2. Ziarah

Nada mematut diri di depan cermin besar dalam kamarnya. Memoles tipis bibir merahnya sambil membetulkan letak syal di lehernya. "Hhemm, cantik," gumamnya memuji diri sendiri. Nada bergegas keluar kamar sambil menenteng tas punggung warna ivory miliknya. Pagi ini, dia berencana mengunjungi makam almarhumah Ibunya.

"Bi, Nada pergi dulu ya. Mau ke tempat Mama. Assalamualaikum."

"Iya Non. Waalaikum salam," sahut bi Ani sambil berjalan keluar rumah. Dipandanginya Nada yang mengendarai Scoopy coklatnya, tersenyum cerah sambil melambaikan tangan kirinya. Nada memang selalu tampil cantik dan memakai pakaian terbaiknya saat berkunjung ke makam Ibunya.

Masih jelas dalam ingatan bi Ani kejadian dua puluh lima tahun yang lalu, saat Nyonya Sarah meninggal dunia karena mengalami pendarahan berat sesaat setelah melahirkan Nada. Bastian, Ayah Nada terlihat sangat terpukul sekali dengan kepergian istrinya. Baru dua tahun usia pernikahan mereka, dia harus kehilangan istri tercintanya.

Nada tumbuh menjadi gadis cantik dan bersahaja. Kehilangan sosok Ibu tak membuatnya berkecil hati, justru membuatnya semakin jadi sosok yang peduli pada sesama. Hati nuraninya menjerit melihat ketimpangan sosial di depan matanya. Mereka yang sakit dan tidak memiliki biaya untuk berobat, terkadang harus menjual sebagian harta yang di miliki untuk membayar biaya rumah sakit bahkan sampai habis tak bersisa. Hal itulah yang membuatnya bertekad untuk membangun klinik kesehatan di desanya dengan harapan bisa membantu meringankan biaya perobatan mereka.

Tidak mudah memang, walaupun kecil Nada berharap klinik impiannya haruslah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan dan segala peralatan canggih yang menunjang. Dan Nada tau, semua itu membutuhkan biaya yang cukup besar. Nada tak menampik bantuan dari Ayahnya, yang selalu mendukung penuh keinginannya dan berkat bantuan dari Ayahnya pula Nada mampu mewujudkan impiannya.

Bastian Nugraha Ayah dari Nada, adalah pengusaha tambang batu bara dan property yang sangat sukses di kota B. Demi mewujudkan impian mulia Anaknya, apapun permintaan Nada akan ia penuhi selama itu untuk kebaikan. Dan melihat Anak Gadisnya bahagia, adalah hal terbaik yang bisa ia berikan sebagai seorang Ayah yang tak bisa dinilai dengan uang.

🌹🌹🌹

"Assalamualaikum Ma, apa kabar Mama disana. Maafin Nada baru sekarang bisa jenguk Mama." Nada berbisik lirih. "Nada kangen banget sama Mama"

"Sekarang Nada sudah punya klinik sendiri Ma. Bekas gudang di samping rumah kita sudah Nada bangun jadi klinik kecil. Nada mau bantu orang- orang yang ingin berobat tapi nggak punya biaya, biar mereka nggak harus pergi jauh ke kota"

Nada menyiram pusara Ibunya dengan air yang dibawanya di dalam botol plastik, kemudian menaburkan bunga yang dibelinya di depan gerbang tempat pemakaman.

Nada bersimpuh didekat nisan Ibunya, memanjatkan doa dengan khusyuk.

"Nada pamit dulu, Mama baik-baik disana ya." Nada mengangkat kepala, memandang langit biru seolah melihat Ibunya tersenyum. Tak terasa tangannya terangkat, melambai pada bayangan Ibunya. Tak lama kemudian ia pun beranjak pergi meninggalkan pusara Ibunya.

Tak jauh melangkah, matanya menemukan pemandangan yang mengusik hatinya. Tampak seorang wanita muda menangis terisak sambil memeluk nisan di depannya, sepertinya dia baru saja kehilangan seseorang yang disayanginya. Kakinya melangkah mendekati wanita itu.

"Ibu, kenapa Ibu tega tinggalin Nisa sendiri Bu. Nisa nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, cuma Ibu satu-satunya. Nisa nggak tau harus kemana lagi .... "

Nisa menengadahkan wajahnya menatap sendu wanita cantik yang sedang memegang pelan pundaknya. Air mata masih menetes di pipi halusnya.

"Ibumu?"

Nada merendahkan tubuhnya berjongkok sambil memberikan sapu tangan miliknya. Nisa menganggukkan kepalanya lemah.

"Jam empat subuh tadi Ibu meninggal, Kak," jawab Nisa lemah.

Nada tersenyum lembut sambil mengarahkan tangannya, menunjuk ke pusara Ibunya.

"Ibuku disana, sejak lahir Aku nggak pernah tau gimana rasanya punya Ibu." Nada menggenggam tangan Nisa, mencoba memberi kekuatan.

"Aku Nada. Jika Kamu tidak tau harus kemana, Kamu bisa ikut denganku. Aku sedang membutuhkan seseorang yang bisa membantuku di klinik"

🌹🌹🌹

"Jadi Kak Nada ini Dokter ya? Wihh, keren." Nada tersenyum simpul menanggapi ucapan Nisa yang kini berada di boncengannya.

"Kita mampir ke pasar dulu ya, beli buah," kata Nada sambil mengarahkan motornya memasuki pasar.

"Oke deh Kak," Nisa mengangkat jempol tanda setuju. Nada membeli buah pir dan kelengkeng kesukaannya.

Saat sedang asik memilih, Nada dikejutkan dengan suara seseorang yang memanggil namanya. "Mba Nada, apa kabar?"

Nada menoleh, menatap lelaki tampan di sampingnya yang sedang mengulurkan tangan padanya.

"Maaf, Anda mengenal Saya?"

" Saya Arga, yang waktu itu me .... "

"Aaa .... Saya ingat," seketika pipi Nada memerah mengingat kejadian malam itu. "Makasih ya sudah antar Saya pulang," Nada menjawab cepat. Menepis ingatan bagaimana lelaki itu menggendong dirinya. Arga bengong, menatap bingung dengan tangan masih menggantung di udara.

"Berapa semuanya Bu?" Nada bertanya pada penjual buah.

"Seratus dua puluh lima ribu non"

Nada segera membayar belanjaannya dan dengan cepat menarik tangan Nisa pergi.

"Maaf, kami duluan."

Arga menggaruk kepalanya yang tak gatal, menatap kepergian Nada sampai menghilang dari pandangannya. Arga tak menyangka akan bertemu lagi dengan Nada. Siang ini sesuai jadwal dirinya akan mulai mengunjungi perkebunan teh miliknya di kota ini.

"Maaf Tuan, sudah waktunya berangkat," Toni sekretaris Arga mengingatkan.

"Baiklah." Arga menghela nafas kesal. Pikirannya di penuhi dengan sosok Nada. Ini kali kedua pertemuan mereka, tapi sikap Nada sama sekali tidak bersahabat.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

RINDU ⭕

RINDU ⭕

Love mendarat
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

2022-01-03

1

Anita

Anita

♥️♥️♥️♥️♥️♥️

2021-12-27

3

Anna Kalesaran

Anna Kalesaran

njut

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!