3. Kepedulian

"Kak Nada kenal sama Cowok tadi?" tanya Nisa penasaran.

"Nggak tuh!"

"Kok Dia tau nama Kakak?"

"Paranormal kali, bisa tebak nama," Nada menjawab asal.

"Hahaha, Kak Nada bisa aja. Dia itu Tuan Arga, pemilik baru perkebunan teh di desa kita ini Kak. Udah kaya, ganteng, baik, ramah lagi. Type suami idaman banget pokoknya"

"Kok Kamu tau banget sih siapa Dia. Jangan bilang kalau Kamu juga suka sama Dia"

"Hehe, naksir doang Kak. Nggak lebih." Nada hanya tersenyum menanggapi ucapan Nisa, senang melihat keceriaannya lagi.

🌹🌹🌹

Hari berlalu, Nada mulai di sibukkan dengan pasien yang datang ke kliniknya.

Nisa yang membantunya, tampak kewalahan saat berusaha menenangkan seorang anak lelaki kecil yang menangis keras karena ingin ikut Ibunya yang sedang memeriksakan kandungannya.

Bi Ani yang keluar rumah menuju klinik untuk mengantar sarapan pagi, terkekeh geli melihat Nisa. Segera di taruhnya dua porsi nasi goreng lengkap dengan telor ceplok di atasnya.

"Sini biar Bibi aja yang gendong, Non Nisa sarapan dulu. Sekalian tolong bawakan sarapan Non Nada ke dalam," Bi Ani mengambil anak yang berada dalam gendongan Nisa. Menepuk perlahan punggungnya sambil mengayunkan tubuhnya dan mulai bernyanyi.

"Makasih Bi Ani, jadi ngerepotin." Nisa tersenyum lega. Tak mudah memang menenangkan anak kecil yang rewel, apa lagi dirinya yang tidak punya pengalaman sama sekali dalam mengasuh anak kecil.

Tak butuh waktu lama, anak lelaki itu terlihat mulai tenang dan mengantuk hingga akhirnya tertidur di bahu Bi Ani.

Tiba-tiba dari arah depan klinik terdengar suara gaduh, seorang lelaki tampan berbadan tegap keluar dengan tergesa dari dalam mobil dan dengan cepat membuka pintu di belakangnya. Tak lama kemudian keluar lelaki paruh baya menggendong seorang wanita yang terlihat lemas, pucat pasi dengan mata terpejam.

Dengan sedikit berlari kecil, lelaki itu menerobos masuk ke dalam klinik.

"Permisi Nona, maaf, dimana Saya bisa bertemu dengan Dokter di klinik ini. Ada wanita pingsan yang butuh penanganan segera," kata Arga dengan wajah terlihat cemas.

Nisa bengong melihat lelaki di hadapannya.

"Nona, please. Ini darurat." Arga mengusap kasar rambutnya.

"Eh, iya. Maaf, Dokter Nada sedang sarapan. Sebentar saya panggilkan"

Nada yang mendengar keributan di depan segera berlari keluar. "Tolong bawa wanita ini ke dalam," perintahnya.

Nada memandang gemas lelaki di hadapannya. Heh, dia lagi. Kenapa harus selalu bertemu dia lagi sih.

"Apa yang terjadi, bagaimana bisa dia tidak sadarkan diri seperti ini?" tanya Nada meminta penjelasan. Pandangannya mengarah pada Arga yang berdiri tak jauh dari meja kerjanya.

Arga mengernyitkan dahi menatap heran wanita cantik yang kini memakai jubah kebesaran dan stetoskop di lehernya, benar-benar tak menyangka kalau dokter yang di carinya adalah Nada.

Nada meraba denyut nadi wanita di hadapannya, memakai stetoskop dan mulai memeriksa pasien di depannya. Usianya masih sangat muda, kurang lebih tujuh belas tahun, badannya kurus dan lemah dengan detak jantung yang bergerak cepat. Nada menurunkan stetoskopnya mengarah ke bagian lambung.

Perlahan mata yang terpejam itu mulai terbuka, berputar lemah melihat ke sekeliling ruangan. "Saya dimana, Saya kenapa dokter?"

"Maaf, Kamu sekarang berada di klinik Saya. Tadi Kamu pingsan di perkebunan," sahut Nada sambil tersenyum ramah. "Siapa nama Kamu?"

"Rima Anjani Dokter, makasih sudah menolong Saya. Tapi maaf, Saya nggak punya uang untuk membayar biaya perobatan Saya," sahut Rima cepat.

" Tidak masalah, Saya tidak akan meminta biaya sepeser pun padamu. Untuk saat ini, yang terpenting adalah kesehatanmu. Tunggu disini sebentar saja, ada yang ingin Saya tanyakan lebih lanjut sama Kamu."

Nada meminta pada yang lainnya untuk menunggu di luar ruangan karena ia ingin bicara hanya berdua saja dengan Rima. Ada yang mengganjal di hatinya melihat keadaan Rima yang membuat hatinya jadi trenyuh, melihat kenyataan di usia yang terbilang masih sangat muda harus bekerja di saat seharusnya anak seusianya sedang asyik menikmati masa remajanya.

🌹🌹🌹

"Kita bicaranya santai aja ya, nggak usah tegang gitu. Panggil Saya Nada saja, oke," Nada tersenyum ramah. "Rima sering mengalami pingsan, atau gejala yang lain yang buat Rima nggak nyaman?" Nada mulai pertanyaannya.

"Suka mual-mual gitu Dok, mulut rasanya asem. Kalau habis makan malah tambah parah sakitnya"

"Itu karena asam lambungnya naik ke kerongkongan. Di dalam kerongkongan bagian bawah ada katup yang dalam keadaan normal akan terbuka untuk menerima makanan atau minuman menuju lambung untuk dicerna. Setelah makanan atau minuman tadi masuk ke lambung, maka katup ini akan menutup kembali untuk mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan," Nada berusaha menjelaskan semudah mungkin agar bisa diterima dengan baik oleh Rima.

"Pada kasus Rima saat ini, katup itu tidak berfungsi dengan baik. Katup itu melemah sehingga tidak menutup dengan baik, jadi makanan yang sudah masuk tadi kembali naik ke kerongkongan. Itulah yang menyebabkan Rima suka mual dan merasa asam di mulut." Rima hanya menunduk pasrah mendengar penjelasan Nada.

"Jangan mudah stres, perbaiki pola makan secara teratur. Jangan makan pada saat perut benar-benar terasa lapar, karena itu akan mempengaruhi kerja lambung"

"Bagaimana cara Saya bisa mengatur pola makan Dokter, Saya harus bekerja. Upah yang Saya terima tidak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari, bisa makan sehari sekali saja sudah sangat bersyukur," Rima menutup wajahnya mencoba menahan air mata yang mulai mengalir di pipi pucatnya. Nada memegang lembut tangan kurus Rima mencoba memberi kekuatan.

"Rima harus tetap semangat ya. Yang sabar, Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya." Nada memeluk tubuh Rima lembut. "Aku akan bicara pada pemilik perkebunan, semoga saja ada solusi terbaik. Inshaa Allah"

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Nona Gemini

Nona Gemini

bagus banget ceritanya

2022-05-06

1

RINDU ⭕

RINDU ⭕

Sukses selalu buat Author sayang
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

2022-01-03

1

Anita

Anita

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

2021-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!