Seusai makan dan keadaan Alea sudah tenang pak Eh memberikan kode kepada istrinya, sebuah segerakan kepala mengisyaratkan agar istrinya mengajak Alea pindah ke ruang dengan. Siti yang mengerti maksud suaminya pun langsung mengajak Alea pindah ke ruang depan.
Di ruang depan pak Eh, Siti dan Alea sudah duduk di kursi kayu yang sangat sederhana. Pak Eh menarik nafas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan.
"Non, untuk malam ini non tidur disini dulu sekarang sudah malam," ucap pak Eh.
"Iya pak, terimakasih sudah menerima saya disini," balas Alea sambil tersenyum.
"Maaf ya non tempat kami sangat sederhana, mungkin dibandingkan dengan tempat tinggal non rumah kami ini tidak bisa sebanding," ucap bu Siti merenda.
"Rumah ini jauh lebih baik daripada rumah ku bu, rumah ku memang lebih besar dari rumah ini tetapi bapak sama ibu memperlakukan aku sangat baik, berbeda dengan ibu tiri dan kakak tiri ku," terang Alea.
"Non, nanti tidur sama anak kami ya, kamarnya ada di sebelah sana," Siti menunjukkan kamar yang di maksud.
"Maaf non, namanya non siapa?" tanya pak Eh. sedari tadi mereka berbicara namun Alea belum memperkenalkan diri.
"Nama saya Aleandra Welency, panggil saja Alea," akuh Alea.
"Non...."
"Jangan panggil saya non, panggil Alea aja bu," ucapan Siti di potong oleh Alea.
"Baiklah Alea, sekarang sudah malam sebaiknya kamu istirahat dulu," ucap pak Eh. Usai berbicara singkat mereka bertiga pun langsung menujuh tempat istirahat. Pak eh dan Siti masuk kedalam kamarnya sedangkan Alea masuk ikut bergabung dengan Nur.
Di dalam kamar pak Eh dan Siti terjadi pembicaraan, mereka berdua membahas tentang Alea.
"Pak Eh, malam ini Alea tidur di rumah kita besok Alea akan kemana ya pak?" tanya Siti mengkhawatirkan Alea.
"Siti, kalau gadis itu tinggal dengan kita apakah kamu keberatan,?" tanya pak Eh.
"Saya tidak keberatan, tapi apa Alea mau tinggal dengan kita, pak?" ucap Siti.
"Kita liat aja besok. Jujur bapak nggak tega liat Alea ," ujar pak Eh.
Keesokan harinya sebelum Alea terbangun jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pak Eh segera menemui pak rt setempat.
"Permisi...!" ujar pak Eh setengah berteriak.
"Permisi, pak rt..!" panggil pak Eh.
Beberapa saat kemudian datang seorang perempuan paruh baya menemui pak Eh.
"Pak Eh....mari masuk," ujar wanita itu.
"Makasih bu rt, maaf pak rt nya ada?" tanya pak Eh.
"Sebentar, saya panggilkan ya pak," jawab bu rt.
Tak sampai dua menit orang yang ingin di temuin pak Eh sudah ada di depannya.
"Tumben pagi-pagi sudah kesini pak Eh," ucap pak rt.
"Selamat pagi pak," ucap pak Eh.
"Ada apa nih, tapi mau minum teh dulu?" tawar pak rt.
"Makasih pak, nggak usah," tolak pak Eh sopan.
"Ada perlu apa pak Eh pagi-pagi sudah kesini?" pak rt mengulangi kata-katanya.
"Ini pak rt, sebenarnya di rumah saya lagi ada tamu yang menginap," terang pak Eh.
"Keluarga pak Eh atau istrinya?" tanya pak rt.
Bukan keluarga pak, tapi ada seorang wanita semalam jatuh pingsan di teras rumah saya," terang pak Eh.
"Terus sekarang perempuan itu dimana?" tanya pak rt lagi.
"Masih di rumah saya pak rt," jawab pak Eh.
"Sekarang kita kerumah pak Eh," ajak pak rt langsung. Pak rt penasaran siapa perempuan yang jatuh pingsan di rumah warganya.
"Tunggu dulu pak, sebelum pak rt bertemu dengannya sebaiknya pak rt tau bagaimana kondisinya saat ini," ujar pak Eh. Pak rt dan bu rt mengerutkan keningnya mendengar ucapan pak Eh.
"Ada apa..?" tanya pak rt mulai cemas.
"Begini pak, sebenarnya......" pak Eh pun menceritakan tentang Alea, mulai dari pak Eh menemukan Alea yang pingsan sampai kondisi sebenarnya tentang Alea yang di lecehkan. Pak rt mendengar penjelasan pak Eh hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Setelah mendengarkan penjelasan pak Eh, pak rt dan bu rt menuju rumah pak Eh. Pak rt ingin melihat langsung perempuan malang yang fi ceritakan oleh pak Eh.
Jarak rumah psk rt tidak begitu jauh dengan rumah pak Eh hanya butuh beberapa menit saja mereka bertiga sampai di rumah pak Eh.
"Siti....!" panggil pak Eh.
"Mari masuk pak, Bu..," ucap pak Eh mempersilahkan pak rt dan istrinya masuk kedalam rumah.
Siti pun menemui pak rt dan istrinya di ruang depan.
"Siti, dia dimana?" tanya pak Eh.
"Alea, Alea masih tidur. Sebentar saya panggilkan," ucap Siti dan Siti pun segera kekamar untuk membangunkan Alea.
Fi dalam kamar Alea yang masih nyenyak tidur si bangunkan oleh Siti.
"Alea..... Alea....bangun nak," Siti membangunkan Alea. Alea pun terbangun dari tidurnya.
"Maaf bu, aku kesiangan," ujar Alea malu.
"Tidak apa Alea, sekarang sebaiknya Alea bangun terus bersih-bersih di depan ada pak rt sama istrinya ingin bertemu dengan Alea," ujar Siti menerangkan.
"Aku...pak rt..? ada apa bu apa saya berbuat salah?" tanya Alea khawatir.
"Bukan seperti itu Alea. setiap tamu yang datang harus lapor dulu sama pak rt," terang siti. Alea mengangguk tanda mengerti.
Setelah itu Siti kembali keruang depan sedangkan Alea ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Setelah selesai bersih-bersih Alea menemui pak rt.
"Selamat pagi.." sapa Alea sopan.
"Pak ini yang saya ceritakan tadi," tetang pak Eh. Pak rt mengganggukan kepalanya. Alea pun duduk di samping Siti.
"Saya pak rt disini, siapa nama kamu?" tanya pak rt pada Alea.
"Saya Aleandra Welency," jawab Alea.
"Kata pak Eh kamu semalam pingsan di teras rumah, ep betul begitu?" tanya pak rt menyidik.
"Iya pak, semalam saya berjalan tanpa arah hingga saya sampai disini," ujar Alea.
"Dimana alamat rumahmu biar kami yang akan mengantarkan kamu pulang," ucap pak rt
Alea dengan cepat mengangkat kepalanya dan menatap pak rt, dalam hitungan detik airmata Alea langsung mengambang di pelupuk matanya. Alea menggelengkan kepalanya cepat sebagai tanda tak ingin diantara pulang ke rumah.
"Kenapa...?" tanya pak rt.
"Ibu tiri dan kakak tiri saya orang jahat," ujar Alea yang mulai terisak.
"Maksudnya...?" tanya pak rt tak mengerti.
"Ibu tiri saya menjual saya di sebuah club malam," ujar Alea. Semua orang yang ada di situ terkejut mendengar pengakuan Alea, tapi mereka akan semakin terkejut lagi dengan apa yang akan pengakuan Alea berikutnya.
"Di club malam saya....saya...saya di perkos4 oleh seorang laki-laki," Alea menceritakan apa yang sudah dialaminya semalam.
Ha....
Mulut pak rt dan istrinya ternganga mendengar pengakuan Alea. Oak rt dan istrinya terdiam. Alea kini kembali menangis, tubuh Alea di pelupuk oleh Siti berusaha menjadi tempat sandaran untuk Alea yang sedang terpuruk.
Pak Eh bangun dari duduknya dan langsung menuju ke belakang mengambil sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang di maksud pak Eh kembali me ruang depan.
"Pak rt, ini baju yang di pakai Alea semalam," ucap pak Eh sambil menyerahkan baju Alea.
Pak rt memeriksa baju yang du berikan oleh pak Eh, bu rt pun ikut memperhatikan baju tersebut. Baju Alea hampir tak berbentuk, sudah ada sobekan dari segala sisi
Baju Alea cukup membuktikan bahwa apa yang di ucapkan Alea tadi benar adanya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🤗🤗
🌹🌹 biar tambah semangat say
2023-05-15
0
arthiagucia
biar Alea dapatkan kehidupan baru 🥺
2023-04-15
0
Rahma AR
seru
2023-04-07
1