Setelah sambungan telpon diputuskan oleh nya secara sepihak ada rasa lega saat mendengar Kai mau mengikuti permintaan nya.
Detik kemudian dia merasakan perut nya yang keroncongan yang sudah ingin segera diisi, dia pun segera memakan makan siang nya yang sempat tertunda tadi dengan lahap.
*****
Disini lah Rafa sekarang, terjebak macet di jalan, dia baru saja pulang dari kantor dan sekarang sedang menuju ke rumah nya. Pukul 15.40 dia sudah berangkat dari kantor namun hingga kini pukul 16.10 dia masih juga belum sampai dan dia sudah memperidiksi bahwa akan sampai rumah 15 menit lagi.
Biasa nya jika tidak macet dia hanya membutuhkan waktu 25 menit agar sampai di rumah nya. Dia juga bingung kenapa jalanan bisa macet padahal ini belum waktunya pulang kerja maupun para pelajar pulang sekolah.
Waktu sudah menunjukkan waktu Ashar, Rafa berencana mencari mesjid untuk singgah sebentar untuk melaksanakan sholat ashar nya.
Lima menit berikut nya dia melihat ada sebuah mesjid yang tidak terlalu besar dan juga terlihat sudah sepi, mesjid yang kadang-kadang tempat persinggahannya saat seperti ini. Dia segera meminggirkan mobil nya di tepi jalan dan berjalan menuju mesjid tersebut.
Sampai di halaman mesjid dia langsung menuju kamar mandi pria untuk berwudhu, setelah nya menuju ke dalaman mesjid untuk melaksanakan sholat nya.
Namun baru tiga langkah dia melangkah dari pintu, dia mendengar suara wanita yang sedang mengaji dari arah shaf wanita. Dia terhenti sejenak menikmati lantunan ayat suci Al-Quran yang dibaca dengan sangat merdu yang membuat hati nya nyaman seketika.
Dia tersadar saat suara mengaji wanita itu terbatuk seakan menyadarkan nya, dia segera menggelengkan kepala nya sambil beristigfar, dia pun segera beranjak dan melaksanakan sholat nya.
Lima detik berikutnya suara itu kembali terdengar lagi namun hanya sebentar setelah itu tak terdengar apa-apa lagi, seperti nya dia sudah pergi begitulah pikiran Rafa sebelum melaksanakan sholat nya.
10 menit berikutnya Rafa telah selesai sholat, dia segera menuju mobil nya namun sebelumnya dia menatap ke arah shaf wanita, entah apa yang sedang ingin dipastikan nya namun merasa tak menemukan yang di cari dia segera melangkahkan kaki nya masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan nya menuju ke rumah.
Sepanjang perjalanan dia hanya memikirkan suara mengaji seseorang yang di dengar nya di mesjid tadi, dia sangat penasaran siapa yang mempunyai suara merdu yang dapat menenangkan hatinya selain Ibu nya. Hingga dia berencana lain waktu akan singgah disana lagi.
Hampir pukul 5 sore barulah dia mobilnya tiba di halaman rumah yang luas, dia segera melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah yang tertutup tapi tidak di kunci, dia langsung masuk ke dalam sambil mengucapkan salam tak lama terdengar sautan wanita paruh baya dari arah dapur.
Entah mengapa dia ingin melangkahkan kaki nya menuju dapur dan sebelum dia sampai di dapur, yang dicari nya sudah lebih dulu mendatangi nya.
"Tumben pulang nya cepat, ini kan baru jam 5?" Tanya Sinta setelah Rafa mencium tangan nya.
"Iya Mi ... soalnya di kantor gak terlalu banyak pekerjaan, cuman malam ini Rafa dapat undangan makan malam dari klien." Jawab Rafa setelah nya menciup pipi kanan Sinta.
Sinta hanya manggut-manggut paham.
"Oh ya Mi.."
"Hm?" Seraya menatap putra nya menunggu apa yang akan diucapkan nya.
Ia menarik lengan Putra nya agar duduk di kursi makan setelah nya menuangkan air putih ke dalam gelas dan memberikan nya kepada Rafa.
Rafa meminum nya hanya beberapa tegukan lalu meletakkan gelasnya kembali ke atas meja.
"Setelah makan malam nanti Rafa gak langsung pulang jadi Umi gak perlu nungguin Rafa karna mungkin Rafa bakal pulang sedikit larut."
Sinta yang tadi nya ingin melanjutkan masakan nya yang tertunda namun tidak jadi dan sekarang malah mendatangi Putra nya karna tidak biasanya Putra nya itu akan pulang larut malam.
"Kenapa?" Tanya nya setelah duduk di hadapan Rafa.
"Rafa mau ngadirin acara ulang tahun temen Rafa, Mi." Namun jawaban Rafa malah membuat kening Sinta berkerut.
Karna dia tau bagaimana sifat Putranya, jika dia merasa orang tidak penting maka dia akan sangat malas menghadiri acara apapun itu karna dia yang tidak suka keramaian sama seperti Sinta yang juga tidak suka dengan keramaian.
"Kai, Umi kenal Kai kan?" Celetuk Rafa berusaha mengalihkan perhatian Uminya.
"Temen kuliah Rafa anak nya pak Nugroho, dia yang ulang tahun dan lagi dia secara langsung ngundang Rafa, Mi." Ucap Rafa memberikan penjelasan.
Walaupun tidak dimintai dia cukup peka dengan raut wajah ibunya, detik berikutnya Sinta hanya mengangguk ragu. Ada rasa tak rela melepas Putranya pergi ke acara ulang tahun teman nya itu namun dia tidak punya alasan untuk melarang.
"Umi lagi masak ya?" Tanya Rafa mengalihkan pembicaraan. Sinta hanya mengangguk namun pikiran nya masih ke pembicaraan mereka yang sebelumnya.
"Yaudah Umi lanjut masak aja, Rafa ke kamar dulu mau bersih bersih." Imbuh nya seraya beranjak ke kamar nya di lantai dua.
Sinta hanya menatap punggung Putranya yang semakin lama semakin menjauh, dan setelah tak terlihat lagi, dia segera kembali melanjutkan masak nya yang sempat tertunda dua kali tadi.
*****
Sesampainya Rafa di kamar nya dia langsung meletakkan tas dan jas nya di meja sofa dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yang terasa sudah sangat lengket.
Rafa keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk putih melilit di pinggangnya dan handuk kecil satu lagi sedang dia usap-usapnya ke kepala nya untuk mengeringkan rambut nya.
Ia melirik jam dinding yang ada di dinding kamar nya yang sudah menunjukkan pukul 17.50, cukup lama dia di dalam kamar mandi karna berendam air hangat.
Setelah di rasa rambut nya kering, dia segera mengenakan baju koko serta sarung nya, tak lupa dia mengenakan peci hitam nya sebagai pelengkap.
Setelah selesai dia melirik jam dinding yang masih butuh waktu 15 menit lagi baru akan masuk waktu maghrib.
Sembari menunggu waktu maghrib masuk, dia duduk di tepi ranjang dan tiba-tiba mulai teringat kembali dengan suara merdu yang di dengar nya di mesjid sore tadi.
Iia mulai melamun memikirkan suara merdu siapa itu? dia sangat amat penasaran dan lamunannya pun pecah saat terdengar suara adzan dari arah mesjid yang tak jauh dari rumah nya itu. Rafa pun tanpa menunda waktu langsung melaksanakan sholat nya dengan khusyu'.
Setelah selesai sholat, dia langsung melipat sajadah nya dan segera mengganti pakaian nya untuk menghadiri undangan makan malam sekaligus ulang tahun teman nya.
Ia menggunakan kemeja berwarna navy dengan celana berwarna hitam serta jas berwarna hitam pula tak lupa sepatu pantofelnya juga berwarna hitam ditambah jam tangan bermerk yang bertengger di pergelangan tangan nya.
Setelah dirasa penampilan nya sudah oke, dia melirik jam yang 15 menit lagi akan pukul 7.
Tak mau buang-buang waktu, dia segera bergegas keluar kamar dan turun ke lantai satu menuju kamar orang tua nya, karna dia tau jam segini Ayahnya pasti sudah pulang dan sekarang pasti sedang sholat di kamar mereka.
Mereka memang memiliki ruang sholat namun mereka hanya menggunakan nya saat hari libur saja saat semua anggota keluarga berkumpul di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ayyona
mampir lg kk 😍
2020-08-21
2
Nia
aku mampir nih, semangat kak 😊
2020-07-23
2
Qie_batubara
AQ mampir thor.
n kasih 5lile, rate g n jejak juga semangat terus...
2020-07-22
0