8. Keresahan

Arga menghempaskan tubuhnya di atas ranjang berukuran besar di dalam kamarnya. Hand phone masih berada dalam genggamannya, berusaha mencoba kembali menghubungi nomer yang tertera di layar kaca, namun hanya jawaban operator seluler yang di terimanya. Di cobanya kembali mengirim pesan lewat aplikasi Whats app, lagi-lagi hanya terlihat tanda centang satu sebagai jawabannya.

Arga mulai resah, khawatir dengan keadaan neneknya. Beberapa bulan terakhir ini jantung neneknya mengalami masalah. Gula darahnya juga tinggi, nenek Retno harus benar-benar di awasi pola makannya. Tak boleh makan yang terlalu manis, nasi yang di makan pun harus dari beras merah. Terlalu banyak beraktifitas membuat sakit jantungnya kambuh. Di usianya yang sudah tujuh puluh tiga tahun harusnya nenek lebih banyak beristirahat, tapi bukan nenek Retno namanya kalau beliau hanya duduk santai tanpa melakukan apapun.

Akhirnya Arga memutuskan menelpon Nada, mencoba memastikan keadaan neneknya disana. Dia berharap semoga saja Nada segera mengangkat teleponnya tanpa di sertai marah ataupun semacamnya. Dan benar dugaannya, suara di sebrang sana terdengar kesal menjawab telepon darinya.

"Keterlaluan Kamu ya Mas! Kira-kira dong kalau mau nelpon, di sangka akunya kalong apa ya tengah malam on terus!!" Sembur Nada kesal. Sebal banget dengan mahkluk tampan yang satu itu. Tapi kalau di pikir-pikir, ngapain juga Nada emosi. Arga pasti punya alasan kuat tengah malam begini menelponnya. "Udah, cepetan ngomongnya. Ngantuk nih!"

"Maaf kalau ganggu tidur Kamu, Nada. Aku cuma khawatir sama keadaan Nenek"

"Nenek baik-baik aja, Mas. Nih lagi tidur barengan sama Aku!"

"Nenek nginap di rumah Kamu!"

"Nggak lah, Aku yang nginap di rumah Nenek, Mas." jawab Nada cepat. "Nenek kesepian, Kamu tuh ya nggak kasih kabar sama sekali bikin Nenek khawatir tau! Harusnya Kamu tuh lebih perhatian sama Nenek, Beliau butuh teman buat mendengar ceritanya"

"Aku barusan telpon, tapi belum selesai ngomong sudah langsung di cut!"

"Ooo, jadi tadi Mas yang telpon. Sorry, Aku pikir orang iseng," Nada tertawa malu.

Jadi yang angkat telpon tadi Nada, pantesan aja suaranya terdengar familiar, pikir Arga maklum. "Tolong bilang sama Nenek, besok lusa aku balik."

🌹🌹🌹

Pagi harinya, Nada di kejutkan dengan suara rintihan di sampingnya. Nada menoleh cepat dan terduduk seketika, di rabanya kening dan leher nenek Retno yang berkeringat. Bibirnya bergetar dengan tangan bertaut di dada.

Nada segera mengambil peralatan medis di dalam tas kerjanya yang memang selalu di bawanya saat bepergian. Mulai dengan mengukur suhu tubuh dan tekanan darah, tak ada yang salah dengan tubuh nenek Retno, semuanya normal.

Nada mengeluarkan Glukometer untuk mengecek gula darah, jarum, strip, kapas dan alkohol. Di ambilnya sedikit darah dari ujung jari tengah sebelah kiri. Nada terkejut melihat angka yang tertera di layar Glukometer yang di pegangnya, 267 mg/dl. Nenek ternyata memiliki riwayat gula darah tinggi atau diabetes. Nada menepuk dahi teringat salah satu pemicunya, Nada ingat Minggu kemaren nenek banyak memakan brownies coklat keju yang manis.

Nada kemudian memeriksa bagian dada, nafasnya tedengar pendek dengan denyut jantung yang bergerak cepat dan tak beraturan. Nada perlahan menepuk bahu nenek, mencoba untuk membuat nenek bangun dari tidurnya. Hanya terdengar suara lenguhan di sertai bibir nenek yang kembali bergetar seperti menggigil.

"Nek, bangun. Kita ke Rumah Sakit ya?"

Nenek Retno membuka matanya, menatap sayu Nada yang terlihat khawatir.

"Nenek nggak papa, kenapa harus ke Rumah Sakit?" Nenek mencoba bangun dan duduk dengan berpegang pada lengan Nada.

"Kadar gula Nenek tinggi, 267 mg/dl di atas normal. Jantung Nenek juga, sebaiknya kita lakukan pemeriksaan tambahan ya Nek?" Bujuk Nada.

"Nenek baik-baik aja, Nada. Nenek cuma lupa minum obat, makanya gula darahnya naik." Nenek menepuk tangan Nada menenangkan. "Jantung Nenek juga sehat kok, nggak terasa nyeri"

"Maafin Nada, Nek. Nada nggak tau kalau Nenek ada riwayat gula darah, kalau tau Nada nggak bakalan kasih makan Nenek yang manis manis." Nada menundukkan kepala menyesal.

"Bukan salah Nada, kan Nenek sendiri yang mau dan suka brownies buatan Nada." Nenek Retno tersenyum lembut. Hatinya di penuhi keharuan melihat perhatian Nada yang begitu besar padanya.

"Nada janji, Nada akan jaga dan rawat Nenek dengan baik. Kapan pun Nenek butuh, Nada akan selalu ada buat Nenek."

🌹🌹🌹

Arga melangkahkan kakinya memasuki rumah besar di hadapannya. Sementara Najwa, bergelayut manja dengan tangan memeluk lengan Arga. Paras cantik molek dengan bentuk tubuh indah idaman semua lelaki, membuat mata yang melihatnya tak sanggup untuk berkedip.

Di meja makan, tampak Nada dan nenek Retno duduk sambil minum teh. Nada yang tak menyadari kehadiran Arga tampak asik menikmati minumannya.

"Assalamualaikum Nek," suara Arga mengejutkan Nada. Arga melepaskan pegangan tangan Najwa, berjalan mendekat dan mencium tangan Neneknya.

Najwa mengekor di belakangnya.

"Assalamualaikum, Nek. Senang berkenalan dengan Nenek," katanya sambil memeluk dan mencium pipi nenek Retno lembut. Nada hanya mematung terdiam melihat kedua orang di hadapannya.

"waalaikum salam."

"Apa kabar, Nada?" Arga tersenyum ramah. Najwa hanya melirik sekilas, tak berusaha menyapa.

"Baik, Mas." sahut Nada cepat. "Berhubung mas Arga sudah datang, Nada pamit pulang dulu ya Nek?" Nada berjalan menghampiri Nenek, mencium kedua tangannya.

"Nada tunggu!" Teriak Arga yang melihat Nada berjalan cepat keluar rumah, "Aku antar ya."

"Nggak usah mas, makasih. Aku bawa motor." Nada menolak halus dan segera melangkah pergi. Sepintas di lihatnya tatapan tak suka dari Najwa yang memegang erat lengan Arga. Heh, belum kenal juga udah mau ngajak ribut, pikir Nada kesal. Nada menghidupkan Scoopy coklatnya meninggalkan debu knalpot di belakangnya. Syukurin, hirup tuh asap wkwk 😅

🌹🌹🌹

Nada Ayunda

Arga Hariz Radjasa

Najwa Camilla

Haiii reader,,

Jangan lupa like dan komentnya yaa,

Votenya juga yah,, hehe ngarep 🤧

Aku sayyang kalian semuaa 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Misda Cabina Aco

Misda Cabina Aco

ibu ku bisa tembus sampai 600 kadar gulanya,,alhamdulillah fisik nya masih kuat☺

2023-05-07

1

Anna Kusbandiana

Anna Kusbandiana

nggak banget sama visualnya !
kenapa harus korea juga...??

2022-03-10

0

Anita

Anita

♥️♥️♥️♥️♥️♥️

2021-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!