Bab 17 Black Angkat Tangan

Sepanjang malam itu Prilya dan Devi menghabiskan waktu untuk mengobrol. Devi jadi tidak mengantuk lagi setelah berpindah tempat ke kamar tamu bersama dengan Prilya.

Devi yang merupakan seorang guru privat akhirnya menggunakan kesempatan itu untuk mengajari lagi gadis yang tadinya mengakui dirinya sebagai pelayan.

"Nyonya Prilya. Ibu dan ayah mertua anda dari Inggris akan segera datang ke Rumah ini. Dan Tuan Black berharap saat itu tiba, anda bisa menunjukkan kalau anda adalah perempuan berpendidikan dan tahu tata krama." Devi menjelaskan maksud sebenarnya ia berada di rumah itu.

"Saya masih belum tamat SMA Kak Dev. Saya berada di sini karena diculik oleh Tuan Black, jadi bisakah kita tidak membicarakan hal-hal yang berat seperti itu Kak Dev? Ini sudah larut, masak sampai tengah malam begini kita masih akan membahas tentang tata krama." Prilya mulai menguap. Ia sudah mulai mengantuk dan lelah.

"Tapi itulah tugas saya dari Tuan Black. Memastikan anda bisa bergabung dan membaur di dalam keluarga Tuan Richard dengan baik."

"Kak Dev, kamu pasti tahu latar belakangku sebelum menjadi istri Tuan Richard 'kan? Saya ini hanya dinikahi sebagai penebus utang dari Ayahku. Jadi saya tidak layak dijadikan sebagai Nyonya di Rumah ini."

Prilya menjawab semua perkataan Devi karena ia merasa sia-sia saja belajar kalau suaminya tidak menganggapnya ada.

"Apapun latar belakang kamu Nyonya. Kamu adalah istri yang sah dari Tuan Richard. Jadi kamu harus belajar untuk melebur dalam keluarga suamimu." Devi berucap dengan tegas agar Prilya sadar kalau menjadi istri seorang Samuel Richard sudah merupakan takdir yang harus dijalankannya. Mau atau tidak.

"Kalau begitu kita belajar besok saja ya Kak. Saya sekarang sangat mengantuk, hoaamm." Prilya menguap. Ia tidak ingin lagi mengobrol. Tubuhnya benar-benar tidak bisa lagi diajak untuk bekerjasama saat ini.

Gadis itu pun naik ke tempat tidur dan bersiap untuk tidur. Ia sudah mengantuk dan tidak berniat untuk belajar lagi. Sedangkan Devi hanya bisa menarik nafas panjang. Ia tidak mau begadang sendirian malam itu.

"Nyonya, jangan tidur dong. Bagaimana dengan saya yang sudah tidak mengantuk lagi?" Devi memandangi punggung gadis berusia 18 tahun itu dengan pandangan nelangsa.

"Terserah Kak Devi. Mau tidur juga atau mau mengajar sendiri, saya sudah ngantuk hoaaamm," balas Prilya seraya menguap lagi. Tak lama kemudian ia pun tertidur.

"Oh ya ampun anak ini. Baiklah, kita tidur saja. Besok kita masih akan belajar banyak hal." Devi pun membuka pakaiannya dan menyisakan pakaian dalamnya saja. Ia tidak membawa pakaian tidur karena memang tidak ada niat untuk menginap.

Tok

Tok

Tok

Devi melihat ke arah pintu dan melihat jam yang ada di dinding kamar itu.

Siapa yang mengetuk pintu malam-malam begini?

Gadis itu pun segera meraih pakaiannya lagi dan memakainya. Ia segera melangkah ke arah pintu kamar untuk membukanya.

"Tuan Black?" Devi berujar seraya memandang pria dihadapannya dengan tatapan tanya.

"Dimana Nyonya Prilya?"

"Sudah tidur. Ada apa?"

"Bangunkan sekarang juga. Ia harus kembali ke kamarnya saat ini juga." titah pria itu dengan wajah datarnya.

"Anda tega membangunkan paksa seseorang disaat ia sedang tertidur?"

"Devi, bangunkan Nyonya sekarang atau saya akan masuk sendiri." Black tampak sangat tidak sabar saat ini. Ia tidak ingin berdebat dengan siapapun karena keadaan sedang sangat genting.

"Hum baiklah." Devi langsung masuk kembali ke kamar yang ia tempati bersama dengan Prilya. Ia pun memaksa gadis itu untuk bangun.

"Nyonya bangun," panggil Devi pada gadis yang sedang tertidur lelap dan memeluk bantal gulingnya itu. Prilya melenguh pelan kemudian membuka matanya.

"Ada apa Kak, apa sudah pagi ya?" tanya Prilya seraya mengucek matanya. Ia menatap Devi yang juga sedang menatapnya.

"Tuan Black mencari anda, ayo bangun sekarang."

"Oh, pagi-pagi begini Tuan Black mau menyuruh apa? Apa ia tidak punya kerjaan lain Kak?" Prilya pun bangun dengan mata yang masih sangat mengantuk. Devi tersenyum. Ia tidak mungkin mengatakan kalau ini masih malam dan bahkan tengah malam. Ia pun meraih sisir dan membantu merapikan rambut gadis manis itu.

"Saya akan mencuci wajah dulu Kak, tapi eh ini kan pagi. Artinya mau sholat subuh dulu dong." Prilya berucap seraya melangkahkan kakinya ke arah wastafel untuk mencuci wajahnya agar lebih segar dan tidak mengantuk.

"Kalian kenapa mengobrol lama sekali?" Black langsung masuk ke kamar itu dengan wajah tak sabar.

"Ayo cepat Nyonya. Tuan Richard sedang tidak baik-baik saja."

"Baiklah. Kak Devi saya kesana dulu ya," ujar Prilya dan segera mengikuti pria berpakaian hitam-hitam itu kemanapun melangkah.

"Silahkan masuk Nyonya." Black mempersilakan gadis itu untuk memasuki kamar yang sama yang pernah ia masuki sebelumnya.

Prilya pun masuk dan mendapati Samuel Richard sedang tidur tengkurap di atas ranjang dalam keadaan yang sangat kacau. Sepatunya masih terpasang dikakinya. Pria itu meracau tak jelas layaknya orang yang sedang mabuk.

"Apa yang harus saya lakukan Tuan?' tanya Prilya dengan tatapan bingungnya.

"Buka pakaian suami anda dan pastikan ia tidur dengan nyaman." Black memberikan perintahnya kemudian meninggalkan Prilya dengan ekspresi bingungnya.

"Membuka pakaiannya? Memangnya saya bisa?" tanya Prilya seraya mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ia mencari pria kepercayaan suaminya yang ternyata sudah tidak berada di tempat itu.

"Tuan Black? Hello dimana kamu?" Prilya memanggil pria itu lagi untuk membantunya. Akan tetapi orang itu benar-benar sudah menghilang bagai ditelan bumi.

Black yang sudah berada di depan kamar dan sempat mendengar namanya dipanggil oleh Nyonya muda itu hanya tersenyum samar. Untuk malam ini ia ingin tidur nyenyak dan tidak mau mengurusi pria menyedihkan yang sedang mabuk karena seorang perempuan bernama Martha itu.

"Malam ini adalah tugasmu Nyonya untuk membuat pria itu sadar dari kebodohannya selama ini," gumamnya seraya melanjutkan langkahnya ke arah kamarnya sendiri.

Karena tidak mendapat jawaban dari Black, Prilya pun menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Ia mendekati ranjang dimana suaminya sedang berada di sana dalam keadaan meracau tak jelas.

Mana bisa saya membuka pakaian pria yang sangat besar dan tinggi ini sendirian?

Apa saya biarkan saja ya?

Gadis itu duduk ditepi ranjang dan menatap pria itu yang sedang mengumpat dan menyebut-nyebut nama Martha.

"Brengsek!"

"Martha, kamu tega padaku!"

Prilya hanya tersenyum meringis. Ia yakin kalau Martha adalah seorang perempuan penting dalam hidup suaminya. Entah kenapa hatinya merasa tidak baik-baik saja melihat kesedihan pria dihadapannya karena perempuan lain.

"Saya adalah istrinya, itu adalah takdirku, mau atau tidak, itu kata Kak Devi. Jadi saya harus mengurus pria ini," gumamnya seraya membuka sepatu suaminya satu-satu. Setelah itu ia berusaha membalikkan badan pria itu dengan sekuat tenaganya.

Prilya tersentak kaget karena tangannya tiba-tiba dicengkeram kuat oleh pria itu.

"Kamu mau apa hah?!"

🌻🌻🌻

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

mau ngobrak abrik baju

2023-03-23

1

Susilawati Rela

Susilawati Rela

aku mau melakukan kewajibanku....🤭🤭🤭

2023-03-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2 Bab 2 Gara-gara Kopi
3 Bab 3 Keinginan Terkabul
4 Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5 Bab 5 Pernikahan Paksa
6 Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7 Bab 7 Dahi Benjol
8 Bab 8 Anak Pencuri
9 Bab 9 Nyonya Baru
10 Bab 10 Lumayan Montok
11 Bab 11 Masa Pertumbuhan
12 Bab 12 Konspirasi Black
13 Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14 Bab 14 Ternyata Manis
15 Bab 15 Devi Aldiva
16 Bab 16 Teman Tidur
17 Bab 17 Black Angkat Tangan
18 Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19 Bab 19 Gedebong Pisang
20 Bab 20 Sarapan Bersama
21 Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22 Bab 22 Bertemu Pria Baik
23 Bab 23 Prilya Bimbang
24 Bab 24 Getaran Aneh
25 Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26 Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27 Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28 Bab 28 Sugar Baby
29 Bab 29 Ardina Lagi
30 Bab 30 Antara Dua Pria
31 Bab 31 Nargya Martha
32 Bab 32 Tekad Miss Gagal
33 Bab 33 Pengukuran Tubuh
34 Bab 34 Malam Yang Dingin
35 Bab 35 Tawaran Rendra
36 Bab 36 Masa Lalu
37 Bab 37 Butuh Pelepasan
38 Bab 38 Tak Bisa Tidur
39 Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40 Bab 40 Buku Nikah
41 Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42 Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43 Bab 43 Paham Tugas Istri
44 Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45 Bab 45 Jantung Koroner
46 Bab 46 Keinginan Ardina
47 Bab 47 Saling Memaafkan
48 Bab 48 Semua Akan Kembali
49 Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50 Bab 50 Cut Cut Cut
51 Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52 Bab 52 Ingin Belajar
53 Bab 53 Move On
54 Bab 54 Harus Diruqyah
55 Bab 55 Sihir Dan Syetan
56 Bab 56 Doa Pengantin Baru
57 Bab 57 Sadar Diri
58 Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59 Bab 59 Bermain Kotor
60 Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61 Bab 61 Nargya Martha Lagi
62 Bab 62 Prilya Terguncang
63 Bab 63 Tak Tahu Malu
64 Bab 64 Temani Aku
65 Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66 Bab 66 Istri Kedua
67 Bab 67 Bekas Gincu
68 Bab 68 Perang Panas
69 Bab 69 Salahkah?
70 Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71 Bab 71 Sebuah Balasan
72 Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73 Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74 Bab 74 Maafkan Aku
75 Bab 75 Prilya Egois
76 Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77 Lanjutan Kisah ini Gaess
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Kejamnya Ibu Tiri
2
Bab 2 Gara-gara Kopi
3
Bab 3 Keinginan Terkabul
4
Bab 4 Menjadi Penebus Kesalahan
5
Bab 5 Pernikahan Paksa
6
Bab 6 Perasaan Praja Wijaya
7
Bab 7 Dahi Benjol
8
Bab 8 Anak Pencuri
9
Bab 9 Nyonya Baru
10
Bab 10 Lumayan Montok
11
Bab 11 Masa Pertumbuhan
12
Bab 12 Konspirasi Black
13
Bab 13 Keanehan Samuel Richard
14
Bab 14 Ternyata Manis
15
Bab 15 Devi Aldiva
16
Bab 16 Teman Tidur
17
Bab 17 Black Angkat Tangan
18
Bab 18 Pelukan Bantal Guling
19
Bab 19 Gedebong Pisang
20
Bab 20 Sarapan Bersama
21
Bab 21 Kembali Ke Sekolah
22
Bab 22 Bertemu Pria Baik
23
Bab 23 Prilya Bimbang
24
Bab 24 Getaran Aneh
25
Bab 25 Ukurannya Belum Cocok
26
Bab 26 Sebuah Belalai Panjang
27
Bab 27 Hasrat Tak Terbendung
28
Bab 28 Sugar Baby
29
Bab 29 Ardina Lagi
30
Bab 30 Antara Dua Pria
31
Bab 31 Nargya Martha
32
Bab 32 Tekad Miss Gagal
33
Bab 33 Pengukuran Tubuh
34
Bab 34 Malam Yang Dingin
35
Bab 35 Tawaran Rendra
36
Bab 36 Masa Lalu
37
Bab 37 Butuh Pelepasan
38
Bab 38 Tak Bisa Tidur
39
Bab 39 Ujian Sekolah Selesai
40
Bab 40 Buku Nikah
41
Bab 41 Berakhir Sebagai Tersangka
42
Bab 42 Ternyata Ada Di Rumah Sakit
43
Bab 43 Paham Tugas Istri
44
Bab 44 Ayah Harus Dirujuk
45
Bab 45 Jantung Koroner
46
Bab 46 Keinginan Ardina
47
Bab 47 Saling Memaafkan
48
Bab 48 Semua Akan Kembali
49
Bab 49 Bertemu Mama Mertua
50
Bab 50 Cut Cut Cut
51
Bab 51 Kembali Dari Nirwana
52
Bab 52 Ingin Belajar
53
Bab 53 Move On
54
Bab 54 Harus Diruqyah
55
Bab 55 Sihir Dan Syetan
56
Bab 56 Doa Pengantin Baru
57
Bab 57 Sadar Diri
58
Bab 58 Devi Aldiva Ternyata???
59
Bab 59 Bermain Kotor
60
Bab 60 Cemburu Dan Dendam
61
Bab 61 Nargya Martha Lagi
62
Bab 62 Prilya Terguncang
63
Bab 63 Tak Tahu Malu
64
Bab 64 Temani Aku
65
Bab 65 Sebuah Paket Mistis
66
Bab 66 Istri Kedua
67
Bab 67 Bekas Gincu
68
Bab 68 Perang Panas
69
Bab 69 Salahkah?
70
Bab 70 Belum Bisa Dipercaya
71
Bab 71 Sebuah Balasan
72
Bab 72 Perasaan Samuel Richard
73
Bab 73 Rahasia Masa Lalu
74
Bab 74 Maafkan Aku
75
Bab 75 Prilya Egois
76
Bab 76 Bersatu Menuju Bahagia
77
Lanjutan Kisah ini Gaess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!