Endang uring-uringan di rumah, dan Abiyasa menjadi pelampiasannya. Dia merasa kesal karena malu dengan kejadian yang dia lakukan malam itu, saat tidak sadar setelah minum jus jeruk kemudian menggoda Alex. Pria yang seharusnya dia jodohkan dengan Ajeng.
"Apa yang kamu lakukan ini, Abi?!"
"Kamu selalu membuatku darah tinggi setiap hari! Ada saja yang kamu lakukan dan semuanya tidak berguna!"
Endang berteriak-teriak marah, padahal sebenarnya bukan karena Abiyasa. Melainkan kemarahannya pada diri sendiri atas kecerobohannya malam itu.
"Aku... aku tidak tahu apa yang terjadi. Itu, itu tadi air tumpah begitu saja," terang Abiyasa, saat air yang ada di dalam gelas tumpah membuat lantai jadi basah.
"Arghhh!"
Endang semakin marah karena mendengar jawaban yang diberikan oleh Abiyasa. "Aku yang bodoh mau menerima kamu jadi menantuku. Dasar tidak berguna! Awas saja ya! Aku akan pastikan Ajeng menerima Alex sebagai suaminya. Tunggu aku pulangkan kamu ke rumahmu!"
Dengan kesal dan jengkel, Endang semakin mengomel tiada henti hingga akhirnya pergi meninggalkan rumah untuk bertemu dengan kekasihnya, yaitu Bram.
"Aku pergi. Kamu di rumah saja, tidak usah ke mana-mana!" Endang juga mengunci pintu pagar rumah, supaya Abiyasa tidak bisa pergi ke mana-mana.
***
Cepat Abiyasa masuk ke dalam kamar, kemudian membuat beberapa akun palsu untuk menyebarkan beberapa fakta yang sudah dia ketahui tentang Alex.
Abiyasa sengaja meminta pada Indra, asisten pribadinya untuk menyelidiki Alex. Semua hal yang berkaitan dengan Alex, telah diketahui oleh Abiyasa dengan mudah setelah Indra berhasil mencari informasi tentang Alex.
Tak perlu waktu lama, berita tentang Alex menjadi trending topik yang menarik sehingga berbagai komentar yang diberikan oleh orang-orang yang mengenalnya juga beragam.
'Wow, si Alex ini ternyata bukan orang yang baik-baik seperti yang kita kira selama ini. Apa yang dia lakukan itu sangat mengecewakan.'
'Saya kaget melihat sisi lain dari si Alex ini. Saya pikir dia adalah orang yang jujur dan baik hati, ternyata dia memiliki sisi yang sangat gelap.'
'Saya merasa sangat menyesal telah memberikan dukungan pada tuan Alex selama ini. Sepertinya dia adalah orang yang tidak bisa dipercaya dan sangat licik.'
'Sangat mengecewakan melihat sisi buruk dari Alex. Saya harap dia dapat memperbaiki diri dan mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki kerusakan yang telah dia buat.'
'Saya tidak mengira bahwa pak Alex memiliki sisi kejahatan seperti itu. Sangat disayangkan, karena sebelumnya saya selalu mengagumi dia sebagai seseorang yang memiliki integritas tinggi.'
'Ini adalah contoh yang jelas bahwa tidak semua yang terlihat baik selalu benar-benar baik. Alex sudah terbukti sebagai orang yang salah, dan saya harap dia dapat memperbaiki diri dan meminta maaf kepada mereka-mereka yang telah dirugikan.'
Beberapa saat kemudian, ada akun dari korban pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Alex muncul memberikan komentarnya juga. Dan setelah itu, akhirnya satu persatu mereka muncul memberanikan diri untuk memberanikan kesaksiannya.
Seperti dikomando, akibat dari berita-berita yang ada menjadi sebuah gerakan solidaritas dan keberanian para korban yang memutuskan untuk tidak lagi menjadi korban dalam diam. Karena beberapa kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, seringkali korban merasa takut, malu, dan tidak diakui ketika mereka melaporkan kejadian tersebut. Apalagi jika orang yang dilaporkan adalah orang yang cukup berpengaruh.
Namun, ketika satu korban akhirnya berani melaporkan, tindakan ini akhirnya memotivasi korban lain untuk ikut melaporkan kejadian serupa yang pernah mereka alami.
Dengan demikian, banyak korban mulai memberanikan diri untuk menjadi saksi dalam kasus tersebut bisa menjadi awal dari gerakan sosial yang lebih besar, di mana masyarakat menjadi lebih peka terhadap masalah pemerkosaan dan pelecehan seksual dan memperjuangkan keadilan bagi para korban.
Akibat dari pemberitaan ini, saham perusahaan yang dimiliki Alex turun. Hal ini karena dampak dari beberapa kasus yang dilakukan oleh Alex sebagai seorang pengusaha dan pemilik perusahaan yang cukup besar.
Para investor ketakutan dengan nilai saham mereka di perusahaan Alex, sehingga menggoreng berita bahwa perusahaan alex akan segera bangkrut.
Investor A: "Saya sangat khawatir dengan berita tentang pemilik perusahaan yang terlibat dalam kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual. Saya takut ini akan berdampak buruk pada nilai saham perusahaan dan saya harus segera mempertimbangkan untuk menjual saham saya."
Investor B: "Saya sepakat. Kasus seperti ini sangat merusak citra perusahaan dan sulit untuk dipulihkan. Kami harus mempertimbangkan untuk menjual saham kami sebelum harga saham semakin turun."
Analis saham: "Saya setuju bahwa berita seperti ini dapat memiliki dampak negatif pada nilai saham perusahaan, tetapi kita juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kinerja perusahaan dan prospek masa depannya. Saya akan melakukan analisis lebih lanjut sebelum membuat keputusan tentang menjual saham."
Investor C: "Saya merasa sangat tidak nyaman dengan kepemilikan saham di perusahaan ini setelah mendengar berita tentang kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual. Saya merasa tidak bisa lagi membiarkan uang saya terlibat dalam perusahaan yang terlibat dalam kejahatan semacam itu dan saya akan segera menjual saham saya."
Investor D: "Saya merasa agak terkejut dengan berita ini, tetapi saya akan tetap mempertahankan saham saya untuk saat ini. Saya akan menunggu untuk melihat bagaimana perusahaan menangani kasus ini dan apakah mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memulihkan reputasi mereka."
Manajer investasi: "Kami memahami kekhawatiran para investor kami terkait kasus ini. Kami sedang memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan manajemen perusahaan untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan nilai dan etika perusahaan. Kami akan memberikan saran yang tepat kepada klien kami sesuai dengan analisis kami."
Tapi nyatanya kepanikan pasar tetap mempengaruhi harga jual beli saham perusahaan Alex. Akhirnya banyak dari investor tersebut yang menjual sahamnya bahkan mereka berbondong-bondong menjual sehingga harga saham menjadi turun drastis.
Saham perusahaan Alex mengalami "sell-off" dalam dunia investasi karena kekhawatiran atau ketidakpastian di pasar saham terkait kondisi atau kejadian yang terjadi di perusahaan tersebut.
Mereka, para investor menjadi khawatir dan memutuskan untuk menjual saham mereka. Jika banyak investor melakukan hal yang sama, maka ini dapat menyebabkan aksi jual massal dan harga saham perusahaan tersebut dapat turun drastis.
..."Indra, lanjutkan planing B!"...
..."Siap, Mas Abi."...
..."Pastikan bahwa harga saham perusahaan Alex benar-benar jatuh sehingga tidak akan ada yang berani membelinya."...
..."Semua sudah sesuai dengan planing A, Mas. Kita tinggal menunggu beberapa saat. Tadi, sekretaris Alex juga sudah menghubungi saya. Dia berharap agar bisa bekerja sama dengan kita."...
..."Bagus. Lanjutkan dan terus pantau perkembangannya."...
..."Baik, mas Abi."...
Abiyasa tersenyum tipis mendengar laporan yang disampaikan oleh Indra tentang keadaan perusahaan Alex. Semua ini memang sudah menjadi bagian dari rencananya untuk membuat Alex jatuh bangkrut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Navis
👏👏👏👏
2023-06-21
0
Eros Hariyadi
Like and Coment 😝😄💪👍👍🙏
2023-06-13
1
Eros Hariyadi
habis si Alex bangkrut, gantian Maknyak si Ajeng, perlu dipermalukan bersama gendaknya si Bram....😝😄💪👍👍👍
2023-06-13
1