Di media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram, banyak sekali orang-orang yang membicarakan tentang Alex atas kelakuannya yang tidak pantas. Jadi banyak yang tidak bersimpati dan bersyukur atas bangkrutnya perusahaan milik Alex.
Mereka masih membicarakan tentang Alex dalam komentar-komentar mereka, serta membagikan ulang beberapa video dan informasi terkait.
Komentar-komentar yang muncul di media sosial sangat beragam. Beberapa orang mengutuk Alex karena perilakunya yang tidak pantas, sementara yang lain merasa senang bahwa tak lama lagi Alex akan kehilangan perusahaannya dan kekayaannya sebagai akibat dari tindakannya yang tidak pantas.
Ada juga orang-orang yang menunjukkan empati dan merasa prihatin atas situasi yang dialami Alex, meskipun tetap mengutuk tindakan pelecehan seksual yang dilakukannya.
"Saya tidak bisa merasa kasihan dengan Alex setelah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa orang. Dia pantas kehilangan semuanya." - @user1
"Saya senang melihat Alex bangkrut. Ini adalah hukuman yang pantas untuk tindakannya yang tidak pantas." - @user2
"Meskipun Alex melakukan kesalahan, saya merasa prihatin dengan situasinya yang akhirnya menjadi sulit. Saya berharap dia belajar dari kesalahannya dan bisa memperbaiki diri di masa depan." - @user3
"Aku tidak tahu bagaimana orang bisa melakukan pelecehan seksual dan tetap berpikir itu baik-baik saja. Alex pantas kehilangan segalanya dan harus dihukum lebih dari itu." - @user4
"Saya tidak bisa untuk tidak bersyukur atas kehancuran Alex. Tindakannya mengerikan, tetapi dia masih manusia juga dan pantas mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri." - @user5
Komentar-komentar di media sosial membuat orang merasa marah dan tidak simpati terhadap Alex atas tindakannya yang tidak pantas. Namun, ada juga orang-orang yang menunjukkan kepedulian dan empati terhadap situasi sulit yang dialami Alex, meskipun tetap mengutuk tindakannya yang salah.
Kejadian ini juga mempengaruhi hubungan Alex dengan Bram dan Endang. Mereka berdua yang tadinya mendukung Alex ikut menjauh agar tidak mendapatkan cemooh yang sama seperti Alex untuk menghindari penilaian negatif dari orang lain.
Hubungan Alex dengan Bram dan Endang semakin memburuk sebagai akibat dari tindakannya yang tidak pantas jatuh bangkrutnya perusahaan Alex.
"Sudah lama sekali kita tidak berbicara dengan Alex. Bagaimana kabarnya?" Endang bertanya kepada Bram tentang kabar Alex.
"Dia kehilangan perusahaannya dan bangkrut karena beberapa kasus pelecehan seksual yang dilakukannya. Sudah banyak orang yang tidak suka padanya."
Bram memberikan penjelasan kepada Endang dengan nada kesal. Dia tidak bebas meminta uang kepada Alex lagi seperti dulu.
"Aku tidak tahu bahwa situasinya sedemikian parah. Apakah dia baik-baik saja? Lalu, bagaimana dengan tawaran ya yang 10 M dan rumah di tengah kota untukku?" Endang masih berharap diberikan semua iming-iming yang ditawarkan Alex untuk mendapatkan Ajeng.
"Aku tidak yakin dia masih memiliki uang. Aku juga mendengar bahwa hubungannya dengan keluarga dan teman-temannya telah memburuk. Dan perusahaannya jatuh bangkrut." Endang kaget mendengar penjelasan dari Bram.
"Yang bener? Jadi, kita gak bisa dapat uang dan juga rumah itu?" Endang panik saat sadar dia tidak akan pernah memiliki uang sebesar 10 M yang dia impikan.
***
Alex duduk terdiam sambil memandangi nilai saham perusahaannya yang terus merosot tiap detiknya.
Tanpa sadar, Alex mulai mengepalkan tangannya dengan sangat erat hingga tetesan darah mulai menitik.
Brakk
"Arghh! Brengsek! Siapa yang sudah mempermainkan ini semua?!" Teriak Alex sambil menggebrak mejanya. Ia lalu menggertakkan giginya dengan wajah menakutkan.
Alex menggigit bibirnya dan bergumam, "Aku tak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Aku harus bisa menyelamatkan perusahaanku!"
Saat sedang memikirkan jalan keluar dari masalah ini, tiba-tiba sekretaris Alex masuk.
Kreak
"Tuan! Ini gawat! Nama Tuan telah banyak disebut di twitter dan juga instagram!"
"Apa?!"
Kondisi Alex sekarang benar-benar tidak stabil dan emosional. Dia merasa frustasi dan kecewa atas kegagalan bisnisnya akibat dari kasus pelecehan seksual yang dilakukannya. Dia merasa marah dan jengkel karena banyak orang yang membicarakannya di media sosial dan merasa bahwa itu adalah salah satu alasan utama kegagalannya.
Alex yang dikejutkan dengan nilai saham perusahaannya yang jatuh, sedangkan dia tidak memiliki cukup uang untuk mengatasinya. Akhirnya dia terpaksa menjual saham perusahaannya kepada seseorang, dan orang tersebut adalah Indra, tangan kanan Abiyasa, yang dia kenal melalui sekretarisnya.
Alex sendiri merasa frustasi dan akhirnya menutup semua akun sosial media miliknya. Dia juga berusaha mencari dan melacak akun-akun yang berani menyebarkan berita-berita tersebut. Dia benar-benar marah dan jengkel karena berita-berita mengenai dirinya.
***
Hari ini Indra datang menemui Alex, sesuai dengan undangan dari Alex sendiri yang ingin bertemu dengannya.
"Halo pak Indra, terima kasih sudah bersedia datang dan membeli saham perusahaan saya." Alex menyambut kedatangan Indra, yang memang sudah setuju untuk membeli saham perusahaan miliknya saat ini.
Sebenarnya Alex sudah berusaha untuk memberikan penjelasan kepada para investor supaya tenang dan tidak terpancing dengan adanya berita-berita di media sosial. Tapi ternyata usahanya sia-sia karena para investor tidak lagi mempercayai dirinya.
"Tentu saja, pak Alex. Saya senang bisa membantu. Apa yang sebenarnya terjadi dengan saham perusahaan mu? Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Indra bertanya, seolah-olah tidak tahu berita yang beredar.
"Nilainya jatuh tajam dalam beberapa hari terakhir. Saya tidak memiliki cukup uang untuk mengatasinya dan terpaksa menjualnya." Alex juga tidak memberikan alasan yang lebih detil.
"Itu sangat disayangkan, pak Alex. Saya tahu bahwa perusahaan ini memiliki potensi besar. Bagaimana Anda akan merencanakan untuk melanjutkan usaha setelah ini?" tanya Indra ingin tahu.
"Saya pasti akan mencari cara untuk meningkatkan nilai perusahaan saya lagi, setelah modal mencukupi."
Indra pura-pura menggangguk-anggukkan kepalanya, setuju dengan apa yang dikatakan oleh Alex.
"Itu adalah ide yang bagus, pak Alex. Tidak terdengar buruk, dan saya juga bersedia membantu jika kamu membutuhkan bantuan dari sisi finansial atau pengembangan bisnis." Indra berusaha mencari kepercayaan Alex.
"Terima kasih, pak Indra. Saya akan mengambil tawaranmu dan bekerja keras untuk membawa perusahaan ini kembali maju." Alex tersenyum senang mendapatkan support dari investor barunya.
"Saya percaya kamu bisa melakukannya, pak Alex. Jangan ragu untuk menghubungi saya jika ada yang bisa saya bantu."
"Baiklah, terima kasih sekali lagi, pak Indra."
Setelah semua urusan yang diperlukan selesai, Indra pamit. Alex juga cukup puas dengan semua penawaran yang diberikan oleh Indra.
Setelah dirasa cukup jauh dari tempat Alex, Indra segera melaporkan keberhasilannya kepada Abiyasa. Semua ini emang sudah mereka planning, karena setelah semua dikuasai oleh Abiyasa dengan bantuan Indra, mereka akan mendepak Alex hingga jatuh miskin dan tidak semena-mena lagi.
Indra melaporkan semua hasil pertemuannya dengan Alex, bahwa Alex sudah setuju untuk menjual saham dan menerima investasi darinya. Indra akan menduduki kantor Alex sebagai menanam modal terbanyak.
..."Kita juga sudah hasil di planning B, mas Abi. Tinggal planning C untuk beberapa waktu ke depan, dan sepertinya itu tidak akan lama."...
..."Bagus. Tetap pantau secara langsung perkembangan yang ada. Jika ada sesuatu yang dia putuskan tanpa meminta pertimbangan darimu berita peringatan. Pokoknya buat dia semakin merasa tertekan dan tidak bisa bebas."...
..."Pasti, mas Abi. Semua sesuai dengan arahan dari, mas Abi."...
..."Terima kasih atas bantuannya, Indra."...
..."Sama-sama, mas Abi."...
Klik
Setelah selesai memberikan laporan kepada Abiyasa, Indra melanjutkan perjalanannya menuju ke kantornya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ara Aulia
sukurin alex
2023-06-23
0
Navis
sip
2023-06-21
0
ZasNov
Mantap..Rencana & eksekusi Abiyasa & Indra keren banget. Lanjutkan 😎👍
2023-05-22
2