Jiwa Mazaya berusaha melarikan diri karena tidak mau kembali hidup sebagai manusia. Kekecewaannya pada sang suami membuat wanita itu enggan kembali.
Hal itu tentu sangat merepotkan bagi sang malaikat yang baru pertama mendapatkan misi khusus ini. Dia pun berusaha mencari kata-kata yang pas untuk menasihati Mazaya dengan bahasa yang biasa manusia gunakan.
“Kamu harus menjalani takdir yang sudah digariskan untukmu. Wanita itu pun juga harus menjalani takdirnya. Kalau kamu tidak mau memasuki tubuhnya, dia tidak akan bangun lagi, Mazaya! Selamanya wanita itu akan terjebak dalam tubuhmu!” seru sang malaikat yang kini memegangi tangan Mazaya.
Kekuatan Mazaya yang tak sebanding dengan sang malaikat pun tak bisa berkutik. “Tapi aku tidak mencintai Arnold, dia juga membenciku. Untuk apa aku kembali hidup!” protes wanita itu tetap tak ingin kembali.
Sang malaikat hanya bisa mendengus kesal dengan tatapan tajam. “Berarti kamu bisa masuk ke dalam tubuh wanita itu, dan membantunya menyelesaikan masalahmu. Apa kamu tidak kasihan dengan tubuhnya yang kosong tanpa jiwa?”
Mazaya melengos. Rambut panjangnya berkibaran terkena angin. Mereka masih ada di atas jembatan saat ini, dan sang malaikat masih berusaha membujuk Mazaya.
“Kita temui Caroline, dan minta dirinya untuk membantumu mengubah sikap suamimu, setelah itu, kamu bisa menunggu hasilnya dalam tubuh Caroline!” putus sang malaikat yang kemudian membawa jiwa Mazaya untuk menemui Caroline.
***
Saat ini, Caroline memasuki kamar yang menjadi kamar tempat Mazaya tinggal. Tidak cukup luas, tapi terlihat sederhana dan nyaman. Tidak ada peralatan make-up seperti yang ada dalam kamarnya. Semua tampak sangat berbeda.
“Pantas saja dia jelek. Bedak saja dia nggak punya!” gumam Caroline yang akhirnya merebahkan diri di kasur milik Mazaya.
Cukup lama dia menatap langit-langit kamar dan mulai memejamkan mata. Caroline sedang berpikir keras untuk memecahkan masalahnya. Saat menyentuh tubuhnya sendiri, dia tetap tidak bisa keluar dari tubuh Mazaya dan kembali pada tubuh aslinya.
“Hai, Caroline!”
Suara laki-laki tiba-tiba terdengar di kamar Mazaya, dan membuat wanita itu membuka mata dengan paksa. Dia mengamati setiap sudut kamar untuk mencari asal suara yang memanggil namanya dengan sangat jelas. Akan tetapi, tidak ada siapa pun di tempat itu, membuat Caroline merasa ketakutan sendiri.
“Siapa kamu? Mau apa menggangguku?” tanya Caroline dengan sikap siaga. Dadanya sudah berdebar tidak karuan dan yakin yang memanggil tadi bukanlah imajinasinya.
“Aku Raffaello, aku akan membantumu kembali, tapi tidak sekarang!” jawab suara itu.
Caroline memicingkan mata dan mencari keberadaan suara tak berwujud yang membuatnya kebingungan. “Membantu apa? Kamu ini apa sih? Jangan bercanda ya! Kamu pikir aku takut?” sentak Mazaya yang kemudian meraih gantungan baju. Wanita itu bersiap untuk melawan suara tak berwujud itu dengan alat seadanya.
“Kamu tidak melihatku?” tanya sosok tersebut. “Oh, aku lupa menggunakan energiku!”
Lalu, tiba-tiba malaikat yang bersama jiwa Mazaya pun muncul di depan pintu lemari. Sontak saja hal itu membuat Caroline terkejut setengah mati sampai terlonjak dan jatuh ke kasur.
“Si-siapa kamu?” tanya Caroline dalam tubuh Mazaya.
Mazaya yang juga ada di sana, ternyata tak bisa dilihat oleh Caroline. Hanya malaikat berparas tampan yang memakai setelan jas putih saja yang bisa wanita itu lihat.
“Aku Raffaello, dan ini kamu pasti tahu. Dia Mazaya, jiwa yang memiliki tubuh yang saat ini kamu pakai!” jelas malaikat itu sambil menunjuk ke arah Mazaya di sebelahnya.
Kening Caroline berkerut lagi. Dia tidak melihat siapa pun, dan juga merasa aneh dengan laki-laki yang tiba-tiba muncul itu.
“Tidak ada siapa pun di sini selain aku dan kamu. Sebenarnya kamu ini siapa?” tanya Caroline kebingungan.
***
Jangan lupa vote dan like, komen 💋💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Siti solikah
malaikatnya cakep pasti
2025-03-26
0
kuaci
malaikatnya aj cakep
2024-11-17
0
Surya Kelana
irasional!!!
2024-07-17
1