Bab 18 Pelukan Bantal Guling

"Saya hanya- Aaaaaakh," ucapan Prilya tidak berlanjut karena Samuel Richard tiba-tiba saja bangun dan mendorong tubuhnya dengan keras sampai terjatuh ke atas ranjang.

"Untuk apa lagi kamu kesini perempuan murahan! Kamu ingin meminta maaf padaku hah?!" Samuel Richard berdiri dari posisinya dan menatap tubuh gadis yang ia dorong tadi. Tubuhnya sendiri sempoyongan dan tidak bisa berdiri dengan baik.

"Pergi kamu!" Samuel Richard berteriak keras pada Prilya yang tampak bingung dan juga takut.

"Sudah berapa pria yang telah menyentuhmu hah?!" Pria itu tiba-tiba saja naik ke atas ranjang kemudian menarik tubuh Prilya dan merobek pakaiannya.

"Tuan, jangan. Saya tidak pernah disentuh oleh siapapun." Prilya mencoba menahan tangan Samuel yang terus berusaha untuk membuka pakaiannya. Ia bahkan berani melawan dan mendorong tubuh pria tinggi dan besar itu.

Ia pikir tubuh pria mabuk itu sudah tidak kuat karena pengaruh alkohol yang telah dikonsumsinya. Akan tetapi perkiraan Prilya ternyata salah.

Ia pikir pria itu tidak bertenaga ternyata tidak. Ia bahkan masih sangat kuat mencengkram tangannya.

"Lepaskan saya Tuan. Saya perempuan baik-baik. Saya mau kembali ke kamar saja." Prilya memohon. Ia sungguh takut saat ini.

"Bohong! Kamu pintar sekali berbohong Martha!" Samuel kembali membentak dengan keras.

"Hah? Martha?!" gumam Prilya dengan wajah yang nampak bingung dalam beberapa detik.

"Kamu perempuan jahat!" Pria itu menatapnya dengan tatapan marah dan sakit secara bersamaan.

Oh, jadi Tuan Richard ini mengira saya adalah Martha, baiklah. Saya akan berubah jadi Martha yang jahat. Ujar Prilya membatin. Gadis itu menyeringai kemudian balas menatap suaminya.

"Saya memang jahat. Lalu kenapa? Kamu mau marah?!" tantangnya dengan balas mencengkram kuat kerah kemeja pria itu.

Samuel tiba-tiba saja diam, rasa pengar pada kepalanya kini kembali terasa. Ia pun berusaha menyentuh kepalanya yang ia rasakan semakin pusing. Akan tetapi ia berusaha melawan rasa tidak nyaman pada tubuhnya.

"Kenapa Martha, kita bahkan baru memulai hubungan ini sayang? Kenapa kamu lebih memilih pria-pria brengsek itu!" Ia meraih rahang Prilya dan mengelusnya pelan. Tatapannya sayu disertai perasaan sakit yang teramat sangat.

"Karena kamu lebih brengsek dari pada mereka! Kamu payah. Kamu bodoh!" Prilya semakin bersemangat membalas pria mabuk itu.

Ia sangat senang karena bisa mengeluarkan isi hatinya. Rasa takutnya tiba-tiba menguap entah kemana. Ia melihat kalau pria itu sekarang sudah melemah karena terbawa perasaan.

"Martha? Kamu tega mengatakan itu padaku? Aku yang mendukungmu sampai bisa sukses seperti sekarang ini. Dan kamu mengkhianati ku?!" Samuel Richard merasakan dadanya kembali sakit. Bahunya menurun. Wajah arogannya kini tak tampak lagi.

"Kamu pria bodoh yang mau saja ditipu oleh Martha. Memangnya tidak ada perempuan yang lebih baik dari dia bodoh!"

"Emangnya apa hebatnya si Martha itu hah. Buka matamu! Ada perempuan lain yang lebih baik dan suci seperti diriku yang ups🤭!" Gadis manis itu tiba-tiba menyadari kalau ia terlalu banyak bicara sekarang. Ia pun menatap Samuel Richard yang sedang tertunduk.

"Hey, kamu tidak mendengar kata-kata terakhir saya bukan?" Prilya melambaikan tangannya di depan wajah pria itu tapi tidak ada respon samasekali.

Gadis itu mendorong tubuh Samuel yang sudah mulai tidak bertenaga hingga pria itu pun jatuh kembali ke atas ranjang.

"Hey Tuan! Kamu tidak mati 'kan karena sudah saya katakan bodoh!" Prilya mulai tampak khawatir. Ia pun perlahan mendekati tubuh pria itu yang dalam beberapa menit sudah tertidur. Tak ada lagi racauan tak jelas dari mulutnya yang berbau alkohol. Hanya ada dengkuran halus yang terdengar di dalam kamar yang tiba-tiba jadi hening itu.

"Dasar gila Martha! Pria bodoh! Ngapain mau menangisi satu perempuan padahal banyak yang mau menjadi istrimu!" Prilya terus mengoceh seraya membuka pakaian pria itu satu-satu.

"Martha Tilaar atau siapa itu! Kalau cuma modal cantik, ada banyak perempuan di luar sana yang pastinya antri untukmu Tuan bodoh!" Gadis itu benar-benar lupa pelajaran tata krama. Ia lupa kalau yang sedang ia marahi adalah suaminya.

Beberapa menit berikutnya ia sudah selesai dengan tugasnya. Tangannya berhenti pada bokser yang sedang dipakai oleh suaminya.

"Apa ini harus dibuka juga?" tanyanya dengan dada berdebar. Ia baru menyadari kalau tubuh pria dihadapannya ini ternyata sudah hampir polos. Kulitnya tiba-tiba merinding.

Penampakan tubuh atletis pria tampan itu entah kenapa mengajak otaknya yang masih polos langsung memberontak nakal.

"Martha..." Samuel kembali bergumam dengan memanggil nama perempuan itu lagi.

"Ish dasar bodoh! Entah apa kelebihan perempuan itu sampai membuatnya jadi seperti ini?!" Prilya mendengus kemudian menutupi seluruh tubuh pria itu dengan selimut. Bantal pun ia simpan di atas wajah pria itu.

"Bodo amat kalau kamu tidak bisa bernafas!" Prilya mencibir dengan perasaan yang sangat marah. Ia sangat cemburu pada yang namanya Martha itu.

"Hoamm," Gadis itu pun menguap. Tangannya yang kurus baru merasakan lelah setelah membuka semua pakaian pria yang tidak bergerak lagi itu.

"Ya ampun, ternyata ini belum pagi. Pantas saja saya masih sangat mengantuk, hoammm." Kembali ia berbicara sendiri seraya menguap berkali-kali. Ia pun naik ke atas ranjang dan berbaring agak berjarak dengan suaminya. Tak menunggu waktu lama ia pun tertidur.

🌻

Pagi pun tiba. Prilya melenguh pelan. Ia menggeliat dan berusaha untuk bangun. Akan tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak. Sebuah tangan besar sedang memeluknya dengan sangat posesif.

"Aaaaakh!" Gadis itu berteriak tertahan karena baru menyadari kalau ia sedang berada dalam pelukan pria yang telah memikirkan perempuan lain semalaman.

Sekali lagi ia berusaha untuk bangun tapi ia tidak bisa. Tubuhnya bagaikan sebuah bantal guling yang sedang dipeluk bukan cuma tangan oleh pria arogan itu melainkan kakinya yang besar juga sedang melingkar ditubuhnya.

Ia pun membalikkan tubuhnya dan mengalihkan wajahnya ke wajah pria tampan yang masih setia menutup matanya itu. Prilya terpaku, wajah tampan pria itu begitu dekat dengan wajahnya sekarang. Rahang yang tegas. Alisnya yang hitam dan lebat. Hidungnya yang mancung serta bibir yang merah membuat dadanya tiba-tiba berdebar tak karuan.

"Tuan, saya mau sholat. Tolong biarkan saya bangun." Prilya berucap dengan pelan untuk menyadarkan dirinya agar tidak terpesona pada suaminya. Nama Martha sudah menguasai semua hati pria tampan dan arogan ini. Jadi ia bukanlah siapa-siapa.

Samuel Richard tiba-tiba membuka matanya dan melihat gadis manis itu begitu dekat dan tak berjarak dengan wajahnya.

"Maaf, Tuan. Tolong lepaskan saya. Saya mau sholat sekarang." Sekali lagi Prilya memohon untuk dilepaskan. Samuel Richard hanya menatap gadis itu kemudian melepaskan pelukannya.

Prilya pun bangun dengan cepat dan segera masuk ke kamar mandi. Sedangkan sang suami hanya bisa menarik nafas panjang dan tersenyum samar.

🌻🌻🌻

"Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Uya Suriya

Uya Suriya

kok cuma visualnya Samuel.....mana visualnya Prilly...si kerempeng hot😁

2023-03-31

2

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

pasti sakit tuuu... kasian... cepat bantuin

2023-03-24

0

yuuuu123

yuuuu123

lanjut Thor

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2 Bab 2 Gara-gara Kopi
3 Bab 3 Keinginan Terkabul
4 Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5 Bab 5 Pernikahan Paksa
6 Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7 Bab 7 Dahi Benjol
8 Bab 8 Anak Pencuri
9 Bab 9 Nyonya Baru
10 Bab 10 Lumayan Montok
11 Bab 11 Masa Pertumbuhan
12 Bab 12 Konspirasi Black
13 Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14 Bab 14 Ternyata Manis
15 Bab 15 Devi Aldiva
16 Bab 16 Teman Tidur
17 Bab 17 Black Angkat Tangan
18 Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19 Bab 19 Gedebong Pisang
20 Bab 20 Sarapan Bersama
21 Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22 Bab 22 Bertemu Pria Baik
23 Bab 23 Prilya Bimbang
24 Bab 24 Getaran Aneh
25 Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26 Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27 Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28 Bab 28 Sugar Baby
29 Bab 29 Ardina Lagi
30 Bab 30 Antara Dua Pria
31 Bab 31 Nargya Martha
32 Bab 32 Tekad Miss Gagal
33 Bab 33 Pengukuran Tubuh
34 Bab 34 Malam Yang Dingin
35 Bab 35 Tawaran Rendra
36 Bab 36 Masa Lalu
37 Bab 37 Butuh Pelepasan
38 Bab 38 Tak Bisa Tidur
39 Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40 Bab 40 Buku Nikah
41 Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42 Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43 Bab 43 Paham Tugas Istri
44 Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45 Bab 45 Jantung Koroner
46 Bab 46 Keinginan Ardina
47 Bab 47 Saling Memaafkan
48 Bab 48 Semua Akan Kembali
49 Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50 Bab 50 Cut Cut Cut
51 Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52 Bab 52 Ingin Belajar
53 Bab 53 Move On
54 Bab 54 Harus Diruqyah
55 Bab 55 Sihir Dan Syetan
56 Bab 56 Doa Pengantin Baru
57 Bab 57 Sadar Diri
58 Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59 Bab 59 Bermain Kotor
60 Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61 Bab 61 Nargya Martha Lagi
62 Bab 62 Prilya Terguncang
63 Bab 63 Tak Tahu Malu
64 Bab 64 Temani Aku
65 Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66 Bab 66 Istri Kedua
67 Bab 67 Bekas Gincu
68 Bab 68 Perang Panas
69 Bab 69 Salahkah?
70 Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71 Bab 71 Sebuah Balasan
72 Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73 Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74 Bab 74 Maafkan Aku
75 Bab 75 Prilya Egois
76 Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77 Lanjutan Kisah ini Gaess
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2
Bab 2 Gara-gara Kopi
3
Bab 3 Keinginan Terkabul
4
Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5
Bab 5 Pernikahan Paksa
6
Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7
Bab 7 Dahi Benjol
8
Bab 8 Anak Pencuri
9
Bab 9 Nyonya Baru
10
Bab 10 Lumayan Montok
11
Bab 11 Masa Pertumbuhan
12
Bab 12 Konspirasi Black
13
Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14
Bab 14 Ternyata Manis
15
Bab 15 Devi Aldiva
16
Bab 16 Teman Tidur
17
Bab 17 Black Angkat Tangan
18
Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19
Bab 19 Gedebong Pisang
20
Bab 20 Sarapan Bersama
21
Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22
Bab 22 Bertemu Pria Baik
23
Bab 23 Prilya Bimbang
24
Bab 24 Getaran Aneh
25
Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26
Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27
Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28
Bab 28 Sugar Baby
29
Bab 29 Ardina Lagi
30
Bab 30 Antara Dua Pria
31
Bab 31 Nargya Martha
32
Bab 32 Tekad Miss Gagal
33
Bab 33 Pengukuran Tubuh
34
Bab 34 Malam Yang Dingin
35
Bab 35 Tawaran Rendra
36
Bab 36 Masa Lalu
37
Bab 37 Butuh Pelepasan
38
Bab 38 Tak Bisa Tidur
39
Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40
Bab 40 Buku Nikah
41
Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42
Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43
Bab 43 Paham Tugas Istri
44
Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45
Bab 45 Jantung Koroner
46
Bab 46 Keinginan Ardina
47
Bab 47 Saling Memaafkan
48
Bab 48 Semua Akan Kembali
49
Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50
Bab 50 Cut Cut Cut
51
Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52
Bab 52 Ingin Belajar
53
Bab 53 Move On
54
Bab 54 Harus Diruqyah
55
Bab 55 Sihir Dan Syetan
56
Bab 56 Doa Pengantin Baru
57
Bab 57 Sadar Diri
58
Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59
Bab 59 Bermain Kotor
60
Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61
Bab 61 Nargya Martha Lagi
62
Bab 62 Prilya Terguncang
63
Bab 63 Tak Tahu Malu
64
Bab 64 Temani Aku
65
Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66
Bab 66 Istri Kedua
67
Bab 67 Bekas Gincu
68
Bab 68 Perang Panas
69
Bab 69 Salahkah?
70
Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71
Bab 71 Sebuah Balasan
72
Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73
Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74
Bab 74 Maafkan Aku
75
Bab 75 Prilya Egois
76
Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77
Lanjutan Kisah ini Gaess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!