Prilya memutar handle pintu kamarnya dengan keras sampai menimbulkan suara yang lumayan bising. Gadis itu sangat bingung karena pintu itu tidak bisa terbuka padahal ia merasa tidak menguncinya.
"Ada apa ya?" Ia pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nyonya Prilya? Kok ada disini?" Yani yang baru datang langsung menegurnya.
"Yan, jangan memanggil saya seperti itu. Saya langsung mules, tahu gak?"
"Saya yang akan mules kalau tidak mendengarkan perintah Tuan Black."
"Jadi ini perintah Tuan Black lagi?"
"Iya Nyonya Richard. Termasuk kamar ini juga. Anda tidak boleh lagi berada di sini. Kamar anda ada di depan sana bersama dengan pemilik kekuasaan tertinggi di Rumah ini."
"Hah?"
"Ayo cepat kembali ke sana. Kamar ini sudah disegel dan tidak bisa dimasuki." Yani mendorong tubuh Prilya agar meniggalkan tempat itu.
"Yan, tapi saya mau tidur di sini saja. Kita bisa mengobrol dengan bebas setiap malam sedangkan dikamar itu saya hanya sendiri saja." Prilya menjawab dengan bibir mengerucut. Meskipun kamar itu sangat luas, tapi letaknya jauh dari kamar yang lainnya, sehingga ia bisa merasa sangat bosan jika berada sendiri saja.
"Udah, nanti Tuan Richard akan bersama denganmu Nyonya, jadi kamu tidak perlu khawatir."
"Astaga Yan, kamu pikir itu akan terjadi?" Prilya mengangkat ujung bibirnya.
"Bisa saya katakan kalau itu tidak akan terjadi. Jadi saya tidak akan berharap sedikit pun." lanjut gadis itu dengan tangan dilipat di depan dadanya.
"Hem, sudahlah. Itu adalah urusanmu sendiri Nyonya Richard. Sekarang kembali lah ke kamarmu. Karena saya tidak mau mendapatkan teguran dari Ibu Anita jika kita masih mengobrol di tempat ini."
"Baiklah Yan. Kalau kamu butuh bantuan mencuci dan menyetrika, panggil saja saya ya," ujar Prilya seraya berlalu dari tempat itu. Yani hanya mengangkat bahunya. Gara-gara gadis itu ikut membantunya mencuci, ia jadi mendapat kuliah tujuh menit dari Bu Anita. Dan sekarang Prilya mau membantunya lagi? Bisa-bisa ia mendapatkan SP3.
Entah apa latar belakang gadis itu sehingga ia bisa mendapatkan durian runtuh seperti itu.
Bisa menjadi seorang istri konglomerat dan juga seorang bangsawan dari Inggris tanpa harus berusaha sangat keras. Yani membatin dengan perasaan nelangsa.
Ia juga sudah lama mempunyai cita-cita seperti itu. Upik abu bisa menjadi seorang istri seorang yang kaya raya dan juga tampan.
"Hem, kapan ya saya juga menjadi Nyonya besar seperti Nyonya Prilya?" gumamnya dengan suara pelan. Gadis itu menarik nafas panjang kemudian memasuki kamarnya. Ia akan melanjutkan membaca novel online favoritnya dan menghayal menjadi seorang tokoh yang sangat dicintai oleh pria pujaannya yaitu Tuan Black.
Sementara itu, Prilya pun berjalan ke arah kamar yang tadi di tempati nya. Ia harus taat aturan di rumah itu karena ia hanyalah seorang pesuruh. Kalau ia diberikan kamar pelayan, maka ia akan ikuti perintah itu. Dan kalau diberikan hal lainnya ia pun harus taat.
Saat ini ia sangat lelah dan ingin tidur. Tapi entah kenapa, ia sangat ingin tahu kabar guru home schooling nya yaitu Devi. Gadis itu banyak memberinya banyak pelajaran hari ini bagaikan di sekolahnya.
Ia pun memutar arah ke ruangan tempat ia belajar banyak hal seharian ini. Sebuah ruangan yang cukup luas berdinding kaca.
"Apa Kak Devi masih ada di dalam gak ya?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia pun melongokkan kepalanya kedalam ruangan itu setelah mengetuk pintunya.
"Kak Dev?!" panggilnya dengan suara agak keras. Setelah itu ia melangkahkan kakinya ke dalam karena tidak ada jawaban dari dalam sana.
"Nyonya? Anda di sini?"
Prilya tersentak kaget. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan pria darat yang mengatur semua urusan di rumah ini melebihi yang punya rumah.
"Tuan? Anda juga di sini?" Prilya balik bertanya dengan wajah yang tampak berpikir. Apalagi ia melihat Devi sedang tidur di atas sofa di dalam ruangan itu. Otak kecilnya tiba-tiba memikirkan hal yang tidak-tidak.
"Iya Nyonya. Apa ada yang bisa saya bantu?" Black membungkukkan badannya dengan sopan. Prilya jadi tidak nyaman sendiri diperlakukan sangat sopan seperti itu.
"Ah tidak Tuan. Saya hanya ingin bertemu dengan Kak Devi. Ia begitu banyak membantu saya belajar seharian ini." Prilya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya ke arah sofa tempat Devi berbaring.
"Kak Devi pasti lelah sekali Tuan," lanjut gadis itu dengan wajah ia palingkan ke arah pria yang masih berdiri dengan wajah menunduk. Black tidak menjawab. Ia masih setia dengan posisi seperti itu.
"Tuan Black, apa boleh saya mengajak Kak Devi tidur bersamaku di kamar?"
"Maafkan saya Nyonya, Tapi kamar anda hanya boleh ditempati oleh Tuan Richard dan Nyonya sendiri."
"Kalau begitu saya tidur disini saja. Kalau di ruangan ini kan bebas. Anda juga bisa berada di disini 'kan?"
"Tidak Nyonya. Devi akan saya bawa ke kamar tamu. Ia pasti tidak akan nyaman tidur di atas sofa seperti itu."
"Kalau begitu, saya akan tidur bersamanya di dalam kamar tamu." Prilya tak habis ide. Ia tetap tidak ingin tidur didalam kamar yang sangat luas seperti itu. Ia belum terbiasa dengan keadaan baru seperti itu.
Black hanya bisa menarik nafas panjang. Sepertinya istri dari Tuannya ini sangat keras kepala juga.
"Hum, baiklah Nyonya. Saya akan bangunkan Devi agar bisa berpindah ke kamar tamu." Prilya tersenyum lebar. Ia sangat senang karena akhirnya mempunyai seorang teman meskipun hanya malam ini saja.
🌻🌻🌻
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Normah Basir
enek rasanya kalau ada teman cerita,prilya butuh itu
2024-07-26
0
☠ Bala🦂Dewa 𝐀⃝🥀
teman satu mlm oh indahnya
2023-03-22
0
Mammeng
tidur aja di kamar lalu kunci....gampang kannnn....😎
2023-03-13
1