Bab 8 Anak Pencuri

Samuel Richard kembali ke kamarnya untuk bersiap ke kantor. Dan begitu kagetnya ia karena masih menemukan Prilya berada di dalam kamarnya. Gadis pelayan itu sedang sibuk membersihkan kamar dengan menggosok kaca dihadapannya sampai kelelahan.

"Apa yang kamu lakukan?!" tanya pria itu dengan tatapan tajam.

"Membersihkan kaca ini Tuan." Prilya menjawab dengan tangan masih menggosok semua kaca yang ada didalam ruangan itu.

"Dasar bodoh! Ngapain membersihkan barang yang sudah bersih!" Pria itu mendengus kesal. Ia tidak pernah melihat ada gadis yang sudah kurus, jelek, dan juga sangat bodoh seperti itu.

"Tuan kan yang meminta saya ke kaca ini dan menyuruh saya memikirkan pekerjaan yang harus saya kerjakan."

"Dan itu yang kamu dapatkan?"

"Iya Tuan. Setiap saya berdiri di depan semua kaca di ruangan ini. Kacanya tiba-tiba berubah jadi jelek dan kotor. Makanya saya bersihkan semuanya."

"Itu berarti bukan kacanya yang jelek dan kotor. Tapi kamu yang tidak pantas berada di dalam sana."

"Hah?" Prilya nampak bengong dalam beberapa detik kemudian ia sadar kalau ia sedang disindir oleh pria itu.

"Kenapa? Kamu sudah mengerti dengan apa yang saya katakan? Kamu itu jelek dan tidak menarik. Kacanya saja berubah jadi jelek karena mu. Jadi sekarang kamu keluar dari sini. Saya tidak mau melihat kamu berada di dalam kamar ini."

"Menganggu mata ku saja," dengus pria itu dengan tatapan meremehkan.

"Ah iya. Terimakasih banyak Tuan. Itu artinya saya akan minta pekerjaan lain dari Bu Anita." Prilya pun membungkukkan badannya hormat kemudian segera pergi dari ruangan itu.

"Terserah. Yang penting jangan pernah muncul di hadapanku." Entah kenapa ia begitu kesal dengan gadis jelek yang sialnya sudah menjadi stri sahnya itu. Rasa kesalnya benar-benar sudah sampai di ubun-ubun melihat gadis itu mengerjakan sesuatu yang sudah dikerjakan oleh orang lain.

"Menghancurkan mood ku saja pagi-pagi!"

Prilya yang mendengar kata-kata pria itu langsung menghentikan langkahnya kemudian tersenyum lebar. Ia juga sangat senang jika tidak berjumpa dengan pria itu yang sialnya adalah seseorang yang telah menikahinya.

"Kenapa berhenti? Apa ada kuman yang lupa kamu bawa ikut serta?!" sindir pria itu dengan bibir mencibir. Prilya memutar bola matanya malas. Ia menghentakkan kakinya dengan keras kemudian segera pergi dari kamar itu. Ia tidak mungkin membalas karena ia hanyalah seorang pelayan.

"Hey tunggu!" Langkah gadis itu berhenti pas di depan pintu kamar itu. Prilya menunggu disana tetapi tidak membalikkan badannya.

"Kamu tidak mengambil barang-barang penting di dalam kamar ini 'kan?" tanya Samuel Richard dengan suara yang sangat tenang tetapi mampu membuat gadis sederhana itu membeku.

Deg

Kuping gadis itu langsung memerah karena kesal dan tersinggung. Kata-kata pria itu berarti merupakan sebuah tuduhan. Dengan cepat ia berbalik dan menghampiri pria yang paling berkuasa di dalam rumah itu.

"Tuan mencurigai saya?" Dengan berani gadis itu menatap tajam pria tampan dan tak punya perasaan itu.

"Menurut kamu?!" Samuel Richard balas bertanya dengan ekspresi wajah datar.

"Maaf ya Tuan. Saya dari keluarga baik-baik dan tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Meskipun saya miskin saya tidak pernah berpikir untuk mencuri atau mengambil milik orang lain." Suara Prilya bergetar menahan emosi didadanya.

"Oh ya? Kamu anaknya Sofyan 'kan? Si pencuri dan juga penipu milik orang lain." Samuel Richard langsung mencengkram kuat lengan gadis itu karena kembali kesal dengan kerugian yang ia dapatkan karena perbuatan ayah gadis itu.

"Aaaaaw!" Gadis itu meringis sakit. Tangan besar pria itu rasanya menembus tulangnya yang hanya dibalut kulit tipis.

"Dan kamu harus tahu nona jelek. Like father like daughter, bagaimana ayahnya begitupula anaknya!" geram Samuel Richard dan langsung mendorong tubuh ringkih gadis itu sampai terjatuh di lantai.

"Aaaww!" Prilya meringis sakit. Meskipun lantai kamar itu dilapisi karpet mahal dan tebal, tetap saja bagian belakangnya juga merasakan nyeri.

"Keluar kamu!" Teriak pria itu dengan keras. Prilya merasakan takut yang teramat sangat. Selama ini ia merasakan siksaan fisik dan herbal dari ibu dan saudara tirinya yang merupakan perempuan. Dan sekarang yang melakukan hal yang sama adalah pria tinggi besar. Bisa-bisa ia mati dalam waktu hanya 24 jam.

Ia pun segera berdiri dan keluar dari kamar itu dengan terpincang-pincang menahan sakit. Black yang melihat Prilya dalam keadaan seperti itu langsung menghampiri gadis itu.

"Apa ada yang bisa saya bantu Nyonya?" tanyanya dengan perasaan khawatir. Ia yakin pasti pimpinannya itu telah melakukan kekerasan pada istrinya.

"Tidak ada Tuan. Maaf Saya mau kembali ke kamar." Prilya menjawab dengan tubuh gemetar. Ia baru ingat kalau belum makan apa pun pagi itu. Dan sekarang ia sangat lapar.

"Ah ya, silahkan Nyonya." Pria itupun melangkahkan kakinya ke Dapur. sedangkan Prilya melangkahkan kakinya ke kamarnya. Meskipun ia lapar, ia sangat malu ke dapur karena tidak ikut bekerja bersama dengan pelayan-pelayan yang lainnya.

Sungguh ia tahu diri kalau ia bukanlah siapa-siapa di rumah itu. Seorang anak pencuri dan penipu, itu adalah gelarnya sekarang.

Aku masih punya sepotong cake sisa semalam. Aku yakin itu juga bisa mengganjal perutku sampai makan siang tiba. Gadis itu membatin dengan berusaha untuk tersenyum.

Membuka pintu kamarnya, ia segera mencari potongan cake yang diberikan oleh Yani, tetangga kamarnya di deretan kamar-kamar pelayan di rumah itu.

"Alhamdulillah, ini rezeki yang tak ternilai harganya." ujarnya dengan senyum diwajahnya. Dengan menyebut nama Tuhan, ia pun memakan habis cake itu dengan rakus. Setelah itu ia minum air putih agar bisa merasa lebih kenyang.

Tok

Tok

Gadis itu langsung berdiri dari duduknya dan membuka pintu kamarnya. Yani berdiri disana dengan sebuah nampan berisi makanan dan minuman.

"Kamu makan dulu Pril. Pasti kamu lapar banget ya?" Yani mempersilahkan gadis itu untuk makan dengan meletakkan nampan itu di atas meja di dalam kamar itu.

"Kamu kok baik sekali sih Yan. Padahal saya ini orang baru lho disini."

"Makan lah dulu supaya kamu kuat berterima kasih padaku hehehe," kekeh Yani dengan wajah cerianya. Prilya setuju. Ia tidak mau berbicara dulu. Perutnya sudah lama bernyanyi minta untuk diisi.

"Siapa yang memintamu membawa makanan ini Yan?" tanya Prilya setelah ia berhasil menghabiskan makanan dan minuman itu.

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading ya gaess 😍

Terpopuler

Comments

RACHMAH PARAUDDIN

RACHMAH PARAUDDIN

untuk menggapai kebahagian hrs ada pengorbanan prilly ...semangat /Heart/

2024-07-30

0

Normah Basir

Normah Basir

lebih dirmhnya yg sekarang,klau prilya SDH makan teratur,yakin. bobot tubuhnya akan bertambah

2024-07-25

1

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

nyanyi apa tu peruttt????

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2 Bab 2 Gara-gara Kopi
3 Bab 3 Keinginan Terkabul
4 Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5 Bab 5 Pernikahan Paksa
6 Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7 Bab 7 Dahi Benjol
8 Bab 8 Anak Pencuri
9 Bab 9 Nyonya Baru
10 Bab 10 Lumayan Montok
11 Bab 11 Masa Pertumbuhan
12 Bab 12 Konspirasi Black
13 Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14 Bab 14 Ternyata Manis
15 Bab 15 Devi Aldiva
16 Bab 16 Teman Tidur
17 Bab 17 Black Angkat Tangan
18 Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19 Bab 19 Gedebong Pisang
20 Bab 20 Sarapan Bersama
21 Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22 Bab 22 Bertemu Pria Baik
23 Bab 23 Prilya Bimbang
24 Bab 24 Getaran Aneh
25 Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26 Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27 Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28 Bab 28 Sugar Baby
29 Bab 29 Ardina Lagi
30 Bab 30 Antara Dua Pria
31 Bab 31 Nargya Martha
32 Bab 32 Tekad Miss Gagal
33 Bab 33 Pengukuran Tubuh
34 Bab 34 Malam Yang Dingin
35 Bab 35 Tawaran Rendra
36 Bab 36 Masa Lalu
37 Bab 37 Butuh Pelepasan
38 Bab 38 Tak Bisa Tidur
39 Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40 Bab 40 Buku Nikah
41 Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42 Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43 Bab 43 Paham Tugas Istri
44 Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45 Bab 45 Jantung Koroner
46 Bab 46 Keinginan Ardina
47 Bab 47 Saling Memaafkan
48 Bab 48 Semua Akan Kembali
49 Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50 Bab 50 Cut Cut Cut
51 Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52 Bab 52 Ingin Belajar
53 Bab 53 Move On
54 Bab 54 Harus Diruqyah
55 Bab 55 Sihir Dan Syetan
56 Bab 56 Doa Pengantin Baru
57 Bab 57 Sadar Diri
58 Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59 Bab 59 Bermain Kotor
60 Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61 Bab 61 Nargya Martha Lagi
62 Bab 62 Prilya Terguncang
63 Bab 63 Tak Tahu Malu
64 Bab 64 Temani Aku
65 Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66 Bab 66 Istri Kedua
67 Bab 67 Bekas Gincu
68 Bab 68 Perang Panas
69 Bab 69 Salahkah?
70 Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71 Bab 71 Sebuah Balasan
72 Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73 Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74 Bab 74 Maafkan Aku
75 Bab 75 Prilya Egois
76 Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77 Lanjutan Kisah ini Gaess
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2
Bab 2 Gara-gara Kopi
3
Bab 3 Keinginan Terkabul
4
Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5
Bab 5 Pernikahan Paksa
6
Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7
Bab 7 Dahi Benjol
8
Bab 8 Anak Pencuri
9
Bab 9 Nyonya Baru
10
Bab 10 Lumayan Montok
11
Bab 11 Masa Pertumbuhan
12
Bab 12 Konspirasi Black
13
Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14
Bab 14 Ternyata Manis
15
Bab 15 Devi Aldiva
16
Bab 16 Teman Tidur
17
Bab 17 Black Angkat Tangan
18
Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19
Bab 19 Gedebong Pisang
20
Bab 20 Sarapan Bersama
21
Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22
Bab 22 Bertemu Pria Baik
23
Bab 23 Prilya Bimbang
24
Bab 24 Getaran Aneh
25
Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26
Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27
Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28
Bab 28 Sugar Baby
29
Bab 29 Ardina Lagi
30
Bab 30 Antara Dua Pria
31
Bab 31 Nargya Martha
32
Bab 32 Tekad Miss Gagal
33
Bab 33 Pengukuran Tubuh
34
Bab 34 Malam Yang Dingin
35
Bab 35 Tawaran Rendra
36
Bab 36 Masa Lalu
37
Bab 37 Butuh Pelepasan
38
Bab 38 Tak Bisa Tidur
39
Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40
Bab 40 Buku Nikah
41
Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42
Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43
Bab 43 Paham Tugas Istri
44
Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45
Bab 45 Jantung Koroner
46
Bab 46 Keinginan Ardina
47
Bab 47 Saling Memaafkan
48
Bab 48 Semua Akan Kembali
49
Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50
Bab 50 Cut Cut Cut
51
Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52
Bab 52 Ingin Belajar
53
Bab 53 Move On
54
Bab 54 Harus Diruqyah
55
Bab 55 Sihir Dan Syetan
56
Bab 56 Doa Pengantin Baru
57
Bab 57 Sadar Diri
58
Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59
Bab 59 Bermain Kotor
60
Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61
Bab 61 Nargya Martha Lagi
62
Bab 62 Prilya Terguncang
63
Bab 63 Tak Tahu Malu
64
Bab 64 Temani Aku
65
Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66
Bab 66 Istri Kedua
67
Bab 67 Bekas Gincu
68
Bab 68 Perang Panas
69
Bab 69 Salahkah?
70
Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71
Bab 71 Sebuah Balasan
72
Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73
Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74
Bab 74 Maafkan Aku
75
Bab 75 Prilya Egois
76
Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77
Lanjutan Kisah ini Gaess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!