"Dicintai secara mendalam oleh seseorang memberimu kekuatan. Mencintai seseorang secara mendalam memberimu keberanian"
Arga menatap hampa kepergian Nada yang meninggalkannya, raut wajahnya di penuhi dengan tanda tanya besar melihat sikap Nada yang mengacuhkan dirinya. Terlihat jelas Nada berusaha menghindari pertemuan dengannya.
Setelah pertemuan terakhirnya dengan Najwa di rumah nenek, Nada mulai menjaga jarak dengan Arga. Hubungan baik memang tidak harus berakhir jika salah satu dari mereka bertunangan ataupun menikah. Akan tetapi, Nada tidak ingin ada hati yang tersakiti lagi karena kedekatannya dengan Arga yang membuat Najwa semakin tidak menyukainya.
Arga berjalan kembali menuju mobilnya, sementara Toni sang asisten tersenyum simpul di kursi depan melihat wajah datar Arga yang kini sudah duduk di dalam mobil.
Pasti ada yang mengganggu pikirannya, tidak biasanya Tuan Arga melamun seperti itu, pasti ada hubungannya dengan Dokter Nada. Toni bertanya dalam hati sambil melirik lelaki tampan yang duduk di bangku tepat di belakangnya.
"Maaf Tuan, apa boleh saya bicara?" Toni melirik Arga yang tengah memandang keluar melalui kaca jendela mobil di sampingnya.
"Boleh, silahkan Toni. Toh barusan kau sudah bicara!" Toni kembali tersenyum mendengar jawaban Arga padanya.
"Maaf kalau kata-kata Saya nanti ada yang tidak berkenan di hati Tuan, sebelumnya Saya minta maaf."
"Ada apa, Toni. Katakan saja!" Arga penasaran.
"Dokter Nada itu wanita yang spesial, Tuan. Sedikit cuek dan maaf ..." Toni menghentikan bicaranya.
"Lanjutkan, Ton! Jangan buat aku penasaran dengan ucapanmu!" Arga sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Baik, Saya lanjutkanTuan. Kalau kata orang sini, Dokter Nada itu orangnya judes tapi baik banget hatinya. Kepeduliannya sama warga di desa ini benar-benar luar biasa. Anda harus berjuang lebih keras lagi untuk menaklukkan hatinya."
"Haha, kebangetan malah judesnya. Tapi aku suka sama sikapnya yang begitu peduli dengan orang lain, penyayang banget memang, terutama sama anak kecil. Nada sangat menyukai anak-anak." Arga senyum-senyum sendiri membayangkan Nada saat menggendong bayi mungil Andini.
"Biasanya wanita cuek itu cenderung tertutup, Tuan Arga. Tapi kalau dia sudah merasa nyaman dengan seseorang, dia akan lebih terbuka. Dan Tuan nggak boleh ikutan cuek, anggaplah hati wanita itu es batu. Agar bisa leleh, harus diberi kehangatan. Bukan malah semakin didinginkan." Toni bicara panjang lebar, sementara Arga hanya tersenyum menanggapinya.
"Aku percaya omonganmu, Ton. Kita memang seumuran, tapi nyatanya kau sudah beristri dan memiliki anak juga. Yang jelas, kau lebih berpengalaman dalam hal wanita," jawab Arga sambil menghela nafas dalam-dalam.
"Oh ya Ton, tolong periksa jadwalku besok. Sepertinya aku harus berangkat ke Bandung sore ini," tanya Arga sambil memeriksa file di tangannya.
"Besok tepat pukul 10.00 pagi, Anda akan menghadiri Work Shop yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Hotel Aston Pasteur Bandung. Tiket pesawat sudah Saya siapkan Tuan, pukul 4.00 sore ini Anda berangkat," jawab Toni sambil matanya tetap fokus menatap jalan di depannya.
"Baiklah, jemput aku pukul 3.00 sore ini. Aku akan segera berkemas."
🌹🌹🌹
Sambil membetulkan letak dasi di lehernya, Arga menatap puas penampilan dirinya. Senyum manis tersungging menghias bibir indahnya, menambah maksimal ketampanannya 🤩
"Oke, kita berangkat," ujarnya pelan pada cermin besar di dalam kamarnya.
Toni sudah siap menunggu di depan rumah Arga. Berkas di tangannya yang sedianya akan ia berikan pada Arga di letakkannya di dalam mobil persis di samping tempat Arga duduk. Biar Arga bisa dengan mudah memeriksa, pikirnya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, hanya butuh waktu 20 menit saja mereka sudah sampai di Bandara Internasional Ahmad Yani. Pesawat Nam Air yang di tumpanginya berangkat tepat pukul 4.00 sore. Tepat pukul 5.15 menit pesawat sudah sampai di Bandung.
Untuk memudahkan pekerjaannya, Arga menginap di Hotel yang sama dengan tempat Work Shop diselenggarakan.
Keesokan harinya, tepat pukul 10.00 pagi Arga sudah hadir di Loby Hotel Aston Pasteur.
Work Shop kali ini bertemakan Statistik Hasil Pengolahan Perusahaan Perkebunan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Barat. Peserta Work Shop sebanyak 120 orang berasal dari berbagai Instansi dan Perusahaan Perkebunan di Indonesia.
Melalui Work Shop ini diharapkan persamaan persepsi dalam sinergi satu data perkebunan Indonesia. Melalui prinsip satu standar data, Metadata yang jelas dan satu Interoperabilitas data perkebunan.
Work Shop berlangsung selama dua hari, dan mencapai kesepakatan bersama yang memuaskan para pesertanya.
Sebelum kepulangannya kembali ke rumah, Arga berniat jalan-jalan mengitari keindahan kota Bandung di malam hari. Langkahnya menuntunnya menuju sebuah tempat yang menjual berbagai pernik hiasan rambut. Tiba-tiba saja ia teringat pada Nada, dan seketika senyum mengembang di wajahnya.
Arga ingin memberikan sepasang jepit rambut cantik untuk rambut panjang Nada. Pasti lucu dan imut kalau Nada yang memakainya, Arga senyum-senyum sendiri.
Note :
Metadata : informasi terstuktur yang mendeskripsikan, menjelaskan atau menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan dan digunakan kembali.
Interoperabilitas : suatu kemampuan berbagai ragam sistem/aplikasi untuk bekerja sama dan bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya yang berbeda untuk memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi melalui suatu protokol yang disetujui bersama.
🌹🌹🌹
Happy reading All 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Nona Gemini
love u thorrr,, ❤️❤️❤️❤️
2022-05-06
0
Mommy Gyo
6 like hadir thor ❤️👍
2021-10-03
0
Lina Castano Thekelijie
baca cerita ini bisa sambil belajar ya thor.... ok bngt dah 👍😍
2021-08-03
3