"Hei.. aku menyuruhmu pulang! bukan akan mengantarkan mu."
Terkejut karna tiba-tiba Elsa sudah berada di dalam Mobil nya dengan duduk manis tak lupa sabuk pengaman nya yang sudah terpasang, dia kan menyuruh wanita itu pulang bukan nya akan mengantarkan nya.
"Aku ingin ikut denganmu."
Sungguh Rafa rasa nya ingin sekali menenggelamkan wanita di depan nya itu ke laut sedalam dalam nya berharap wanita itu tidak pernah muncul lagi di depan nya.
"Turun!"
Mencoba bersabar menghadapi wanita yang diharapkan nya tidak jadi di nikahi nya itu.
"Tidak mau!"
Oh astaga, Rafa benar benar akan menenggelamkan nya sekarang juga.
"Ayo cepat jalan! aku ingin segera bertemu dengan calon mertuaku!".
Lihatlah! bahkan sekarang dia berani memerintah, bukan nya turun malah semakin memeluk sabuk pengaman nya erat.
Apa tadi katanya? mertua? sungguh menyebalkan.
Menghembuskan nafas nya kesal, Rafa akhirnya mengalah dan segera menjalankan mobil nya menuju bandara, dimana Ayah dan Ibunya yang sudah menunggu dirinya. Sesekali melirik Elsa yang tersenyum senang karna dirinya mau menututi permintaan nya.
*****
"Halo Abi Rafa sudah sampai, Abi dan Umi dimana biar Rafa samperin."
"..."
"Ohh begitu? baiklah Rafa sedang berada di parkiran."
"Ternyata kau bisa lembut juga ya."
Elsa yang sedari tadi memperhatikan Rafa yang sedang menelpon seseorang mulai tau sifat lain dari Rafa yang belum pernah dilihatnya selama bertahun tahun.
Melirik sekilas, lalu dengan cepat membuang wajah nya ke arah lain, Rafa merasa risih jika ditatap seperti itu.
"Jangan menatapku lebih dari 12 detik."
Mencoba mengalihkan perhatian Elsa darinya.
"Kenapa?"
Elsa mengernyitkan dahinya namun masih terus menatapi makhluk Tuhan di Depan nya yang menurut nya amat lah Sempurna itu.
"Nanti kau bisa jatuh cinta."
Rafa berujar dengan santai, sedangkan Elsa langsung mengalihkan pandangan nya menjadi lurus ke depan.
"Aku memang sudah mencintaimu sejak lama."
Berucap lirih bahkan hanya terdengar samar- samar di telinga Rafa.
"Kau bicara apa?"
Rafa hanya ingin memperjelas apakah pendengaran nya yang sudah tidak berfungsi lagi.
"Tidak, aku tidak berkata apa apa."
Tanpa menatap Rafa, Elsa mencoba mengelak.
Rafa tak lagi menjawab, dan kini mereka di selimuti dengan keheningan. Rafa beberapa kali mencuri pandang pada Elsa yang terlihat muram dari sebelumnya. Kenapa dia tiba-tiba diam? bukannya tadi dia senang karna aku menurutinya untuk ikut? haa biarkan sajalah memang nya itu urusanku?
Tok.. tok.. tok..
Hingga terdengar suara ketukan dari arah jendela mobil di sebelah Rafa, membuyarkan lamunan Rafa dan juga Elsa.
Rafa bisa melihat dengan jelas seorang pria paruh baya dan wanita paruh baya bercadar juga yang berdiri di sebelah pria paruh baya itu.
Rafa keluar dari mobil langsung memeluk erat wanita itu yang dibalas pelukan tak kalah erat pula, yang tak lain adalah Sinta.
Elsa yang melihat Rafa kaluar juga ikut- ikutan keluar dan berdiri beberapa meter di belakang Ibu dan anak yang sedang berpelukan serta di sebelahnya ada seorang pria paruh baya yang bersidekap menatap drama yang sepertinya sudah biasa dilihatnya, yang Elsa yakini itu adalah calon Ayah mertuanya.
"Rafa kangen banget sama Umi."
Setelah melepaskan pelukan nya dan bergantian kini mencium kedua pipi Sinta dengan sayang. Bahkan Rafa tidak menyadari bahwa di sana ada Elsa yang memperhatikan kelakuan nya sambil tersenyum geli.
"Hei.. kamu ini tidak lihat ini sedang di parkiran bagaimana kalau ada yang lihat?"
Sinta menatap seorang wanita berpakaian sopan namun tak memakai hijab yang sedang berdiri tidak jauh di belakang Rafa sambil terus mengamati kegiatan mereka.
"Rafa.. kamu kenal wanita itu?"
Akhirnya Sinta bertanya, mungkin saja kan itu temannya Rafa? eh tapi tidak, tidak mungkin Rafa punya teman wanita, tapi tidak mungkin juga orang asing mau memperhatikan kegiatan mereka sampai segitunya.
Menatap ke belakang, Rafa baru menyadari jika sedari tadi Elsa berada di belakangnya.
"Elsa kemari lah!"
Dengan langkah ragu Elsa berjalan menghampiri ketiga orang yang sebentar lagi akan menjadi keluarga nya itu.
"Abi.. Umi.. kenalkan ini Elsa calon istri nya Rafa."
Hening.
Masih menatap Elsa lekat, Sinta kembali menatap ragu pada Rafa. Entah mengapa hatinya ragu saat putra sulungnya mengatakan jika yang berdiri di hadapan nya itu adalah calon menantunya.
Menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala secara berulang kali, Boy juga tampak ragu dengan pilihan Putranya yang diluar dugaan nya itu.
Elsa menundukkan kepala nya merasa tidak enak dengan pandangan calon mertuanya.
Rafa yang menyadari suasana nya canggung pun mulai bersuara.
"Ehem.. Elsa ayo beri salam pada Umi dan Abi ku."
Elsa menuruti perintah Rafa.
"Halo tante."
Sambil menyalami tangan Sinta. Elsa hendak menyalami tangan Boy namun dengan cepat Boy mengatupkan kedua tangan nya di depan dada.
"Ohh?.."
Elsa yang salah tingkah karna kelakuan nya hanya bisa membalas dengan serupa dengan yang dilakukan Boy.
Sinta semakin ragu dengan pilihan Putranya itu, dan kenapa mendadak begini saat mereka baru saja pulang dari Kairo? sungguh ini patut dipertanyakan dan harus di perjelas sejelas-jelasnya.
"Yauda yuk pulang, Abi sama Umi pasti capek kan?"
Sinta dan Boy menurut namun mereka masih berpikir mengenai wanita pilihan Putranya tersebut.
****
"Em.. Elsa?"
Sinta memanggil saat mobil sudah melaju menuju rumah mereka.
"Iya tante?"
Berusaha terlihat tenang Elsa menjawab panggilan Sinta sambil sesekali menatap Rafa yang sedang mengemudi dengan santai tanpa beban.
"Tidak perlu sungkan panggil saja Umi sama seperti Rafa."
Sambil tersenyum Elsa menganggukkan kepalanya.
"Iya u-umi."
Sinta menyadari Elsa yang belum terbiasa memanggil dengan sebutan itu, dia semakin penasaran dengan wanita yang kini sedang duduk di sebelah Putranya.
"Elsa beneran calon istrinya Rafa?"
Berusaha mengorek- ngorek dari Elsa, Sinta mulai bertanya- tanya pada Elsa. Mungkin saja kan Rafa meminta wanita itu untuk berpura-pura menjadi calon Istrinya gara-gara mereka sering menegur nya.
Melirik sekilas ke arah Rafa yang seperti nya tidak terganggu dengan pertanyaan Ibunya membuat Elsa kesal sendiri.
_
_
_
_
**Sorry ya kalo cerita nya gak asik, aku masih penulis awam, hehe😁
Jangan lupa like, komen, vote nya juga.
Happy reading💛**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ig & fb : Karlina_Sulaiman
semangat terus berkaryanya kak..
🥀 ceo somplak
2020-08-27
0