7. Menemani

Hari ini Nada kedatangan tamu special, Nenek Retno. Dengan tangan kanan memegang keranjang berisi buah dan tangan kiri memegang tongkat, Nenek Retno berjalan cepat. Pak Darman yang bertugas mengantar Nenek Retno, berniat membantu tapi tangannya di tepis dengan tongkat oleh Nenek Retno yang membuatnya mundur seketika.

"Berhenti menghalangi jalan Ku, Darman!" Nenek Retno berkata gusar, "Apa Kau sudah bosan hidup, hah!"

"Maafkan Saya, Nyonya. Saya tak bermaksud menghalangi jalan Anda, Nyonya." Pak Darman hanya bisa tersenyum kecut menghadapi kegalakan Majikannya.

Nada yang mendengar suara yang di kenalnya, berjalan keluar dari dalam rumah. Tangannya masih penuh dengan remahan tepung terigu. Hari Minggu ini Nada berencana membuat Brownies coklat keju kesukaannya.

"Nenek!" sambut Nada terkejut melihat kedatangan Nenek Retno yang tampak kewalahan membawa keranjang di tangannya. "Kenapa nggak minta tolong Pak Darman, Nek? Ini kan berat?" Nada menunjuk keranjang buah di tangan Nenek Retno dan segera memindahkannya ke tangannya yang bebas.

"Aku ingin memberikannya langsung padamu." kata Nenek sambil memegang lengan Nada.

"Ahh Nenek, so sweet dehh ahh." Nada tersenyum lebar. "Nenek kok baik banget, sih. Jadi makin sayang deh." Nada menaruh kepalanya di pundak Nenek Retno yang tertawa melihat tingkah manja Nada.

"Sudah, sudah. Kamu lagi buat kue ya, tanganmu kotor itu!" Nenek melepaskan tangan Nada yang bergayut manja di lengannya.

"Iya, Nek. Masuk yuk. Oh iya Pak Darman, silahkan duduk, Kami masuk dulu ya," Nada berjalan perlahan sambil menuntun Nenek Retno masuk menuju dapur rumah. Tampak bahan-bahan kue memenuhi meja makan. "Bi Ani, tolong buatkan kopi buat Pak Darman juga ya, sekalian antar ke depan ya Bi?" pintanya pada Bi Ani yang tengah menyeduh kopi panas.

"Iya Non," sahut Bi Ani sambil mengangguk hormat pada Nenek Retno yang berdiri di samping Nada.

"Ayo kita mulai, Nek. Brownies coklat keju ala Nenek Retno dan Nada, yey!" Nada berseru girang.

Nenek tersenyum senang melihat keceriaan Nada. Melihat wajah Nada yang penuh dengan bubuk tepung, tanpa sadar ujung jarinya menyentuh adonan mentega dan mengoleskannya pada wajah Nada.

Nenek tergelak geli melihat Nada yang mengerucutkan bibirnya berpura-pura kesal. Tawanya terhenti seketika saat tangan Nada membalas mengoleskan mentega di pipi Nenek Retno. Suasana penuh keceriaan memenuhi ruangan dapur Nada di hari Minggu itu.

Kue Brownies coklat keju buatan Nada dan Nenek Retno, yummie 🤩

🌹🌹🌹

Nenek Retno menghela nafas resah, sudah tiga hari ini Arga pergi ke Jakarta menemui kedua Orang Tuanya. Ada urusan yang harus segera di selesaikan, dan itu berhubungan dengan masa depannya.

Sebenarnya Nenek Retno merasa kesepian, rumah besar ini terasa sunyi. Hanya ada dua orang Asisten rumah tangga yang di pekerjakan Arga untuk mengurus keperluan sang Nenek selain sopir dan tukang kebun. Ingatannya kembali pada Nada, ada rasa sayang yang timbul di hatinya saat mengingat gadis cantik itu. Keceriaannya, senyum tulus yang selalu menghias bibirnya saat bersama Nenek Retno. Aku harus menelponnya, pikir Nenek Retno.

Dua puluh menit kemudian Nada sudah sampai di depan rumah besar itu. Nada bergegas berangkat tak lama setelah menerima telepon dari Nenek Retno. Entah apa yang ada dalam pikirannya, yang jelas suara Nenek Retno yang sedikit bergetar seperti menahan tangis membuat Nada khawatir. Nada mengucap salam sebelum melangkah masuk ke dalam rumah.

"Nenek, ada apa? Nenek sakit?" Nada bertanya khawatir.

"Maafkan Nenek kalau membuatmu khawatir, Nenek hanya merasa kesepian. Hanya kamu yang terlintas di pikiran Nenek saat ini." Nenek Retno menepuk pelan tangan Nada. "Temani Nenek Makan Malam ya?"

"Nenek belum makan? Mas Arga kemana, Nek. Kok gak kelihatan?" tanya Nada sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok Arga.

"Arga belum balik dari Jakarta, ada urusan yang harus di selesaikannya."

"Pasti urusannya penting banget, ya Nek. Sampai lupa nggak ngajak Nenek." Nenek tersenyum kecil.

"Nggak ada hubungannya sama Nenek, Nada. Itu masalah Arga dan Tunangannya. Keluarga pihak wanita mendesak Arga untuk segera melangsungkan pernikahan mereka. Tapi dasarnya Arga yang nggak cinta, Dia mengulur-ulur waktu sampai sekarang ini," jelas Nenek Retno panjang lebar.

Deg, jantung Nada serasa mau copot. Tak menyangka kalau Arga yang selalu bersikap manis padanya, selalu tersenyum ramah padanya, ternyata sudah bertunangan.

"Kalau nggak cinta, kenapa Mas Arga mau bertunangan dengan wanita itu, Nek?" tanya Nada penasaran.

"Mereka di jodohkan sejak masih kecil. Orang tua Najwa adalah rekan bisnis Papanya Arga. Selama ini yang Nenek ketahui, Arga tidak menolak ataupun menerima perjodohan itu. Dia sibuk dengan pekerjaannya."

Nada menghela nafas panjang mendengar penjelasan Nenek Retno. Hemm, lagi-lagi masalah perjodohan, ucapnya dalam hati.

🌹🌹🌹

Arga memandang keluar melalui kaca jendela besar di kamarnya. Malam semakin larut, tapi matanya tak jua mau terpejam. Pertemuan tadi siang dengan keluarga besar Najwa kembali melintas di kepalanya. Senyum lebar Najwa saat menyambut kedatangannya di rumah megah nan mewah milik orang tuanya, tangan yang terus bergelayut manja di lengannya, membuat Arga merasa bersalah. Tak ada rasa cinta di hatinya, hanya rasa sayang seorang Kakak laki-laki terhadap Adik perempuannya pada Najwa, nggak lebih. Tapi Arga juga tak menolak saat Najwa mengenalkan dirinya sebagai Tunangannya pada keluarga besarnya. Arga mengusap kasar wajahnya, tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Sebagian hatinya tak ingin menyakiti perasaan Najwa dengan menolak rencana pernikahan mereka, tapi sebagian hatinya tak rela harus menikah tanpa cinta.

Tiba-tiba Arga ingat pada Neneknya, sudah tiga hari ini Dia tak memberi kabar sedikitpun pada Neneknya itu. Segera di ambil hand phone miliknya, dan mulai menghubungi Neneknya.

"Hallo?" Terdengar suara wanita yang menyambut teleponnya. "Maaf, dengan siapa Saya berbicara?"

"Saya ingin berbicara dengan Nenek Retno, bilang padanya kalau .... " belum selesai Arga berbicara, suara di seberang telepon langsung memotongnya.

"Maaf, sudah larut malam. Nenek Retno sudah tidur. Kalau ada urusan penting, silahkan hubungi lagi besok pagi!" Nada menutup telepon. Dasar, kurang kerjaan. Nggak lihat jam apa, nelpon tengah malam gini, pikir Nada sewot.

Nada membetulkan selimut di tubuh Nenek Retno, lalu mulai merebahkan tubuhnya di sampingnya. Malam ini Nada memutuskan untuk bermalam di rumah Nenek Retno.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Nasi Kaput

Nasi Kaput

terus thor.

2022-01-22

0

Anita

Anita

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

2021-12-27

2

Lina Castano Thekelijie

Lina Castano Thekelijie

yahhh..... syg bngt argha sdh tunangan 😔

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pulang kampung
2 2. Ziarah
3 3. Kepedulian
4 4. Misi Kemanusiaan
5 5. Kelahiran
6 6. pertemuan
7 7. Menemani
8 8. Keresahan
9 9. Basah
10 10. Keresahan
11 11. Perasaan Nada
12 12. Menghindar
13 13. Work Shop
14 14. Bradikardia
15 15. Cemburu
16 16. Keinginan nenek
17 17. Merawat sang nenek
18 18. Kerinduan
19 19. Pembatalan pertunangan
20 20. Nenek pingsan
21 21. Yang Tak Terduga
22 22. Keraguan
23 23. Keputusan terbaik
24 24. Perhatian Arga
25 25. Janji Arga
26 26. Terluka parah
27 27. Pengakuan cinta
28 28. Melamar
29 29. Sebuah Harapan
30 30. Penyesalan
31 31. Menikmati keindahan pantai
32 32. Sisi lain
33 33. Lelah
34 34. Kangen
35 35. Keyakinan Nada
36 36. Komitmen
37 37. Makan malam istimewa
38 38. Yes i do
39 39. Bertemu calon mertua
40 40. Kencan romantis siang hari
41 41. Kado istimewa
42 42. Rindu dirimu Mama
43 43. Jodoh ku
44 44. SAH
45 45. Malam pertama
46 46. Mencintai mu
47 47. Olah raga pagi
48 48. Tak mampu menolak mu
49 49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50 50. Sakit
51 51. Dukungan Arga
52 52. Tulus
53 53. Pegal
54 54. Pelajaran dari mertua
55 55. Lowbat
56 56. Kehamilan Ektopik
57 57. Kehamilan ektopik 2
58 58. Pelajaran Berharga
59 59. Apakah Aku hamil?
60 60. Anugerah Terindah
61 61. Persalinan
62 62. Kangen
63 63. Tetangga baru
64 64. Tetangga baru 2
65 65. Bunga impian
66 66. End
Episodes

Updated 66 Episodes

1
1. Pulang kampung
2
2. Ziarah
3
3. Kepedulian
4
4. Misi Kemanusiaan
5
5. Kelahiran
6
6. pertemuan
7
7. Menemani
8
8. Keresahan
9
9. Basah
10
10. Keresahan
11
11. Perasaan Nada
12
12. Menghindar
13
13. Work Shop
14
14. Bradikardia
15
15. Cemburu
16
16. Keinginan nenek
17
17. Merawat sang nenek
18
18. Kerinduan
19
19. Pembatalan pertunangan
20
20. Nenek pingsan
21
21. Yang Tak Terduga
22
22. Keraguan
23
23. Keputusan terbaik
24
24. Perhatian Arga
25
25. Janji Arga
26
26. Terluka parah
27
27. Pengakuan cinta
28
28. Melamar
29
29. Sebuah Harapan
30
30. Penyesalan
31
31. Menikmati keindahan pantai
32
32. Sisi lain
33
33. Lelah
34
34. Kangen
35
35. Keyakinan Nada
36
36. Komitmen
37
37. Makan malam istimewa
38
38. Yes i do
39
39. Bertemu calon mertua
40
40. Kencan romantis siang hari
41
41. Kado istimewa
42
42. Rindu dirimu Mama
43
43. Jodoh ku
44
44. SAH
45
45. Malam pertama
46
46. Mencintai mu
47
47. Olah raga pagi
48
48. Tak mampu menolak mu
49
49. Jangan tinggalkan Aku sendiri
50
50. Sakit
51
51. Dukungan Arga
52
52. Tulus
53
53. Pegal
54
54. Pelajaran dari mertua
55
55. Lowbat
56
56. Kehamilan Ektopik
57
57. Kehamilan ektopik 2
58
58. Pelajaran Berharga
59
59. Apakah Aku hamil?
60
60. Anugerah Terindah
61
61. Persalinan
62
62. Kangen
63
63. Tetangga baru
64
64. Tetangga baru 2
65
65. Bunga impian
66
66. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!