"Ehem!" Rafa berdehem untuk mengalihkan perhatian sekertaris nya. Sedangkan sekertaris nya yang tampak masih berumur 25 tahun itu mendengar langsung mendongak dan spontan langsung berdiri sambil menganggukkan kepalanya tanda hormat saat mengetahui siapa yang berdiri di hadapannya.
"Luna, Saya tunggu kamu di ruangan saya." Ucapnya seraya melangkahkan kakinya akan masuk ke ruangannya namun belum sempat dia membuka pintu Luna sudah kembali memanggilnya dan dia pun kembali menghadap ke Luna.
"Ada Bu Viola dari Kantor cabang datang berkunjung Pak." Ucap Luna seraya menunduk.
"Dimana dia?"
"Ada di ruangan Bapak, maaf saya sudah memintanya menunggu di luar tapi Bu Viola memaksa ingin di dalam ruangan Bapak."
"Tidak apa-apa." Jawab nya kemudian kembali membuka pintu dan melangkahkan kaki nya masuk ke ruangannya.
*****
Gadis Cantik berperawakan tinggi, berumur 26 tahun yang memegang salah satu kantor cabang Wibowo Group di Yogyakarta, yang sekarang sedang berkunjung ke kantor pusat di Jakarta bagian Barat sedangkan di kantor cabang di bagian Timurnya di pegang oleh Arif (Ayah Viola sekaligus Adik kandung dari Boy).
Rafa sebenarnya pernah mencoba memegang kantor cabang yang berada di Kairo sembari menemani Adiknya yang sedang berkuliah disana, namun baru dua bulan dia disana, Boy memutuskan untuk meminta nya kembali ke kantor pusat dan menjabat sebagai Wakilnya.
Bukan tanpa alasan Boy melakukannya, siapa juga yang tidak kesal melihat Rafa yang hampir tiap minggu bolak-balik ke Jakarta-Kairo dengan alasan rindu kepada Uminya? Sungguh tidak masuk akal, bukan?
Pernah juga sewaktu dia kuliah di London untuk melanjutkan S2 nya, sebulan tidak bertemu dengan Sinta yang akhirnya jatuh sakit, lantas Sinta yang harus turun tangan karna takut mengganggu kuliah Rafa, dia mengunjungi Rafa sekali dua minggu dengan bolak-balik London-Indonesia.
Seraya menunggu Rafa, Viola duduk di sofa yang ada di ruangan Rafa sambil membaca majalah tidak jelas, dia merasa bosan karna sudah sedari pukul 8 pagi dia sampai di sana dan sampai sekarang 7 menit lagi akan pukul 9 namun yang di tunggu-tunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya membuatnya merasa sangat kesal.
Saat dia ingin berdiri berencana akan menanyakan nya kepada sekertaris Luna terhenti karna yang di tunggu-tunggu sudah ada di hadapannya, dengan kesal dia kembali menjatuhkan tubuhnya kembali keatas sofa.
"Lama banget sih Raf." Gerutunya sambil menatap kesal Rafa.
"Sejak kapan lo disini?" Tanya Rafa yang sama sekali tak mengindahkan gerutuannya. Sambil meletakkan tasnya ke atas meja kerja dan mendudukkan punggungnya ke kursi kebesarannya.
"Dari jam 8 gue udah nunggu lo disini ... dan sekarang tuh udah hampir jam 9 dan lo baru dateng?" Gerutunya lagi karna rasa kesalnya yang belum juga hilang.
"Suka-suka gue lah." Jawab Rafa santai seraya membuka laptop yang ada di hadapannya pertanda akan memulai pekerjaannya. "Ngapain lo kesini?"
.
"Gue mau nanya sama lo .. lo tau gak Kai dimana soalnya udah seminggu lebih dia gak ada kabarnya gitu."
Pertanyaan Viola lantas menghentikan gerakan Rafa yang sedang mengotak-atik papan keyboard nya, dan sekarang beralih menatap sepupunya tersebut yang sudah dianggapnya sebagai Adiknya sendiri.
"Jadi lo kesini cuman mau nanyain tentang 'dia' doang?" Tanya Rafa yang tadinya menatap layar laptop nya beralih ke Viola.
Viola mengangguk pelan.
Rafa menghembuskan nafasnya kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya, "Dia bukan pria baik-baik, Vi." Ucap nya lirih namun masih di dapat dengar oleh telinga Viola.
"Lo selalu aja ngomong kayak gitu ... bilang aja lo iri." Protes Viola tak terima jika kekasihnya di katai bukan pria baik-baik.
"Siapa juga yang iri."
"Ya elo ... elo kan gak punya pacar sedangkan gue punya Kai." Ucap nya dengan nada membangga.
"Bangga banget lo kayak nya punya dia."
"Ya banggalah! dia bisa buat gue bahagia." Ucapan Viola membuat Rafa menghentikan aktivitasnya kemudian menatap Viola yang juga sedang menatapnya.
"Emangnya yang jauh lebih kenal Kai itu gue apa elo sih? heran gue, padahal lo kenal dia baru setahun sedangkan gue 6 tahun lebih lah, tapi kayaknya serasa elo yang udah kenal lama dia."
Jadi, Kaisar atau kerap dipanggil Kai itu teman kuliah Rafa di Jakarta dari awal sampai lulus S1 dan juga lanjutin S2 nya juga sama-sama di London.
Jadi gimana ceritanya Viola kenal sama Kai itu? Jadi gini, Setahun yang lalu sewaktu Viola pulang dari New York baru saja menyelesaikan S2 nya dia datang ke kantor pusat untuk bertemu dengan Rafa dan disaat bersamaan juga, Rafa sedang ada pertemuan dengan Kai, dan mulai dari situ lambat laun mereka makin dekat dan tidak tau bagaimana ceritanya akhirnya mereka jadian.
Sebenarnya Rafa sudah sering mengingatkan sepupunya untuk tidak terlalu dekat dengan Kai karna dia sudah paham sekali dengan sifat Kai yang sebenarnya seperti apa tapi Viola selalu menyangkalnya dan menurutnya Kai itu pria terbaik sejagad bumi.
"Udahlah ... nyesel gue jauh-jauh kesini buat nanya sama lo ... malahan gak dapet informasi apa-apa." Ujar Viola Seraya berdiri ingin meninggalkan ruangan Rafa, namun langkahnya terhenti saat mendengar ucapan Rafa.
"Ini yang terakhir kalinya gue ngingetin lo ... dan terserah lo mau percaya atau enggak!"
Viola diam beberapa detik kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan Rafa tanpa mau menatapnya. Rafa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sepupunya.
Kadang Rafa juga bingung melihat para pemuda dan pemudi yang mudah sekali untuk jatuh cinta. Cinta? oh tidak, cinta Rafa hanya untuk Umi nya seorang dan tak akan tergantikan oleh wanita manapun.
Ya begitulah pemikiran Rafa maka dari itu hingga di umurnya yang 27 tahun lebih ini dia sama sekali tidak pernah berpacaran, jangankan pacaran, dekat dengan wanita saja dia tidak pernah. Banyak wanita yang mendekatinya namun tak satupun direspon olehnya.
Seperginya Viola, Luna masuk ke ruangan Rafa sambil membawa setumpuk dokumen dan membacakan jadwal nya hari ini, "Ini dokumen yang harus Bapak baca dan tanda tangani dan hari ini juga harus selesai." Ucapnya.
"Jadwal saya hari ini ada apa saja, Lun?" Tanya Rafa sambil membuka dokumen yang di bawakan Luna baru saja.
"Hari ini jadwal Bapak hanya ada pertemuan dengan klien jam 7 malam."
Rafa sejenak menghentikan kegiatan membaca dokumen, "Klien yang baru saja menerima kontrak kerja sama?" Tanyanya memastikan.
"Benar Pak, dengan Alpa Group." Jawab Luna.
"Hanya makan malam atau ada hal pekerjaan yang ingin dibahas?" Tanya Rafa sambil mulai kembali membaca berkas yang sempat terhenti tadi.
"Hanya makan malam biasa saja Pak, katanya ingin merayakan kontrak kerja sama kita yang sudah terjalin."
"Baik, kamu boleh kembali bekerja."
"Saya permisi Pak." Seraya menganggukkan kepalanya dan dibalas anggukan pula oleh Rafa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Bunga Syakila
visualnya
2020-10-11
0
ayyona
mampir lg kk 😍
2020-08-21
1
Widihun02
Semangat
2020-08-14
1