Di tempat yang berbeda Olan sedang berkumpul dengan teman-temannya, sebenarnya Olan engan untuk datang ke club malam. Tapi hari ini demi menghormati dan menghargai temannya Olan datang ke acara ulang tahun temannya itu yang kebetulan acara ulang tahunnya diadakan di tempat Alea kini di sekap.
Acara ulang tahun temannya diadakan di satu ruangan VIP room yang khusus di pesan oleh temannya Olan yang sedang berulang tahun. Sudah beberapa kali Olan di sodorkan minum beralkohol tapi Olan selalu menolak, Olan selalu ingin dengan pesan mamanya untuk tidak menegak minum wine di tempat club malam, bukan tanpa sebab mama Olan berpesan demikian bu Linda takut jika anaknya akan di manfaatkan oleh orang lain.
Sementara Olan sedang menikmati pesta ulang tahun temannya di salah satu kamar tempat Alea dikurung, saat ini Alea mencoba menggunakan berbagai cara supaya bisa keluar dari kamar tersebut. Tapi sayangnya usaha Alea tidak membuahkan hasil Alea benar-benar terkunci di ruangan tersebut. Alea sudah tidak lagi berteriak atau mengendor-gedor pintu kamar karena Alea tau jika itu hanyalah sia-sia belaka.
Sangking lelahnya Alea terduduk di balik pintu, tubuh Alea bersandar di pintu yang terbuka dari kayu jati yang sangat tebal. Alea kini hanya bisa menangis, Alea sadar jika dirinya terkurung disini adalah akibat perburuan ibu tirinya dan kakak tirinya, Alea merasakan amar yang sangat besar dalam hatinya. Tapi sebesar apapun kemarahan Alea saat ini itu tidaklah penting karena Alea terkunci di satu kamar yang Alea tidak tau apa yang akan terjadi pada dirinya selanjutnya. Alea menangis dalam diam.
Di ruangan VIP Olan kini di sodorkan segelas minuman soda oleh temannya, karena berpikir itu hanyalah air bersoda Olan menerima gelas Berikan air soda tanpa merasa curiga sama sekali.
Teman-temannya saat ini sedang sibuk berjoget dan ada yang bernyanyi sedangkan Olan hanya duduk diam memperhatikan setiap gerakan teman-temannya. Olan yang merasa haus menegak isi gelas yang diberikan oleh temannya tadi.
Untuk beberapa saat Olan masih bersikap biasa-biasa saja sampai tiba-tiba Olan merasakan ada sesuatu yang terjadi di dalam tubuhnya. Olan tiba-tiba merasakan bahwa suhu tubuhnya meningkat dan bukan hanya itu saja tubuh bagian inti Olan ikut merasakan perubahan dan kepala Olan mulai terasa pening.
Tommy memperhatikan tingkah Olan yang mulai tidak biasa, Tommy tersenyum kecil melihat Olan yang mulai bergerak tak karuan. Tommy adalah teman Olan yang sedang berulang tahun saat ini. Dan tanpa di ketahui oleh Olan diam-diam Tommy sudah memasukkan obat di dalam gelas yang diberikannya kepada Olan.
Tubuh Olan mulai tak terkendali, Olan seperti mencari sesuatu yang tidak dia ketahui itu apa. Teman-temannya yang ada di ruangan tersebut langsung tersenyum bahagia melihat Olan saat kemudian ini, ternyata jebakan yang di buat oleh mereka untuk Olan berjalan dengan lancar. Niat mereka mengerjai Olan sebenarnya hanya untuk sebagai bentuk keisengan belaka.
Karena Olan semakin menjadi-jadi teman-teman segera membawa Olan keluar dari room VIP tempat mereka tadi. Olan yang sudah masuk pada tingkat kesadaran rendah hanya diam mengikuti kemana dirinya akan di bawah temannya. Olan pasrah dengan kondisi tubuhnya yang minta pelepasan.
Di dalam kamar Alea tidak lagi duduk di lantai,Alea duduk di tepi ranjang menunggu apa yang akan terjadi Alea duduk sambil memikirkan kata-kata yang tepat yang akan diucapkannya jika ada orang yang masuk kedalam kamar itu.
Suasana hening sejenak hingga Alea mendengar langkah kaki seseorang yang mendekati kamarnya, Alea segera bersiap mengambil ancang-ancang untuk kabur.
Krek
Krek
Terdengar suara lubang kunci sedang di buka oleh seseorang.
Alea berdiri mematung sambil pandangan matanya menatap lurus kearah pintu.
Ngiek
Pintupun terbuka lebar dari arah luar. Alea bisa melihat ada beberapa sosok laki-laki yang masuk kedalam kamarnya, Alea langsung merasa ketakutan melihat laki-laki yang datang barusan. Mata Alea terpaku pada satu laki-laki yang sedang di gotong oleh beberapa pria. Alea sempat mundur beberapa langkah kebelakang karena takut.
Tubuh pria yang di gotong adalah Olan. Tommy membawa tubuh Olan masuk kedalam kamar dan mendudukkan Olan di pinggir ranjang. Alea masih diam tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini.
Setelah mendudukkan Olan Tommy dan lainnya pergi meninggalkan kamar tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Tubuh Olan kini sudah berada di dalam kendali obat yang di berikan oleh Tommy tadi, Olan berdiri dari duduknya matanya langsung menatap Alea dengan tatapan lapar, Olan kini sudah tak tahan diri butuh sesuatu yang bisa menenangkan dirinya. Dan penenang itu adalah tubuh dari Alea.
Olan berjalan menghampiri Alea yang sedari tadi berdiri membatu, perasaan takut kini menghantui Alea. Alea menjadi takut karena melihat Olan seperti orang yang sudah dirasuki sesuatu. Pelan tapu pasti Olan kini berdiri tepat di hadapan Alea, dari jarak dekat Alea bisa melihat mata Olan yang sudah memerah.
Tanpa persetujuan dari Alea dengan kasar Olan menarik tubuh Alea masuk kedalam dekapannya, tidak berhenti sampai disitu secara kadar pula Olan meraih bibir Alea dan **********. Alea tidak tinggal diam begitu saja Alea berusaha berontak sekuat tenaganya. Alea mencoba mendorong tubuh Olan tapi tak bergerak sedikitpun, Alea juga sudah memukul tubuh Olan tapi sayangnya si empunya badan tidak merasakan sakit sedikitpun justru Olan semakin terpancing nafsunya.
Meskipun Alea terus berontak nyatanya Olan berhasil membuka pakaian yang dikenakannya, baju bagian atas Alea robek akibat di buka paksa oleh Olan. Alea kini benar-benar merasakan ketakutan yang sangat luar biasa, Alea sudah bisa nebak apa yang akan terjadi selanjutnya tapi Alea tidak ingin menyerah. Dengan tenaga yang tak sebanding dengan Olan Alea terus berusaha membebaskan dirinya dari Kungkungan Olan.
Olan mendorong tubuh Alea jatuh tepat diatas kasur yang berada di belakang Alea. Olan semakin beringas menyentuh tubuh Alea, Olan memberikan sentuhan kasar di setiap tubuh Alea. Dan entah bagaimana Olan akhirnya bisa melepaskan penutup bagian bawah dari Alea. Olan berhasil menarik lepas penutup bagian inti dari Alea. Olan pun kini sudah tertutupi oleh sehelai benang pun.
Olan sudah seperti orang yang sudah kehausan yang baru saja menemukan mata air. Tanpa perasaan Olan mengarahkan juniornya di bagian inti Alea. Alea kini sudah pasrah dengan kondisinya saat ini, percuma bagi Alea untuk berontak nyatanya Alea tidak pernah berhasil melepaskan diri dari jeratan Olan.
Saat Olan berusaha memasukkan juniornya Alea menitikkan airmatanya, Alea sadar jika dirinya akan kehilangan sesuatu yang sudah dijaganya dari dulu, yaitu kesuciannya.
Saat Olan berhasil memasukkan juniornya Alea berteriak kesakitan tapi Olan karena pengaruh obat perangsang yang di berikan Tommy jadi Olan tidak memperdulikan teriakan Alea. Olan seperti menemukan mata air siap diminumnya untuk menghilangkan rasa harusnya. Olan langsung menggenjot tubuh Alea masukpun Alea menangis.
Entah berapa lama Olan berada di atas tubuh Alea hingga Olan merasakan puncak kenikmatan, Olan melepaskan cairan di dalam rahim Alea.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
arthiagucia
makasih dukungannya 🙏
2023-04-15
0
Rahma AR
semangat
2023-04-05
1
🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Makin Seru Kk
Semoga Olan mau bertanggung jawab pada Alea
Ry Benci Pakpol Mampir
2023-03-28
1