater yang aku lihat tadi, pasti akan di ambil sama wanita tua ini. Mana bisa! Gumamnya dalam hati. Sungguh mengesalkan sekali engkau wahai Vera.

Vera pura-pura melirik sweater seakan sedang memilih yang terbagus.

“Yang ini Bu,” tunjuk Vera asal sembari menunjuk sweater abu-abu di sebelahnya. Wanita paru baya itu tersenyum.

“Bagus.” Satu kata yang keluar dari mulut wanita itu dengan senyum yang tak luntur dari wajah keriputnya. Wanita tua itu mengambil sweater yang di sodorkan Vera dan langsung membelinya. Sedangkan Vera dia mengambil sweater yang dia lihat tadi. Dasar licik.

Kan benar dugaan ku! Pasti wanita tua itu akan mengambilnya. Untung saja bukan sweater ini yang ku pilih. Gumamnya bangga dalam hati sebab telah berhasil berfikir cerdik. Dasar Vera!.

Vera membawa sweater nya ke kasir lalu segera membayar sweater itu. Setelah membayar dan menerima barangnya, Vera segera keluar dari toko lalu berjalan menuju restoran, kebetulan ia belum makan. Vera duduk di sebuah meja paling pinggir. Gadis itu menyandarkan tangganya di meja untuk menampung dagunya.

Episodes
1 Terlambat
2 Hari yang sial
3 Mall
4 Vera yang menjengkelkan
5 Lelet seperti siput
6 Cerocos tak bermanfaat Vera
7 Bodoh
8 Nyinyir
9 Perjodohan
10 Tak berdaya
11 Darah manis
12 Rita butik
13 Arab maklum
14 Hari H
15 Sah
16 Gadis bau
17 Seperti Kerbau
18 Kediaman Drag
19 Pesugihan?
20 Posesif
21 Datar Namun Perhatian
22 Ruangan Drag
23 Cafe
24 Password Wifi
25 Kerupuk jangek
26 Tragedi Atm
27 Terciduk
28 Gagal Nonton
29 Poligami
30 Salah paham
31 Marah
32 Cemburu
33 Pura-pura sakit
34 Mengigau
35 Keusilan Devan
36 Di usir
37 Kediaman Orang Tua Vera
38 Filter Kejujuran
39 Kerang Ajaib
40 Acara barbeque
41 Keusilan Devan
42 Menginap
43 Malu
44 Di fitnah
45 Kuntilanak syar'i
46 Kemarahan Hendrik
47 Vio Collection
48 Jebakan Gaura
49 Malam Bertabur Bintang
50 Ratu Lautan Api
51 Pertengkaran Di Mall
52 Kantor Polisi
53 Fitting Baju
54 Kekesalan Hendrik
55 Istri Shalihah
56 Sahabat Terbaik
57 Undangan Pertama
58 Berita Heboh
59 Taman Kota
60 Para Wanita Nurjana
61 Undangan Party
62 Hotel
63 Siasat Vera
64 Amarah Drag
65 Kesayangan Drag
66 Lamaran Alvaro
67 Swalayan
68 Perusahaan Abraham Grub.
69 Perang Antar Teman
70 Keguguran
71 Sadar
72 Restoran Seafood
73 Panggilan Sayang
74 Culun vs Datar
75 Saling Memaafkan
76 Bridesmaids
77 Bersenang-senang
78 Rahasia Kecantikan Lucy
79 Pesta Piyama
80 Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81 Keusilan Devan
82 Asal usul luka Alvaro
83 Pangeran es menemukan jodohnya?
84 Siapa Bonyang?
85 Berbulan Madu
86 Musim dingin
87 Gembok Cinta
88 Kabar Bahagia
89 Nada dering meresahkan
90 Bubur Sumsum
91 Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92 Gara-gara Anjing
93 Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94 Berita mengejutkan
95 Kekhawatiran Drag
96 Amarah Martin
97 Mendadak jadi istri
98 Mukbang Bakso Raksasa
99 Berpura-pura tidur
100 Wanita nya Vino.
101 Keganasan netizen
102 Permohonan Gaura
103 Konferensi pers
104 Memburu remis di pantai
105 Mobil Kambing
106 Keinginan Vera.
107 Buka bersama.
108 Pengantin baru sekarat
109 Keinginan Aneh Vera.
110 Vera diet
111 Lebaran
112 Undangan pernikahan Glow
113 Kecebong-kecebong lucu
114 Istri manja Drag
115 Jalan-jalan di Mall
116 Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117 Hari bahagia Vino dan Lili
118 Tendangan bayi Vera
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Terlambat
2
Hari yang sial
3
Mall
4
Vera yang menjengkelkan
5
Lelet seperti siput
6
Cerocos tak bermanfaat Vera
7
Bodoh
8
Nyinyir
9
Perjodohan
10
Tak berdaya
11
Darah manis
12
Rita butik
13
Arab maklum
14
Hari H
15
Sah
16
Gadis bau
17
Seperti Kerbau
18
Kediaman Drag
19
Pesugihan?
20
Posesif
21
Datar Namun Perhatian
22
Ruangan Drag
23
Cafe
24
Password Wifi
25
Kerupuk jangek
26
Tragedi Atm
27
Terciduk
28
Gagal Nonton
29
Poligami
30
Salah paham
31
Marah
32
Cemburu
33
Pura-pura sakit
34
Mengigau
35
Keusilan Devan
36
Di usir
37
Kediaman Orang Tua Vera
38
Filter Kejujuran
39
Kerang Ajaib
40
Acara barbeque
41
Keusilan Devan
42
Menginap
43
Malu
44
Di fitnah
45
Kuntilanak syar'i
46
Kemarahan Hendrik
47
Vio Collection
48
Jebakan Gaura
49
Malam Bertabur Bintang
50
Ratu Lautan Api
51
Pertengkaran Di Mall
52
Kantor Polisi
53
Fitting Baju
54
Kekesalan Hendrik
55
Istri Shalihah
56
Sahabat Terbaik
57
Undangan Pertama
58
Berita Heboh
59
Taman Kota
60
Para Wanita Nurjana
61
Undangan Party
62
Hotel
63
Siasat Vera
64
Amarah Drag
65
Kesayangan Drag
66
Lamaran Alvaro
67
Swalayan
68
Perusahaan Abraham Grub.
69
Perang Antar Teman
70
Keguguran
71
Sadar
72
Restoran Seafood
73
Panggilan Sayang
74
Culun vs Datar
75
Saling Memaafkan
76
Bridesmaids
77
Bersenang-senang
78
Rahasia Kecantikan Lucy
79
Pesta Piyama
80
Resepsi Pernikahan Drag dan Vera
81
Keusilan Devan
82
Asal usul luka Alvaro
83
Pangeran es menemukan jodohnya?
84
Siapa Bonyang?
85
Berbulan Madu
86
Musim dingin
87
Gembok Cinta
88
Kabar Bahagia
89
Nada dering meresahkan
90
Bubur Sumsum
91
Kehebohan Sirkel Ratu Kampus
92
Gara-gara Anjing
93
Mendadak menjadi Asisten sekretaris dingin
94
Berita mengejutkan
95
Kekhawatiran Drag
96
Amarah Martin
97
Mendadak jadi istri
98
Mukbang Bakso Raksasa
99
Berpura-pura tidur
100
Wanita nya Vino.
101
Keganasan netizen
102
Permohonan Gaura
103
Konferensi pers
104
Memburu remis di pantai
105
Mobil Kambing
106
Keinginan Vera.
107
Buka bersama.
108
Pengantin baru sekarat
109
Keinginan Aneh Vera.
110
Vera diet
111
Lebaran
112
Undangan pernikahan Glow
113
Kecebong-kecebong lucu
114
Istri manja Drag
115
Jalan-jalan di Mall
116
Hari pernikahan Glow dan Alvaro
117
Hari bahagia Vino dan Lili
118
Tendangan bayi Vera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!