Ciiit
Samuel Richard langsung turun dari mobilnya tanpa menunggu dibukakan pintu oleh Black, sang asisten. Ia sedang terburu-buru karena merasa sangat tidak nyaman dengan perutnya. Dengan langkah cepat bagai berlari ia segera menuju tangga untuk menuju kamarnya.
Tanpa sengaja ia menabrak seseorang yang sedang berjalan dengan membawa sebuah nampan dengan beberapa cangkir minuman diatasnya. Ya, orang itu adalah Prilya Sofyan, perempuan yang tak ingin ia temui.
Prang
"Aaaawww, panas!" Keduanya berteriak keras karena sama-sama terkena tumpahan minuman panas yang baru saja jatuh, pecah, dan tumpah mengenai tubuh mereka.
"Tuan, anda...,"
"Kamu tidak apa-apa?" Dua orang itu saling memandang dengan perasaan yang sama-sama bersalah. Prilya yakin tangan pria dihadapannya pasti sangat sakit. Ia bisa melihat kalau tangan pemilik rumah itu memerah dan terbakar.
Begitupun dengan Samuel Richard, ia juga bisa melihat kalau kaki gadis papan cuci itu tampak memerah seperti apa yang dialaminya. Dalam beberapa detik mereka sedang ingin saling menolong tapi hati kecil mereka tampak meragu.
Prilya akhirnya berjongkok dan mengelus kakinya yang sedang sangat perih. Ia tampak meringis. Rupanya usahanya untuk membalas kebaikan Devi berakhir sangat buruk hari ini.
Sedangkan Samuel Richard tiba-tiba menyadari kalau ia sangat tidak ingin bertemu dengan gadis itu. Ia pun melanjutkan langkahnya ke arah tangga tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.
"Nyonya, anda tidak apa-apa?" Kuping pria itu tanpa sadar menangkap suara Black yang begitu perhatian pada gadis itu.
"Ah, tidak apa-apa Tuan." Prilya menjawab dengan suara rendah.
"Kaki anda merah begitu, pasti sakit sekali. Tetap disini karena akan saya ambilkan salep untuk anda Nyonya." Samuel Richard yang sudah berada pada anak tangga yang kedua langsung menghentikan langkahnya. Entah kenapa ia merasa tidak suka dengan perhatian Black pada putri dari si pencuri itu.
"Black!" Panggilnya dengan suara keras.
"Ah iya Tuan." Sang asisten akhirnya membatalkan rencananya untuk mencari salep. Ia menghampiri pimpinannya itu yang masih berada pada tempatnya.
"Tanganku juga sakit dan kamu samasekali tidak memperdulikan Aku hah?!" Black menarik nafas panjang.
Sejak kapan pria arogan ini berubah jadi sangat lebay seperti ini?!, ujarnya membatin.
"Maafkan saya Tuan. Bagaimana kalau Tuan istirahat di kamar bawah saja."
"Maksud kamu apa Black?"
"Kaki Nyonya Prilya juga sa-" Ucapan Black terhenti karena tiba-tiba saja Samuel Richard turun dari anak tangga yang ia pijak dan langsung mengangkat tubuh Prilya ke sebuah kamar di lantai 1. Kamar itu tidak jauh dari tangga dan merupakan kamar milik Samuel Richard juga.
Black terpaku untuk beberapa detik. Sedangkan Prilya berteriak tertahan karena begitu kaget dengan apa yang terjadi. Semuanya begitu tiba-tiba.
"Heh, jangan menatapku seperti itu!"
Pria itu membentak Prilya yang nampak tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Gadis muda itu akhirnya menutup mulutnya yang sepertinya akan berteriak lagi. Ya, karena ia tidak menyangka akan sedekat ini dengan suaminya yang sangat membencinya.
"Dan kamu tidak perlu berteriak untuk dilihat oleh semua penghuni di rumah ini. Apa kamu tahu kalau Aku melakukan ini karena aku hanya ingin tahu berapa sebenarnya berat badanmu gadis kurus!" sarkas pria itu. Ia mencibir sedangkan Prilya hanya mendengus kesal.
Tak lama kemudian Pria itu meletakkan tubuh Prilya di atas kasurnya dengan pelan.
"Hem, lumayan berat juga kamu padahal tubuhmu itu datar bagaikan papan cucian."
"Salepnya Tuan." Black yang baru ikut masuk ke kamar itu langsung memberikan sebuah salep anti bakar pada pria itu.
"Terimakasih Black. Sekarang keluarlah. Dan pastikan Bu Ani tidak lagi membiarkan pelayan ini bekerja. Sungguh, Aku baru menemukan pekerja yang sangat ceroboh seperti ini!"
"Baik Tuan. Permisi." Pria itu pun keluar dari kamar itu dengan senyum samar diwajahnya. Setelah itu wajahnya kembali datar.
Saat ini Ia ingin bertemu dengan Devi untuk menanyakan kenapa Prilya masih bekerja dan berakhir seperti ini.
Dan akan ia pastikan kalau gadis itu harus mempertanggung jawabkan kesalahannya.
🌻🌻🌻
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
penggemar novel onlen
asyik udah mulai ada rasa nihh
2023-03-12
0
Mammeng
kesempatan apa kesempatannn...ngaku aja....klau prily prg..klepek2 de luu..card..😎
2023-03-12
2
erma irsyad
mulai deh nggk mau berbagi😂,itu artinya dy yg punya🤣
2023-03-12
2