Bab 7 RENCANA BUSUK

Entah sudah berapa lama waktu yang di gunakan oleh Laura ibu tiri dari Alea memikirkan bagaimana caranya supaya bisa merebut harta warisan yang di tinggalkan oleh Macz Welency supaya jatuh di tangannya.

Hari-hari yang di lewati Laura dan Gabby putrinya hanya mendapatkan uang bulanan yang di berikan oleh Alea dan jumlah uang tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tak ada yang tersisa.

Laura semakin geram terhadap Alea karena setiap kali Laura meminta uang tambahan untuk belanja Alea selalu menolak untuk memberikannya. Sebenarnya bukan karena Alea pelit untuk berbagi tetapi semua berawal dari percakapan antara Laura dan Gabby yang di dengar tanpa sengaja oleh Alea. Dalam percakapan yang di dengar oleh Alea saat itu adalah rencana Laura dan Gabby untuk memeras Alea, Alea tidak suka akan hal itu. Dan apa yang di lakukan oleh Alea saat ini semata-mata untuk menjaga keuangannya.

Sumber keuangan Alea berasal dari transfer bulanan yang di berikan oleh Paulan, uang yang di berikan oleh Paulan merupakan pembagian hasil investigasi oleh Macz dan semua pemasukan dari hasil usaha Macz dulu semuanya di kendalikan oleh Paulan. Bukan tanpa alasan, Macz ternyata sebelum meninggal terlebih dahulu meminta Paulan untuk mengurusi usahanya di bawah surat pernyataan yang di tulis oleh Macz sendiri.

Hari ini Laura benar-benar sudah kehabisan uang untuk meminta lagi pada Alea Laura sadar jika dirinya tidak akan pernah menerima uang tambahan. Laura di dalam kamar sudah seperti setrika yang sedang menjalankan tugasnya. Laura mondar-mandir di dalam kamar sambil terus berfikir bagaimana caranya mendapatkan uang.

Di saat Laura sedang binggung-bingungnya tiba-tiba Gabby masuk kedalam kamarnya.

"Bu, aku punya cara bagaimana kita bisa mendapatkan uang tanpa harus bekerja," ujar Gabby.

"Bagaimana caranya,?" tanya Laura antusias.

Kemudian Gabby mendekatkan bibirnya di samping telinga ibunya. Gabby berbisik sejenak, Gabby seolah takut jika apa yang di ucapkannya akan terdengar oleh orang lain.

Setelah mendengar ucapan Gabby Laura merubah ekspresi wajahnya, Laura menatap wajah Gabby dengan dahi mengkerut.

"Apa itu tidak berbahaya?" ucap Laura.

"Tenang aja bu, Gabby punya kenalan yang bisa membantu kita," jawab Gabby yakin.

"Tapi, apa itu tidak terlalu beresiko, Gabby?" tanya Laura cemas.

"Tenang saja bu, aku yakin rencana kita ini akan berhasil," ujar Gabby penuh percaya diri. Laura pun berhasil terhasut oleh putrinya, Laura tersenyum bahagia setelah mendengar penjelasan Gabby.

Alea baru saja tiba di rumah, hari ini Alea baru saja bertemu dengan teman-temannya di sebuah cafe. Alea masuk kedalam rumah tanpa ada perasaan khawatir. Alea tidak tahu apa yang sudah direncanakan oleh ibu dan kakaknya terhadap dirinya.

Alea menujuh ruang makan untuk mengambil segelas air putih untuk diminumnya karena Alea kehausan. Sementara Alea mengisi gelas dengan air putih Laura menghampiri Alea.

"Sudah pulang?" ucap Laura basa-basi.

"Sudah bu," jawab Alea setelah menegak isi gelas yang di pegangnya.

"Nanti Alea ikut ibu ya," ucap Laura. Laura bukan mengajak tapi lebih tepatnya memberikan instruksi.

"Mau kemana Bu?" tanya Alea.

"Pokoknya kamu ikut saja, jangan lupa berdandan yang cantik," ujar Laura lagi. Setelah itu Laura meninggalkan Alea sendirian tanpa menunggu jawaban Alea.

Waktu yang di tentukan sudah tiba Laura dan Gabby sudah bersiap-siap, mereka berdua sudah mengenakan pakaian yang cukup ****. Kecantikan Laura meskipun usianya tak lagi mudah masih tetap terlihat cantik, kecantikan Laura tidak di gerus oleh waktu.

"Alea ..," panggil Laura dari depan pintu kamar Alea.

"Ya bu, sebentar," jawab Alea dari dalam kamar.

Beberapa saat kemudian Alea keluar dari dalam kamar, Alea hanya menggunakan celana jins dan kaos bertali spaghetti. Mata Laura dan Gabby memandangi takjub kearah Alea, meskipun Alea hanya mengenakan pakaian simpel tapi kecantikan Alea sudah terpancar.

"Sudah siap, ayo kita berangkat," ucap Gabby. Mereka bertiga pun segera menuju ke tempat yang , direncanakan oleh Gabby dan Laura.

Dalam perjalanan Alea hanya diam saja, Alea tidak bertanya kemana mereka akan pergi. Mobil yang membawa mereka bertiga adalah taksi online yang di pesan oleh Gabby.

Perjalanan menuju tempat yang di maksud hanya butuh lima belas menit saja. Taksi yang membawa mereka bertiga berhenti di sebuah club malam.

"Bu sudah sampai," ucap supir.

"Terimakasih pak," Laura segera membayar ongkos taksi tersebut.

"Ayo turun," ucap Laura.

Alea dan Gabby pun turun dari dalam mobil.

Alea memperhatikan kondisi sekitarnya, mata Alea langsung membaca sebuah plang nama yang terpajang di salah satu bangunan, Alea langsung tersadar kemanan dirinya diajak oleh ibu tirinya.

"Bu, Alea nggak mau masuk," ujar Alea. Langkah kaki Laura dan Gabby langsung terhenti mendengar ucapan Alea.

Tepat di depan pintu masuk club malam sudah berdiri beberapa bodyguard penjaga. Para bodyguard sudah melihat kedatangan Gabby mereka pun segera menghampiri Gabby.

Alea masih berdiri mematung memandangi Laura dan Gabby yang kini sedang berbicara dengan para bodyguard. Setelah mendengar penjelasan Laura bodyguard itupun langsung menatap Alea. Alea yang merasa dirinya ditata oleh para bodyguard pun langsung merasa ada yang tidak beres. Alea mundur beberapa langkah bersiap untuk kabur.

Melihat pergerakan Alea dengan cepat para bodyguard segera menghampiri Alea. Kedua tangan Alea langsung di pegang oleh bodyguard.

"Lepasin..." ujar Alea. Bodyguard itu hanya diam tidak mendengar ucapan Alea.

"Lepasin....! Alea kini mulai berontak.

"Lepasin.... lepasin...ibu tolong Alea," ucap Alea. Alea kini sudah di seret masuk ke club malam tersebut oleh bodyguard tadi.

"Ibu, tolong Alea..." pinta Alea sambil beretika pada Laura. Laura bukannya tersentuh oleh teriak Alea justru Laura tersenyum penuh kemenangan.

Sementara Alea di bawah masuk oleh bodyguard Gabby mengajak ibunya bertemu dengan seseorang orang yang tak lain adalah seorang wanita mucikari. Ya Alea di jual oleh Laura dan Gabby. Transaksi pembayaran pun segera berlangsung. Uang yang diterima oleh Laura dan Gabby hasil menjual Alea lumayan besar. Laura dan Gabby menerima uang tersebut dengan perasaan sangat senang.

Laura berfikir ini adalah cara yang tepat untuk menyingkirkan Alea, jika Alea berhasil disingkirkan itu artinya semua warisan akan jatuh ke tangannya. Selesai melakukan transaksi Laura dan Gabby segera pergi dari dari tempat itu.

Sementara itu Alea di seret masuk kedalam club tersebut selanjutnya Alea di bawah masuk kedalam sebuah ruangan yang jika di perhatikan ruangan tersebut itu adalah sebuah kamar. Alea di dorong masuk kedalam kamar tersebut dengan kasar. Setelahnya pintu kamar tersebut terkunci dari luar. Alea menggedor-gedor pintu tersebut sambil berteriak supaya dirinya di keluarkan dari kamar itu. Tapi sekuat apapun Alea berusaha membuka pintu tersebut Alea tidak juga berhasil. Alea sudah berteriak sekeras mungkin tapi teriakkan nya tidak membuahkan hasil. Dan kini Alea terkunci dalam kamar tanpa pernah tau kapan dirinya akan dibebaskan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like👍 dan bunga🌹. smoga sukses novelnya👌.

2023-10-04

0

🤗🤗

🤗🤗

Lihat aku istriku hadir kak.

2023-05-11

0

arthiagucia

arthiagucia

makasih ya selalu mampir ❤️🙏

2023-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!