Jayde dan Sadawira Putar Otak

PRC Group Manchester

Jayde masih terpekur usai dua orang dari Triad Hongkong pergi meninggalkan ruang kerjanya. Pria berwajah dingin itu membuka laptop yang diberikan dan mulai mencari file yang berisikan semua pembukuan perusahaan finance Wong yang berada di Hongkong dan mata Jayde melotot tidak percaya saat membaca soal transaksi penjualan organ tubuh manusia.

Anj...! F***! Ini sudah keterlaluan!

Jayde bisa melihat bahwa dua orang anak Terry Wong hendak menggelapkan uang perusahaan dan jumlahnya tidak main-main. Dan yang menjadi tumbalnya adalah aku! Jayde tersenyum licik. Kalian kira aku bisa diintimidasi hingga membawa-bawa keluarga aku? Oke, aku ikuti cara main kalian!

Pria itu melepaskan dasinya dan membuka jasnya lalu melepaskan dua kancing kemejanya dan menggulung lengannya. "Oke, Triad Wong, jika kamu mengira aku takut, kamu salah!'"

Jayde segera mengetik keyboard laptop itu dan mulai memainkan kalkulasi pembukuan agar uang sebanyak itu tidak langsung terlihat menghilang.

Jayde lalu menelpon sahabatnya yang mewarisi bank di Manchester. Uang sebanyak ini tidak bisa disembunyikan tanpa bantuan bank yang mudah diakses olehku.

"Halo Inggrid... Bisakah aku minta tolong?" tanya Jayde usai sahabatnya menerima teleponnya.

"Ada apa Jayde? Kamu terdengar tegang" jawab Inggrid, sahabatnya saat kuliah dulu.

"Bisakah aku meminjam akun untuk menitipkan uang sementara?"

Inggrid mengganti panggilan Jayde menjadi panggilan video.

"Jayde, ada apa?" tanya gadis cantik itu.

Introducing Inggrid Pascale

"Aku butuh akun bank, Grid. Hanya sementara."

"Jayde, apakah perusahaan kamu bermasalah?" tanya gadis bermata biru itu.

"Bukan perusahaan ku tapi aku yang kena masalah. Aku sebenarnya tidak mau menyeret kamu dalam bahaya tapi aku tidak bisa meminta bantuan Oom ku... Ini masalah pelik."

"Jayde, jangan remehkan aku. Jika kamu dalam masalah, aku akan menolong mu. Bagaimana pun caranya. Bahaya? Apa kamu lupa aku anak siapa?" kekeh Inggrid.

"Damn, aku lupa kalau ayahmu dulu adalah agen MI6!"

"Yup, aku memiliki bank karena warisan kakekku dan mommy tidak mau aku mengikuti jejak Daddy menjadi agen MI6 karena tidak mau seperti Daddy yang KIA ( killed in action )."

"Inggrid, apa kamu yakin?" tanya Jayde.

"Jayde, kita bersahabat sejak masih junior dan jika kamu menganggap aku penakut, kamu salah! Lagipula bekerja di bank cukup membosankan... Aku butuh adrenalin."

Jayde tertawa. "Oke, tapi kita lakukan diam-diam dan hanya kita berdua yang tahu."

"Oke. Berapa dana yang hendak kamu simpan sementara di bank aku?" tanya Inggrid.

"HK$100jt."

Inggrid tampak terkejut. "£11juta? Uang siapa itu Jayde?"

"Uang haram dan panas."

***

Rumah Sakit Highland Singapura

Sadawira langsung menghubungi Luke Bianchi yang dia tahu pasti sudah pagi di Tokyo. Deringan kedua, Luke langsung menerimanya.

"Ada apa Wira?" tanya Luke usai mengucapkan salam.

"Bang, siapa anak buahmu yang tewas?" tanya Sadawira tanpa basa basi.

"Apa maksudmu Wira? Bagaimana kamu tahu?" seru Luke bingung.

"Siapa bang? Apakah bang Hidetoshi?" tanya Sadawira tidak sabar.

Ada jeda disana. "Bukan... Shota Iwasaki..."

Sadawira memejamkan matanya. Ya Allah bang Shota.

"Wira, ada apa? Bagaimana kamu tahu ada korban di anak buahku?" tanya Luke tidak sabar.

Sadawira menceritakan semuanya bahkan mengirimkan foto tiga orang yang membawa kotak berisikan organ tubuh yang diduganya adalah milik Shota.

"Apakah golongan darah bang Shota langka?" tanya Sadawira.

"Sangat langka. Shota memiliki golongan darah O Rh negatif dan bisa dibilang..."

"Golongan darah emas. Hanya 8% yang memiliki golongan darah ini di seluruh dunia."

"Bingo Wira. Siapa yang menampung organ tubuh Shota?"

"Namanya dokter Huang, yang sialannya adalah ayah dari Sandra, mantan pacarku yang dihamili oleh temanku."

"Yang kamu berantem dengan Gabriel di Manchester?"

"Betul bang. Dan aku tidak mengira mereka keluarga bejat!" umpat Sadawira.

"Untung kamu tidak jadi dengan cewek itu!"

"Bang, sebangkeenya aku, masih bisa menahan diri meskipun pacarku banyak."

"Wira, apa yang akan kamu lakukan?"

"Menyelidiki nya ! Aku penasaran bang!"

"Kamu tahu mereka dari mana?"

"Menilik aksennya, kemungkinan Hongkong atau Taiwan. Tapi aku lebih yakin mereka dari Hongkong."

Luke terdiam. "Triad Chen tidak pernah berbisnis organ tubuh usai kasus beberapa puluh tahun yang lalu."

"Kasus Opa Ghani?" tanya Sadawira.

"Exactly. Triad Chen adalah sahabat keluarga besar kita dan setahu kami, bisnis nya memang gelap tapi bukan organ tubuh!"

Sadawira menghembuskan asap rokoknya. "Akan aku cari tahu bang."

"Wir, CCTV?"

"Sudah aku bereskan."

"Good!"

***

Sadawira pun turun menuju lantai dua yang merupakan area ruang operasi. Sedikit berlagak pilon, pria berwajah dingin itu berjalan seolah memperhatikan para pasien yang berada disana. Mata elangnya semakin tampak dingin saat mendekati ruang operasi.

Tiga orang pria yang berada disana langsung menghadang Sadawira yang hendak melewati ruang operasi.

"Mau kemana kamu?" tanya salah satu orang dengan wajah bengis. Logat bahasa Inggris nya membuat Sadawira yakin bahwa mereka dari Hongkong.

"Mau memeriksa para pasien. Apa tidak melihat, aku seorang resident?" Sadawira menunjukkan ID card nya tapi menutupi namanya, hanya wajahnya yang ditunjukkan kemiripan nya.

"他是一个医生 - Tā shì yīgè yīshēng ( dia seorang dokter )" ucap pria yang menatap bengis itu ke rekan-rekannya.

"让他过去 - Ràng tā guòqù ( biarkan dia lewat )" balas rekannya.

"Kalian apakah keluarga pasien? Apakah ada jadwal operasi pagi ini?" tanya Sadawira masih dengan wajah polos.

"Bukan urusan kamu!" ucap pria itu sambil mendorong Sadawira hingga sedikit terhuyung.

"Jeez! Tidak usah kasar, Dude! Ini rumah sakit, kalian harus tenang!" balas Sadawira.

"Pergi atau... " Pria itu mendekati Sadawira dan menunjukkan pistol Glock yang tersembunyi di balik jaketnya. "Wajahmu yang tampan akan aku buat buruk rupa." Pria itu menyeringai dengan menyeramkan namun Sadawira hanya menatap datar.

"Senjata api ilegal di Singapura terutama Rumah Sakit!"

"Kami punya ijin khusus! Atau kamu benar-benar ingina aku permak wajahmu?" ancam pria itu.

Sadawira menatap ke arah dua orang pria yang berdiri di belakang pria yang mengancamnya. "Baiklah. Selamat menunggu entah siapa pun yang dioperasi." Pria itu pun berbalik dan berjalan meninggalkan ketiga orang itu.

"你知道他的名字?- Nǐ zhīdào tā de míngzì? ( apa kamu tahu siapa namanya )?" tanya rekannya.

"Aku hanya melihat namanya... Andre tapi tidak tahu nama belakangnya."

"Namanya sangat umum" gumam rekannya yang lain.

"Biarkan saja, biasa dokter muda sok tahu dan ingin tahu. Dia tidak bisa mengakses data karena dia tidak ada hak pasien VIP..."

"Lagipula, boss kita kan tidak terdaftar" kekeh rekannya.

***

Sadawira kemudian menukar ID Card milik Andre dengan ID Card miliknya. Beruntung wajah Andre dan dirinya agak sedikit mirip dan tadi penerangan di area operasi memang hanya beberapa lampu yang menyala hingga saat pria berwajah seram itu melihat, tidak terlalu jelas.

Sadawira bergegas masuk ke dalam lift menuju ruang resident. Untung tadi saat dirinya belum ke lantai operasi, masuk ke dalam ruang resident dan mengambil ID Card Andre yang diletakkan diatas meja sedangkan pemiliknya masih tidur.

Sekarang aku harus kembalikan ke Andre dan mengambil sample sidik jari orang yang menyentuh bahu aku tadi.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

🥰

🥰

Mampir lagi..

2024-01-04

1

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2023-04-18

0

may

may

biasanya aku baca minimal udh 20 bab dl. biar enak bacanya ga kepotong nunggu lama. tapi ini ga tahan penasaran hahaha.

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Opening
2 Sadawira dan Jayde
3 Jayde dan Sadawira Putar Otak
4 Antara Singapura dan Manchester
5 Dua Orang Yang Menerjang Bahaya
6 Konfrontasi
7 Terserah Kau Bilang Apa
8 Nyawa Dibalas Nyawa
9 Amarah dan Dinginnya Seorang Luke Bianchi
10 Empang oh Empang
11 Biang Kerok
12 Ancaman Sadawira
13 Kedatangan Agen Lee
14 Jayde dan Agen Tang
15 Just Be Careful
16 Arka Kena Sawan Manten?
17 Cooling Down
18 Pancingan Mengena
19 Ketahuan!
20 Menghilang
21 Kami Tidak Takut
22 Pulang Kalian!
23 Tiba Di Apartemen
24 Perjalanan ke Tokyo
25 Bersiap Kalau Pindah Tidur
26 Omar Pusing
27 Baby oh Baby
28 Itu Yang Kamu Pikirkan?
29 Hasil Makan Uang Haram
30 King Yemma
31 Para Ayah Datang
32 Bakalan Maju Sidang
33 Nelson Datang Menjenguk
34 Whatever!
35 Di Persidangan
36 Baru Terbuka Sedikit
37 Luke v Jaksa
38 Lucas Syahputra
39 Michael Tampubolon
40 Kagak Kapok
41 Kita Kabur?
42 Gantian!
43 Aku Ngantuk!
44 Bagaimana Tuan Hakim?
45 Pulang!
46 Persiapan Keluar Penjara
47 Sadawira dan Chisato
48 Jayde dan Inggrid
49 Duo Vampir dan Kedua Gadisnya
50 Di Mansion Giandra Jakarta
51 After Math
52 Antara Aberdeen dan Jakarta
53 Simon Weston
54 Pergi ke Maryland
55 Sadawira Kesal
56 Sadawira dan Biana
57 Apartemen Sadawira
58 Astaghfirullah
59 Hantu Kucing?
60 Korban Forest
61 Rahasia Tembok
62 Diawasi ... Lagi
63 Kamu Kuliah Saja !
64 Duo Vampir
65 Kalah Pengalaman
66 Terlalu Lama
67 Simon Turun Gunung
68 Ke London
69 Menghadap Henry
70 Klompen
71 Menunggu
72 Bekerjasama
73 Resiko Memilih Bidang Forensik
74 Menjadi Saksi
75 Chisato Ke Maryland
76 Rencana Duo Vampir
77 New Year's Wedding
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Opening
2
Sadawira dan Jayde
3
Jayde dan Sadawira Putar Otak
4
Antara Singapura dan Manchester
5
Dua Orang Yang Menerjang Bahaya
6
Konfrontasi
7
Terserah Kau Bilang Apa
8
Nyawa Dibalas Nyawa
9
Amarah dan Dinginnya Seorang Luke Bianchi
10
Empang oh Empang
11
Biang Kerok
12
Ancaman Sadawira
13
Kedatangan Agen Lee
14
Jayde dan Agen Tang
15
Just Be Careful
16
Arka Kena Sawan Manten?
17
Cooling Down
18
Pancingan Mengena
19
Ketahuan!
20
Menghilang
21
Kami Tidak Takut
22
Pulang Kalian!
23
Tiba Di Apartemen
24
Perjalanan ke Tokyo
25
Bersiap Kalau Pindah Tidur
26
Omar Pusing
27
Baby oh Baby
28
Itu Yang Kamu Pikirkan?
29
Hasil Makan Uang Haram
30
King Yemma
31
Para Ayah Datang
32
Bakalan Maju Sidang
33
Nelson Datang Menjenguk
34
Whatever!
35
Di Persidangan
36
Baru Terbuka Sedikit
37
Luke v Jaksa
38
Lucas Syahputra
39
Michael Tampubolon
40
Kagak Kapok
41
Kita Kabur?
42
Gantian!
43
Aku Ngantuk!
44
Bagaimana Tuan Hakim?
45
Pulang!
46
Persiapan Keluar Penjara
47
Sadawira dan Chisato
48
Jayde dan Inggrid
49
Duo Vampir dan Kedua Gadisnya
50
Di Mansion Giandra Jakarta
51
After Math
52
Antara Aberdeen dan Jakarta
53
Simon Weston
54
Pergi ke Maryland
55
Sadawira Kesal
56
Sadawira dan Biana
57
Apartemen Sadawira
58
Astaghfirullah
59
Hantu Kucing?
60
Korban Forest
61
Rahasia Tembok
62
Diawasi ... Lagi
63
Kamu Kuliah Saja !
64
Duo Vampir
65
Kalah Pengalaman
66
Terlalu Lama
67
Simon Turun Gunung
68
Ke London
69
Menghadap Henry
70
Klompen
71
Menunggu
72
Bekerjasama
73
Resiko Memilih Bidang Forensik
74
Menjadi Saksi
75
Chisato Ke Maryland
76
Rencana Duo Vampir
77
New Year's Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!