Dela sedang bersiap dan merapikan penampilannya saat tiba di depan kamar Arnold dan Mazaya. Wanita itu pikir, dirinya dipanggil karena ingin menghina Mazaya atau mungkin kopi buatannya seperti yang sudah-sudah. Memang, sebelumnya Arnold selalu mempermalukan istrinya sendiri, tapi saat melihat wajah Arnold yang menyeramkan, sepertinya dugaan Della memang salah.
“Permisi, Tuan. Apa Tuan memanggil saya?” tanya Della dengan senyum mengembang. Dia mencoba terlihat ramah dan merasa tak ada yang salah di depan Arnold, untuk menutupi keresahannya sendiri.
Melihat kedatangan Della, Mazaya pura-pura berbaring di kasur yang biasa Arnold tempati. Wanita itu sengaja melakukannya agar Della semakin sadar posisi bahwa di rumah ini, Mazaya adalah istri sah Arnold, yang bahkan menjadi teman tidur laki-laki itu.
Arnold tahu apa yang dilakukan Mazaya yang dengan sengaja memanas-manasi Della dengan berguling-guling di area kasur. Entah mengapa, kelakuan aneh istrinya itu justru membuat Arnold diam-diam menarik ujung bibirnya membentuk lengkungan senyum yang sangat tipis.
Della melihat apa yang terjadi antara Arnold dan Mazaya. Dua manusia itu bersikap sangat berbeda dari biasanya. Tatapan teduh Arnold pada Mazaya, baru kali ini Della melihatnya.
“Maaf, Tuan!” ucap Della yang membuat fokus Arnold teralihkan padanya. Dia melirik kopi buatan Mazaya yang sudah diminum Arnold dan masih baik-baik ada di posisinya. Artinya, Arnold memang tidak memintanya datang untuk membuat ulang kopi itu.
“Apa yang terjadi di dapur?” tanya Arnold dengan sorot mata elang yang sedang mengintai mangsanya. Begitu tajam, dan siap membidik musuhnya.
Tubuh Della seketika bergetar. Dia bisa merasakan aura dingin yang mencekam dar suara Arnold yang kini menatapnya dengan ekspresi datar.
“Em, tadi ... maaf, Tuan. Sepertinya saya salah paham!” jawab Della mencoba mencari aman.
Dalam situasi ini, sepertinya akan sangat membahayakan kalau dia bersikap seperti dulu yang suka mengompori Arnold dengan keluhan dan aduan yang berlebihan tentang Mazaya, karena saat ini sepertinya Arnold sudah mulai menyukai istri culunnya itu.
“Dengar ya, Della! Tidak peduli kamu adalah teman masa kecil saya, tapi Mazaya adalah istri saya. Dia adalah nyonya di rumah ini. Kalau kamu masih mau bekerja dengan tenang di sini, lebih baik kamu hormati dia selayaknya pelayan yang menghormati majikannya!”
Kata-kata Arnold memang sudah sangat benar, tapi bagi Della itu adalah sebuah peringatan bernada ancaman. Dia tidak menyangka, jika sekarang Arnold tidak memperlakukannya seperti dulu lagi.
“Ba-baik, Tuan!”
Caroline mengukir senyum kemenangan. Dengan sangat mudah menyingkirkan satu per satu musuh Mazaya, dan itu artinya kemenangannya sudah ada di depan mata.
**
**
Siang ini, Mazaya kembali mendatangi rumah sakit untuk menjenguk tubuh Caroline. Dia masih bersiap dengan memakai riasan, tapi Raffaello tiba-tiba sudah muncul dan membuatnya terkejut.
“Cepat pergi ke rumah sakit, sahabat baikmu itu sedang datang ke sana juga, dan sepertinya dia punya niat yang tidak baik!” seru Raffaello yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Mazaya.
Mazaya mengusap dadanya karena efek terkejut saat melihat kemunculan Raffaello yang tiba-tiba. “Bisa nggak sih nggak tiba-tiba ngagetin orang? Kalau aku kena serangan jantung bagaimana?” tanya Mazaya dengan mata melotot.
Namun, malaikat tampan itu sama sekali tidak takut dengan ekspresi wajah Caroline yang sedang kesal. “Aku sudah pastikan kalau jantung Mazaya itu aman dan berfungsi dengan benar, Caroline. Sekarang ada yang lebih penting, cepat ke rumah sakit karena kamu juga harus menyelesaikan misi dengan Sandra.”
***
Bagi votenya dong gaesss 🥲
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Siti solikah
dasar della, pelayan tidak tahu diri
2025-03-26
0
Siti solikah
dela Dela,mazaya dilawan
2024-10-19
1
galaxi
brati kebencian arnold rupanya ada campur tangan della disana
2023-12-11
2