Happy Reading 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡
"Om kita mau kemana sih?" Cia melipat kedua tangannya didada kesal. "Om itu hancurin acara makan-makan Cia aja. Gagal dehh niat Cia dekatin Kak Ryan," gerutunya.
"Berani-beraninya kamu dekatin cowok lain?" Tatap Delvano tajam.
"Yo beranilah Om. Emang kenapa?" Tanya Cia tak habis pikir dengan wajah polos.
"Ck, kamu bilang kenapa?" Ingin rasanya Delvano meremes wajah Cia, "Kamu itu calon istri saya Cia. Jelas kamu enggak boleh dekat sama cowok lain selain saya," tegas Delvano.
"Kamu jangan pura-pura lupa," tuding Delvano menatap Cia curiga.
"Bukan pura-pura lupa. Tapi Cia emang sengaja enggak ingat," jawab Cia kesal
"Om," Cia duduk mendekati Delvano dan bergeser kearah pria itu.
"Ada apa?" Ketus Delvano. Padahal dia gugup saat Cia terlalu dekat dengannya. Apalagi harum dari parfum yang Cia pakai menyeruak dihidungnya.
"Om beneran mau nikahin Cia?" Cia menatap Delvano serius, "Om, Cia ini masih kecil Om. Cia belu cocok jadi istrinya Om. Apa enggak Om pikirin dulu mau nikahin Cia. Kata Bapak menikah itu sekali seumur hidup. Kalau kita salah pilih pasangan menyesal seumur hidup," jelas Cia
Delvano diam saja menatap bola mata Cia. Membiarkan gadis kecil nya ini berbicara.
Cia tampak menghela nafas panjang, "Diluar sana pasti banyak banget cewek yang mau jadi istri Om. Jangan Cia yaaaa Om?" Gadis itu mengangkupkan kedua tangannya didada sambil mengerjab-ngerjabkan matanya.
Delvano malah terpesona. Bulu mata lentik Cia yang bergerak-gerak itu terlihat imut dan juga menggemaskan.
Delvano tersenyum, Cia adalah wanita satu-satunya yang berani menolak dirinya. Padahal harusnya Cia bersyukur karena dilamar oleh lelaki kaya dan tampan seperti dirinya. Tapi gadis ini malah terlihat tertekan dengan pernikahan yang akan mereka jalani nantinya.
"Yakin cuma itu aja alasan kamu enggak mau nikah sama saya?" Tanya Delvano menatap gadis kecilnya itu.
Okkhy yang menyetir didepan mengintip sambil mendengarkan percakapan kedua orang dibelakang nya. Dia cukup kagum dengan kepribadian unik Cia. Mungkin jika wanita lain akan sangat bersyukur jika dinikahi oleh pria seperti Delvano. Namun berbeda dengan si kecil Cia. Gadis kampung yang sifat dan kepribadiannya sompak itu justru menolak Delvano menjadi suaminya.
"Sebenarnya banyak Om,"
"Apa?" Delvano mendengus kesal.
"Pertama Om itu terlalu kaya Om. Cia takut enggak habisin uang Om nanti. Cita-cita Cia itu yaaa Om pengen jadi wanita karier. Kalau Cia nikah sama Om pasti Om larang Cia kerja, Cia enggak mau. Cia mau kerja,"
"Kedua, Om itu terlalu ganteng buat Cia Om. Cia enggak mau ntar pas ajak Om pulang kampung, Om malah disangka oppa-oppa Korea. Pasti di aja foto tuh sama tetangga Ibu. Cia enggak rela muka ganteng nya Om di nikmati banyak orang,"
"Ketiga, Om itu pemaksaan. Om suka paksa-paksa Cia. Nanti kalau kita nikah pas Cia lagi capek Om pasti minta aneh-aneh kayak yang di bilang Nenet, apalah itu namanya. Cia enggak mau Om. Lagian yaaa Om, Cia masih muda. Masih kuliah. Masih pengen bebas dulu."
"Gimana Om? Pasti Om bakal mikir kan buat jadiin Cia jadi istrinya Om. Makanya batalin aja yang Om pernikahan kita?" Cia tersenyum sambil mengedipkan matanya jahil.
Delvano terkekeh mendengar penjelasan panjang Cia. Lucu dan benar-benar lucu. Rasanya Delvano begitu bersyukur pada Tuhan karena dipertemukan dengan gadis unik seperti Cia, walaupun menyebalkan.
"Kalau saya mau tetap nikah sama kamu, gimana?" Delvano melipat kedua tangannya didada, "Saya enggak apa-apa kok dibilang oppa-oppa Korea. Malah saya senang kalau kamu cemburu," ucap Delvano tersenyum licik.
"Ihhh kenapa Om enggak ngerti-ngerti juga sih," gadis itu menghentakkan kaki nya kesal.
Delvano mengangkat bahu nya acuh. Sampai kapan pun dia tidak akan melepaskan Cia. Cia sudah masuk kedalam kehidupan nya. Cia sudah mengaduk-aduk hatinya. Jadi bagaimana pun caranya gadis ini harus jatuh kedalam pelukannya.
Sampai disebuah mall mobil Okkhy terparkir diparkiran mall yang sangat besar itu. Mereka turun dari sana.
Cia masih mendengus kesal. Kenapa dia harus terikat dengan pria menyebalkan seperti Delvano. Cia harus merenungi nasib nya yang harus menikah muda.
"Kamu kenapa lagi? Cemberut gitu?" Delvano geleng-geleng kepala.
"Om ngapain sih kita kesini. Mending kita cari jajanan aja dipinggir jalan Om?" Seru Cia.
Delvano mendelik. Jangankan memakan jajanan pinggir jalan itu melihat saja dia sudah jijik apakah makanan itu bersih?
"Ck, saya enggak mau," tolak Delvano, "Saya mau ajak kamu belanja buat ganti baju-baju kamu itu," ucap Delvano melirik pakaian Cia dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Lho emang kenapa Om? Ada yang salah sama baju Cia?" Tanya gadis itu heran sambil memegang ujung bajunya.
"Udah enggak usah banyak protes ayo,"
Delvano menarik tangan gadis itu agar berjalan cepat. Kalau terus berdebat dengan Cia bisa habis waktunya gara-gara gadis itu.
Okkhy geleng-geleng kepala saja. Delvano kalau tidak melihat Cia seperti orang gila yang tidak bisa jauh dari gadis kecil itu. Tapi saat sudah ada Cia malah berdebat terus seperti ini. Sungguh pasangan yang unik seperti kucing dan tikus.
"Sekarang pilih aja yang mana yang kamu mau. Ambil sebanyak-banyaknya," ucap Delvano santai.
"Widih sultan. Ambil aja sebanyak yang kamu mau," celetuk Cia mengulang ucapan Delvano dan tak lupa ekspresi wajahnya.
"Apa kamu bilang?" Emosi Delvano sudah ke ubun-ubun.
"Cia bilang kalau Om itu ganteng," terpaksa Cia memuji lelaki menyebalkan ini.
"Baru sadar. Kemana aja kamu selama ini?" Ketus Delvano. Perasaan nya sudah ketar-ketir kesenangan saat Cia memujinya.
"Kemarin Cia lupa ingatan Om. Jadi baru ingat sekarang," jawab Cia asal dan malas juga.
Cia melihat-lihat baju-baju bagus dan mewah yang terdapat di toko baju yang ada di mall tersebut. Cia menelan salivanya susah payah saat melihat label harga yang tertera di masing-masing baju tersebut.
"Kenapa?"
"Om yang benar aja, mas harga nya sampai dua puluh juta? Mahal amat Om. Cia butuh kerja bertahun-tahun baru bisa beli baju sebagus dan sekeren ini," ujar Cia berdecak kagum melihat baju bagus ditangannya.
"Itu murah," sahut Delvano.
"Sultan mah bebas. Uang dua puluh juta cuma secuil kayak ngabisin dua puluh ribu," cibir Cia.
"Alah, kamu kelamaan,"
Delvano memilihkan langsung pakaian untuk calon istrinya itu. Pokoknya Cia tidak boleh memakai pakaian terbuka.
Bersambung...
Jangan lupa like komen dan vote ya guys...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sandisalbiah
baju sepotong 20 juta ya Cia... ambil 5 potong udah bisa beli kebon singkong di kampung.. 😁😁
2023-09-15
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘴𝘶𝘭𝘵𝘢𝘯
2023-05-20
0
Aidah Djafar
sultan mah bebas ya cia 😀
uang 20 jt serasa 20 ribu 🤗😀😍
2023-04-19
1