Caroline tidak habis pikir dengan pikiran aneh Arnold yang tidak mau datang bertemu dengan tubuhnya di rumah sakit karena takut jatuh cinta. Alasan yang benar-benar tidak masuk akal tapi sukses membuatnya senyum-senyum sendiri.
“Walaupun kamu jatuh cinta sama Caroline, belum tentu juga wanita itu mau sama kamu yang kurang waras ini!” ucap Mazaya menanggapi pernyataan Arnold sebelumnya.
Arnold menatap istrinya yang tidak pernah merasa takut. Laki-laki itu mulai menyukai perubahan yang ada dalam diri Mazaya, bukan karena penampilan fisiknya yang berubah, tapi karena keberanian yang sekarang muncul dalam diri Mazaya yang membuat Arnold mulai tertarik.
“Ya, aku kurang waras karena harus menikah dengan wanita seperti kamu. Coba kalau aku menikah dengan Caroline, mungkin aku akan lebih waras dari yang kamu duga!” balas Arnold yang kembali membuat rona merah di wajah istrinya itu terlihat.
Niat Arnold mengatakan hal itu hanyalah untuk membuat Mazaya merasakan cemburu. Suami yang memuji dan menyatakan ketertarikan dengan wanita lain seharusnya memang membuat seorang istri merasa cemburu. Seharusnya Mazaya marah dan menunjukkan rasa tidak terimanya, tapi karena yang merasuki tubuhnya sekarang adalah Caroline sendiri, mana bisa dia marah dan cemburu dengan dirinya sendiri.
Arnold kembali mengantarkan istrinya itu pulang, sebelum dia kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan. Saat tiba di rumah, tiba-tiba laki-laki itu mengatakan sesuatu yang membuat Mazaya kembali dirundung kegalauan.
“Buatkan aku masakan yang enak buat makan malam nanti!” seru Arnold yang kemudian segera menutup pintu mobil.
Mazaya tak bisa menolak atau berkilah. Dia harus memasakkan sesuatu untuk suaminya karena itu memang tugas seorang istri.
Wanita itu berjalan dengan bingung memasuki rumah, sedangkan mobil suaminya sudah berlalu. Caroline harus berpikir apa yang bisa dia masak untuk Arnold, yang biasa Mazaya masak. Namun, dalam hal ini semua orang mengira dirinya sedang hilang ingatan, jadi tidak masalah bukan kalau tidak membuat masakan yang sama.
Sesampainya di dapur, ternyata tempat itu dalam keadaan sepi. Sepertinya para asisten rumah tangga itu sedang beristirahat setelah jam makan siang. Memanfaatkan situasi dapur yang sedang sepi, Caroline mengeluarkan ponsel yang juga dia beli dari uang Arnold untuk mencari resep yang bisa dia pelajari dengan mudah.
Wanita itu memasukkan kata kunci di sebuah aplikasi yang menampilkan jutaan video yang juga berisi resep masakan. Setelah menuliskan resep masakan, mata Mazaya tertuju pada sebuah video yang cukup menarik.
Tanpa memedulikan komentar yang muncul di sana, wanita itu mengikuti tahap demi tahap yang disampaikan oleh narator sekaligus memperhatikan apa saja yang dimunculkan dalam video. Dia benar-benar totalitas dalam mengikuti semua arahan memasak dari video yang muncul.
Saat masakan yang Mazaya buat hampir selesai, para asisten rumah tangga bagian dapur tiba-tiba muncul dan melihat dapur yang seperti habis kerampokan.
“Apa yang dilakukan wanita itu dengan dapur ini?” gumam seorang asisten rumah tangga yang terlihat paling muda.
Sementara Mazaya terlihat cuek saja, apalagi masakan yang dia buat juga tampak berhasil. Persis seperti yang ditampilkan dalam video tutorial itu. Dengan bangga dan percaya diri, Mazaya menyuguhkan hasil masakannya pada sang kakek yang baru pulang dari jalan-jalan sore.
“Wah, kamu buat resep baru, Mazaya?” tanya sang kakek sambil menatap heran masakan yang tidak terlihat estetik buatan Mazaya. Padahal, Mazaya yang asli sangat pandai memasak dan memperhatikan betul-betul tampilan masakannya.
“Aku baru belajar, Kek. Katanya, ini adalah resep fillet ikan lele biar disayang sama mama mertua. Berhubung di sini nggak ada mama mertua, kakek mertua ‘kan sama saja!” jawab Mazaya dengan sangat percaya diri.
Kakek Arnold memicingkan mata, tapi tetap mencoba kreasi masakan yang tak biasa buatan cucu menantunya itu. Ternyata, rasanya memang lumayan enak, sampai-sampai sang kakek meminta Arnold untuk segera pulang dan makan bersama-sama.
Arnold yang terus ditelepon kakeknya, akhirnya pulang dari kantor dengan wajah bingung. Sementara para asisten rumah tangga bagian dapur juga tampak khawatir karena mereka belum selesai memasak karena harus membereskan kekacauan yang Mazaya buat sebelumnya.
“Kenapa sih, Kek? Kakek heboh banget sama masakan dia!” Arnold melirik istrinya dengan ekspresi kesal.
“Ini masakan Mazaya, kreasi baru, tapi kakek suka banget. Kamu harus coba!”
Akhirnya, Arnold pun mencicipi apa yang dimasak oleh istrinya dan sempat menertawakan tampilannya yang sangat tidak meyakinkan. Namun, saat makanan itu masuk ke dalam mulutnya, ternyata rasanya benar-benar enak.
“Ini kamu bikin resep sendiri?” tanya Arnold sambil menikmati masakan Mazaya.
“Enggak, aku niru resep di video ini! Katanya biar masakannya enak, harus masak pakai corong kuning mama mertua!” jawab Mazaya sambil memainkan alisnya naik turun.
***
Kembang kopinya jangan lupa, Vote juga gaess buat corong kuning wkkkk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Siti solikah
duh senangnya akhirnya Caroline bisa masak
2025-03-26
0
Siti solikah
kayak apa sih corong kuning
2024-10-19
1
Vania
corong merah Carol ....
2024-07-11
1