Bab 4 HAK WARIS

Hari semakin sore para tamu pelayat sudah mulai kembali ke kediaman mereka masing-masing. Rasa lelah langsung terasa di tubuh Laura Laura berniat untuk beristirahat sejenak sebelum menyiapkan makan malam untuk anak-anaknya.

Di halaman rumah tiba-tiba masuk sebuah mobil yang terbilang mewah bagi Laura. Laura mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kamarnya untuk istirahat. Laura segera melangkah keluar rumah untuk mengecek siapa kira-kira yang datang. Laura berdiri tepat di depan pintu masuk, mata Laura dengan intens menatap mobil yang baru saja masuk ke halaman rumahnya.

Pintu mobil terbuka dan dari dalam mobil keluar sosok laki-laki yang umurnya jika di perhatikan bisa dibilang laki-laki itu seumuran dengan Macz almarhum suaminya.

Laura masih berdiri mematung menetapkan lekat ke arah laki-laki tersebut. Laki-laki itu datang ternyata tidak sendirian masih ada satu orang lagi yang ikut turun dari dalam mobil. Tapi laki-laki yang terakhir turun usianya jauh lebih mudah dari laki-laki pertama.

Laki-laki separuh baya itu menghampiri laura.

"Selamat sore.." sapa laki-laki separuh baya tersebut pada Laura.

"Selamat sore, silahkan masuk," jawab Laura sambil mempersilahkan tamu itu masuk.

"Silahkan duduk..," Laura mempersilahkan tamunya untuk duduk.

"Terimakasih," jawab pria muda.

Mereka berdua pun segera duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Perkenalkan saya adalah pengacara dari bapak Macz Welency. Dan nama saya adalah Pauran," laki-laki paru baya itu memperkenalkan dirinya.

"Dan ini adalah asisten saya, namanya Randy," sambung Pauran.

Laura mengerutkan dahinya menatap dua pria yang ada di hadapannya saat ini.

"Pengacara, apakah almarhum suami saya berbuat sesuatu?" tanya Laura cemas. Bukan hanya cemas Laura menjadi waspada terhadap dua laki-laki tersebut.

"Bukan seperti yang ibu maksud, kami datang kesini karena ingin membacakan surat wasiat pak Macz," jelas Pauran.

"Wasiat?" tanya Laura bersemangat.

"Iya, sebelum pak Macz meninggal beliau sudah meminta saya untuk membuat surat wasiat," jelas Pauran.

"Baiklah, kalau begitu silahkan bapak pengacara memberi tahukan pada saya apa isi surat wasiat suami saya," ucap Laura.

"Tapi sebelum saya membacakan surat wasiat almarhum, saya meminta agar semua anggota keluarga untuk hadir disini," ujar Paulan.

"Tapi puri saya lagi istirahat," Laura beralasan.

"Yang saya minta adalah putri kandung dari pak Macz," Paulan memperjelas maksud ucapannya tadi.

"Putri saya Gabby bagaimana?" tanya Laura menyelidik.

"Kalau putrinya mau ikut hadir dalam pembacaan surat wasiat ini silahkan," ucap Paulan.

"Sebentar, saya akan memanggil Alea dan Gabby," ucap Laura. Setelah itu Laura segera melangkah menuju ke kamarnya Gabby untuk memanggil putrinya. Kemudian Laura manggil Alea.

Meskipun enggan Alea keluar dari dalam kamarnya. Penampilan Alea saat ini sungguh sangat kacau, bagaimana tidak Alea keadaan Alea tidak sedang tidak baik-baik saja. Mata Alea bengkak karena terlalu lama menangis, rambutnya sedikit acak-acakan. Alea tidak berniat untuk memperbaiki penampilannya sebelum keluar kamar.

Kedatangan Alea menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di ruang tamu.

"Alea, kenapa tidak merapikan penampilanmu sebelum keluar," tegur Laura. Laura merasa malu melihat penampilan Alea. Sedangkan Gabby menatap Alea dengan tatapan jijik.

Alea hanya diam saja tidak menjawab ucapan Laura. Alea duduk di safa yang hanya khusus satu orang saja. Alea tidak ingin menatap tamu yang duduk di hadapannya, kepala Alea tertunduk dalam.

Pauran dan Randy menatap Alea dengan tatapan iba. Mereka berdua tahu jika orang tua kandung Alea dua-duanya sudah kembali kepada sang pencipta. Tak ingin membuang waktu lagi Paulan meminta Randy untuk mengeluarkan sebuah map yang ada di dalam tas yang di pegang oleh Randy.

"Baiklah, semuanya sudah ada di sini. Saya akan membacakan surat wasiat yang di berikan oleh pak Macz Welency," ucap Paulan setelah menerima amplop dari Randy.

Perasaan Laura dan Gabby sangat bahagia saat ini, mereka berdua berharap jika Macz memberikan harta warisan untuk mereka berdua. Terlebih lagi Laura, Laura merasa jika dirinya akan menerima harta warisan lebih besar dari pada Alea karena dirinya merupakan istri sah dari Macz suaminya.

Laura dan Gabby tersenyum sumringah menunggu Pauran membacakan surat wasiat, berbeda dengan Alea, Alea justru bersikap acuh tak acuh. Alea masih terkurung dengan perasaan sedih dan kehilangan sang ayah.

"Baiklah, saya akan membacakanya sekarang," Pauran mulai membacakan surat wasiat terakhir Macz.

Semua aset yang di miliki oleh Macz telah di bacakan oleh Pauran, kini tinggal membacakan siapa pemilik aset-aset Macz. Pauran melanjutkan membacakan surat wasiat tersebut. Nama yang di sebutkan pertama oleh Pauran adalah Alea sebagai putri tunggal Macz Welency.

Laura dan Gabby menunggu giliran namanya disebut sebagai pewaris Macz dengan penuh harapan.

"Dan bagian terakhir dari surat wasiat dari Macz Welency adalah, bahwa semua aset yang dimiliki oleh Macz Welency sepenuhnya di berikan kepada Aleandra Welency sebagai putri tunggal Macz Welency," bait terakhir dari surat wasiat di bacakan oleh Pauran.

Laura dan Gabby terkejut dengan bunyi bait terakhir dari surat wasiat Macz.

"Terus buat saya dan anak saya Gabby bagaimana?" tanya Laura binggung. Di dalam hatinya Laura berharap jika masih ada yang di wariskan Macz suaminya untuk dirinya dan putrinya.

"Maaf, dalam surat wasiat hanya tertulis jika semua aset yang dimiliki oleh Macz Welency jatuh ke tangan Alexandra," ucap Pauran.

"Tidak, tidak mungkin. Kalian pasti berbohong," tuding Laura.

"Silahkan ibu Laura membaca sendiri surat wasiatnya," Pauran menyerahkan berkas surat wasiat tersebut pada Laura.

Laura dengan cepat menyambar surat wasiat tersebut. Dengan perasaan kalut Laura membaca ulang surat wasiat tersebut. Sampai di bagian akhir Laura tidak menemukan namanya maupun putrinya tertera disana.

Srek

Srek

Laura merobek surat wasiat tersebut. Laura tidak terima jika dirinya tidak mendapatkan warisan Macz Welency.

"Tidak ada lagi surat wasiat, jadi serahkan semua dokumen yang berhubungan dengan aset yang dimiliki oleh suami saya kepada saya,!" ujar Laura marah.

Pauran dan Randy memberikan senyum ala kadarnya mendengar ucapan Laura.

"Surat yang ibu sobek tadi hanyalah salinan saja. Sedangkan surat wasiat yang aslinya tersimpan di kantor saya," ujar Paulan dengan suara dingin. Laura langsung lemas mendengar ucapan Paulan.

Tanggapan Alea justru berbanding terbalik dengan Laura ibu tirinya, Alea bersikap acuh terhadap surat wasiat tersebut, bukan Alea tidak peduli akan tetapi Alea masih berharap jika ayahnya bisa kembali pulang ke rumah.

Tugas Pauran dan Randy sudah selesai, sudah saatnya mereka berdua berpamitan.

"Kalau begitu kami permisi dulu," ucap Randy berpamitan. Setelahnya dua orang itu langsung melangkah keluar rumah tanpa menunggu jawaban penghuni rumah.

Setelah Pauran dan Randy pergi Laura langsung menatap Alea dengan tatapan mata penuh kebencian, entah sejak kapan Laura membenci Alea. Laura selama ini selalu bersikap baik terhadap Alea terlebih lagi saat Macz berada di rumah. Entahlah mungkin itu hanyalah sikap pura-pura Laura supaya terlihat baik di mata Alea dan Macz.

Laura dan Gabby meninggalkan Alea sendirian di ruang tamu, mereka berdua masuk kedalam kamarnya Laura.

"Bagaimana ini?" ucap Gabby frustasi.

"Tenang saja, ibu pasti menemukan cara untuk mendapatkan warisan tersebut," Laura mencoba menenangkan Gabby.

"Tapi bagaimana caranya bu?" tanya Gabby.

"Ibu akan memikirkan caranya, kamu tenang dulu," ujar Laura. Sejak saat itu Laura mencoba memikirkan bagaimana caranya supaya bisa merebut warisan yang diberikan oleh Macz Welency dari tangan Alea.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

sekuntum 🌹 buat kak author

2023-05-14

0

Dewi Payang

Dewi Payang

kacian Laura....😁

2023-05-14

0

🤗🤗

🤗🤗

hy kak aku kembali lagi

2023-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!