Ketahuan!

Apartemen Sadawira di Singapura, sebulan sebelum acara Garvita dan Gabriel...

Sudah dua bulan ini usai pernikahan Valentino dan Katya, Jayde berada di Singapura untuk mengawasi pergerakan dokter Huang dengan antek-anteknya. Entah karma atau gimana, Jayde mendengar kabar dari Sadawira kalau putri Dokter Huang, Sandra yang mantan pacarnya, meninggal akibat komplikasi saat hendak melahirkan putrinya.

Sandra dan bayinya tidak selamat membuat dokter Huang tampak terpukul awalnya tapi setelah seminggu masa berkabung, dokter jagal ( istilah dari Jayde ) itu kembali berbisnis haram bersama dengan Triad Wong dan menantunya, Bramastyo Abraham.

"Astaghfirullah, dasar bapak pe'a !" umpat Jayde membuat Sadawira menoleh.

"Kok elu tahu kata pe'a?"

"Pernah dengar Valentino atau Arka bilang gitu sih... Artinya idiot kan?" senyum Jayde sambil menyesap kopinya menatap layar MacBook nya yang menunjukkan ruang kerja dokter Huang. "Wir, yakin ini teman SMA elu dulu?"

Sadawira melongokkan kepalanya melihat layar MacBook. "Yup, itu Bramastyo Abraham, temen SMA gue di Singapura. Anak pejabat dirjen BUMN atau bea cukai atau apalah aku nggak paham."

"Bagiamana bisa sama Sandra?"

"Well, nggak sengaja ketemu saat aku sama Sandra lagi makan malam. Mereka kenalan dan main di belakang aku karena aku bukan tipe tukang kasih barang branded ke cewek yang baru pacaran karena dari situ bisa tahu kwalitas nya tuh. Dan Bram memberikan banyak hadiah branded ke Sandra. Cewek mana sih yang kagak nolak dikasih Kelly, Birkin atau Patek Philippe?"

"Padahal jam tangan kamu Hublot harga serumah" gelak Jayde melihat jam tangan hitam putih kesayangan Sadawira.

"Ini belinya saja jebol tabungan dan seijin bokap. Apalagi kan habis beli langsung dipasang GPS sama Tante GM" jawab Sadawira sambil melirik jam tangannya yang harganya lumayan buat beli rumah.

"Eh, Wir, mereka ketemuan di ruang praktek dokter Huang di rumah sakit Highland."

"Kita dengarkan percakapan mereka."

***

Ruang Praktek Dokter Huang Rumah Sakit Highland Singapura

"Ini kalian dapat barang dari mana?" tanya dokter Huang yang kedatangan anggota Triad Wong lainnya.

"Dari Bhutan. Dijamin, kwalitas premium karena orang-orang Bhutan tidak tercemar dengan kehidupan modern, sama dengan Tibet. Dan golongan darahnya juga Rh negatif."

"Semua organ ada?"

"Ada dokter Huang."

"Bisa aku jual mahal ini! Bram, segera kamu pasarkan ke klien kita yang membutuhkan. Pasti mereka mau beli dengan harga berapa pun!"

Bramastyo pun langsung mengetik di MacBook nya untuk memasarkan organ tubuh yang available untuk diperjual belikan.

***

Apartemen Sadawira di Singapura

Jayde dan Sadawira melongo mendengar mereka sudah berani masuk Buthan yang notabene adalah salah satu negara paling sulit untuk mendapatkan visa karena saking ketatnya sama dengan Turkmenistan, Chad dan Afganistan. Alasan paling rasional dari Buthan dengan melakukan pengetatan visa adalah, agar alam Buthan tidak tercemari para turis disamping untuk masuk ke sana juga mahal tapi untuk tourism sangat kurang.

"Mungkin mereka mendapatkan dari perbatasan China dan India. Disana kan tidak perlu masuk, tinggal culik orang Buthan dengan iming iming uang juga bisa" gumam Jayde.

"Tapi gila aja Jayde. Sampai segitunya! Macam elu bunuh sapi tapi dagingnya dibuang..." sahut Sadawira.

"Wir, mereka pergi." Jayde lalu mengetik sesuatu dan berhasil mendapatkan GPS dari ponsel Dokter Huang. "Aku rasa mereka mau ke Jurong."

Sadawira menoleh ke arah Jayde. "Kita ke Jurong?"

Jayde mengangguk. "Kenapa tidak?"

"Aku hubungi Chisato dulu."

"Chisato? Chisato Kuchiki? Anak buahnya bang Lukie?" Jayde terkejut mendengar nama gadis Jepang berwajah dingin itu disebut oleh Sadawira.

"Iya, Chisato di Singapura."

Jayde hanya memegang pelipisnya. "Oh my God!"

Duh Vampir Numero Uno

Vampir Numero Due

"Dimana Chisato sekarang?" tanya Jayde.

"Jurong."

"Sudah berapa lama Chisato di Jurong?"

"Seminggu ini. Dengar Jayde, kita sudah mendapatkan banyak bukti tapi aku dan kamu sama-sama malas memberikan ke agen Lee kan?"

"Dan agen Tang!"

"Nah, jadi kenapa tidak kita selesaikan saja sekarang semuanya? Kita habisi mereka semua! Aku yakin, Oom Travis dan Nelson akan membela kita mati-matian apalagi ada surat dari pemerintah Hongkong! Itu adalah pasport kita untuk lepas..." Sadawira melihat data GPS ponsel dokter Huang. "Shiiiiittt! Beneran mereka di Jurong!"

"Wir, aku tidak membawa Glock!"

"Kita bawa baton saja karena hukum di Singapura sangat ketat apalagi kamu datangnya pakai visa bisnis."

Jayde memang masuk ke Singapura dengan visa bisnis dan sudah perpanjangan dari waktu 30 hari pertama. Visa bisnis Singapura adalah visa multiple entry yang berlaku selama 2 tahun dan pada setiap kunjungan, Anda biasanya dapat tinggal hingga 30 hari.

"Kita berangkat sekarang!" Di perjalanan, Sadawira menghubungi Chisato dan memberikan instruksi ke gadis itu.

***

Rumah Merangkap Praktek Pribadi Dokter Huang di Jurong Singapura

Sadawira dan Jayde sengaja berangkat menggunakan Uber yang lebih mudah. Keduanya tiba di sebuah rumah megah disana dan bersiap hendak masuk ke sana tapi tiba-tiba Chisato menghubungi melalui earpiece keduanya.

"Mereka tidak ada disana, Wira-san" lapor Chisato.

"Lalu dimana?" tanya Sadawira.

"Mereka menuju ke dermaga tempat kapal-kapal bersandar."

Rumah dokter Huang memang berada di area perumahan yang dekat dengan dermaga tempat kapal-kapal layar dan cepat milik orang-orang kaya itu memarkirkan kapalnya di Jurong. Bagi Jayde dan Sadawira, tidak lah heran jika dokter Huang memilih tinggal di daerah ini karena mempermudah perjalanan organ tubuh yang didapatkan.

"Brengseeekkk! Malah ke dermaga!" umpat Jayde yang bersama dengan Sadawira memakai baju hitam-hitam.

"Kamu disana kan Chisato?" tanya Sadawira.

"Saya disini Wira-san. Siap menunggu perintah."

"Bagus!" Sadawira dan Jayde jalan mengendap-endap dan melihat sebuah pondok tempat penyimpanan umum barang-barang kapal disana.

Sadawira melirik jam tangan Hublot nya yang menunjukkan pukul 12 malam. Keduanya lalu melihat ada beberapa orang disana dan Sadawira mengambil teropong kecil yang memiliki night vision goggles hingga bisa melihat dalam kegelapan malam dan penglihatan normal yang bisa dizoom hingga 200x.

Entah suatu kebetulan atau tidak, semua penerangan di dock ini padam membuat pandangannya terbatas. Hanya ada satu pondok yang lampunya menyala.

"Apa yang kamu lihat Wir?" bisik Jayde.

"F***! Benar dugaan kita, Jayde!" umpat Sadawira dengan nada tertahan lalu menyerahkan teropong itu ke sepupunya.

Jayde pun melihat obyek yang membuat Sadawira mengumpat. "Son of the B***!"

Sadawira memberikan kode ke Jayde untuk mendekati pondok itu setelah semua orang sudah masuk ke dalam. Keduanya berjalan mengendap-endap sambil membungkuk dan duduk di bawah jendela pondok itu.

Sadawira mulai memasang CCTV kecil di dekat jendela dan mulai mengaktifkannya dengan ponselnya yang sengaja digelapkan cahayanya. Ketika keduanya hendak mendengarkan percakapan orang - orang disitu, tanpa mereka duga, salah satu anggota Triad keluar untuk merokok dan melihat Sadawira dan Jayde.

"HEI! SIAPA DISITU!"

***

Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

za_syfa

za_syfa

Chisato yg aku maksud kak Hana buka dokter Yuri

2023-03-25

1

ᗩᖇ_97 ⁷⟬⟭💜❄

ᗩᖇ_97 ⁷⟬⟭💜❄

ini duo beruang kutub yaaaa.....
bantuan oeyyy bantuan📢📢📢📢📢

2023-03-21

1

Bapau hijau Bapau hijau

Bapau hijau Bapau hijau

tahan nafas....

2023-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Opening
2 Sadawira dan Jayde
3 Jayde dan Sadawira Putar Otak
4 Antara Singapura dan Manchester
5 Dua Orang Yang Menerjang Bahaya
6 Konfrontasi
7 Terserah Kau Bilang Apa
8 Nyawa Dibalas Nyawa
9 Amarah dan Dinginnya Seorang Luke Bianchi
10 Empang oh Empang
11 Biang Kerok
12 Ancaman Sadawira
13 Kedatangan Agen Lee
14 Jayde dan Agen Tang
15 Just Be Careful
16 Arka Kena Sawan Manten?
17 Cooling Down
18 Pancingan Mengena
19 Ketahuan!
20 Menghilang
21 Kami Tidak Takut
22 Pulang Kalian!
23 Tiba Di Apartemen
24 Perjalanan ke Tokyo
25 Bersiap Kalau Pindah Tidur
26 Omar Pusing
27 Baby oh Baby
28 Itu Yang Kamu Pikirkan?
29 Hasil Makan Uang Haram
30 King Yemma
31 Para Ayah Datang
32 Bakalan Maju Sidang
33 Nelson Datang Menjenguk
34 Whatever!
35 Di Persidangan
36 Baru Terbuka Sedikit
37 Luke v Jaksa
38 Lucas Syahputra
39 Michael Tampubolon
40 Kagak Kapok
41 Kita Kabur?
42 Gantian!
43 Aku Ngantuk!
44 Bagaimana Tuan Hakim?
45 Pulang!
46 Persiapan Keluar Penjara
47 Sadawira dan Chisato
48 Jayde dan Inggrid
49 Duo Vampir dan Kedua Gadisnya
50 Di Mansion Giandra Jakarta
51 After Math
52 Antara Aberdeen dan Jakarta
53 Simon Weston
54 Pergi ke Maryland
55 Sadawira Kesal
56 Sadawira dan Biana
57 Apartemen Sadawira
58 Astaghfirullah
59 Hantu Kucing?
60 Korban Forest
61 Rahasia Tembok
62 Diawasi ... Lagi
63 Kamu Kuliah Saja !
64 Duo Vampir
65 Kalah Pengalaman
66 Terlalu Lama
67 Simon Turun Gunung
68 Ke London
69 Menghadap Henry
70 Klompen
71 Menunggu
72 Bekerjasama
73 Resiko Memilih Bidang Forensik
74 Menjadi Saksi
75 Chisato Ke Maryland
76 Rencana Duo Vampir
77 New Year's Wedding
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Opening
2
Sadawira dan Jayde
3
Jayde dan Sadawira Putar Otak
4
Antara Singapura dan Manchester
5
Dua Orang Yang Menerjang Bahaya
6
Konfrontasi
7
Terserah Kau Bilang Apa
8
Nyawa Dibalas Nyawa
9
Amarah dan Dinginnya Seorang Luke Bianchi
10
Empang oh Empang
11
Biang Kerok
12
Ancaman Sadawira
13
Kedatangan Agen Lee
14
Jayde dan Agen Tang
15
Just Be Careful
16
Arka Kena Sawan Manten?
17
Cooling Down
18
Pancingan Mengena
19
Ketahuan!
20
Menghilang
21
Kami Tidak Takut
22
Pulang Kalian!
23
Tiba Di Apartemen
24
Perjalanan ke Tokyo
25
Bersiap Kalau Pindah Tidur
26
Omar Pusing
27
Baby oh Baby
28
Itu Yang Kamu Pikirkan?
29
Hasil Makan Uang Haram
30
King Yemma
31
Para Ayah Datang
32
Bakalan Maju Sidang
33
Nelson Datang Menjenguk
34
Whatever!
35
Di Persidangan
36
Baru Terbuka Sedikit
37
Luke v Jaksa
38
Lucas Syahputra
39
Michael Tampubolon
40
Kagak Kapok
41
Kita Kabur?
42
Gantian!
43
Aku Ngantuk!
44
Bagaimana Tuan Hakim?
45
Pulang!
46
Persiapan Keluar Penjara
47
Sadawira dan Chisato
48
Jayde dan Inggrid
49
Duo Vampir dan Kedua Gadisnya
50
Di Mansion Giandra Jakarta
51
After Math
52
Antara Aberdeen dan Jakarta
53
Simon Weston
54
Pergi ke Maryland
55
Sadawira Kesal
56
Sadawira dan Biana
57
Apartemen Sadawira
58
Astaghfirullah
59
Hantu Kucing?
60
Korban Forest
61
Rahasia Tembok
62
Diawasi ... Lagi
63
Kamu Kuliah Saja !
64
Duo Vampir
65
Kalah Pengalaman
66
Terlalu Lama
67
Simon Turun Gunung
68
Ke London
69
Menghadap Henry
70
Klompen
71
Menunggu
72
Bekerjasama
73
Resiko Memilih Bidang Forensik
74
Menjadi Saksi
75
Chisato Ke Maryland
76
Rencana Duo Vampir
77
New Year's Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!