Setelah memeriksa baju yang di berikan oleh pak Eh, pak rt dan istrinya menatap Alea dengan perasaan iba. Mereka tak menyangka jika gadis mudah yang sedang di peluk oleh Siti baju saja mengalami kejadian yang mengerikan.
Pak rt diam sejenak membiarkan Alea untuk berhenti dari tangisnya. Pak rt masih ingin menanyakan hal lainnya kepada Alea. Beberapa saat kemudian Alea pun berhenti menangis, pak rt sebelum bertanya kembali dirinya terlebih dahulu memastikan bahwa Alea benar-benar sudah tenang.
"Maaf nona Alea, dimana alamat rumahmu?" tanya pak rt.
"Rumah saya ada di gang woron no 42 G ," jawab Alea jujur.
"Bukankah tempat tinggalnu itu komplek perumahan mewah?" tanya pak rt lagi, pak rt terkejut mengetahui tempat tinggal Alea.
"Iya pak rt, saya memang tinggal disana," Alea memperjelas bahwa disana Alea tinggal.
"Apakah kamu mau kita antara kamu pulang ke rumah?" pak rt menawarkan untuk mengantar Alea pulang.
Dengan cepat Alea menggelengkan kepalanya wajah Alea berubah seketika terlihat jelas di wajahnya tersiratkan ketakutan yang luar biasa.
"Aku nggak mau pulang ke rumah," tolak Alea.
"Sekarang, setelah ini kamu mau kemana?" tanya pak rt lagi.
"Saya nggak tau pak, tapi saya nggak mau pulang ke rumah itu lagi," jawab Alea. Alea sekarang benar-benar tidak tau akan kemana jika dirinya harus pergi meninggalkan rumah pak Eh dan istrinya.
Setelah mengatakan kalimat itu Alea tertunduk, Alea menautkan kedua tangannya dan meremas tangannya.
"Maaf pak rt, apa boleh Alea tinggal disini?" ucap Siti ragu-ragu. Kepala Alea langsung terangkat dan menatap bu Siti dengan tatapan tak percaya.
"Ya kalau keluarga pak Eh tidak keberatan menerima nona Alea tinggal disini tidak masalah. Tapi ingat jangan sampai nona Alea berbuat hal yang tidak-tidak di kampung kita ini," terang pak rt.
"Denger Alea, kamu bisa tinggal disini. Tapi apa kamu mau tinggal di tempat seperti ini?" ujar pak Eh sambil menatap Alea intens.
"Saya mau pak, mau sekali. Terimakasih sudah menerima dan mengujikan saya tinggal disini," ucap Alea tulus, Alea merasa senang akhirnya bisa menemukan tempat tinggal.
"Baiklah semua sudah beres, saya harap nona Alea bisa mengikuti aturan di tempat ini dan satu lagi, jika terjadi sesuatu atau butuh sesuatu segera hubungi saya dan istri saya," pak rt menasehati Alea dan mengingatkannya.
"Terimakasih pak rt, bu rt," ucap Alea tulus. Pak rt dan istrinya pun meninggalkan rumah pak Eh setelahnya.
Sudah hari keempat Alea tinggal di rumah pak Eh, saat ini Alea sudah jauh lebih baik meskipun terkadang Alea masih sering melamun. Hari ini Alea tampak gelisah, Alea sudah berkali-kali mondar-mandir di teras rumah, sikap Alea ternyata di perhatikan oleh pak Eh dan Siti.
"Alea, kenapa pak Eh, dari tadi pagi bolak-balik udah kaya gosokkan apa Alea tidak betah tinggal disini dan ingin pulang ya pak," ucap Siti pada suaminya.
"Bapak juga nggak ngerti," balas pak Eh.
"Sebaiknya kita tanyakan langsung pak, kasian Alea," ucap Siti.
"Ibu panggil dulu Alea, nanti kita tanya sama-sama," ucap pak Eh, Siti pun segera memanggil Alea.
Alea masuk ke dalam rumah setelah mendengar Siti memanggilnya.
"Ya bu.." jawab Alea.
"Duduk dulu,.." Siti meminta Alea duduk. Alea pun duduk.
"Ada apa pak, bu..?" tanya Alea.
"Kamu kenapa Alea, dari tadi seperti sedang gelisah?" tanya pak Eh langsung ke intinya.
"Eh..itu..anu.." Alea tidak bisa menjawab pertanyaan pak Eh.
"Kamu sudah nggak betah tinggal disini?" potong Siti.
"Bukan seperti itu...aku.." Alea tersendat saat berbicara.
"Kalau kamu mau pulang ke rumah nggak papa," sambung Siti.
"Bukan seperti itu, aku memang ingin pulang tapi bukan seperti yang bapak sama ibu pikirkan," ujar Alea.
"Terus...kamu mau pulang untuk apa?" tanya pak Eh binggung.
"Begini pak, dirumah masih tersimpan surat-surat berharga termasuk surat rumah warisan ayah saya," ucap Alea.
"Jadi, ayah kamu sudah meninggal?" pak Eh dan Siti terkejut.
" Sudah pak, dari beberapa bulan lalu," jawab Alea, wajah Alea berubah sendu.
"Sekarang apa yang akan kamu lakukan?" tanya pak Eh.
"Saya ingin mengambil surat-surat itu pak, tapi saya nggak mau ibu tiri saya melihat saya" jawab Alea jujur.
"Apakah kamu sudah punya rencana?" tanya pak Eh, jujur pak Eh dan Siti mengkhawatirkan Alea.
"Sudah pak, rencananya saya akan pulang ke rumah secara sembunyi-sembunyi, saya akan masuk ke rumah saat ibu tiri saya nggak ada di rumah," jelas Alea.
"Tapi itu sangat berbahaya Alea, bapak sama ibu takut terjadi sesuatu sama kamu," ujar pak Eh cemas, Siti pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan suaminya.
"Pak, saya tau jadwal kapan ibu tiri saya nggak ada di rumah, biasanya ibu tiri saya akan ke spa dan besok adalah jadwal ibu tiri saya ke spa," terang Alea.
"Kamu kesana sama siapa?" tanya Siti yang ikut merasakan khawatir.
"Sendirian pak," jawab Alea.
"Tidak bisa, bagaimana kalau terjadi sesuatu sama kamu," serga pak Eh, pak Eh keberatan.
"Jangan sendirian kesana Alea, kami akan membantumu," ucap Siti.
"Makasih, bapak sama ibu baik banget sama aku. Aku janji akan selalu menyayangi bapak sama ibu" ucap Alea terharu. Ternyata di dunia ini masih ada orang yang menyayanginya.
"Kita harus bicarakan ini dulu sama pak rt, mungkin beliau bisa kasih saran," kata pak Eh. Alea dan Siti pun menyetujui saran pak Eh.
Mereka bertiga pun mendatangi rumah pak rt.
"Permisi, pak rt..," panggil pak Eh. Pak rt pun keluar dari dalam rumah setelah mendengar suara memanggil dirinya.
"Pak Eh, masuk," pak rt mempersilahkan mereka bertiga masuk kerumah.
"Duduk, ada perlu apa nih rame-rame kesini," ucap pak rt.
"Begini pak, maksud kedatangan kami ini ingin meminta nasehat sama pak rt," ujar pak Eh.
"Ada apa? saya jadi penasaran," balas pak rt. Pak Eh pun langsung menjelaskan maksud kedatangan mereka dan mengatakan rencana Alea pada pak rt.
Pak rt mendengar penjelasan pak Eh dengan seksama, pak rt akhirnya mengerti maksud kedatangan keluarga pak Eh.
"Apa nona Alea sudah yakin dengan rencananya?" tanya pak rt.
"Yakin pak, besok sudah jadwalnya ibu tiri saya ke spa," jawab Alea yakin.
"Jangan pergi sendirian itu berbahaya. Kalau kamu tertangkap sama ibu kamu bapak takut nanti akan terulang lagi peristiwa itu," terang pak rt.
"Terimakasih pak sudah mencemaskan saya, besok rencananya bapak akan menemani saya," tutur Alea.
"Jangan cuma pak Eh yang temanin kamu kesana. Besok sebelum berangkat mampir kesini dulu, saya akan minta beberapa orang untuk mengawal kamu dan pak Eh," ujar pak rt. Alea langsung terharu dengan ucapan pak rt. Alea tidak menyangka jika dirinya akan menerima perhatian yang begitu besar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
arthiagucia
amin... makasih ya udah mampir 🙏
2023-04-15
0
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Semoga rencana Ale berhasil
Ry Benci Pakpol mampir
2023-03-30
1