Pulanglah!

Asyifa Putri Abraham, gadis berusia 21 tahun yang terpaksa meninggalkan pendidikannya di Kairo karna Ibunya yang sedang sakit dan setelah Ibunya sembuh, dia malah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan nya di Jakarta dengan alasan tidak ingin meninggalkan Ibunya sendirian lagi.

_______

Lima hari sudah berlalu setelah kepergian Sinta dan Boy, selama itu pula Sinta tidak pernah absen mengingatkan Putra sulung nya untuk makan, terdengar berlebihan memang namun Sinta benar-benar tidak bisa tenang sebelum mengetahui Putra nya sudah makan atau belum, terlebih lagi di rumah mereka Putra nya hanya seorang diri.

Hari ini adalah hari Libur, Rafa menggunakan waktu nya hanya bersantai di rumah. Seperti biasa saat libur setelah sholat shubuh dia akan lari pagi berkeliling komplek, namun saat ini dia enggan untuk keluar rumah, dia memutuskan untuk berenang di kolam yang berada di taman belakang rumah nya.

Hampir satu jam dia berenang dan memutuskan untuk berhenti, jam sudah menunjukkan pukul setengah 8, saat hendak menaiki tangga keempat tiba-tiba bel rumah nya berbunyi, dengan menggunakan handuk kimono nya dia berjalan ke arah pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu di hari libur apalagi hari masih pagi sekali untuk bertamu.

"Kau?"

Rafa terkejut melihat tamu yang datang ke rumahnya.

"Hai.. calon suami."

Sambil tersenyum Elsa masuk ke dalam rumah Rafa melewati dirinya yang memandang Elsa tidak suka.

"Mau apa kesini?"

Rafa masih diambang pintu menghentikan kegiatan Elsa yang sedang memperhatikan kemegahan rumah nya.

Elsa berbalik dan berjalan mendekati Rafa.

"Untuk apa lagi? ini hari libur bukan? tentu saja ingin berjalan jalan dengan calon suamiku."

Rafa hanya menatap nya datar kemudian berjalan meninggalkan Elsa yang terpaku di tempat nya. Memang selama 5 hari belakangan ini Elsa tidak pernah muncul maupun memberi kabar, hal itu membuat Rafa bingung sekaligus senang. Dia sempat berpikir apakah Elsa sudah melupakan dirinya dan dia juga mengharapkan hal itu.

Namun apa yang dia lihat saat ini? huh sungguh menyebalkan sekali.

"Hei mau kemana?"

Elsa berlari kecil mengejar Rafa yang kini sudah menaiki tangga.

"Pulang lah aku sibuk!"

Masih terus berjalan manatap lurus kedepan.

"Sibuk bagaimana? ini kan hari libur."

Enak saja dia menolak ajakanku, padahal sudah 5 hari tidak bertemu aku sangat merindukan nya, aku sudah berusaha pagi pagi sekali kemari agar bisa bertemu dengan nya dan dengan enteng nya dia menyuruhku pulang.

"Ya, tapi aku ada pekerjaan yang lebih penting."

Rafa terus saja berusaha menolak ajakan Elsa yang menurut nya sangat tidak penting itu, berjalan-jalan kata nya? huh.. lebih baik dia tidur di rumah dari pada melakukan hal tidak penting seperti itu, terkecuali Ibunya yang mengajak pasti dengan senang hati dia menyiyakan nya.

"Apa tidak bisa pekerjaan mu ditunda dulu?"

Berusaha membujuk Rafa dengan tampang melepasnya berharap Rafa luluh.

Menatap tajam Elsa dengan tangan memegang knop pintu kamar nya, Elsa yang di tatap seperti itupun meringis dan segera menunduk, pikiran nya langsung kemana mana, bagaimana jika dia memukulku? bagaimana jika dia mencekik leherku sampai meninggal? terlebih kan di sini sepi dan lagi rumah nya juga besar pasti tidak akan kedengaran jika aku berteriak, Elsa membatin.

"Apa yang kau lakukan?"

Elsa memegang leher nya membuat Rafa melihat nya kebingungan.

"Hah?"

Masih mencerna perkataan Rafa.

"Ohh.."

Mulai sadar akan tingkah nya, Elsa menurunkan tangan nya sambil tersenyum kikuk.

"Tadi di leherku ada semut, iya benar ada semut di leherku."

Menatap aneh ke arah Elsa, namun detik berikut nya dia mengendikkan bahu nya acuh.

"Mau apa?"

Rafa bertanya saat Elsa mengikuti langkah nya yang ingin masuk ke dalam kamar nya.

"Ha? memang nya aku mau apa?"

Menatap ke depan dan menyadari kesalahan nya.

"Aku akan menunggumu di ruang tamu."

Berbalik dan sesegera mungkin meninggalkan lantai dua Elsa mengutuki dirinya yang kenapa tiba- tiba bisa berkelakuan seperti itu.

Masih dengan menunggu Rafa di ruang tamu sambil membaca majalah yang terdapat di meja juga sesekali menatap ke arah tangga berharap yang ditunggu segera datang, sudah setengah jam lebih dia menunggu namun tidak ada tanda-tanda Rafa akan turun.

Akhirnya dengan kesal dia menutup majalah dengan kasar dan hendak berdiri dari duduk nya saat terdengar langkah seseorang dari arah tangga. Elsa kembali pada duduk nya sambil menunggu Rafa yang sedang berjalan ke arah nya.

"Ku pikir sudah pulang."

Rafa berucap sambil bersidekap di depan Elsa.

Berjalan dengan kesal ke arah Rafa, Elsa langsung menyambar tangan Rafa.

"Ayo."

Elsa menarik paksa tangan Rafa, namun tak membuat Rafa beranjak dari posisi nya.

"Aku sudah bilang tadi kalau aku ada pekerjaan lain jadi tolong pulang lah."

Menarik tangan nya paksa dari genggaman Elsa.

"Tidak, pokok nya kita harus jalan- jalan."

Elsa tetap kekeh pada pendirian nya.

Rafa ingin membalas ucapan Elsa namun diurung karna ponsel nya yang sedang di pegang berdering. Tersenyum saat melihat siapa yang menghubungi nya lalu dengan cepat menerima telponnya masih dengan senyuman di bibir nya.

Elsa mengernyitkan kening nya bingung kenapa Rafa senyum- senyum dan penasaran juga siapa yang menghubungi orang yang dicintai nya selama bertahun tahun itu.

"Assalamualaikum Umi."

Dan Elsa paham sekarang jika yang membuat orang terkasih nya itu tersenyum adalah calon mertua nya. Haha calon mertua? Elsa ingin tertawa membayangkan bagaimana wajah calon mertua nya.

"...."

"Ohh, dimana Umi Rafa ingin bicara."

Senyum Rafa tiba-tiba memudar membuat Elsa keheranan, ada apa? kenapa tiba-tiba berubah begitu? dia ini aneh sekali. Elsa terus menatap Rafa sambil berasumsi sendiri.

"...."

"Benarkah?!"

Kali ini Elsa benar-benar merinding, kenapa juga Rafa yang awal nya tersenyum senang, tiba-tiba datar, dan sekarang kembali tersenyum lagi, sungguh ini sangat mengerikan, Elsa ingin kabur namun dia masih sadar kalau orang yang mengerikan di depan nya ini adalah orang yang Dipuja- puja nya.

"...."

"Tentu saja bisa, tunggu disana jangan kemana-mana, aku akan datang menjemput."

Menutup ponsel kemudian beralih kepada Elsa yang berada di depanya sambil menatapi diri nya.

"Kau akan kemana?"

Elsa bisa menebak inti dari pembicaraan Rafa dengan seseorang yang tidak diketahui nya itu.

"Aku akan ke bandara menjemput Abi dan Umi ku jadi kau pulanglah."

Rafa berjalan melewati Elsa dengan terburu buru. Elsa ikut mengejar nya.

Elsa masuk terlebih dahulu ke dalam mobil Rafa saat Rafa masih menutup pintu utama.

"Hei.. aku menyuruhmu pulang! bukan akan mengantarkan mu."

Terkejut karna tiba- tiba Elsa sudah berada di dalam Mobil nya dengan duduk manis tak lupa sabuk pengaman nya yang sudah terpasang, dia kan menyuruh wanita itu pulang bukan nya akan mengantarkan nya.

"Aku ingin ikut denganmu."

Sungguh Rafa rasa nya ingin sekali menenggelamkan wanita di depan nya itu ke laut sedalam-dalam nya berharap wanita itu tidak pernah muncul lagi di depan nya.

"Turun!"

Mencoba bersabar menghadapi wanita yang diharapkan nya tidak jadi di nikahi nya itu.

"Tidak mau!"

Oh astaga, Rafa benar- benar akan menenggelamkan nya sekarang juga.

"Ayo cepat jalan! aku ingin segera bertemu dengan calon mertuaku!".

Lihatlah! bahkan sekarang dia berani memerintah, bukan nya turun malah semakin memeluk sabuk pengaman nya erat.

Apa *** katanya? mertua? ohh sungguh menyebalkan.

Menghembuskan nafas nya kesal, Rafa akhirnya mengalah dan segera menjalankan mobil nya menuju bandara, dimana Ayah dan Ibunya yang sudah menunggu dirinya. Sesekali melirik Elsa yang tersenyum senang karna dirinya mau menututi permintaan nya.

_

_

_

**Seperti biasa jangan lupa tinggalin jejak nya guys😂

Happy reading💓**

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!