Setelah dirasa penampilan nya sudah oke, dia melirik jam yang 15 menit lagi akan pukul 7. Tak buang buang waktu, dia segera bergegas keluar kamar turun ke lantai satu menuju kamar orang tua nya, karna dia tau jam segini Ayahnya sudah pulang dan sekarang pasti sedang sholat di kamar mereka.
Mereka memang memiliki ruang sholat namun mereka hanya menggunakan nya saat hari libur saja saat semua anggota keluarga berkumpul di rumah.
*****
Rafa sampai di parkiran Restauran tempat makan malam dengan klien nya, dia segera memarkirkan mobil nya yang kala itu hanya ada beberapa mobil yang terparkir disana.
Setelah memarkirkan mobil nya dia segera beranjak masuk ke dalam restauran tersebut menuju ruang VIP yang sudah di pesan khusus oleh klien nya.
Saat sudah sampai di depan ruangan VIP dia tak langsung masuk ke dalam melainkan berhenti sebentar melirik jam tangan nya sudah pukul 19.10, telat 10 menit batin nya.
Setalah itu barulah dia masuk ke dalam ruangan tersebut dan nampaklah seorang pria kisaran berumur 40 tahunan sedang tersenyum menunggu kedatangan nya. Pria itu langsung berdiri ketika melihat kedatangan Rafa.
"Maaf pak saya terlambat." Ucap Rafa setalah sampai di depan Pria itu.
"Tidak apa apa. Ayo silahkan duduk Mas Rafa." Mempersilahkan Rafa untuk duduk di sofa yang berseberangan dengan sofa yang didudukinya.
"Terima kasih pak Angga." Jawab Rafa seraya mendudukkan pantat nya.
Seorang pelayan wanita terlihat datang menghampiri mereka sambil membawa 2 buku menu dan memberikan nya kepada Rafa dan Angga.
Setelah memastikan pesanan mereka pelayan itu membungkuk setelah itu beranjak pergi sebelumnya dia sudah meminta mereka untuk menunggu.
"Bagaimana kabar anda Mas Rafa?" Tanya Pria itu yang bernama Angga mencoba berbasa basi.
"Saya baik. Pak Angga sendiri bagaimana kabar nya?" Balas Rafa.
"Seperti yang anda lihat saat ini saya terlihat sangat sehat bukan?" Tanya Angga mencoba mencairkan suasana.
Rafa terkekeh.
"Tentu saja, anda terlihat seperti pemuda berusia 18 tahun." Rafa juga berusaha melayani candaan Angga.
"Saya sudah menduga nya." Kemudian mereka berdua sama sama terkekeh.
Mereka larut dalam perbincangan mengenai dunia bisnis hingga dua orang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Mereka makan dengan tenang di selingi dengan candaan ringan, hingga tak terasa makan malam mereka telah habis.
Walaupun makan malam mereka telah selesai namun mereka masih saja berbincang ria hingga bunyi dering ponsel Rafa menghentikan perbincangan mereka.
"Maaf pak saya mau angkat telpon dulu." Ijin Rafa.
"Iya silahkan."
Setelah mendapat ijin dari Angga, Rafa segera menggeser ikon hijau, posisinya masih duduk di hadapan Angga.
"Iya Kai."
"...."
"Iya, jadi."
"...."
"Sebentar lagi, lagian acara nya dimulai jam 9 kan?"
"...."
"Ya nggak juga, ini juga masih jam 8 lebih 15 menit Kai."
"...."
"Di luar."
"...."
"Iya."
"...."
"Hm." Panggilan pun terputus.
Rafa beralih ke Angga yang sedari dia menelpon terus menatapi nya.
"Apa anda ingin pergi sekarang?" Tanya Angga seolah paham dengan apa yang di dengarkan nya tadi.
Bukan nya bermaksud menguping, hanya saja melihat Rafa yang mangangkat telpon nya tetap pada posisi nya dia pikir berarti itu bukan telpon privasi.
Maka dari itu dia berani mendengarkan nya lagian jika dia juga tidak berniat mendengarkan jelas saja akan tetap terdengar oleh telinga nya melihat Rafa yang hanya berjarak satu meter di depan nya.
"Iya pak teman saya mengadakan pesta ulang tahun jadi dia meminta saya untuk datang sekarang." Ucap Rafa
"Baiklah, mungkin sampai disini saja pertemuan kita malam ini Mas Rafa, saya mengucapkan terima kasih karna sudah berbesar hati menghadiri undangan saya."
Sambil Berdiri mengulurkan tangan nya, Rafa pun juga beranjak berdiri kemudian membalas uluran tangan nya.
"Sama sama pak Angga semoga ke depan nya kita dapat bekerja sama dengan baik." Ucap Rafa kemudian melepaskan uluran tangan mereka.
"Saya juga berharap demikian."
"Baiklah saya duluan pak Angga, selamat malam." Seraya megangguk tanda hormat dan di balas anggukan juga oleh Angga.
"Selamat malam juga Mas Rafa."
Setelahnya Rafa pun segera beranjak menuju parkiran yang kala itu sudah mulai terlihat ramai.
Rafa menekan alarm mobil nya agar mempermudah menemukan mobil nya diantara banyak nya mobil di parkiran itu, setelah menemukan nya dia segera beranjak masuk dan menginjak pedal gas.
*****
Butuh waktu 35 menit agar Rafa sampai di hotel milik Kai, karna jarak dari restauran tempat makan malam nya dengan klien tadi dengan hotel milik Kai lumayan jauh.
Ia segera memarkirkan mobil nya, setelah itu beranjak masuk ke dalam hotel. Sebelumnya dia melepaskan jasnya terlebih dahulu karna terlalu formal jika menghadiri acara ulang tahun menggunakan jas.
Namun sebelum sampai di pintu masuk hotel, dia ingat kalau dia belum sholat Isya, akhirnya dia memutuskan untuk melaksanakan sholat Isya terlebih dahulu di musollah yang ada di hotel tersebut.
Selesai melaksanakan Sholat, Rafa segera beranjak menuju ke tempat acara ulang tahun Kai yang di lakukan di aula lantai 16 paling atas menggukanan lift jalan.
Sepanjang perjalanan menuju tempat acara, Rafa merasakan perasaan nya sedikit tidak enak, namun dia menepis nya, ia berpikir itu pasti hanya karna kelelahan saja.
Akhirnya Rafa sampai di tempat acara telat 10 menit, sembari berjalan menuju aula, dia sudah bisa melihat aula yang sudah di sulap sedemikian rupa dan Rafa juga bisa memperhatikan tamu undangan nya yang rata-rata teman kuliah mereka di jakarta dulu.
Saat sudah sampai di pintu masuk aula, Rafa melihat lihat ke sekitar mencari keberadaan Kai, dan pencarian nya selesai saat Kai memanggil nya dengan melambaikan tangan nya yang posisi mereka hanya berjarak sekitar 15 meter. Rafa segera beranjak menuju ke tempat Kai.
"Akhirnya dateng juga lo." Ucap Kai setelah bersalaman ala pria.
"Iya sorry gue telat, acara nya belum dimulai kan?" tyanya Rafa.
"Belum kok."
Tiba tiba datang seorang wanita cantik dan sexy memakai gaun mini berwarna hitam tanpa lengan, dia datang langsung bergelayut mesra di lengan Kai. Rafa mengernyit kan dahi nya melihat wanita itu.
"Sayang, ayo dong acara nya dimulai." Ucap wanita itu manja.
"Yaudah yuk. Raf yuk kesana acara nya udah mau dimulai." Ucap Kai, Rafa hanya mengangguk pelan seraya mengikuti langkah keduanya.
Dia memang risih jika melihat ada orang yang berpacaran di depan nya, walaupun itu teman nya sendiri. Dia lebih baik sendirian dari pada harus melihat laki-laki dan perempuan yang tidak mukhrim bermesraan.
Dia teringat dengan Vio sepupu nya, seketika ingin rasa nya ia memukul pria itu sampai babak belur, namun di urungkan nya karna dia masih cukup sadar sekarang masih berada di keramaian.
Akhirnya dia hanya diam saja memperhatikan dua sejoli yang sedang memamerkan kemesraan mereka di depan umum.
_______________________________
**Cuman mau bilang Kalo ada kata-kata yang salah mohon di perbaiki ya guys🙏. Love you💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Piet Susanti
bahasanya gak sah jijik liat yang pacaran. pake bahasa yg lebih manis semisal agak risi.. jadi sepertinya kita menghakimi
2020-10-11
0
Nafasal
lanjut kak, aq mampir ya😍👍🏻
2020-08-31
0
🕯️
like Kak 😍😍
2020-08-30
0