Raffaello memejamkan mata. Sepertinya dia juga tidak tahu jika manusia tidak bisa melihat jiwa-jiwa tersesat seperti Mazaya, meskipun itu tubuhnya sendiri.
“Kamu beneran nggak lihat dia? Ini si wanita jelek yang menabrakkan diri sampai jiwa kamu dipaksa memasuki tubuh orang lain.”
Caroline menggeleng kuat. Dia memang tidak mengenali siapa yang bersama Raffaello karena yang dia lihat saat ini hanya laki-laki itu saja.
“Sepertinya harus ada energi khusus. Nanti aku tanyakan ke langit. Yang penting, kamu harus tahu dulu. Saat ini, kamu ada misi khusus untuk mengubah penampilan Mazaya karena dia tidak mau kembali ke tubuhnya. Ubah suaminya itu menyukai Mazaya, baru aku akan membantu kalian kembali ke tubuh kalian masing-masing!” jelas Raffaello.
Mendengar penuturan sang malaikat, Caroline dalam tubuh Mazaya tertawa keras. “Apa yang terjadi denganku? Kamu ini siapa sampai-sampai bisa pergi ke langit. Mau naik apa? Pesawat pun nggak akan tembus langit!”
Memang yang dialami Caroline dan Mazaya adalah sesuatu yang mustahil. Mana bisa orang berpindah ke tubuh orang lain.
“Aku adalah malaikat yang mendapat misi untuk mengubah takdir dan mengembalikan jiwa kalian ke tubuh masing-masing. Mazaya tidak mau kembali ke tubuhnya karena suaminya tidak mencintai dirinya. Makanya kamu harus membantu Mazaya supaya kamu juga bisa kembali ke tubuhmu, sebelum jangka waktu habis dan tubuhmu akan mati. Kamu mengerti kan itu artinya apa?”
Jelas saja yang dikatakan oleh Raffaello membuat kepala Caroline terasa pecah. Dia sudah bingung dengan tubuh Mazaya, sekarang ditambah lagi manusia yang mengaku-ngaku malaikat.
“Aku tidak percaya kamu malaikat. Kamu pasti setan yang mengaku-ngaku. Sepertinya kecelakaan itu juga membuka indera ke enamku,” gumam Caroline.
Jiwa Mazaya tertawa karena Raffaello tidak berhasil membuat Caroline percaya. “Dia bilang kamu bukan malaikat tapi setan.”
Caroline tidak bisa mendengar suara atau pun tawa Mazaya yang sangat keras. Wanita itu tetap menganggap Raffaello sebagai setan gentayangan yang mengganggunya.
“Diam kamu, Mazaya! Semua ini juga karena ulahmu!” balas Raffaello sambil mencengkeram tangan Mazaya kuat-kuat.
Mazaya mengaduh kesakitan dan Caroline tiba-tiba merasa tangannya ikut sakit.
“Apa kamu bisa merasakannya, Caroline?” tanya Raffaello masih mencekal tangan Mazaya.
“Aku kenapa?” tanya Caroline sembari memegangi pergelangan tangannya. Mazaya juga merasakan hal yang sama.
Lalu, tiba-tiba Raffaello memejamkan mata dan sepasang sayap muncul di belakang punggungnya. Caroline sangat syok saat melihat sayap yang Raffaello miliki dan itu membuat tubuhnya bergetar hebat seperti sedang demam.
Raffaello mengembangkan sayapnya, dan mulai melepaskan tangan Mazaya. Dia membuka mata dan menunjukkan wujud aslinya yang bersinar terang. Wajahnya berseri-seri dan terlihat sepuluh kali lebih tampan dari sebelumnya.
Jika Caroline sangat syok, maka hal yang lebih parah dialami Mazaya. Dia sudah pernah melihat wujud asli Raffaello yang membuatnya melarikan diri, dan sekarang muncul menampakkan lagi wujud malaikatnya.
“Kamu benar-benar malaikat?” tanya Caroline yang kemudian menyentuh sayap Raffaello dengan ekspresi kagum.
Karena tidak sesuai ekpektasi yang mengira Caroline akan ketakutan, Raffaello menyembunyikan lagi sayapnya yang indah itu dan menatap lekat-lekat wajah Caroline.
“Kamu tidak takut denganku?” tanya Raffaello yang kini tersenyum manis dalam wujud laki-laki tampan.
Caroline berusaha menetralkan irama degub jantungnya yang berdebar dengan keras. “Mana mungkin aku takut, sekalipun kamu setan, tapi kamu sangat tampan,” jawab Caroline dengan sangat jujur.
Wajah Raffaello bersemu, tapi sebagai malaikat dia harus memiliki wibawa di hadapan Mazaya dan Caroline.
“Tapi Mazaya ketakutan melihatku!” balas Raffaello sambil menunjuk ke arah Mazaya yang menutup wajah dengan kedua tangan.
Jelas saja Caroline tidak bisa melihat jiwa Mazaya. Akan tetapi, dia mulai mendapat pencerahan bahwa Raffaello mungkin benar-benar bisa membantunya kembali dalam tubuh yang asli.
“Jadi, aku harus membuat Baandit Arogan itu mencintai Mazaya, baru aku bisa kembali dalam tubuh asliku?” tanya Caroline.
Belum sempat Raffaello menjawab, tiba-tiba Arnold membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu dan langsung masuk begitu saja.
Mata Caroline membulat sempurna. Pasti Arnold akan salah paham karena mengira istrinya memasukkan laki-laki asing ke dalam kamar. “Cepat sembunyi!” titah Caroline pada Raffaello tanpa mengeluarkan suara.
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
aryuu
jadi keinget drama Lucifer 😋
2025-01-20
0
Siti solikah
udah jantungan caroline
2025-03-26
0
Ari_nurin
aku suka novel kayak gini. sekali nya bikin novel yg ga masuk akal sekalian aja hehehehe .. lebih menghibur drpd novel kehidupan biasanya tp halu nya dan lebay nya kebangetan 😄😄🤭
2024-07-04
11