15. Cemburu

Nada memandang lembut wajah nenek Retno yang sedang tertidur pulas di ranjang besarnya. Nafasnya terdengar halus dan lemah. Kemudian dibetulkannya letak selimut nenek yang kini sudah melorot sampai di pinggangnya. Perlahan Nada duduk di sisi kanan tempat tidur, menggenggam tangan nenek yang sudah keriput dan meletakkannya di pipinya.

Ada rasa haru yang menyertai perasaan sedih Nada yang tak bisa ia ungkapkan saat ini, saat mengingat kata-kata Azka tentang penyakit yang diderita nenek Retno.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Nada merasakan kasih sayang seorang nenek yang tak pernah ia miliki. Nenek Retno yang sayang dan begitu perhatian padanya.

Teringat bagaimana keseruan hari liburnya bersama nenek saat membuat kue Brownies Coklat Keju, dan perhatian nenek padanya yang rela bersusah payah membawakan sekeranjang buah untuknya. Tak terasa setitik air mata jatuh menetes di pipi halus Nada.

"Sehat-sehat terus ya, Nek. Nada sayang sama Nenek." Nada mencium pipi nenek dan perlahan beranjak keluar dari kamar nenek.

Azka yang masih duduk di sofa ruang tamu hanya dapat menghela nafas panjang saat melihat Nada yang keluar dari kamar nenek dengan wajah yang terlihat muram.

"Kasihan nenek. Di masa tuanya seperti ini, harusnya ada yang menemaninya. Nenek sering merasa kesepian. Nenek butuh teman." Nada berkata lirih.

Azka beranjak dari duduknya, berjalan mendekati Nada, menepuk lembut bahunya.

"Jangan sedih gitu, dong? Semangat, kalau Kamu sayang nenek, jangan perlihatkan wajah sedihmu di hadapan beliau. Oke!" Azka tersenyum. "Kamu kan Dokter, harusnya lebih tahu gimana caranya menghadapi pasien lansia seperti nenek."

"Iya, maaf. Aku jadi terbawa suasana. Buat Aku pribadi, nenek bukan hanya sekedar pasien. Nenek Retno sudah Aku anggap seperti nenek Aku sendiri." Nada mencoba tersenyum. Untuk sesaat dipandangnya wajah lembut lelaki di hadapannya itu. "Makasih, sudah mengingatkan."

🌹🌹🌹

Sambil menunggu nenek bangun dari tidur siangnya, perbincangan mereka lanjutkan di teras rumah.

"Sepertinya akan lebih akrab kalau kita bicaranya saling panggil nama saja, tanpa embel-embel Dokter di depannya. Gimana, setuju?"

"Tapi, Dokter senior Aku. Sepertinya tidak sopan hanya memanggil nama saja," sahut Nada.

"Saya akan perlakukan teman sejawat saya sebagai saudara kandung!" Azka mengangkat tangan kanannya ke atas sambil menyebutkan salah satu dari isi sumpah Hippocrates. "Jadi, perlakukan Aku seperti Kamu memperlakukan dirimu sendiri. Oke!"

Ada rasa kagum yang terlihat jelas dari sorot mata Nada saat melihat Azka yang dinilainya sangat tegas dan menjunjung tinggi etika kedokteran. Dan Azka menyadari arti tatapan mata itu, saat mata keduanya saling bertemu pandang. Nada tersipu malu dan segera membuang pandangannya ke arah lain, sementara Azka tersenyum lebar melihatnya.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap marah dan kecewa melihat keakraban Nada dan Azka. Dari dalam mobil yang berhenti didekat pagar rumah besarnya, matanya lurus menatap tajam pada kedua orang yang sedang berbincang akrab tanpa menyadari kehadirannya. Arga berusaha bersikap tenang dan menahan emosinya. Tangannya menggenggam erat kotak mungil yang sudah sejak tadi ada dalam kantung jaketnya. Entah mengapa, ia tak suka melihat Nada yang terlihat begitu lepas tertawa dan senang saat bersama dengan Azka. Berbeda saat bersama dengannya, Nada tak pernah bersikap seperti itu. Nada bahkan menjaga jarak dengannya.

🌹🌹🌹

"Ehemm."

Arga melangkah menuju teras rumah sambil berdehem hingga mengejutkan Nada dan Azka.

Azka yang melihat kedatangan Arga langsung berdiri dan menyambutnya dengan pelukan.

"Apa kabar, Bro."

Arga membalas pelukan Azka sambil menepuk punggung sahabatnya itu. Senyum lebar menghias wajah tampan Arga, sekilas diliriknya Nada yang hanya terdiam melihat kehadirannya. Entah kenapa, Arga merasakan sesak di dadanya melihat Nada yang seolah tak acuh melihat dirinya.

Lekukan angkuh di bibir Arga dan sikap Arga yang dingin saat masuk ke rumah, meluruhkan keinginan Nada untuk menyapanya.

Nada terang-terangan menunjukkan sikap tidak senangnya. Terlihat kerut samar di dahi Arga dan sinar mata yang terkejut menerima tatap mata Nada yang bermusuhan.

Nada membuang pandangannya ke arah lain, merasa kesal dengan sikap angkuh Arga yang lucunya justru terlihat alami dan pantas di wajah tampan Arga.

Azka yang tak menyadari aura permusuhan yang terjadi di sekitarnya hanya tersenyum menanggapi sikap diam Nada pada Arga.

"Sebaiknya lu beristirahat dulu, Ga. Itu badan sepertinya harus dibersihkan deh." Azka berkata sambil menjauhkan dirinya dari Arga. "Badan lu lengket, Bro!"

"Iya, mending mandi dulu deh sana." Nada tiba- tiba bicara sambil menatap sekilas wajah Arga.

"Kok tahu kalau aku belum mandi," tanya Arga.

"Rambutmu berantakan, dagumu masih di tumbuhi rambut halus. Kamu seperti orang yang baru bangun tidur, bukan seperti orang yang habis bepergian!" Nada menutup mulutnya malu saat menyadari Arga yang menatapnya tajam sambil mengusap-usap dagunya pelan.

Ya Allah, mengapa laki-laki itu bisa memporak porandakan hatiku.

🌹🌹🌹

Happy reading All 😘😘

Terpopuler

Comments

Risdawati Sinurat

Risdawati Sinurat

cemburu !!😋

2021-08-05

2

Lina Castano Thekelijie

Lina Castano Thekelijie

ketika raga tak sejalam dengan isi hati... oh nada lagi labil yak 😁😁

2021-08-03

4

Tina

Tina

ya Allah sabar aja ya nada 😁

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!