Bab 6 Perasaan Praja Wijaya

Ardina segera berlari ke arah pagar ketika melihat mobil yang membawa Ayahnya pergi kini datang kembali. Ia berharap mereka yang menculik sang Ayah mengembalikan pria itu kembali ke Rumahnya.

Dan benar saja harapannya. Mobil mewah berwarna hitam itu menurunkan ayahnya dalam keadaan sehat meskipun tampak banyak bekas pukulan diwajahnya.

"Ayah, apa yang terjadi?" Ardina langsung menjemput sang ayah dengan sebuah pertanyaan. Sofyan tidak menjawab. Ia hanya berlalu dari hadapan putrinya itu dengan perasaan yang sangat kacau.

"Ayah, ada apa? Kenapa tidak menjawab pertanyaanku?" Ardina terus bertanya karena sangat khawatir dan juga penasaran.

"Prilya diculik oleh mereka." Sofyan menjawab dengan satu kalimat yang langsung membuat Ardina tersenyum lebar. Ia sangat senang dengan kata penculikan. Itu artinya Prilya saat ini sedang sangat menderita.

"Diculik? Siapa pelakunya Mas?" Asna yang mendengar perkataan suaminya itu langsung melanjutkan rasa penasarannya.

"Hem, pantas saja anak itu tidak nampak di rumah ini, kasihan sekali." Asna cepat-cepat memperlihatkan wajah simpatinya seperti yang dilakukan oleh Ardina sang putri.

"Samuel Richard pelakunya. Brengsek!" Sofyan memukul dinding dengan sangat marah.

"Sam - Samuel Ri - Chard? Pengusaha kaya itu Mas? Dia kan pimpinan perusahaan tempatmu bekerja!?" Asna meraih bahu suaminya untuk menunggu jawaban yang sangat penting ini.

"Iya Asna. Samuel Richard yang melakukan semuanya. Termasuk penculikan saya tadi."

"Oh ya ampun Mas. Apa ini kesalahan Prilya sampai kamu diperlakukan sangat buruk seperti ini?" Asna meraih dagu suaminya dan memandang wajah pria itu yang dipenuhi luka berwarna merah keunguan.

"Dasar anak kurang ajar! Dan bagaimana caranya coba, anak itu bisa berurusan dengan pria kaya dan terhormat seperti Samuel Richard itu." Asna terus menggerutu dengan sangat kesal. Ia pun memandang Ardina dan menyuruhnya mengambil kotak obat.

"Cepetan Din."

"Iya Bu. Sabar dong." Ardina langsung berlari kearah ruang keluarga dan mencari kotak obat yang dimaksud oleh ibunya. Tak lama kemudian ia pun kembali ke ruang tamu dan memberikan kotak obat itu pada sang ibu.

"Gini nih, kalau kamu memanjakan Prilya, kamu yang berakhir dipermalukan seperti ini mas," ujar Asna seraya mengoleskan salep pada bekas luka pukulan diwajah suaminya.

"Bukan Prilya yang salah Asna. Saya yang paling bersalah disini. Dan putriku yang menanggung kesalahan dan kebejatan ku."

"Nah, ini nih yang namanya cinta buta pada Prilya. Sudah jelas-jelas anak itu yang bermasalah dengan Tuan Richard tapi kamu masih membelanya. Ah sudahlah saya tidak mau lagi mengobati lukamu." Asna langsung menyerahkan salep pada suaminya dengan wajah kesal.

"Dengarkan saya Asna. Semua ini kesalahanku dan tidak ada hubungannya dengan Prilya. Saya yang telah membawa lari uang Tuan Richard dan ku habiskan untuk berjudi. Tapi sekarang Prilya yang harus membayarnya." Sofyan meremas rambutnya karena merasa sangat bersalah.

"A-Apa yang kamu katakan Mas? Kamu membawa lari uang Tuan Richard? Berapa Mas hingga ia mengambil Prilya sebagai gantinya?!" Asna kembali meraih tubuh suaminya dan membuat mereka saling berhadapan.

"1 Milyar Asna."

"A-Apa?!" mulut perempuan itu membola begitupun dengan matanya. Dadanya sesak. Ia tidak menyangka kalau suaminya pernah mendapatkan uang satu milyar dan hanya dihabiskan di Meja judi dan bukannya diberikan padanya.

"Mas, kamu benar-benar jahat! Seharusnya uang itu kamu berikan padaku agar kita bisa kaya! Dasar kamu suami tidak pernah tahu kebutuhan istri dan anak!" Asna berteriak histeris. Ia menangisi uang yang sangat banyak itu.

Sofyan semakin merasa terpuruk. Ia tahu kalau ia salah dan telah membuat putrinya menderita.

"Pantas saja kalau orang-orang itu membunuhmu Mas, kamu adalah pencuri bodoh!"

"Dan saya berharap Prilya disiksa dengan sangat keji oleh pria itu."

"Hey, tutup mulutmu Asna! Kamu tidak pantas mengatakan hal seperti itu pada putriku. Priya adalah anak yang baik."

"Heleh, anak baik bagaimana? Ia selalu mengingatkan saya pada Ibunya yang telah merebut kamu dariku Mas."

"Astaghfirullah. Kamu masih mendendam padahal sekarang ini kamu sudah memilikiku seutuhnya?!"

"Tentu saja, bertahun-tahun Aku menunggu sampai akhirnya perempuan itu mati barulah kita bisa melegalkan hubungan kita."

"Sudah, jangan katakan itu lagi. Saat ini saya hanya ingin mengumpulkan uang untuk menebus Prilya dari Samuel Richard."

"Apa?! Kamu masih ingin mencari uang untuk membuat Prilya kembali ke rumah ini? Tidak! Saya tidak setuju. Saya tidak rela jika kamu harus mencari uang sebanyak itu untuk menebus Prilya. Enak saja, dia pikir uang itu hanya dipetik dengan sangat mudah? Kamu bekerja sebanyak 24 jam sehari pun kamu tidak akan mendapatkan uang itu. Jadi sekarang, lupakan Prilya. Biarkan ia tetap disana menjadi makanan binatang peliharaan Samuel Richard." Asna sampai kehabisan nafas karena begitu marah dengan kerugian materi yang dialami oleh keluarganya.

Tok

Tok

Tok

Perhatian mereka semua teralihkan ke arah pintu. Praja Wijaya sedang berdiri disana dengan ekspresi yang tak terbaca.

"Assalamu'alaikum paman."

"Waalaikumussalam Praja. Silahkan masuk." Sofyan langsung mempersilahkan pria itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu minimalis itu.

"Kak silahkan duduk." Ardina mempersilahkan pria itu untuk duduk. Ia begitu senang saat ini karena pria itu datang disaat Prilya tidak ada di rumah. Dan itu artinya ia akan mempunyai banyak waktu bersama pria tampan dan kaya itu.

"Terimakasih banyak Din." Ardina tersentak dari lamunannya. Ia langsung tersenyum lebar.

"Paman, ada apa dengan wajahmu? Apakah ini semua dari penculik yang membawamu pergi?" Praja menatap luka-luka lebam itu dengan tatapan serius.

"Heh, kamu tahu darimana kalau saya diculik?" Sofyan bukannya menjawab malah balik bertanya.

"Dina yang menghubungi saya Paman. Katanya ada beberapa orang yang tidak dikenal membawamu pergi dari rumah ini."

Sofyan menarik nafas panjang. Awan hitam kembali bergelayut diwajahnya yang sudah babak belur itu.

"Yang diculik itu Prilya. Tuan Samuel Richard menjadikan putriku sebagai penebus utang-utangku padanya."

"Astaghfirullah. Kenapa bisa seperti itu paman." Praja Wijaya sampai berdiri dari duduknya karena terlalu kaget dengan apa yang barusan didengarnya.

"Saya yang bersalah. Seharusnya saya memikirkan ini semua sebelum melakukan hal ini pada Tuan Samuel Richard."

"Berapa banyak uang pria itu yang paman habiskan?"

"Satu Milyar!"

Praja Wijaya terdiam. Meskipun ia mempunyai banyak uang tapi jumlah sebanyak itu tidak akan sanggup ia sediakan dalam waktu dekat.

"Jangan kamu pikirkan. Biarkan saya saja yang memikirkannya." Sekali lagi Sofyan membuang nafas beratnya.

Sedangkan Praja Wijaya hanya terdiam. Ia tahu kalau hatinya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Ia sungguh ingin membawa kembali Prilya ke rumahnya sebagai istrinya saja agar ia bisa melindunginya dari orang-orang jahat.

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Uya Suriya

Uya Suriya

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹....buat Prilly agar secantik mawar

2023-03-30

1

Susilawati Rela

Susilawati Rela

sayang kamu udah telat praja muda Karana eh...prilya nya udah nikah tuh sama Richard,..

2023-03-07

2

Langit Biru

Langit Biru

Prilya kamu bisa!!!

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2 Bab 2 Gara-gara Kopi
3 Bab 3 Keinginan Terkabul
4 Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5 Bab 5 Pernikahan Paksa
6 Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7 Bab 7 Dahi Benjol
8 Bab 8 Anak Pencuri
9 Bab 9 Nyonya Baru
10 Bab 10 Lumayan Montok
11 Bab 11 Masa Pertumbuhan
12 Bab 12 Konspirasi Black
13 Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14 Bab 14 Ternyata Manis
15 Bab 15 Devi Aldiva
16 Bab 16 Teman Tidur
17 Bab 17 Black Angkat Tangan
18 Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19 Bab 19 Gedebong Pisang
20 Bab 20 Sarapan Bersama
21 Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22 Bab 22 Bertemu Pria Baik
23 Bab 23 Prilya Bimbang
24 Bab 24 Getaran Aneh
25 Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26 Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27 Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28 Bab 28 Sugar Baby
29 Bab 29 Ardina Lagi
30 Bab 30 Antara Dua Pria
31 Bab 31 Nargya Martha
32 Bab 32 Tekad Miss Gagal
33 Bab 33 Pengukuran Tubuh
34 Bab 34 Malam Yang Dingin
35 Bab 35 Tawaran Rendra
36 Bab 36 Masa Lalu
37 Bab 37 Butuh Pelepasan
38 Bab 38 Tak Bisa Tidur
39 Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40 Bab 40 Buku Nikah
41 Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42 Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43 Bab 43 Paham Tugas Istri
44 Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45 Bab 45 Jantung Koroner
46 Bab 46 Keinginan Ardina
47 Bab 47 Saling Memaafkan
48 Bab 48 Semua Akan Kembali
49 Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50 Bab 50 Cut Cut Cut
51 Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52 Bab 52 Ingin Belajar
53 Bab 53 Move On
54 Bab 54 Harus Diruqyah
55 Bab 55 Sihir Dan Syetan
56 Bab 56 Doa Pengantin Baru
57 Bab 57 Sadar Diri
58 Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59 Bab 59 Bermain Kotor
60 Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61 Bab 61 Nargya Martha Lagi
62 Bab 62 Prilya Terguncang
63 Bab 63 Tak Tahu Malu
64 Bab 64 Temani Aku
65 Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66 Bab 66 Istri Kedua
67 Bab 67 Bekas Gincu
68 Bab 68 Perang Panas
69 Bab 69 Salahkah?
70 Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71 Bab 71 Sebuah Balasan
72 Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73 Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74 Bab 74 Maafkan Aku
75 Bab 75 Prilya Egois
76 Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77 Lanjutan Kisah ini Gaess
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2
Bab 2 Gara-gara Kopi
3
Bab 3 Keinginan Terkabul
4
Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5
Bab 5 Pernikahan Paksa
6
Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7
Bab 7 Dahi Benjol
8
Bab 8 Anak Pencuri
9
Bab 9 Nyonya Baru
10
Bab 10 Lumayan Montok
11
Bab 11 Masa Pertumbuhan
12
Bab 12 Konspirasi Black
13
Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14
Bab 14 Ternyata Manis
15
Bab 15 Devi Aldiva
16
Bab 16 Teman Tidur
17
Bab 17 Black Angkat Tangan
18
Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19
Bab 19 Gedebong Pisang
20
Bab 20 Sarapan Bersama
21
Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22
Bab 22 Bertemu Pria Baik
23
Bab 23 Prilya Bimbang
24
Bab 24 Getaran Aneh
25
Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26
Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27
Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28
Bab 28 Sugar Baby
29
Bab 29 Ardina Lagi
30
Bab 30 Antara Dua Pria
31
Bab 31 Nargya Martha
32
Bab 32 Tekad Miss Gagal
33
Bab 33 Pengukuran Tubuh
34
Bab 34 Malam Yang Dingin
35
Bab 35 Tawaran Rendra
36
Bab 36 Masa Lalu
37
Bab 37 Butuh Pelepasan
38
Bab 38 Tak Bisa Tidur
39
Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40
Bab 40 Buku Nikah
41
Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42
Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43
Bab 43 Paham Tugas Istri
44
Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45
Bab 45 Jantung Koroner
46
Bab 46 Keinginan Ardina
47
Bab 47 Saling Memaafkan
48
Bab 48 Semua Akan Kembali
49
Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50
Bab 50 Cut Cut Cut
51
Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52
Bab 52 Ingin Belajar
53
Bab 53 Move On
54
Bab 54 Harus Diruqyah
55
Bab 55 Sihir Dan Syetan
56
Bab 56 Doa Pengantin Baru
57
Bab 57 Sadar Diri
58
Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59
Bab 59 Bermain Kotor
60
Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61
Bab 61 Nargya Martha Lagi
62
Bab 62 Prilya Terguncang
63
Bab 63 Tak Tahu Malu
64
Bab 64 Temani Aku
65
Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66
Bab 66 Istri Kedua
67
Bab 67 Bekas Gincu
68
Bab 68 Perang Panas
69
Bab 69 Salahkah?
70
Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71
Bab 71 Sebuah Balasan
72
Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73
Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74
Bab 74 Maafkan Aku
75
Bab 75 Prilya Egois
76
Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77
Lanjutan Kisah ini Gaess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!