Happy Reading 🍡 🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡🍡
Cia masuk dengan senyuman manis. Wajahnya memang selalu ceria dan menularkan aura positif pada siapa saja yang berada didekatnya.
"Siang Kak Bagas."
"Siang Cia." Balas Bagas "Tumben cepat?" Tanya Bagas sambil sibuk menyiapkan pesanan pelanggan.
"Ke kampus bentar doang Kak. Cuma nganterin pengajuan judul." Sahutnya "Cia ganti baju dulu Kak."
Bagas mengangguk sambil tersenyum dan menggeleng saja. Gadis itu selalu terlambat setiap hari tapi herannya pemilik caffe ini tidak pernah memberikan surat peringatan padanya. Apa karena Cia yang meramaikan caffe ini?
Cia mengganti pakaian nya dengan seragam yang sudah disediakan oleh caffe ini.
"Kak mana yang perlu Cia antar?"
"Biar Kakak aja Cia. Kamu dipanggil tuh sama Boss," ucap Bagas.
"Mau apa Kak?" Kening Cia berkerut.
"Mau kasih lotre kali." Jawab Bagas asal.
Cia menuju ruangan Boss nya. Dia sudah was-was kalau Boss nya itu akan memecatnya atau memberikan dia surat peringatan karena sering terlambat.
"Ehhh Cia ayo masuk." Senyum seorang wanita cantik.
"Iya Kak." Cia masuk dan duduk dikursi depan meja Boss nya itu "Kak, ada apa ya? Kok Cia dipanggil Kak?" Gadis itu tampak sedikit gelisah.
Wanita cantik itu tersenyum "Hem, gini Cia. Kakak udah beberapa kali liat kamu nyanyi. Jadi Kakak pengen kamu jadi penyanyi tetap dicaffe ini. Gimana?" Wanita itu tersenyum manis.
"Jadi penyanyi Kak?" Ulang Cia "Bukannya selama ini Cia emang udah nyanyi ya Kak?" Gadis itu terlihat bingung.
Sang wanita tersenyum "Iya Kakak tahu. Tapi mulai sekarang kamu hanya perlu nyanyi aja, enggak perlu jadi barista lagi. Gaji kamu juga gede lho. Berkat suara emas kamu, caffe Kakak jadi ramai. Gimana mau kan?" Ujar wanita itu lagi.
"Iya Kak, Cia mau. Tapi Cia tetap pengen jadi barista. Enggak apa-apa deh Kak, Cia kerja double. Ya Kak?" Cia menatap wanita itu dengan penuh harap
"Iya udah kalau kamu sanggup. Kakak oke-oke aja," ucap wanita itu pada Cia "Ohh ya ini Kakak beliin ponsel baru buat kamu. Kayak nya ponsel kamu itu udah rusak." Dia mendorong plastik berisi kotak didalam nya.
"Wahh Kak serius ini buat Cia." Seru nya senang "Hp apel gigit." Matanya berbinar-binar melihat ponsel yang harganya mungkin gaji Cia kerja bertahun-tahun.
"Iya Cia. Ingat karena Kakak udah kasih hadiah kamu itu jangan datang terlambat lagi." Dia mencolek dagu Cia. Gemes sendiri melihat gadis kampung namun cerdas seperti Cia.
"Hehe, kalau lupa ingatin Cia ya Kak." Cia cengengesan.
"Kakak bakal sentil kening kamu, kalau kamu terlambat lagi." Ancamnya "Oh ya Cia, ntar malam Kakak mau ngajakin kamu makan malam bareng keluarga Kakak. Sekalian Kakak mau kenalin sama adek Kakak yang baru pulang dari luar Negeri. Cocok buat kamu," ujarnya. Dia sudah membayangkan betapa senangnya jika Cia menjadi adik iparnya. Gadis lucu, imut dan menggemaskan.
"Mau dikenalin Kak?" Ulang Cia "Apa adek Kakak mau dikenalin sama Cia? Cia kan gadis kampung Kak," ucapnya sendu "Lagian dikenalin buat apa sih Kak?" Wajahnya cemberut.
"Buat lomba makan cabe." Jawab wanita itu kesal "Ya dikenalin buat dekat Cia, siapa tahu kamu cocok sama dia? Habisnya Kakak tuh jenggah sama kelakuan nya yang suka gonta-ganti pasangan kagak jelas." Serunya.
"Tapi kenapa harus Cia Kak?" Cia merenggek. Boss nya ini memang sudah seperti Kakaknya. Mereka dekat layaknya Kakak dan adik.
"Cuma kamu yang pantas bersanding sama adik Kakak. Udah enggak usah protes. Nih baju buat kamu pake nanti malam." Dia memberikan paper bag pada Cia "Nanti akan ada supir Kakak yang jemput. Kamu siap-siap ya?" Tintahnya
"Kak."
"Apalagi Cia. Mending kamu keluar sana. Kakak mau buat laporan dulu." Sergahnya memotong ucapan Cia
"Iya deh Kak. Cia keluar dulu."
Cia keluar sambil menenteng paper bag pemberian Boss nya. Memang benar kata orang tidak ada makan siang yang gratis. Pantas saja diberikan ponsel apel gigit ternyata dirinya disogok supaya mau bertemu dengan adik dari Boss nya itu.
"Kamu kenapa Cia?" Tanya Sitty melihat wajah sahabat nya itu yang seperti kesal.
"Tahu ahh lagi capek. Pengen makan orang." Dia meletakkan paper bag itu diatas meja lalu merebahkan kepalanya diatas meja.
"Apaan nih Cia?" Sitty hendak membuka paper bag
"Jangan pegang-pegang." Cia menepis tangan Sitty "Barang mahal." Ketusnya. Dia tidak mau orang tahu kalau Boss nya itu memberinya barang mahal. Bisa salah paham lagi nanti.
"Dasar pelit." Cibir Sitty.
"Cia anterin pesanan dimeja VVIP satu ya." Perintah Bagas
"Iya Kak." Cia beranjak dari duduknya dan melaksanakan perintah Bagas.
"Cia bawanya pelan-pelan ini pesanan tamu terhormat kita. Dan ingat Cia, kamu cuma cukup letakkin aja minuman diatas meja. Jangan bilang apa-apa atau dekat-dekat tamu kita, soalnya dia alergi wanita." Jelas Bagas sambil memberikan nampan berisi minuman dan beberapa makanan lainnya.
Alis Cia saling bertaut heran "Alergi wanita, maksud nya?" Gadis itu malah bingung.
"Udah enggak usah banyak tanya. Kamu anterin gihh kesana." Suruh Bagas.
"Iya. Iya bawel."
Cia mengangkat nampan itu pelan. Sesuai perintah Bagas agar membawa nampan itu pelan takut isi didalamnya tumpah.
'Aduh gue hampir kecoblosan. Kebiasaan nyapa jadi pengen nyapa mulu.' Batin Cia
Cia meletakkan isi nampan itu dengan pelan keatas meja tanpa bicara tanpa menyapa sesuai dengan perintah Bagas.
Pranggggggg
"Ohh my God?" Cia menutup mulutnya saat gelas itu menumpahi baju seorang pria.
"Astaga Om, maafin Cia om. Maafin Cia." Dia segera mengambil beberapa tissue dan hendak membersihkan jas pria itu.
"Jangan sentuh-sentuh." Pria itu menyingkirkan tangan Cia yang hendak membersihkan jasnya.
"Astaga Om, Cia cuma mau bersihin jas Om kok? Suhuzon amat sama orang." Ketus Cia.
"Apa kamu bilang?" Pria itu menatap Cia tajam.
"Alah, enggak usah galak Om. Sini Cia bersihinin." Dia menarik lelaki itu dengan paksa agar mendekat.
"Kamu...." Namun lelaki itu terdiam saat Cia membersihkan baju nya.
"Cia." Rianti menutup mulutnya tak percaya.
"Cia." Begitu juga dengan Bagas dan Sitty yang hampir jantungan melihat Cia membersihkan baju lelaki itu, apa Cia tidak tahu siapa lelaki itu?
Cia masih membersihkan jas pria itu. Sementara yang lain hanya tercengang melihat keberanian Cia. Dan lelaki itu juga terdiam sambil menatap bola mata Cia yang begitu dekat dengannya.
"Maafin Cia ya Om. Tuh jas nya udah bersih, enggak usah marah-marah lagi ya. Kan tadi Cia enggak sengaja." Dia meletakkan tangannya didada dan membungkuk hormat.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Mimi Rifani
calpn istri om🤩
2025-01-18
0
Qaisaa Nazarudin
Yah gak usah galak2 Om sama calon isteri 🤣🤣🤣
2024-03-25
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘊𝘪𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘢𝘩 🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-05-20
0