12. Menghindar

Sedikit informasi tentang imunisasi DPT

Imunisasi DPT diberikan pada anak untuk mencegah beberapa penyakit yang dianggap berbahaya bagi anak, yaitu Difteri,

Pertusis, dan Tetanus.

Difteri adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan yang menyebabkan anak sulit makan dan bernafas.

Sedangkan Pertusis atau lebih dikenal dengan nama batuk rejan adalah penyakit infeksi bakteri yang menyerang pernafasan dan menyebabkan batuk parah.

Sementara Tetanus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kekakuan otot parah, kelumpuhan dan kejang otot.

Imunisasi DPT diberikan sejak awal anak berusia 2 bulan sampai 6 tahun sebanyak 5 kali. Tiga pemberian pertama diberikan secara bertahap di tiap bulannya, dosis yang diberikan adalah 1 kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Setelah itu 18 bulan dan 5 tahun. Setelahnya dianjurkan untuk Booster Tdap yaitu imunisasi ulang Tetanus, Difteri dan Pertusis tiap 10 tahun.

🌹🌹🌹

Nada mulai memeriksa suhu tubuh si kecil Dea dengan Termometer yang ditempelkan di ketiaknya, hasilnya 38 derajat celsius masuk dalam kategori demam rendah.

Nada lalu memberi saran Andini dengan cara menganjurkannya untuk sesering mungkin memberi lebih banyak ASI. Mengompres bekas suntikan dengan air dingin dan memakaikan pakaian yang tipis, bukan pakaian dengan bahan yang tebal.

"Tidak semua imunisasi menyebabkan demam. Tapi, untuk imunisasi DPT kemungkinan besar akan timbul demam. Tetap jaga suhu ruangan supaya tetap dingin ya Mba, supaya panasnya cepat turun." Jelas Nada kemudian.

"Bagaimana dengan kipas angin, Dok? Kami kan tidak punya pendingin ruangan, selain kipas angin yang biasa dipakai kebanyakan orang."

"Bisa, Mba. Kipas angin juga boleh, tapi jangan diarahkan langsung ke anak, dipantulkan saja ke arah dinding." Nada kemudian memberi termometer pada Andini supaya ia bisa memantau suhu tubuh bayi Dea sendiri.

"Ini Termometer Arteri Temporal atau Termometer Dahi namanya. Cara kerjanya dengan memindai infra merah yang keluar pada kepala bayi dan bisa digunakan pada bayi usia 3 bulan. Cukup ditempelkan di dahi maka suhunya akan keluar dengan sendirinya di layar."

"Makasih Dok." Andini menerima pemberian Nada dengan suka cita. Matanya terlihat berkaca-kaca, tidak ada kata yang dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya saat ini.

Andini benar-benar terharu dan sangat berterima kasih sekali dengan Nada yang begitu perhatian dengan keluarganya, terlebih si kecil Dea. Tak henti-hentinya ia mengucap terima kasih. Satu hal yang membuatnya semakin kagum pada Nada ialah, Nada tidak pernah mau dibayar sepeser pun saat memeriksa kesehatan anaknya. Justru Nada malah membawakan banyak bingkisan makanan dan perlengkapan bayi untuk Andini dan anaknya.

Tak terasa waktu berlalu, Nada dan Nisa pamit pulang. Kebetulan hari ini hari Minggu, Nada mengajak Nisa jalan-jalan melihat langsung perkebunan teh dan para pekerja disana saat sedang memetik daun teh.

🌹🌹🌹

Berada di perkebunan teh memang memberikan ketenangan yang luar biasa. Udaranya yang segar, suasana yang tenang dan nyaman cocok digunakan untuk menyendiri menjauhkan dari segala kepenatan setelah bekerja.

Perkebunan teh terletak di dataran tinggi, dengan suhu 16 sampai 26 derajat celsius dan ketinggian mencapai 1.550 mdpl (Meter di atas permukaan laut). Hamparan perkebunan teh terlihat seperti permadani hijau raksasa.

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk para pemetik teh melakukan tugasnya. Dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi, setelah itu jam 10 sampai jam 12 siang. Memetik daun teh biasanya dilakukan 15 hari sekali sejak mulai tumbuh. Para pekerja biasa menggunakan topi caping, apron (celemek plastik) berbahan, dan keranjang. Daun teh yang dipetik hanya pucuk paling atas diikuti oleh 3 helai daun di bawahnya.

Sambil berjalan menyusuri perkebunan teh, Nada dikejutkan dengan suara seseorang yang berteriak memanggil namanya.

"Dokter Nada!" Nada mencari asal suara dan seketika senyumnya melebar melihat Rima yang berjalan cepat ke arahnya.

"Apa kabar, Rima? Sudah sehat ya? Alhamdulillah. Ibu gimana, sehat juga kan?"

"Alhamdulillah sehat, Dok." Rima mencium tangan Nada. "Makasih atas bantuan Dokter selama ini buat keluarga Rima, Dok." Rima memegang tangan Nada erat. Nada menepuk bahu Rima pelan, niatnya tulus membantu keluarga Rima.

Setelah pembicaraannya berdua dengan Arga waktu itu, mereka sepakat memberikan sumbangan berupa bahan makanan pokok dan sejumlah uang untuk membantu keluarga Rima.

"Iya, sama-sama Rima." Nada kemudian menyuruh Rima untuk kembali bekerja. "Sudah, balik sana. Nanti dicari sama bos Kamu."

"Iya, Dok. Rima pamit kerja lagi. Assalamualaikum." Rima berbalik dan berjalan menjauh kembali ke tempat kerjanya.

"Ayo Nisa, kita pulang. Sudah siang banget," katanya pada Nisa yang setia mengikutinya dari belakang.

"Siap Ka Nada," sahut Nisa cepat.

Nada mulai memacu Scoopy coklat kesayangannya dengan perlahan. Jalan setapak dan sedikit menanjak yang biasa dilewati warga membuatnya harus ekstra hati-hati. Karena ini musim hujan, banyak sekali terdapat lubang dengan genangan air. Saat sudah memasuki jalan besar, mereka berpapasan dengan sebuah mobil hitam yang tanpa sengaja mengenai genangan air membuat cipratan yang mengenai baju Nada.

"Aishh, kotor dah." Nada menghentikan laju motornya dan mengambil beberapa lembar tissue yang ada di dalam tasnya dan mulai membersihkan bajunya yang kotor. "Baju Nisa kotor nggak!" Tanya Nada pada Nisa yang langsung turun dari boncengan motor Nada.

"Nggak kena, Kak. Kan Nisa di belakang," jawab Nisa sambil tersenyum kecil melihat wajah kesal Nada.

"Mobil siapa sih? Nggak tahu apa kalau ini jalan banyak lubangnya." Nada bersungut kesal. "Pelan kan bisa! Nggak perlu harus ngebut gitu. Bikin orang kesal aja!"

"Sabar Kak, kali aja lagi ada keadaan darurat. Makanya buru-buru ngebut," sahut Nisa dengan senyum tertahan.

"Iya kali ya, hahaha." Nada akhirnya tertawa getir. "Tapi sepertinya Aku kenal deh mobil tadi," jawab Nada kemudian. Apa mungkin dia ya?

Dan benar dugaan Nada, Arga keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju tempat Nada berada. Jarak yang cukup jauh membuat Nada berkesempatan untuk menghindari pertemuannya dengan Arga. Segera dipacunya kembali motornya meninggalkan Arga yang berdiri terdiam menatap kepergiannya.

🌹🌹🌹

Happy reading all,

Aku sayyangg kalian semua 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Lina Castano Thekelijie

Lina Castano Thekelijie

good job nada mingkin dengan menghindar membuat lebih penasaran so arga sma kamu 😝😆😆

2021-08-03

3

Tina

Tina

mau yg mana sih Arga jadi cowok kok pelin plan pilih antara satu dong 😁

2021-07-04

0

Fitri Rachmawati

Fitri Rachmawati

kasihaaan deh Arga... 😁😁😁😁

2021-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!