Malam Tahun Baru di Jakarta
Pandega melihat putranya menatap layar MacBook nya di halaman belakang rumah mereka di Jakarta, lalu datang menghampirinya. Awal tahun ini Pandega dan Anjani memilih pulang ke Jakarta dan tinggal di rumah mereka yang dekat dengan mansion Giandra.
Ega ingin lebih dekat dengan kedua orangtuanya, Iwan Yustiono dan Danisha Giandra yang tinggal bersama kakaknya Bara Giandra dan Gendis Arum Pradipta di rumah peninggalan Abimanyu Giandra. Kemarin saat pertemuan keluarga antara dirinya, Abiyasa, Reana, Arimbi, Anarghya, Direndra dan Alaric yang merupakan keturunan langsung Abimanyu Giandra membahas kelangsungan kepemilikan mansion tersebut.
Diambil kesepakatan bahwa jika para orang tua mereka tiada, maka mansion itu akan dibalik nama menjadi milik mereka bersama. Abiyasa mengatakan tidak masalah jika di surat tanah nanti nama mereka semua tertulis agar adil meskipun lainnya tidak masalah satu nama saja tapi Abi tidak mau.
"Lebih baik nama kita ada banyak soalnya kata Travis, Hal ini tertuang di dalam Pasal 31 ayat (4) PP 24/1997. Pasal ini menjelaskan bahwa boleh ada beberapa pemilik atau nama di dalam sertifikat tanah. Kita akan sama-sama merawat mansion peninggalan Ogan dan Necan, kita akan mengurus segala sesuatu seperti pajak, PBB dan semua t3t3k embrek lainnya" ucap Abi.
"Selama ini kan Oom Bara dan Oom Iwan yang urus karena tidak mau dibantu oleh kita tapi sudah waktunya kita mengambil alih sebagai anak" sambung Reana.
"Kami sih nggak masalah. Bagaimana dengan Oom Bara dan Tante Danisha yang tinggal disini? Apa tidak tersinggung saat nanti kita meminta perubahan nama di surat tanah?" tanya Direndra. "Apa sebaiknya kita juga berbicara dengan orangtua kita supaya enak situasinya."
"Aku rasa itu ide yang baik, Rendra. Mumpung kita semua berkumpul disini jadi lebih enak ngomong langsung kan?" ucap Ega.
Dan akhirnya generasi keempat dan kelima memutuskan untuk mengganti nama pemilik surat tanah mansion Giandra menjadi semua nama generasi kelima. Bara dan Danisha juga Kaia dan Aidan paham cara berpikir realistis anak-anak mereka karena usia yang sudah tidak muda agar mempermudah adminstrasi mansion itu. Travis dan Nadya yang akan membantu proses penggantian nama melalui kantor miliknya.
Kini Ega menghampiri Sadawira yang tampak serius. "Lihat apa Wir?"
"Oh lihat ini Dad..." Sadawira menunjukkan proses autopsi rekaman Alexandra Giandra saat masih menjadi dokter forensik.
"Kamu mau ikuti jejak Oma Alex?" tanya Ega.
"Mungkin tapi tidak di Singapura maupun Jakarta."
"Kamu mau dimana?"
"Masuk ke NYPD atau FBI. Setidaknya yang dekat dengan keluarga law enforcement."
Ega merangkul bahu anak tunggalnya. "Daddy tidak melarang kamu mengikuti jejak Oma Alexandra."
"Daddy tidak apa aku tidak menjadi dokter bedah?"
"Tidak masalah. Cari passion yang kamu suka dan kamu enjoy lakukan. Lalu kamu mau ambil kuliah forensik dimana?"
"Mungkin di Harvard atau nggak di University of Maryland, tempat mbak Dira juga jadi dosen disana. Menurut Daddy enaknya dimana?"
Ega menatap Sadawira. "Daddy lebih suka kamu di Maryland sebab dekat dengan Pedro dan Nadira."
"Aku juga merasa seperti itu."
"Kapan kamu akan mulai mendaftar?" Ega melihat bagaimana Alexandra sangat delicate saat mengautopsi korban kejahatan.
"Mungkin pertengahan tahun depan. Aku sudah memasukkan aplikasi tapi ujian masuk baru dibuka Juni."
Ega mencium kepala putranya. "I'm so proud of you, boy. Akhirnya ada juga yang mau meneruskan jejak Oma Alexandra."
"Well, aku tidak mau mendengar komplain salah operasi. Setidaknya di forensik, aku tidak perlu harus repot-repot anestesi kan?"
Ega tertawa. "Dasar kulkas!"
Sadawira tersenyum lalu memeluk ayahnya. "I love you Dad."
"Always, boy. Always."
***
Manchester Inggris
"Oh my God. Jayde? What are you doing?" seru Inggrid saat melihat sahabatnya datang dengan membawa sparkling water dan pizza ukuran jumbo.
"Merayakan malam tahun baru lah bersama kamu."
Inggrid tertawa. "Selalu begini setiap tahun. Ayo masuk" ajak Inggrid sambil menyingkirkan tubuhnya supaya Jayde bisa masuk. Tak lama Inggrid menutup pintu apartemennya.
"Aku selalu suka disini, Grid. Terlihat jelas Old Trafford Stadium" ucap Jayde sambil duduk di balkon apartemen milik Inggrid.
"Aku tinggal menembakkan tali kesana dan memasang hook langsung deh sampai di Old Trafford" kekeh Inggrid sambil mengeluarkan mangkok salad dan beberapa makanan kecil lainnya.
Sejak mereka bersahabat, Jayde tidak pernah melupakan setiap malam tahun baru selalu dihabiskan bersama Inggrid karena gadis itu tidak pernah ikut acara keluarga nya di Skotlandia. Dia tidak mau mendengar bagaimana keluarga ibunya sebenarnya tidak suka saat menikah dengan ayahnya. Dan Inggrid tidak suka bagaimana mereka selalu menyudutkan ayahnya.
"Seolah mereka lupa Daddy tewas itu demi Inggris, demi negara!" omel Inggrid waktu itu hingga akhirnya dia tidak mau berkumpul di Edinburgh.
Dan Jayde selalu menemani Inggrid melewati malam tahun baru sambil memakan pizza, pasta, atau junk food lainnya. Mereka biasanya mengobrol atau nonton film berdua.
"Kamu tahu, ini Desember menjelang Januari tapi kamu cuek saja, Jayde" senyum Inggrid sambil menaikkan mantelnya.
"Kan kamu sudah memasang pemanas dan perapian disini jadi kita sudah cukup hangat." Jayde dan Inggrid mendengar suara riuh pertandingan bola di stadion Old Trafford yang memang ada game di malam tahun baru ini.
"Jayde, tidak ingin menonton pertandingan disana?" goda Inggrid.
"Apa gunanya ini?" seringai Jayde sambil menunjukkan iPadnya yang sedang menampilkan pertandingan Manchester United dengan Fulham. "Duduk sini dekat denganku."
Keduanya menyaksikan pertandingan bola itu dari layar iPad sembari memakan pizza dan camilan lainnya. Jayde dan Inggrid sama-sama bersorak ketika pemain Manchester United berhasil mencetak score hingga 3-0 dan suara riuh di stadion membuat keduanya saling tertawa.
"Disana lebih seru tapi disini kita bisa makan pizza dan camilan sepuasnya tanpa takut mengotori tempat duduk" senyum Jayde.
Untuk sementara baik Jayde dan Sadawira bisa tenang dan berharap Triad Wong tidak mengganggu mereka, apalagi besok Februari jatahnya Valentino menikah dengan Katya D'Angelo di Jakarta.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
ellyana imutz
akhir ny bs santai sejenak sembari idi amunisi sblm c triad wong ngajak gelut....yeesss ada penerus oma alexandra dokter forensik aka dokter jalapeno
2023-03-20
2
Nuril sofiyati
typo mbk....awal bukan awak
2023-03-20
1