Bertanggungjawab

Happy Reading 🍡 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡

"Tuan saya minta maaf sekali lagi. Pelayan saya tidak sengaja," ucap Rianti tak enak hati. Dia menatap Cia kesal sementara gadis itu tenang-tenang saja.

"Kamu tahu saya paling tidak suka ada yang kurang ajar sama saya?" Pria itu menatap Cia tajam

"Suhuzon amat sih Om. Lagian siapa yang kurang ajar, Cia cuma mau bertanggungjawab Om. Gitu aja marah. Sensi amat sih." Cibir Cia memutar bola matanya malas.

"Apa kamu bilang?" Lelaki itu berdiri dan menatap Cia seolah hendak melahap gadis itu hidup-hidup.

"Suhuzon amat sih Om. Lagian siapa yang kurang ajar, Cia cuma mau bertanggungjawab Om. Gitu aja marah. Sensi amat sih." Cia mengulang ucapannya tadi.

"Kenapa kamu ulangi lagi omongan kamu?" Tanya pria itu melihat Cia geram.

"Om ini gimana sih? Om bilang, apa kamu bilang? Ya udah Cia ulangin. Siapa tahu Om enggak dengar." Gadis itu menampilkan rentetan gigi putihnya.

"Kamu pikir saya budeg?" Tangannya terkepal kuat.

"Emang Om tahu apa yang Cia pikirin?" Gadis itu malah memutar bola matanya malas "Udah deh Om, Om mau apa sih panggil Cia dan Kak Rianti. Cia mau kerja Om, bukan mau urus Om yang suka marah-marah," ujarnya.

"Kamu?"

"Cia Om, C-I-A. Bukan kamu." Dia mengeja namanya agar lelaki itu memanggil namanya bukan dengan panggilan kamu.

"Alah, saya enggak peduli." Ketusnya duduk kembali.

"Tapi Cia pengen Om peduli. Siapa tahu kita jodoh Om." Dia mengedipkan matanya jahil sambil melipat bibirnya menahan tawa "Tapi Cia masih suka yang daun muda Om, kayak Kak Bagas." Dia cenggesan sambil menggaruk tengkuknya.

Bagas mendelik ketika Cia menyebut namanya. Tak mau baper karena gadis ini memang suka bercanda. Tapi jantung Bagas tidak bisa diajak kerjasama.

"Kamu pikir saya tua?" Lelaki itu kembali berdiri dan menghampiri Cia.

Ranti dan Bagas ketakutan, sementara sang asisten juga takut. Pria ini pria kejam dia tidak suka main-main.

"Cia enggak ngomong gitu Om." Cia masih saja santai tanpa rasa takut.

Lelaki itu mengangkat tangan Cia, cukup lama dia mengangkat tangan gadis itu sambil menatap bola mata Cia.

'Tidak gatal. Tidak alergi. Aneh sekali kenapa dekat gadis kecil ini aku tidak gatal-gatal. Atau jangan-jangan gadis ini memberikan aku pelet,' batinnya

"Kenapa sih Om? Terpesona yaa sama Cia." Goda nya tersenyum jahil.

Sontak lelaki itu melepaskan tangan Cia. Dia salah tingkah sendiri ketika gadis itu mengatakan terpesona. Dalam hati bertanya bagaimana bisa tebakkan gadis itu benar.

"Kamu harus bertanggungjawab." Tatapnya.

"Bertanggungjawab apa sih Om? Kan Cia enggak hamilin Om!" Celetuknya.

"Cia." Rianti mendesah pelan sambil geleng-geleng kepala salut.

"Kamu udah kurang ajar sama saya. Jadi kamu harus bertanggungjawab." Tegasnya

Cia menghela nafas panjang "Mau tanggungjawab gimana sih Om? Mau dibayar pake duit, ya udah Cia nyicil aja ya Om." Serunya

"Bukan itu." Sang pria mendesah kesal "Kamu harus......" Dia tampak berpikir.

"Harus apa Om?" Tanya Cia penasaran.

"Menikah sama saya."

"APA?" Rianti, Bagas dan Okhy sang asisten mendengar tak percaya.

Sementara Cia malah menguap. Lelaki ini ada-ada saja, masa mengajaknya menikah luar biasa.

"Kenapa kamu menguap?" Dia menatap Cia jenggah tapi gemes.

"Om bercanda nya pengen bikin Cia guling-guling deh." Dia ngakak sendiri "Maaf ya Om ganteng. Tapi Cia enggak mau nikah sama Om. Cia itu masih kecil Om ehh salah Cia udah dua puluh tahun. Maksud nya Cia masih muda, masih kuliah masa nikah sama Om-om ntar Cia di sangka sugar baby lagi." Jelasnya sambil tersenyum tanpa dosa.

'Menarik.' Batin pria itu.

"Menikah dengan saya atau saya laporkan ke polisi karena kamu sudah mengotori baju saya?" Ancamnya tersenyum licik. Bagaimana pun caranya gadis ini harus jadi milik nya? Karena hanya gadis ini yang membuat nya tidak gatal-gatal.

"Tuan." Rianti dan Bagas saling melihat

"Ya udah Om, laporin aja. Lagian juga mana ada kasus mengotori baju menjadi urusan polisi?" Gadis itu tertawa lebar "Harusnya jadi urusan tukang laundry Om, bukan urusan polisi. Emangnya kalau Om laporin ke polisi. Polisi mau cuci baju Om?" Cia terkekeh dengan ucapannya.

"Prufffft." Rianti, Bagas dan Okkhy menahan tawa.

"Kamu....." Lelaki itu menarik Cia kedalam pelukannya.

"Om pake parfum apa sih? Wangi banget Om. Kasih Cia dikit dong Om." Celetuknya mengendus-endus hidungnya didada pria itu menghisap bau wangi dari parfum yang dia pakai.

"Tuan." Okkhy menutup mulutnya tak percaya. Dia tahu jika Tuan-nya ini tak bisa bersentuhan dengan wanita.

Sementara lelaki itu masih terdiam. Dia menikmati hangatnya nafas dari lubang hidung Cia. Kenapa nyaman dan hangat? Dan dia sama sekali tidak merasa jijik atau gatal-gatal.

Rianti dan Bagas hanya bisa menelan saliva kasar. Apakah ini akhir dari hidup mereka? Lelaki ini terkenal kejam. Dan tak memiliki belas kasihan pada siapa saja yang berani membuat masalah dengannya.

Lelaki itu malah memeluk Cia dengan erat sambil terpejam. Sambil meresapi tubuh hangat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Penyakit nya ini dia derita sejak dia lahir. Bahkan dia tidak bisa bersentuhan dengan Ibu nya sendiri. Sejak kecil juga dia dirawat oleh sang Ayah. Sementara sang Ibu tidak bisa menyentuhnya sama sekali.

Dia sendiri heran, penyakit macam apa yang dia derita ini? Kenapa tidak bisa bersentuhan dengan wanita bahkan Ibunya sendiri? Kadang dia kesal pada dirinya, dia merasa menjadi anak durhaka yang belum pernah mencium tangan sang Ibu padahal mereka tinggal serumah.

Dan ini, kenapa hanya gadis kecil didalam pelukkan nya ini yang tidak membuatnya gatal-gatal? Bahkan hatinya tiba-tiba menghangat tanpa ada rasa takut didalam hatinya.

"Om." Renggek Cia "Om kenceng amat meluknya. Cia susah nafas Om." Gadis itu memberontak.

Sontak saja lelaki itu melepaskan pelukannya. Dia hampir terbawa perasaan karena memeluk gadis kecil itu.

"Om main peluk-peluk aja sih. Kata Bapak enggak boleh peluk sembarangan Om. Nanti kalau kesetrum gimana?" Protes Cia memperbaiki rambut dan pakaian nya yang berantakan karena pelukkan lelaki yang masih menatapnya dalam itu.

"Okkhy pulang."

"Baik Tuan."

Dia melenggang meninggalkan Cia. Ada yang tidak beres dengan hatinya. Dia tidak mau membawa masalah. Tapi nanti dia akan kembali pada gadis itu karena gadis itu hanya miliknya.

"Yaellah Om, enggak tahu terima kasih banget sih. Peluk anak orang sembarangan malah pergi gitu aja." Gerutu Cia.

"Cia." Rianti sudah panik "Kamu enggak apa-apa kan Cia?" Rianti memeluk gadis itu.

"Emang Cia kenapa Kak?" Gadis itu bingung sendiri.

"Enggak apa-apa." Rianti masih memeluk Cia.

"Cia." Bagas bernafas lega dan bersyukur karena lelaki itu tidak melakukan sesuatu yang jahat pada Cia.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gak papa,Itu lebih bagus,Cara Tuhan utk menjauhkan kamu dari Zina,, Tentang Ibu kamu,Beliau pasti paham..

2024-03-25

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah itu bener,Anak pinter mau di boongin 🤣🤣😜

2024-03-25

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

#Typo YG GAK BIKIN DIA ALERGI maksudnya..😁😁🙏🙏

2024-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Delicia Ellen
2 Penyanyi caffe
3 Bertanggungjawab
4 Gadis Kecil
5 Delvano Laurent Koscielny
6 Pemaksaan
7 Pesona gadis kampung
8 Calon istri Delvano.
9 Calon Menantu Keluarga Koscielny.
10 Calon istri idaman
11 Team kompak
12 Mengantar pulang
13 Calon suami Cia
14 Hukuman untuk Cia
15 Cia gadis perusuh
16 Cemburu
17 Belanja
18 Menyenangkan calon istri
19 Galau
20 Pulang kampung
21 Oppa-oppa Korea
22 Calon Mantu
23 Kehangatan keluarga Cia
24 Saya ingin melamar putri Bapak
25 Sabar
26 Kembali ke kota
27 Pasangan rusuh
28 Fitting gaun penggantin & Prewedding
29 Pernikahan
30 Hari bahagia
31 Istri Polos
32 Kekesalan Delvano
33 Pagi yang rusuh
34 Termenung
35 Istri Sultan
36 Menemani suami.
37 Istri jahil
38 Kesal
39 Kejahilan Rianti
40 Meminta hak
41 Remuk Redam
42 Empati
43 Aditya Asoka
44 Positif
45 Dara Amora
46 Mengidam
47 Hati yang tidak bisa di miliki
48 Incaran anak kost
49 Suami idaman
50 Salah sasaran
51 Mencintai dalam diam
52 Debaran.
53 Saya menyukai mu, Dara
54 Melahirkan
55 Playboy bertobat
56 Mama Muda
57 Ingin berpisah
58 Patah hati
59 Memilih pergi
60 Kebahagiaan Delvano
61 Takdir cinta Ryan dan Dara
62 Boss rasa pacar
63 Penasaran
64 Lelaki yang patah hati
65 Calon istri Devan
66 Hari bahagia Devan dan Netthy
67 Wisuda (Ending)
68 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Delicia Ellen
2
Penyanyi caffe
3
Bertanggungjawab
4
Gadis Kecil
5
Delvano Laurent Koscielny
6
Pemaksaan
7
Pesona gadis kampung
8
Calon istri Delvano.
9
Calon Menantu Keluarga Koscielny.
10
Calon istri idaman
11
Team kompak
12
Mengantar pulang
13
Calon suami Cia
14
Hukuman untuk Cia
15
Cia gadis perusuh
16
Cemburu
17
Belanja
18
Menyenangkan calon istri
19
Galau
20
Pulang kampung
21
Oppa-oppa Korea
22
Calon Mantu
23
Kehangatan keluarga Cia
24
Saya ingin melamar putri Bapak
25
Sabar
26
Kembali ke kota
27
Pasangan rusuh
28
Fitting gaun penggantin & Prewedding
29
Pernikahan
30
Hari bahagia
31
Istri Polos
32
Kekesalan Delvano
33
Pagi yang rusuh
34
Termenung
35
Istri Sultan
36
Menemani suami.
37
Istri jahil
38
Kesal
39
Kejahilan Rianti
40
Meminta hak
41
Remuk Redam
42
Empati
43
Aditya Asoka
44
Positif
45
Dara Amora
46
Mengidam
47
Hati yang tidak bisa di miliki
48
Incaran anak kost
49
Suami idaman
50
Salah sasaran
51
Mencintai dalam diam
52
Debaran.
53
Saya menyukai mu, Dara
54
Melahirkan
55
Playboy bertobat
56
Mama Muda
57
Ingin berpisah
58
Patah hati
59
Memilih pergi
60
Kebahagiaan Delvano
61
Takdir cinta Ryan dan Dara
62
Boss rasa pacar
63
Penasaran
64
Lelaki yang patah hati
65
Calon istri Devan
66
Hari bahagia Devan dan Netthy
67
Wisuda (Ending)
68
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!